Uji Tuberkulin TINJAUAN PUSTAKA

Pada anak, diagnosis TB, ditentukan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang seperti uji tuberkulin, foto toraks, dan pemeriksaan laboratorium. Adanya riwayat kontak dengan pasien TB dewasa BTA sputum positif, uji tuberkulin positif, gejala klinis TB dan foto toraks sugestif TB, merupakan dasar untuk menyatakan anak sakit TB. 2,3

2.5. Uji Tuberkulin

Uji tuberkulin merupakan alat diagnostik yang sampai saat ini, mempunyai sensitivitas dan spesifitas cukup tinggi untuk mendiagnosis adanya infeksi tuberkulosis. 14 Terdapat dua teknik melakukan uji tuberkulin kulit yaitu secara Mantoux dan multiple punction. Uji tuberkulin secara Mantoux merupakan metode standar untuk menentukan infeksi TB, dan Committee on Infectious Disease of the American Academy of Pediatrics AAP merekomendasikan uji tuberkulin cara Mantoux sebagai prosedur standar untuk skrining infeksi TB karena memiliki sensitivitas dan spesifitas yang lebih baik. 3,14-17 Tuberkulin yang pertama dibuat oleh Koch disebut dengan old tuberculin OT, kemudian tahun 1930-an Florence Seibert membuat presipitasi dari OT yang dinamakan dengan purified protein derivative PPD. PPD inilah yang sekarang banyak digunakan. Berdasarkan potensinya, kekuatan tuberkulin terbagi menjadi 3 yaitu: first strength, intermediate strength, dan second strength. Kekuatan yang mempunyai sensitivitas dan spesifitas paling baik adalah intermediate strength contohnya PPD RT 23 2TU dan PPD S 5TU. Tuberkulin yang saat ini tersedia di Indonesia adalah PPD RT 23 2TU buatan Statens Serum Institute Denmark dan PPD buatan Biofarma. 3,18 Uji tuberkulin cara Mantoux dilakukan dengan penyuntikan 0.1 ml tuberkulin PPD RT 23 2TU atau PPD S 5TU secara intrakutan di bagian volar lengan kiri bawah. Pembacaan dilakukan setelah 48-72 jam setelah penyuntikan. Pengukuran dilakukan terhadap indurasi yang timbul bukan hiperemieritemanya. Indurasi diperiksa dengan cara palpasi untuk menentukan tepi indurasi, ditandai dengan pulpen, kemudian diameter transversal indurasi diukur dengan alat pengukur transparan. 3,15,19 Gambar 2.1. cara penyuntikan uji Mantoux. 20 Secara umum, hasil uji tuberkulin dinyatakan positif jika indurasi ≥ 10 mm, sedangkan pada anak usia 5 tahun yang telah diimunisasi BCG hasil tuberkulin positif jika indurasi ≥15 mm. 3 Penelitian di Kanada tentang pengaruh BCG saat neonatus terhadap hasil indurasi uji tuberkulin, cut off point indurasi uji tuberkulin 15 mm, dapat menyingkirkan false-positive akibat pengaruh BCG. 21 Pengaruh BCG secara bertahap akan semakin berkurang dengan berjalannya waktu, dan paling lama berlangsung hingga 5 tahun setelah penyuntikan, sehingga jika membaca hasil tuberkulin pada anak berusia lebih dari 5 tahun, faktor BCG dapat diabaikan. Selain itu infeksi M. atipik juga dapat mempengaruhi hasil pembacaan uji tuberkulin. 3,22 Gambar 2.2. Hasil indurasi uji Mantoux. 23 Pada keadaan tertentu, yaitu tertekannya sistem imun imunokompromais maka cut off-point hasil positif yang digunakan adalah ≥5 mm. Keadaan ini dapat dijumpai pada pasien gizi buruk, infeksi HIV, keganasan, morbili, pertusis, varisela, atau pasien yang mendapat imunosupresan jangka panjang ≥2 minggu. Pada keadaan tersebut, uji tuberkulin dapat positif sehingga pasien dengan dugaan anergi tetap dilakukan uji tuberkulin jika dicurigai TB. 3,21,24

2.6. Imunisasi Bacille Calmette-Guerin BCG