B.  Implikasi
Dalam  pengaturan  normatirf  bahwa  ketentuan  norma-norma  dalam pengelolaan suatu perusahaan dapat menjadi kendala  bagi penegakan hukum  itu
sendiri.      Namun  demikian,  secara  normatif  dalam  Undang-undang  Nomor  40 Tahun  2007  tentang  Perseroan  Terbatas  sudah  mengatur  norma-norma  yang
mengatur  prinsip-prinsip  pengelolaan  perusahaan  yang  baik  good  corporate governance
yang akan memberikan jaminan perlindungan hukum dan kepastian hukum terhadap stakeholders. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepercayaan
bagi stakeholders terhadap informasi suatu perseroan terbatas akan hilang, maka pemerintah  harus  berupaya  untuk  membuat  payung  hukum  penerapan
pengelolaan  perusahaan  yang  baik  sehingga  dapat  ditaati  dan  dilaksanakan dengan baik oleh setiap perseroan terbatas.
Norma-norma  yang  baik  ini  belum  dapat  ditegakkan,  karena  ada  kendala dari hukumnya sendiri, termasuk dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun  2007
tentang Perseroan Terbatas, karena: a Tidak diikutinya asas-asas berlakunya suatu undang-undang;
b Belum adanya peraturan pelaksanaan yang dibutuhkan sekali guna menerapkan undang-undang ini;
c Perumusan norma dalam undang-undang itu tidak jelas, sehingga menimbulkan kesimpangsiuran  dan multi  tafsir dalam penerapan prinsip-prinsip pengelolaan
perusahaan yang baik good corporate governance.
C.  Saran
1. Perlu  adanya  dukungan  dari  berbagai  pihak  dan  kesediaan  suatu  perusahaan
untuk  menerapkan  prinsip-prinsip  pengelolaan  perusahaan  yang  baik  secara sukarela  sehingga  penerapannya  diharapkan  tidak  terhambat  dan  berjalan
dengan sukses serta mampu menciptakan persaingan berusaha yang sehat dan professional untuk mendapatkah keuntungan yang optimal.
2. Dalam rangka pelaksanaan undang-undang ini dibentuk tim  ahli pemantauan
hukum  Perseroan  terdiri  atas  unsur:  pemerintah,  pakarakademisi,  profesi, dunia  usaha,  sehingga  mereka  harus  lebih  aktif  dalam  mensosialisasikan
Undang-undang  Nomor  40  Tahun  2007  tentang  Perseroan  Terbatas  kepada masyarakat luas, antara lain lewat media massa, workshop, dan seminar.
3. UUPT  2007  supaya  berlaku  efektif,  maka  dipandang  perlu  bagi  pemerintah
untuk membuat peraturan hukum di bawahnya sebagai petunjuk pekaksanaan atau  pedoman  pelaksanaan  undang-undang  ini,  yaitu:  Peraturan  Pemerintah
PP atau Peraturan Presiden dalam rangka pengelolaan perusahaan yang baik good corporate governance
pada perusahaan swasta dan BUMN. 4.
Peningkatan  kesadaran  dan  kepedulian  masyarakat  untuk  menegakkan  hukum perusahaan secara normatif dalam rangka penerapan prinsip-prinsip pengelolaan
perusahaan yang baik untuk menunjang kegiatan ekonomi ke depan diperlukan pengaturan  hukum  regulatory  driven,  yaitu  diperlukan  daya  paksa  dalam
bentuk undang-undang atau aturan hukum di bidang hukum perusahaan.
DAFTAR  PUSTAKA
Abdulkadir Muhammad. 1999. Hukum Perusahaan Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Agus Budiarto. 2002. Kedudukan Hukum  Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas.
Jakarta: Ghalia Indonesia. Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja. 1999. Seri Hukum Bisnis: Perseroan
Terbatas. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Ali Rido. 2001. Badan Hukum Dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf,
Perseroan Terbatas. Bandung: Alumni. Aminuddin Ilmar. 2004. Hukum Penanaman Modal di Indonesia. Jakarta: Prenada
Media. Antonius Alijoyo dan Subarto Zaini. 2004. Komisaris Independen, Penggerak
Praktik GCG di Perusahaan. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Burhan Ashshofa. 2004. Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Rineka Cipta. Chatamarrasjid. 2003. Badan Hukum Yayasan Suatu Analisis Mengenai Yayasan
Sebagai Suatu Badan Hukum Sosial. Bandung: Citra Aditya Bakti.
