Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk radioterapi yang paling banyak dilakukan adalah jenis external pelvic radiotherapy 45,3 serta external
pelvic radiotherapy + intracavitary irradiation 25,3. Sebanyak 78 kasus 29,4 tidak menyelesaikan rangkaian terapi radiasi karena kontraindikasi
radiasi, keadaan umum memburuk dan meninggal, dan tidak kembali kontrol ke poliklinik loss follow up.
4.4. Follow up
Kondisi terakhir pasien kasus kanker serviks dalam 5 tahun terakhir ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.5.Distribusi Kondisi Akhir Pasien Kanker Serviks Kondisi
JUMLAH N
• Hidup tanpa keterangan penyakit 9
1,6 • Hidup tanpa penyakit
72 15,6
• Hidup dengan penyakit 38
8,2 • Meninggal
47 10,2
• Lost follow up 295
63,9 Total
461 100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar kasus kanker serviks tidak dapat dilakukan follow up 63,9 karena tidak melakukan
konsultasi ulang dan tidak dapat dihubungi. Dari kasus yang dapat di follow up yaitu sebanyak 166 kasus, 9 kasus diketahui masih hidup dari keterangan
Universitas Sumatera Utara
keluarga pada saat dihubungi, tanpa keterangan jelas mengenai kondisi penyakitnya.Sebagian besar kasus meninggal dunia dalam kurun waktu 5
tahun terakhir berjumlah 47 kasus 10,2, yang hidup dengan penyakit kanker serviks sebanyak 38 kasus 8,2, sedangkan yang hidup tanpa ada
bukti penyakit secara klinis sebanyak 72 kasus 15,6 yang diketahui pada saat kontrol ke poliklinik onkologi ginekologi RSHAM dan dari hasil kunjungan
atau pada saat dihubungi. Berikut ini diterangkan mengenai gambaran follow up kasus yang diterapi
dengan tindakan operasi dan kemoradiasi lengkap.
Tabel 4.6.Follow Up Pasien Dengan Terapi Primer Operasi
Survival bulan JUMLAH
N
• Tidak kontrol 34
58,6 • ≤ 3
18 31,0
• 4-6 2
3,4 • 7-9
• 10-12 1
1,7 • 13-15
1 1,7
• 16-18 • 19-21
• 22-24 1
1,7 • 25-27
• 28-30 • 31-33
Universitas Sumatera Utara
• 34-36 • 37-39
• 40-42 • 43-45
• 46-48 1
1,7 Total
58 100
Sebanyak 58 kasus stadium dini dilakukan tindakan operasi. Diantara seluruh kasus tersebut, sejumlah 34 kasus 58,6 tidak kembali kontrol untuk
evalusi respon terapi. Sebanyak 18 kasus 31,0 kembali kontrol dalam jangka waktu hingga 3 bulan. Ada satu kasus yang melakukan kontrol rutin
hingga 48 bulan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Follow Up Pasien Dengan Terapi Primer Kemoradiasi Dan Radiasi
Survival bulan JUMLAH
N
• Tidak kontrol 104
44,6 • ≤ 3
83 34,3
• 4-6 20
8,2 • 7-9
11 4,5
• 10-12 4
1,6 • 13-15
3 1,2
• 16-18 5
2,0 • 19-21
1 0,4
• 22-24 4
1,6 • 25-27
• 28-30 • 31-33
• 34-36 1
0,4 • 37-39
1 0,4
• 40-42 1
0,4 Total
242 100
Tabel diatas memperlihatkan follow-up kasus kanker serviks stadium lanjut yang diterapi dengan kemoradiasi, maupun radiasi saja.Jumlah seluruh kasus
yang mendapat terapi primer kemoradiasi dan radiasi saja berjumlah 242 kasustabel 4.3..Sebanyak 108 44,6 kasus tidak melakukan kontrol rutin
seperti yang diharuskan, sehingga respon terapi kemoradiasi tidak dapat dievaluasi.Sebanyak 134 kasus dapat diikuti, termasuk kasus rawat inap,
Universitas Sumatera Utara
tidak bebas penyakit dan meninggal, diantaranya 83 kasus terbanyak 34,3 dapat diikuti dalam jangka waktu hingga 3 bulan. Hanya sedikit kasus yang
rutin kontrol dalam jangka waktu lebih dari 24 bulan.
4.5. Evaluasi Respon Terapi Radiasidan Kekambuhan