Toba Samosir pada selang waktu 2000 - 2005 - 2010 dengan menggunakan aplikasi SIG. Hasil yang diperoleh dalam bentuk data dan peta perubahan tutupan
lahan. Perubahan tutupan lahan dapat dilihat dari monogram yang dilihat dari hasil citra yang telah ditentukan band -nya. Hasil pencitraan tersebut akan
diperoleh tipe tutupan lahan yang berada di Kabupaten Toba Samosir dan tujuan kedua untuk mengetahui kawasan hutan menurut SK Menhut No. 44 tahun 2005
masih sesuai dengan kondisi di lapangan Tahun 2010. Dalam pemantauan perubahan secara digital, respon spektral suatu piksel
pada dua waktu akan berbeda jika penutupan lahan berubah dari penutupan lahan satu menjadi penutupan lahan yang lainnya. Band yang sensitif terhadap
perubahan dapat ditentukan dengan karakteristik reflektansi spektral masing- masing band terhadap vegetasi, tanah, dan air. Analisis perubahan lahan dapat
dilakukan dengan beberapa metode diantaranya: image overlay, diferensiasi citra image differencing, analisis komponen utama principal component analysis,
dan perbandingan hasil klasifikasi classification comparison.
I. Analytical Hierarchy Process AHP
Analytical Hierarchy Process yang diperkenalkan oleh Thomas Saaty
adalah teori pengukuran yang menyediakan kemampuan untuk menggabungkan kedua faktor kualitatif dan kuantitatif dalam proses pengambilan keputusan.
Metode pengambilan keputusan multi kritetia untuk penggabungan masalah yang kompleks dengan menguraikan masalah menjadi Hierarki struktural Satty dan
Vargas, 2001 dan menyediakan struktur hierarki dengan mengurangi beberapa variabel keputuasn menjadi serangkaian perbandingan dan mengembangkan
prioritas subjektif berdasarkan penilaian ahli weerakoon, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan oleh Ritonga 2012 di Tangkahan yang bertujuan untuk mengetahui bentuk pemanfaatan gajah jinak yang paling sesuai di
Tangkahan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP. Hasil penelitian yang dilakukan adalah kriteria kesejahteraan dan keamanan
masyarakat sebagai yang paling prioritas karena seluruh responden beranggapan bahwa kepentingan dari bentuk pemanfaatan gajah jinak yang ada di Tangkahan
sudah seharusnya untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan dan keamanan masyarakat.
Fasilitas AHP dalam pengambilan keputusan dengan mengadakan persepsi, perasaan, penilaian dan memiliki nilai sejarah menjadi struktur hierarki
dengan kekuatan yang mempengaruhi keputusan sebuah kasus yang paling umum. Pada struktur hierarki menunjukkan keterkaitan antara interaksi tujuan, kriteria,
sub kriteria dan alternatif pada seluruh sistem. Untuk tujuan ini, pengukuran mutlak dan pendekatan pengukuran relatif digunakan dalam penerapan AHP.
Hasil perbandingan umumnya digunakan ketika peringkat alternatif sesuai dengan standar yang dikembangkan oleh pengalaman ahli Saaty, 1990. Namun,
perbandingan relatif memerlukan prioritas untuk tujuan hierarki dengan membuat perbandingan berpasangan secara sistematis.
Dalam Metode AHP dilakukan langkah- langkah sebagai berikut: Mendefenisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini
untuk menentukan masalah yang akan dipecahkan harus secara jelas, detail dan mudah dipahami.
1. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama
Universitas Sumatera Utara
2. Mendefenisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [n-12] buah, dengan n adalah banyaknya
elemen yang dibandingkan 3. Menghitung nilai eigen dengan menguji konsistensinya
4. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hierarki 5. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan
Merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen- elemen pada tingkat hierarki terendah sampai mencapai tujuan.
6. Memeriksa konsistensi hierarki Konsistensi yang diharapkan adalah mendekati sempurna agar menghasilkan
keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 .
Pada struktur hirarkis AHP memberikan informasi untuk menguji antara interaksi tujuan, kriteria, sub kriteria dan alternatif pada seluruh sistem
1. Dekomposisi yang diterapkan untuk struktur masalah yang kompleks dalam hirarki
2. Pengambilan keputusan yang diterapkan untuk membangun perbandingan berpasangan pada semua elemen dalam sebuah hierarki
3. Sintesa prioritas yang diterapkan untuk menghasilkan prioritas keseluruhan sepanjang Hierarki dengan mempertimbangkan prioritas secara umum
Saaty, 1980.
Universitas Sumatera Utara
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian