44
4.2 Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah kabagkasubag ataupun staff yang ada pada bagian keuangan dan Bendahara baik penerima ataupun pengeluaran pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Medan. Deskripsi profil responden terdiri
dari: Jenis kelamin, jabatan, lama jabatan dan pendidikan terakhir.
a Deskripsi berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Laki-laki 32
50.0 50.0
Perempuan 32
50.0 50.0
Total 64
100.0 100.0
Sumber: Data diolah SPSS, 2016 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sekitar 32 orang atau 50 responden
berjenis kelamin perempuan, dan sebesar 32 orang atau 50 berjenis kelamin laki-laki.
b Deskripsi berdasarkan tingkat pendidikan.
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden
Valid Frequency Percent Valid Percent
SMA 4
6.3 6.3
D III 8
12.5 12.5
S1 43
67.2 67.2
S2 9
14.1 14.1
Total 64
100.0 100.0
Sumber : Data diolah SPSS, 2016 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 43 orang atau 67.2 responden didominasi
oleh lulusan Strata 1 S1, lalu diikuti 9 orang atau 14.1 responden lulusan
Universitas Sumatera Utara
45 Strata 2 S2, 8 orang atau 12.5 responden lulusan Diploma III DIII, dan 4
orang atau 6.3 responden lulusan Sekolah Menengah Atas SMA.
4.3 Statistik Deskriptif
Dari hasil kuesioner yang kembali diperoleh gambaran mengenai variabel penelitian yang dapat dilihat. Pada tabel 4.4 diketahui bahwa skor terendah dari
jawaban responden untuk variabel partisipasi penyusunan anggaran X
1
adalah 11 dan skor tertinggi dari jawaban responden adalah 30, sehingga rata-rata mean
total jumlah skor jawaban partisipasi penyusunan anggaran adalah 23.31. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden memahami dan mengerti secara baik
partisipasi penyusunan anggaran di SKPD masing-masing. Skor terendah dari jawaban responden untuk variabel kejelasan sasaran
anggaran X
2
adalah 24 dan skor tertinggi pada jawaban ini adalah 34, sehingga rata-rata mean total jumlah skor jawaban kejelasan sasaran anggaran 27.73. Hal
ini menunjukkan rata-rata responden memahami dan mengerti secara baik kejelasan sasaran anggaran yang terjadi pada SKPD masing-masing.
Skor terendah dari jawaban responden untuk variabel akuntabilitas publik X
3
adalah 27 dan skor tertinggi pada jawaban ini adalah 45, sehingga rata-rata mean total jumlah skor jawaban akuntabilitas publik 37.39. Hal ini menunjukkan
rata-rata responden memahami dan mengerti secara baik akuntabilitas publik yang terjadi pada SKPD masing-masing.
Kinerja manajerial Y memiliki skor terendah 11 dan skor tertinggi sebesar 38, sehingga rata-rata mean total jumlah seluruh jawaban Satuan KerjaPerangkat
Universitas Sumatera Utara
46 Daerah adalah 24.08.Hal ini menunjukkan bahwa respon pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah sudah sangat baik.
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif
N Minimu
m Maximu
m Mean
Std. Deviation
Partisipasi Penyusunan Anggaran
64 11
30 23.31
3.829 Kejelasan Sasaran
Anggaran 64
24 34
27.73 2.269
Akuntabilitas Publik 64
27 45
37.39 3.749
Kinerja Manajerial 64
11 38
24.08 5.894
Valid N listwise 64
Sumber : Data diolah SPSS, 2016 4.4 Analisis Data
4.4.1 Uji Kualitas Data
Sebelum dilakukan pengujian data baik untuk deskripsi data penelitian maupun untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis
maka perludilakukan uji validitas dan reliabilitas data karena jenis data penelitian adalah data primer.
4.4.1.1 Hasil Uji Validitas
Pengujian Validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik, yaitu dengan menggunakan uji Pearson Product-Moment
Coefficient of Correlation melalui program SPSS 22 for windows.Hal pertama yang perlu dilakukan dalam pengujian validitas adalah
mentabulasikan data, tertera pada lampiran 4.Kemudian berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini
kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada
Universitas Sumatera Utara
47 signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data N=64, maka didapat r
tabel sebesar 0,2075. Adapun hasil pengujian validitas untuk masing masing pertanyaan dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan Koefisien
Korelasi r Tabel
N=64 Keterangan
Partisipasi Penyusunan
Anggaran P1
P2 P3
P4 P5
P6 P7
0.689 0.717
0.691 0.742
0.559 0.187
0.388 0.2075
0.2075 0.2075
0.2075 0.2075
0.2075 0.2075
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Kejelasan Sasaran
Anggaran P1
P2 P3
P4 P5
P6 P7
0.667 0.657
0.637 0.655
0.295 0.570
0.589 0.2075
0.2075 0.2075
0.2075 0.2075
0.2075 0.2075
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Akuntabilitas Publik
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
P9 0.776
0.753 0.799
0.814 0.612
0.701 0.755
0.754 0.743
0.2075 0.2075
0.2075 0.2075
0.2075 0.2075
0.2075 0.2075
0.2075 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Kinerja Mnajerial
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
0.696 0.602
0.657 0.735
0.769 0.778
0.743 0.612
0.2075 0.2075
0.2075 0.2075
0.2075 0.2075
0.2075 0.2075
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Sumber :Data yang diolah SPSS,2016
Universitas Sumatera Utara
48 Berdasakan tabel 4.5 seluruh item pertanyaan memenuhi syarat
nilai r tabel lebih dari 0,2075 dan dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam pengujian reliabilitas
dan analisis data selanjutnya.
4.4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang mempunyai validitas. Instrumen penelitian ini menggunakan teknik
Cronbach Alpha α dengan bantuan SPSS.Cronbach Alpha menafsirkan
korelasi antar skala yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Jika nilai koefisien alpha 0,60 maka disimpulkan bahwa instrument
penelitian tersebut handal dan reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas
4.4.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efisien. Ada beberapa syarat asumsi klasik
yang harus dipenuhi, yaitu : Variabel
Cronbach’s Alpha
Jumlah Pertanyaan
Keterangan Partisipasi Penyusunan
Anggaran 0.713
7 Reliable
Kejelasan Sasaran Anggaran
0.622 7
Reliable Akuntabilitas Publik
0.898 9
Reliable Kinerja Manajerial
0.849 8
Reliable
Universitas Sumatera Utara
49
4.4.2.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti
menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistik non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov K-S. Dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov- Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp.Sig. 2-tailed level of significant
α = 5.Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.7 diperoleh nilai Asymp.Sig. 2-tailed sebebar 0.062, karena nilai Asymp.Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.7 Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 64
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.67084710
Most Extreme Differences Absolute
.134 Positive
.134 Negative
-.052 Test Statistic
.134 Asymp. Sig. 2-tailed
.062
c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
50
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber :Data yang diolah SPSS,2016
4.4.2.2 Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model
regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model.
regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai
tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.8 berikut:
Universitas Sumatera Utara
51
Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber :Data yang diolah SPSS,2016
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas.Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan
VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk Akuntabilitas Publik
X3 memiliki nilai tolerance 0,832. Kejelasan Sasaran Anggaran X2 memiliki nilai tolerance0.675. Partisipasi Penyusunan Anggaran X1 memiliki nilai
tolerance 0,790.Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu Akuntabilitas Publik X
3
memiliki VIF 1,202. Kejelasan Sasaran Anggaran X
2
memiliki VIF 1,481, dan Partisipasi Penyusunan Anggaran X
1
memiliki VIF 1,267.Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak
terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya. 4.4.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik
Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant Partisipasi Penyusunan Anggaran
.790 1.267
Kejelasan Sasaran Anggaran .675
1.481 Akuntabilitas Publik
.832 1.202
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Universitas Sumatera Utara
52 secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di
atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas
apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Sumber :Data yang diolah SPSS,2016
Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.
4.5 Hasil Uji Regresi Berganda
Universitas Sumatera Utara
53 Untuk mengetahui pengaruh proses partisipasi penyusunan anggaran X
1
, kejelasan sasaran anggaranX
2
dan akuntabilitas publik X
3
terhadap kinerja manajerial Y dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
Constant -11.561
8.236 Partisipasi Penyusunan
Anggaran .686
.177 Kejelasan Sasaran Anggaran
.679 .323
Akuntabilitas Publik .021
.176 a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber : Data yang diolah SPSS,2016
Model Regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = -11.561+ 0.686X
1
+ 0.679X
2
+ 0.021X
3
+ e
Dimana: Y : Kinerja Manajerial
X1 :Partisipasi Penyusunan Anggaran X2 : Kejelasan Sasaran Anggaran
X3 : Akuntabilitas Publik e : Error tingkat kesalahan
Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, masing-masing variabel menjelaskan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
54 1.
Koefisien regresi variabel proses partisipasi penyusunan anggaranX
1
sebesar 0,686. Artinya partisipasi penyusunan anggaranmengalami kenaikan sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap kinerja
manajerial Y sebesar 0,686 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
2. Koefisien regresi variabel kejelasan sasaran anggaranX
2
sebesar 0,679 artinya kejelasan sasaran anggaran mengalami kenaikan sebesar
1 maka peningkatan terhadap kinerja manajerial Y sebesar 0,679 dengan asumsi variabel independen lainnilainya tetap
3.
Koefisien regresi variabel akuntabilitas publik X
3
sebesar 0,021 artinya akuntabilitas publik mengalami kenaikan sebesar 1 maka
penurunan terhadap kinerja manajerial Y sebesar 0,021 dengan asumsi variabel independen lainnilainya tetap
.
4. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar -11,561, artinya
partisipasi penyusunan anggaran X
1
, kejelasan sasaran anggaran X
2
, dan akuntabilitas publik X
3
dianggap konstan maka tingkat kinerja manajerial Y konstan sebesar sebesar-11,561.
4.6 Hasil Pengujian Hipotesis 4.6.1Hasil Uji-t