____________. 2004. Penerobosan Cadar Perseroan dan Soal-soal Aktual Hukum Perusahaan.
Bandung: Citra Aditya Bakti. Chidir Ali. 1991.Badan Hukum. Bandung: Alumni.
Dedi Sumardi.  1982. Sumber-sumber Hukum Positif. Bandung : Alumni. Djokosantoso Moeljono. 2003. Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi.
Jakarta: Elex Media Komputindo. Esmi Warassih. 2005. Pranata Hukum: Sebuah Telaah Sosiologis. Semarang:
Suryandaru Utama. Hasnati. 2004. Peranan Komite Audit Dalam Organ Perseroan Terbatas Dalam
Kerangka Good Corporate Governance . Yogyakarta: FH UII Press.
I.G. Ray. Widjaya. 2002. Hukum Perusahaan P erseroan Terbatas. Jakarta: Megapoin Kesaint Blanc.
I. Nyoman Tjager, dkk. 2003. Corporate Governance, Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia.
Jakarta: Prenhallindo. Indra Surya dan Ivan Yustiavandana. 2006. Penerapan Good Corporate
Governance Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha. Jakarta: Prenada Media Group dan LKPMK FH UI.
Ira Rasjidi dan Lili Rasjidi. 2001. Filsafat Hukum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Johnny Ibrahim. 2005. Teori  Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang:
Bayumedia Publishing. _____________. 2006. Hukum Persaingan Usaha. Malang: Bayumedia
Publishing. Joni Emirzon. 2007. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Paradigma
Baru Dalam Praktik Bisnis  Indonesia . Yogyakarta: Genta Press.
Kristian Hamadi. 2004. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Penanaman Modal Asing dalam Rangka Good Corporate Governance Studi Kasus pada PT. British
Petroleum di Papua. Tesis, Pascasarjana, UGM, Yogyakarta.
Mhd. Shiddiq Tgk Armia. 2002. P er kemba nga n P emikir a n da la m Ilmu Hukum.
Jakarta: Pradnya Paramita. Misahardi Wilamarta. 2002. Hak Pemegang Saham Minoritas dalam Rangka
Good Corporate Governance. Tesis, Pascasarjana,  FHUI, Depok.
M. Solly Lubis. 2002. Hukum Tata Negara. Bandung: Mandar Maju. Munir Fuady. 2002. Hukum Perusahaan Dalam Paradigma Hukum Bisnis.
Bandung: Citra Aditya Bakti. Nindyo Pramono. 2006. Bunga Rampai Hukum Bisnis Aktual. Bandung: Citra
Aditya Bakti. Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto. 1982. Sendi-sendi Ilmu Hukum dan
Tata Hukum. Bandung: Alumni.
Purwosutjipto HMN. 1987. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia: Pengetahuan Dasar Hukum Dagang.
Jakarta: Djambatan. R. Subekti dan Tjitrosudibio. 1977. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Jakarta: Pradnya Paramita. Ridwan Khairandy dan Camelia Malik. 2007. Good Corporate Governance
Perkembangan Pemikira n dan Implementasinya di Indonesia dalam Perspektif Hukum.
Yogyakarta: Kreasi Total Media. Rochmat Soemitro. 1979. Penuntun Perseroan Terbatas dengan Undang-Undang
Pajak Perseroan. Bandung: Eresco.
Ronny Hannintijo Soemitro. 1990.Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rudhi Prasetyo. 2001. Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas Disertai Dengan Ulasan Menurut Undang-Undang nomor 1 Tahun 1995
. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Satjipto Rahardjo. 1986. Hukum dan Masyarakat. Bandung: Alumni. ______________. 2002. Sosiologi Hukum: Perkembangan, Metode dan Pilihan
Masalah. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Setiono. 2002. Pemahaman Terhadap Metode Penelitian Hukum. Surakarta: Sebelas University Press.
__________. 2005. Pedoman Pembimbingan Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana. Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sihombing Purwoatmodjo. 1997. Pengantar Ilmu Hukum. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Siswanto Sutojo dan E. John Aldrige. 2005. Good Cor por a te Gover na nce Ta ta  Kelola  P er usa ha a n ya ng Seha t.
