B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti
Judul Metode
Hasil Perbedaan
Noor, Hidayah
2015 Hubungan
Komunikasi Teraupetik
Verbal dan Non Verbal Perawat
dengan Tingkat Kecemasan
Keluarga pasien di
Instalasi Perawatan
Intensif RSUD Kabupaten
Kudus Analitik
korelasi dengan
pendekatan cross
sectional. T Terdapat hubungan
Hubungan Komunikasi
Teraupetik Verbal dan Non Verbal
Perawat
dengan Tingkat
Kecemasan Keluarga pasien di
Instalasi Perawatan Intensif
RSUD Kabupaten Kudus
Perbedaan dengan
penelitian ini adalah
terletak pada variabel
penelitian, subyek
dan obyek
penelitian, metode,
tempat dan
waktu penelitian.
Sutrisno, dkk
2015 Hubungan
Komunikasi Terapeutik
Perawat dengan kepuasan pasien
di IGD RSUD DR. H. Chasan
Boesoire Ternate
Survei analitik
dengan pendekatan
cross sectional
Adanya hubungan Komunikasi
Terapeutik Perawat
dengan kepuasan pasien
di IGD RSUD DR. H. Chasan
Boesoire Ternate Perbedaan
dengan penelitian ini
adalah terletak pada
metode, tempat
dan waktu
penelitian. Surahman,
2014 Pengaruh
Dimensi Kecerdasan
Emosional Terhadap
Komunikasi Terapeutik
Perawat
di Rumah
Sakit PKU
Muhammadiyah Unit
I Yogyakarta
Penelitian kuantitatif
dengan rancangan
cross sectional
Terdapat pengaruh
yang signifikan antara
kecerdasan emosional terdiri
dari dimensi
kesadaran emosi, pengendalian
emosi, motivasi
diri, empati dan hubungan sosial
terhadap komunikasi
terapeutik perawat di Rumah
Sakit
PKU Muhammadiyah
Unit I Yogyakarta Perbedaan
dengan penelitian ini
adalah terletak pada
variabel penelitian,
subyek
dan obyek
penelitian, metode,
tempat dan
waktu penelitian.
C. Landasan Teori
Komunikasi terapeutik merupakan hal yang sangat penting bagi perawat untuk mendukung proses keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian. Salah satu bagian dari komunikasi terapeutik yang paling berperan dalam kepuasan pasien adalah
tahapan komunikasi terapeutik. Tahapan komunikasi terapeutik terdiri dari 4 tahapan, yaitu tahap prainteraksi, orientasi, kerja dan
terminasi. Tahap terminasi merupakan tahap dimana perawat mendorong pasien untuk memberikan penilaian terhadap apa yang
telah dilakukan oleh perawat. Priyoto, 2015. Secara garis besar kepuasan pasien dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu faktor kompetensi, keterjangkauan, faktor ambience, faktor sistem, faktor kelembutan, faktor kenyamanan dan
keistimewaan serta faktor waktu pelayanan Wijono,2008 Faktor lainnya yang juga mempengaruhi kepuasan pasien
adalah komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat. Tingkat kepuasan pasien terdiri dari penilaian pasien terhadap pelayanan
kesehatan, tujuannya agar respon komprehensif pelayanan yang dihasilkan dari harapan sebelumnya dapat dilihat serta hasil
pengobatan yang diperoleh setelah adanya pelayanan kesehatan Liyang Tang, 2013
Untuk penelitian kali ini peneliti mengambil jenis pelayanan di Instalasi Gawat Darurat, hal ini disebabkan oleh pelayanan gawat
darurat merupakan tolak ukur kualitas pelayanan rumah sakit, karena merupakam ujung tombak pelayanan rumah sakit, yang memberikan
pelayanan khusus kepada pasien gawat darurat secara terus-menerus selama 24 jam setiap hari. Karena itu pelayanan di Instalasi Gawat
Darurat harus diupayakan seoptimal mungkin. Serta menerapkan komunikasi efektif dan terapeutik dalam memberikan pelayanan
terhadap pasien Depkes, 2010.
D. Kerangka Teori