Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1.  Mengetahui perubahan tutupan lahan di DAS Belawan  pada tahun 2000 –2011
2.  Mengetahui faktor -  faktor penyebab perubahan tutupan lahan pada tahun 2000- 2011.
B. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai perubahan tutupan lahan di DAS Belawan  pada tahun 2000-
2011  kepada pihak-pihak yang membutuhkan serta dapat digunakan sebagai informasi atau masukan dalam kegiatan pengelolaan sumberdaya lahan.
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kondisi Penutupan Lahan DAS Lahan merupakan  material dasar dari suatu lingkungan situs, yang
diartikan berkaitan dengan jumlah karakteristik alami yaitu iklim, geologi, tanah,
topografi, hidrologi dan biologi Lo, 1995.    Penutupan lahan  adalah  berkaitan dengan jenis kenampakan yang ada di permukaan bumi seperti  bangunan
perkotaan, danau, salju dan lain-lain. Kegiatan klasifikasi penutupan  lahan dilakukan untuk menghasilkan kelas-kelas penutupan yang diinginkan.  Kelas-
kelas penutupan lahan yang diinginkan itu disebut dengan skema klasifikasi atau
sistem klasifikasi Lillesand dan Kiefer, 1990. Penggunaan lahan termasuk dalam komponen sosial budaya karena
penggunaan lahan mencerminkan hasil kegiatan manusia atas lahan serta statusnya Bakosurtanal, 2007. Adanya aktifitas manusia dalam menjalankan
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya sehari-hari berdampak pada perubahan penutuppenggunaan lahan. Diperkotaan, perubahan umumnya mempunyai pola
yang  relatif sama, yaitu bergantinya penggunaan lahan  lain menjadi lahan urban. Perubahan penggunaan lahan yang pesat terjadi apabila adanya investasi di bidang
pertanian atau perkebunan. Dalam kondisi ini akan terjadi perubahan lahan hutan, semak, ataupun alang-alang menjadi lahan    perkebunan. Perubahan yang
dilakukan oleh masyarakat terjadi dalam skala kecil Sitorus, 2006. Perubahan vegetasi penutupan lahan  mempunyai dampak yang sangat
berarti bagi lestarinya  lingkungan sekitar. Perubahan penutupan lahan yang terjadi, terutama perubahan kawasan hutan  menjadi penutupan yang lain, akan
mengancam kondisi DAS dalam menjalankan fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial
Universitas Sumatera Utara
budaya. Perubahan areal pertanian  menjadi kawasan pemukiman atau lahan terbangun termasuk di dalamnya industri, selain dapat mengurangi daerah resapan
air, juga adanya limbah yang dibuang pabrik-pabrik  ataupun limbah  rumah tangga.
Namun dilain  pihak adanya kerusakan vegetasi terutama di wilayah hulu dan ancaman  pendangkalan mengakibatkan kondisi ekologis DAS.  Akibatnya
pada saat curah hujan tinggi, badan air sungai tidak mampu menampung curahan air hujan sehingga seringkali menyebabkan banjir pada daerah sekitar
.
Pemerintah telah menetapkan dan mempertahankan kecukupan luas kawasan hutan secara
proporsional dan penutupan hutan untuk setiap daerah aliran sungai dan pulau yaitu minimal 30 ,  seperti dituangkan pada pasal 18 UU No. 41 tahun 1999.
Kawasan hutan dimaksud kemudian dideliniasi sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai hutan konservasi, lindung atau produksi Dephut, 2008.
B. Ekosistem DAS