Jakarta: Damar Mulia Pustaka. Sri Redjeki Hartono. 2006. Permasalahan Seputar Hukum Bisnis: Persembahan
Kepada Sang Maha Guru. Yogyakarta: Genta Press.
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan. 1980. Hukum Perutangan. Yogyakarta: FH UGM.
Soerjono Soekanto. 1980. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press. Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 1985. Penelitian Hukum Normatif Suatu
Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali.
Sudikno Mertokusumo. 2002. Mengenal Hukum. Yogyakarta: Liberty. Sutrisno Hadi. 1989. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi.
Theo Huijbers. 1995. Filsafat Hukum. Yogyakarta: Kanisius. Winarno Yudho dan Agus Brotosusilo. 1986. Sistem Hukum Indonesia. Jakarta :
Karunika. Wirjono Prodjodikoro. 1985. Hukum Perkumpulan, Perseroan, dan Koperasi di
Indonesia. Jakarta; Dian Rakyat.
Perundang-undangan
Undang-undang Dasar 1945 Amandemen IV Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN;
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup; Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas; Keputusan  Menteri  BUMN  Nomor.  KEP-117M-MBU2002,  tanggal  01  Agustus
2002 tentang Penerapan Praktek GCG pada BUMN; Keputusan  Menteri  Negara  Penanaman  Modal  dan  Pembinaan  BUMN  melalui  SK
No. Keputusan 23M-PM. PBUMN2000; Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. KEP-3058LK1998.
Keputusan Direksi PT. Pos Indonesia Persero Nomor: KD 55DIRUT1202 tentang Pedoman
Penerapan Good
Corporate Governance
GCG di
Lingkungan PT. Pos Indonesia Persero, Bandung, 19 Desember 2002.
Jurnal dan Makalah
Ainun Na’im. 2000. “Applying Good Corporate Governance in Indonesia A General Case of State Owned Enterprises” . Makalah Lokakarya Pengelolaan
Perusahaan Corporate Governance, Program Pascasarjana FH UI dan University of South Carolina, Jakarta, 4 Mei 2000.
Anis Baridwan. 2000. “Ketentuan Pasar Modal dalam Penegakan Good Corporate Governance
Tinjauan atas Perlindungan Hak-hak Pemegang Saham”. Makalah Seminar Sosialisasi Corporate Governance, Universitas Gadjah Mada dan
University of South Carolina, Yogyakarta, 21 Juli 2000. Bachtiar Hasan Mirza. 2000. “Perusahaan yang Dikelola dengan Baik Good
Corporate”. Makalah Lokakarya P engelolaan Perusahaan Corporate Governance, kerja sama  Program Pascasarjana FH UI dan University of South
Carolina, Jakarta, 4 Mei 2000.
Bacelius Ruru. 2000. “Good Corporate Governance dalam Masyarakat Bisnis Indonesia, Sekarang,  Masa Mendatang”. Makalah Lokakarya Pengelolaan
Perusahaan Corporate Governance, Program Pascasarjana FH USU da n University of South Carolina, Medan, 27 Juni 2000.
Benny S. Tabalujan. 2002. “Why Indonesian Corporate Governance Failed – Conjectures Concerning Legal Culture”. Columbia Journal of Asian Law, Spring
2002.
Bismar Nasution. 2003. “Prinsip Keterbukaan dalam Good Corporate Governance”. Jurnal Hukum Bisnis, Volume 22, Nomor 6.
Erman Rajagukguk. 2000. “Perlunya Pembaharuan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Pasar Modal dalam Hubungannya dengan
Pelaksanaan Good Corporate”. Makalah Lokakarya Pengelolaan Perusahaan Corporate Governance, Program Pascasarjana FH USU dan University of
South Carolina, Medan, 27 Juni 2000.
Hasnati. 2003. “Analisis Hukum Komite Audit Dalam Organ Perseroan Terbatas Menuju Good Corporate Governance”. Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 22, Nomor 6,
Tahun 2003.
. Holly J. Gregory dan Marshall E. Simms. 2000. “Pengelolaan Perusahaan
Corporation Governance: Apa dan Mengapa Hal tersebut Penting”. Makalah Lokakarya Pengelolaan Perusahaan Corporate Governance, Program
Pascasarjana FH UI dan University of South Carolina, Jakarta, 4 Mei 2000.
Mas Achmad Daniri. 2005. “Reformasi Corporate Governance di Indonesia”. Jurnal Hukum Bisnis, Volume 24, No. 3 Tahun 2005.
Purnadi Purwacaraka. 1984. “Peranan Ilmu Hukum Dalam Pembangunan Indonesia”. Makalah, Surabaya: FH Unair.
Soetandyo Wignjosoebroto. 1980. “Hukum dan Metode-metode Kajiannya”. Makalah pada “ Pembinaan Tenaga Peneliti”  yang diselenggarakan oleh BPHN
Departemen Kehakiman RI, Jakarta.
Sri Redjeki Hartono. 1995. “Beberapa Aspek Permodalan pada Perseroan Terbatas”.  Makalah  Seminar Nasional, UGM, Yogyakarta.
Sutan Remy Sjahdeni. 2001. “Tanggung Jawab Pribadi Direksi Dan Komisaris”. Jakarta: Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 14 Tahun 2001.
Wahyono Darmabrata. 2003. “Implementasi Good Corporate Governance dalam Menyikapi Bentuk-bentuk Penyimpangan Fiduciary Duty Direksi dan Komisaris
Perseroan Terbatas”. Jurnal Hukum Bisnis, Volume 23, Nomor 3.
Surat Kabar dan Situs
Ardiansyah A. Fajar. “Good Corporate Governance, Sebuah Keharusan”. Kompas, Kamis 15 April 2004.
Indra Safitri. 2002. “Good Corporate Governance pada Emiten dan BUMN”. http:www.kompas.combisnis dan investasihtm, 15 April 2004.
Kompas, 8 Oktober 2006. “Tata Kelola Perusahaan Baik, Daya Tawar Naik”. www.fcgi.or.idindonesia
, diakses pada tanggal 20 November 2007.
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No. 106, 2007
PENJELASAN DALAM
TAMBAHAN LEMBARAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4756.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang:
a.  bahwa  perekonomian  nasional  yang  diselenggarakan  berdasar  atas demokrasi  ekonomi  dengan  prinsip  kebersamaan,  efisiensi  berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan  kemajuan  dan  kesatuan  ekonomi  nasional,  perlu  didukung
oleh  kelembagaan  perekonomian  yang  kokoh  dalam  rangka  mewujudkan kesejahteraan masyarakat;
b.  bahwa  dalam  rangka  lebih  meningkatkan  pembangunan  perekonomian nasional dan sekaligus memberikan landasan  yang kokoh bagi dunia  usaha
dalam  menghadapi  perkembangan  perekonomian  dunia  dan  kemajuan  ilmu pengetahuan  dan  teknologi  di  era  globalisasi  pada  masa  mendatang,  perlu
didukung  oleh  suatu  undang-undang  yang  mengatur  tentang  perseroan terbatas  yang  dapat  menjamin  terselenggaranya  iklim  dunia  usaha  yang
kondusif; c.  bahwa  perseroan  terbatas  sebagai  salah  satu  pilar  pembangunan
perekonomian nasional perlu diberikan landasan hukum untuk lebih memacu
pembangunan nasional yang disusun sebagai usaha  bersama berdasaratas asas kekeluargaan;
d.  bahwa  Undang-Undang  Nomor  1  Tahun  1995  tentang  Perseroan  Terbatas dipandang  sudah  tidak  sesuai  lagi  dengan  perkembangan  hukum  dan
kebutuhan  masyarakat  sehingga  perlu  diganti  dengan  undang-undang  yang baru;
e.  bahwa  berdasarkan  pertimbangan  sebagaimana  dimaksud  dalam  huruf  a, huruf  b,  huruf  c,  dan  huruf  d  perlu  membentuk  undang-undang  tentang
Perseroan Terbatas;
Mengingat:
Pasal 5 ayat 1, pasal 20, dan pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:
Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERSEROAN TERBATAS.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1.  Perseroan  Terbatas,  yang  selanjutnya  disebut  perseroan,  adalah  badan
huum  ang  merupakan  persekutuan  modal,  didirikan  berdasarkan  perjanjian, melakukan  kegiatan  usaha  dengan  modal  dasar  yang  seluruhnya  terbagi