49
4.4.2.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti
menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistik non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov K-S. Dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov- Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp.Sig. 2-tailed level of significant
α = 5.Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.7 diperoleh nilai Asymp.Sig. 2-tailed sebebar 0.062, karena nilai Asymp.Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.7 Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 64
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.67084710
Most Extreme Differences Absolute
.134 Positive
.134 Negative
-.052 Test Statistic
.134 Asymp. Sig. 2-tailed
.062
c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
50
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber :Data yang diolah SPSS,2016
4.4.2.2 Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model
regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model.
regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai
tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.8 berikut:
Universitas Sumatera Utara
51
Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber :Data yang diolah SPSS,2016
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas.Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan
VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk Akuntabilitas Publik
X3 memiliki nilai tolerance 0,832. Kejelasan Sasaran Anggaran X2 memiliki nilai tolerance0.675. Partisipasi Penyusunan Anggaran X1 memiliki nilai
tolerance 0,790.Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu Akuntabilitas Publik X
3
memiliki VIF 1,202. Kejelasan Sasaran Anggaran X
2
memiliki VIF 1,481, dan Partisipasi Penyusunan Anggaran X
1
memiliki VIF 1,267.Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak
terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya. 4.4.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik
Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant Partisipasi Penyusunan Anggaran
.790 1.267
Kejelasan Sasaran Anggaran .675
1.481 Akuntabilitas Publik
.832 1.202
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Universitas Sumatera Utara
52 secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di
atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas
apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Sumber :Data yang diolah SPSS,2016
Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.
4.5 Hasil Uji Regresi Berganda
Universitas Sumatera Utara