3. Norma yang Mengatur Prinsip Tanggung Jawab
a  Tanggung  Jawab   Dalam  Merger  dan  Akuisisi  Perusahaan
Tanggung  jawab  terbatas  pemegang  saham  Perseroan  Terbatas, keterbatasan  tanggung  jawab  itu  juga  berlaku  terhadap  anggota  direksi
meskipun tidak secara tegas dinyatakan dalam pasal-pasal Undang-undang Nomor  40  Tahun  2007  tentang  Perseroan  Terbatas  bahwa  pendiri
berkedudukan sebagai pemegang saham pada perseroan yang didirikannya tidak  dapat  dibebani  tanggung  jawab  secara  pribadi  atas  perikatan  dibuat
atas  nama  perseroan  dan  tidak  dibebani  tanggung  jawab  melebihi  nilai saham  telah  diambilnya  terhadap  kerugian  diderita  perseroan,  sehingga
adanya pemisahan kekayaan antara pendiri, pemegang saham, perseroan. Tanggung jawab terbatas pemegang saham juga pengurusDireksi
dan  komisris  dapat  menjadi  tidak  terbatas,  dalam  hal-hal  tertentu, misalnya  jika  pemegang  saham  yang  tidak  menyetujui  rencana  merger,
direksi  harus  memenuhi  haknya,  yaitu  hak  untuk  menjual  sahamnya kepada  perusahaan  dan  perusahaan  tersebut  wajib  membeli  kembali
sahamnya  dengan  harga  yang  wajar.  Walaupun  ada  pihak  pemegang saham  yang  tak  menyepakati  rencana  merger,  bukan  berarti  pemegang
saham  itu  boleh  menggagalkan  rencana  merger.    Haknya  hanya  sebatas melepas  sahamnya  dengan  harga  yang  pantas.    Dia  tidak  dapat
menggagalkan direksi melebur perusahaan.
b Tanggung  Jawab  Sosial  dan  Lingkungan
Peraturan  tanggung  jawab  sosial  dan  lingkungan  diwajibkan kepada  perusahaan  yang  berbasis  sumber  daya  alam  SDA  supaya  tidak
menjadi bumerang, pemerintah perlu juga memberikan insentif pajak dan menciptakan  iklim  usaha  yang  lebih  kondusif  pasca  keluarnya  aturan
wajib tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility CSR.
Prinsip  corporate  social  responsibility  CSR  sudah  selaras dengan  ketentuan  perundangan  yang  berlaku  yaitu:  Undang-undang
Nomor  23  Tahun  1997  tentang  Lingkungan  Hidup  dan  Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang diatur dalam Pasal
15  yang  menyebutkan  bahwa    setiap  penanam  modal  berkewajiban:  a menerapkan  prinsip  tata  kelola  perusahaan  yang  baik;  b  melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahaan.
4. Norma yang Mengatur Prinsip Akuntabilitas