Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis

75 3 Komunikasi Terapeutik pada Tahap Terminasi Hasil uji t pada tabel 4.18 untuk variabel Komunikasi Terapeutik pada Tahap Terminasi didapat nilai t hitung sebesar 6.465 dan t tabel 1.977 df=99, p=0,05 dengan nilai signifikansi 0,000 karena t hitung t tabel 6.465 1.977, signifikansi lebih kecil 0.05 p0.05 dan koefisiensi regresi mempunyai nilai positif maka hipotesis yang menyatakan bahwa ”Ada Pengaruh Komunikasi Terapeutik Perawat pada Tahap Terminasi terhadap Kepuasan Pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Jogja” diterima.

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis

Kelamin, Usia dan Tingkat Pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin yang terbanyak adalah pria dengan jumlah 71 responden dengan persentase 50.71. Hal ini didukung oleh pendapatnya Potter dan Perry 2009 jenis kelamin dapat mempengaruhi seseorang saat berinteraksi, hal ini dapat mempengaruhi dalam menafsirkan pesan yang disampaikannya dan menurut Mukhripah 2008 dikatakan bahwa setiap jenis kelamin 76 mempunyai gaya komunikasi yang berbeda-beda, seperti contoh dari usia 3 tahun wanita bermain dengan teman baiknya atau dalam grup kecil dengan menggunakan bahasa untuk mencari kejelasan, meminimalkan perbedaan, serta membangun dan mendukung keintiman, sedangkan laki-laki dilain pihak, menggunakan bahasa untuk mendapatkan kemandirian dari aktivitas dalam grup yang lebih besar, dimana jika mereka berteman mereka melakukannya dengan bermain. Hal ini dapat disimpulkan bahwa wanita dalam berkomunikasi harus diterangkan secara jelas sedangkan laki-laki hanya dengan tindakanperbuatan sudah dapat mengerti isi komunikasi tersebut. Menurut penelitian Lilis 2011 perbedaan jenis kelamin pada pasien akan mempengaruhi persepsi komunikasi antara pasien dan perawat, seperti contoh, pasien wanita akan lebih nyaman dilayanin oleh perawat wanita dibanding perawat lelaki begitu juga sebaliknya. Untuk usia responden yang paling banyak yang mengikuti penelitian adalah usia dengan kelompok 46-55 tahun dengan jumlah 48 responden dengan persentase 34.28. Hal ini sejalan dengan penelitian Lilis 2011 yaitu tingkat kematangan atau perkembangan seseorang sangat mempengaruhi 77 kemampuan individu dalam berkomunikasi, pembagian kesembuhannya. Menurut Wawan Dewi 2011 Usia mempengaruhi kematangan berfikir seseorang, salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia. Pada tahap usia ini memudahkan hubungan komunikasi antar perawat dan pasien di rumah sakit sehingga meningkatkan kenyamanan antar komunikator. Berdasarkan tingkat pendidikan, yang paling banyak yang mengikuti penelitian adalah tingkat pendidikan SMA dengan jumlah 72 responden dengan persentase 51.42, hal ini didukung oleh Hanafi,I Richar,SD 2012 pengetahuan sangat mempengaruhi seseorang dalam berkomunikasi. Tingkat pengetahuan berkaitan dengan tingkat tinggi pendidikan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin mudah dalam menerima dan mengolah pesan yang diterima, sehingga komunikasi berjalan.

2. Pengaruh Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap