15 Ikhsan dan Ishak2005:175 dalam Ardilla 2015:19, menguraikan manfaat
partisipasi penyusunan anggaran, sebagai berikut: 1. Partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar
pada semua tingkat manajemen 2. Meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung untuk
meningkatkan kerjasama antaranggota kelompok dalam penetapan tujuan 3. Menurunkan tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran
4. Menurunkan ketidakadilan yang dipandang ada dalam alokasi sumber daya organisasi antar subunit organisasi, serta reaksi negatif yang dihasilkan dari
persepsi semacam itu. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat
partisipasi penyusunan anggaran, yaitu: meningkatkan moral dan mendorong inisiatif, meningkatkan rasakesatuan kelompok, menurunkan tekanan dan
kegelisahan dalam anggaran, danmenurunkan ketidakadilan dalam alokasi sumber daya organisasi antar subunit organisasi, serta reaksi negatif yang dihasilkan dari
persepsi semacam itu. Ardilla, 2015:20
2.1.3 Kejelasan Sasaran Anggaran
“Anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimiliki pada kebutuhan –
kebutuhan yang tidak terbatas” Pratiwy 2013:4. Locke dan Lathan dalam Pratiwy 2013:4 menyatakan bahwa sasaran adalah apa yang hendak dicapai oleh
karyawan. Jadi kejelasan sasaran anggaran akan mendorong manajer lebih efektif dan melakukan yang terbaik dibandingkan sasaran yang tidak jelas. “Kejelasan
Universitas Sumatera Utara
16 sasaran anggaran adalah adanya sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan
individu untuk menyusun target-target anggarannya. Selanjutnya, target-target anggaran yang disusun akan sesuai dengan anggaran yang ingin dicapai
organisasi, hal ini berimplikasi pada penurunan senjangan anggaran” Nasution, 2013:9.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai rencana kerja pemerintah daerah merupakan desain teknis pelaksanaan strategi untuk mencapai
tujuan daerah.Jika kualitas anggaran pemerinatah daerah rendah, maka kualitas fungsi-fungsi pemerintah daerah cenderung lemah. Anggaran daerah seharusnya
tidak hanya berisi mengenai informasi pendapatan dan penggunaan dana belanja, tetapi harus menyajikan informasi mengenai kondisi kinerja yang ingin
dicapai. “Anggaran pemerintah daerah harus bisa menjadi tolak ukur pencapaian kinerja yang diharapkan, sehingga perencanaan anggaran pemerintah daerah harus
bisa menggambarkan sasaran kinerja secara jelas.” Bangun, 2009:15. Kenis dalam Pratiwy 2013:3 mengatakan terdapat beberapa karakteristik
anggaran, salah satunya adalah kejelasan sasaran anggaran. Pada konteks pemerintah daerah, kejelasan sasaran anggaran tercakup dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD dan Rencana Kerja Perangkat Daerah RKPD. Menurut Steers dan Porter dalam Putra 2013:6 bahwa dalam
menentukan sasaran anggaran mempunyai karakteristik utama yaitu: 1.
Sasaran harus spesifik, bukan samar – samar 2.
Sasaran harus menantang namun dapat dicapai.
Universitas Sumatera Utara
17 Adanya sasaran anggaran yang jelas, maka akan mempermudah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas organisasi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Ketidakjelasan sasaran anggaran akan menyebabkan pelaksana anggaran menjadi bingung, tidak tenang, dan tidak puas dalam bekerja.
Hal ini menyebabkan kondisi lingkungan yang tidak pasti.Pada konteks pemerintah daerah, kejelasan sasaran anggaran berimplikasi pada aparat, untuk
menyusun anggaran sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai instansi pemerintah. “Aparat akan memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi masa depan
secara tepat. Selanjutnya, hal ini akan menurunkan perbedaan antara anggaran yang disusun dengan estimasi terbaik bagi organisasi” Suhartono dan
Mochammad, 2006 dalam Sitepu, 2015:24. Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kejelasan sasaran
anggaran menggambarkan seberapa luas suatu sasaran anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik serta dimengerti oleh pihak yang bertanggung jawab
terhadap pencapaiannya. Sasaran anggaran yang tidak jelas dapat menyebabkan kebingungan, tekanan, dan ketidakpuasan dari karyawan sehingga akan
berdampak buruk terhadap kinerja manajerial Sitepu, 2015:24.
2.1.4 Akuntabilitas Publik