Korelasi product Moment Pengaruh Perempuan Minangkabau Dalam Pembuatan Kebijakan

149

D. Korelasi product Moment

Korelasi Product Moment merupakan istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier searah bukan timbal balik antara dua variabel atau lebih.Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X Perempuan MinangkabauBundo Kanduang sebagai variabel bebas dengan variabel Y Pembuatan Kebijakan di Nagari sebagai variabel terikat yang berskala interval scale. Korelasi dapat menghasilkan angka positif + atau negative -. Angka korelasi berkisar antara 0 sd 1 dengan ketentuan jika angka mendekati satu atau negatif satu maka hubungan kedua variabel semakin kuat tetapi sebaliknya jika angka korelasi mendekat angka 0 maka hubungan kedua variabel semakin melemah. Korelasi product moment dihitung dengan rumus: r xy = ∑XY √� 2 � 2 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan SPSS Versi 23 dalam pengolahan data. Adapun out put untuk korelasi penelitian ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 150 Tablel 3.38 Koefisien Korelasi Product Moment r Correlations Perempuan Minangkaba uBundo Kanduang Pembuatan Kebijakan di Nagari Perempuan MinangkabauBundo Kanduang Pearson Correlation 1 .122 Sig. 1-tailed .027 N 251 251 Pembuatan Kebijakan di Nagari Pearson Correlation .122 1 Sig. 1-tailed .027 N 251 251 . Correlation is significant at the 0.05 level 1-tailed. Sumber: Data dioleh dengan SPSS 23 Hasil dari tabel 3.38 tentang korelasi product moment mempunyai makna: 1. Berdasarkan output diatas, korelasi antara variabel X perempuan minangkabaubundo kanduang dengan variabel Y pembuatan kebijakan di nagari masuk kedalam kategori lemah, yaitu sebesar 0.122 atau 12.2 dengan arah positif. Hal ini menandakan perubahan yang terjadi diantara kedua variabel bersifat searah. Artinya semakin tinggi pengaruh perempuan minangkabaubundo kanduang, maka semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap pembuatan keputusan di nagari. Angka 12.2 menunjukkan hubungan kedua variabel masuk kedalam kategori sangat lemah. Universitas Sumatera Utara 151 2. Berdasarkan output diatas, melalui uji signifikansi dapat diketahui bahwa antara perempuan minangkabaubundo kanduang variabel X, dengan pembuatan kebijakan di nagari variabel Y tidak terdapat korelasi yang signifikan. Hal tersebut dikarenakan nilai signifikansi Sig 0.000 ≤ 0,1. Jika demikian, maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antar kedua variabel. 3. Berdasarkan tanda bintang SPSS: berdasarkan output di atas dapat dilihat bahwa nilai pearson correlation yang dihubungkan antara masing-masing variabel mempunyai tanda bintang. Hal ini menunjukkan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

E. Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Grafik Histogram