BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Tuberkulosis TB merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pada anak, sumber penularan TB adalah
penderita TB dewasa dengan basil tahan asam BTA sputum positif. Jumlah kasus TB pada anak antara 10 sampai 20 dari semua kasus
TB. Saat ini M. tuberculosis menginfeksi sepertiga dari populasi dunia.
1
Di Indonesia, TB masih merupakan masalah yang menonjol, bahkan secara global, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai
penyumbang kasus terbanyak di dunia. Selama ini, program TB nasional
lebih ditekankan pada pasien TB dewasa, sehingga penanganan TB anak belum mendapat perhatian yang memadai
,2,3
Di Indonesia, imunisasi Bacille Calmette-Guerin BCG merupakan salah satu cara untuk menurunkan kejadian TB pada anak, tetapi
perdebatan mengenai efektivitas BCG dalam memproteksi bayianak terhadap TB masih terus berlangsung. Efek proteksi atau efektivitas BCG
berdasarkan publikasi dari berbagai negara bervariasi dari 0 - 80. Beberapa penelitian menyatakan status imunisasi BCG tidak
mempengaruhi kejadian infeksi TB pada anak yang kontak dengan penderita TB dewasa, tetapi penelitian yang lain mengatakan bahwa
imunisasi BCG bermanfaat mencegah infeksi TB pada anak yang kontak
dengan penderita TB dewasa.
2
Anak dengan riwayat kontak terhadap penderita TB dewasa memiliki faktor risiko terinfeksi TB sehingga perlu
dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah anak tersebut telah mengalami infeksi atau tidak.
3
Saat ini, uji tuberkulin merupakan salah satu metode yang dapat dipercaya untuk mendeteksi infeksi TB.
Imunisasi BCG dapat mempengaruhi indurasi hasil uji tuberkulin cara Mantoux sampai 5 tahun setelah imunisasi BCG.
2
1.2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
- Apakah ada perbedaan hasil uji Mantoux terhadap anak yang sudah dan belum mendapat imunisasi BCG yang tinggal serumah dengan
penderita TB dewasa BTA sputum positif? - Apakah ada perbedaan diameter indurasi uji Mantoux berdasarkan
status nutrisi, usia, riwayat kontak pada anak yang sudah dan belum mendapat imunisasi BCG serta berdasarkan lama waktu setelah
pemberian imunisasi BCG?
1.3. Hipotesis
- Ada perbedaan hasil uji Mantoux pada anak yang sudah dan belum diimunisasi BCG yang tinggal serumah dengan penderita TB dewasa
BTA sputum positif. - Ada perbedaan diameter indurasi uji Mantoux berdasarkan status
nutrisi, usia, riwayat kontak pada anak yang sudah dan belum mendapat imunisasi BCG serta berdasarkan lama waktu setelah
pemberian imunisasi BCG
1.4. Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui hubungan hasil uji Mantoux dengan status imunisasi BCG pada anak yang tinggal serumah dengan penderita TB
dewasa BTA sputum positif. - Untuk mengetahui bagaimana perbedaan diameter indurasi uji
Mantoux berdasarkan status nutrisi, usia, riwayat kontak pada anak yang sudah dan belum mendapat imunisasi BCG serta berdasarkan
lama waktu setelah pemberian imunisasi BCG
1.5 . Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan tentang daya proteksi imunisasi BCG
terhadap infeksi TB alamiah pada anak yang tinggal serumah dengan penderita TB dewasa BTA sputum positif.
2. Sebagai skrining infeksi TB terhadap anak yang tinggal serumah dengan penderita TB dewasa BTA sputum positif.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA