histologi yang lain. Dengan demikian, kebanyakan data klinik dan epidemiologik dilaporkan dari jenis sel skuamosa ini.
Dari jumlah seluruh kasus yaitu 461 kasus, 218 kasus 47,3 diantaranya merupakan stadium IIIB, menggambarkan kasus yang datang ke RSUP H.
Adam Malik Medan terbanyak sudah berada pada stadium lanjut.
14
Empat kasus kanker serviks yang tidak dapat ditentukan stadiumnya adalah pasien pasca operasi yang dilakukan sebelum pasien masuk ke RSUP H.
Adam Malik, dan menyertakan hasil pemeriksaan histopatologi yang menunjukkan keganasan serviks.Dua kasus diantaranya adalah pasca
operasi atas indikasi mioma uteri dan dilakukan total abdominal histerektomi. Satu kasus telah dilakukan operasi total vaginal histerektomi atas indikasi
prolapsus uteri, dan satu kasus adalah pasca operasi pengangkatan rahim atas indikasi kanker serviks stadium dini di rumah sakit luar.
4.2. Sebaran Jenis Histopatologi
Pada keseluruhan 461 kasus diperoleh data mengenai jenis histopatologi sel kanker.Pada tabel berikut ini diperlihatkan berbagai sebarannya.
TABEL 4.2Sebaran Jenis Histopatologi Berdasarkan Stadium
Stadium FIGO 2008
JENIS HISTOPATOLOGI Skuamous
cell Adeno
carsinoma Adeno
squamous Clear
cell Total
N N
N N
• Dini 6914,9
204,3 10,2
Universitas Sumatera Utara
• Lanjut 31868,9 4810,4
40,9 10,2
Total 38783,9
6814,8 51,1
10,2 461100
Tabel 4.2 menunjukkan tabulasi silang massa kanker serviks berdasarkan jenis histopatologi. Jenis histopatologi skuamous sel paling banyak dijumpai
pada stadiumlanjut 68,9, kemudian diikuti dengan stadium dini 14,9. Untuk jenis Adenocarcinoma paling banyak dijumpai pada stadium lanjut
10,4, kemudian diikuti dengan stadium dini 4,3. Sedangkan untuk jenis Adenoskuamous carcinoma juga paling banyak dijumpai pada stadium lanjut
0,9, dan jenis clear cell dijumpai satu kasus pada stadium lanjut.
4.3.Penatalaksanaan Kanker Serviks di RSUP H. Adam Malik Medan
Kasus kanker serviks diterapi dengan tindakan operasi pada stadium dini, dan pemberian kemoradiasi atau radiasi saja pada stadium lanjut.Namun dalam
pelaksanaannya, perlu kedisiplinan pasien sendiri agar dapat mengikuti rangkaian terapi yang diberikan.Berikut ini digambarkan profil
penatalaksanaan kanker serviks di RSUP H. Adam Malik secara umum.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3.Terapi Primer yang Dilakukan
PENANGANAN JUMLAH
N
• Radikal Histerektomi 35
7,6 • Radikal Histerektomi +Adjuvant
23 5
• Kemoradiasi eksternal+brachyterapi 47
10,2 • Kemoradiasi eksternal + box
28 6,1
• Radiasi eksternal+ Brachiterapi 15
3,3 • Radiasi eksternal+ box
7 1,5
• Radiasi eksternal 18
3,9 • Kemoradiasi eksternal
119 25,8
• Paliatif 8
2,1 • Tanpa terapi
161 34,9
Total 461
100
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar penanganan terhadap kanker seviks di RSUP H. Adam Malik adalah kemoradiasi eksternal
25,8, disebabkan kasus-kasus kanker serviks di RSUP H. Adam Malik datang dalam stadium inoperable stadium lanjut. Kemudian terdapat 161
Universitas Sumatera Utara
kasus yang tidak diterapi 34,9 disebabkan oleh pasien memilih terapi alternatif, menolak diberi terapi, tempat tinggal yang jauh, masalah
administrasi, saranaalat radiasi yang sedang rusak saat pasien akan diterapi, ingin diterapi di RS lain, ataupun meninggal sebelum diberi terapi.
Sebanyak 58 kasus stadium dini dilakukan radikal histerektomi, 40 kasus diantaranya 8,4 dilanjutkan dengan adjuvant kemoradiasi eksternal.
Delapan kasus diantara 23 kasus stadium lanjut dengan metastase mendapatkan terapi radiasi paliatif, sedangkan 15 kasus tidak dapat diberikan
terapi radiasi paliatif karena kondisi pasien yang buruk dan keluarga ingin membawa pasien pulang.
Tabel 4.4.Distribusi Kasus Dengan Terapi Radiasi
JENIS RADIOTERAPI JUMLAH
N
• External pelvic radiotherapy + intracavitary irradiation
67 25,3
• External pelvic radiotherapy 120
45,3 • Radiasi eksternalinternal tidak selesai 78
29,4 Total
265 100
Kasus kanker serviks stadium lanjut penanganan utamanya adalah radiasi, baik dengan atau tanpa kemoterapi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
diantara jumlah total 461 kasus kanker serviks, pada 265 kasus diberikan terapi radiasi tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk radioterapi yang paling banyak dilakukan adalah jenis external pelvic radiotherapy 45,3 serta external
pelvic radiotherapy + intracavitary irradiation 25,3. Sebanyak 78 kasus 29,4 tidak menyelesaikan rangkaian terapi radiasi karena kontraindikasi
radiasi, keadaan umum memburuk dan meninggal, dan tidak kembali kontrol ke poliklinik loss follow up.
4.4. Follow up