Tinjauan Pustaka 1. LANDASAN TEORI

7

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka, kajian teori dan kerangka berpikir serta pengajuan hipotesis. Kajian pustaka adalah hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah penelitian. Kajian teori yang akan dibahas adalah teori-teori yang berkaitan dengan variabel penelitian. Kerangka berpikir adalah konsep dasar untuk menjawab permasalahan yang diangkat dari tinjauan pustaka dan kajian teori.

A. Tinjauan Pustaka 1.

Prestasi Belajar Matematika Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kebiasaan. Ada beberapa pandapat mengenai belajar diantaranya, belajar adalah suatu proses yang berlangsung dari keadaan tidak tahu menjadi tahu atau dari tahu menjadi lebih tahu, dari belum cerdas menjadi cerdas, dari sikap belum baik menjadi baik, dari pasif menjadi aktif, dari tidak teliti menjadi teliti Purwoto, 2003 : 21 Menurut Burton 1984 dalam Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati 1993 : 4 : “Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Belajar juga dapat diartikan sebagai proses aktif mengkonstruksi pengetahuan atau bahan yang dipelajari kemudian mengasimilasi dan 8 8 8 menghubungkan dengan pengertian yang sudah dimiliki sebelumnya. Menurut kaum Konstruktivisme belajar merupakan proses pelajar mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses membuat penalaran atas apa yang dipelajari dengan cara mencari makna. Membandingkan dengan apa yang telah ia ketahui serta menyelesaikan ketegangan antara apa yang telah ia ketahui dengan apa yang ia perhatikan dalam pengalaman yang baru Paul Suparno, 2004 : 61. Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses aktif yang dilakukan oleh individu dengan mengkonstruksikan pengetahuan atau pengalaman baru kemudian menghubungkan dengan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya, sehingga timbul perubahan aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap, dan psikomotor keterampilan. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ideologi, proses, dan penalaran. Matematika terdiri dari 4 wawasan yang luas antara lain : aritmatika, aljabar, geometri, dan analisa. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995: 566 dituliskan tentang pengertian matematika sebagai berikut: “Matematika adalah ilmu tentang bilangan- bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan”. Definisi ini menunjukkan matematika sebagai ilmu tentang kuantitas. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas yaitu Aritmatika, Aljabar, Geometri dan Kalkulus. Di dalam Aritmatika tercakup antara lain teori bilangan dan statistik. Selain itu matematika adalah ratunya ilmu. Sekaligus menjadi pelayannya. Maksudnya antara lain bahwa matematika itu tidak tergantung pada 9 9 9 bidang studi lain. Fungsi matematika itu sendiri adalah melayani ilmu pengetahuan lainnya. Russefendi, 1980 : 6 Sasaran matematika adalah pola, struktur, bentuk dan hubungan. “Pola adalah suatu sistem mengenai hubungan-hubungan antara perwujudan alamiah” Herman Hudoyo, 1988: 2. Hubungan-hubungan di dalam matematika berbentuk rumus teorema, dalil dan hukum. Matematika sebagai suatu ilmu mengenai struktur dan hubungan, sehingga diperlukan simbol yang sangat membantu untuk memanipulasi operasi-operasi yang ditetapkan. Suatu simbol akan berarti jika ide yang dikandung dalam simbol dapat dipahami. Jadi yang dimaksud dengan matematika adalah ilmu tentang bilangan- bilangan, yang disusun mulai dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, sampai dengan aksioma, dan akhirnya ke dalil. Prestasi belajar matematika adalah proses belajar yang dilakukan siswa akan menghasilkan perubahan. Perubahan-perubahan ini meliputi bidang atau aspek-aspek pengetahuan, perubahan keterampilan, nilai dan sikap W.S. Winkel, 1983: 102. Adanya perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat pada kemampuan yang dimiliki, dari tidak bisa menjadi bisa, dari belum tahu menjadi tahu. Namun perubahan yang dimaksud tidak cukup hanya dibuktikan melalui pengamatan saja. Secara konkrit perubahan dapat diketahui dengan mengadakan evaluasi atau tes. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana perubahan atau keberhasilan siswa dalam menjalankan proses belajar mengajar.

2. Metode Mengajar

Metode adalah langkah-langkah, prosedur, proses, cara-cara untuk mencapai sesuatu. Metode berupa langkah-langkah dan tahap-tahap tindakan untuk melaksanakan atau mengerjakan sesuatu secara efisien, lancar, dan efektif,

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI POKOK BAHASAN LINGKUNGAN

0 9 124

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN KABUPATEN LAMANDAU

0 4 127

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

0 2 112