Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

(1)

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA

(Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor)

Oleh:

Intan Kusumawardani A14204040

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(2)

RINGKASAN

INTAN KUSUMAWARDANI. Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita Kasus: Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. (Dibawah Bimbingan YUSALINA).

Media massa berkembang dengan pesat, baik media cetak maupun media elektronik. Untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang masyarakat memanfaatkan media massa, salah satunya media cetak. Media cetak banyak ragamnya, yaitu koran, majalah, tabloid, dan sebagainya. Majalah merupakan salah satu media cetak yang mempunyai berbagai informasi. Beragam informasi terdapat didalamnya, seperti berita politik, ekonomi, olah raga, seni dan hiburan. Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita, majalah remaja, majalah olah raga, majalah sastra, majalah agama, majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya.

Majalah wanita mengisi rubrik-rubriknya dengan fungsi tradisional wanita yang mencakup masalah dapur, tata rumah, mode, kecantikan, human interest, serta masalah keluarga sehingga menarik perhatian wanita khususnya ibu rumah tangga sebagai sasarannya. Motif ibu rumah tangga terhadap penggunaan majalah bisa berbeda-beda satu sama lain. Terdapat empat motif dalam menggunakan majalah wanita yaitu terdiri dari motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peran majalah wanita bagi ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan penggunaan media massa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor internal (karakteristik) dan faktor eksternal ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah


(3)

wanita; mengkaji motif yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk menggunakan majalah wanita; dan menganalisis hubungan antara faktor internal (karakteristik) dan faktor eksternal ibu rumah tangga dengan motif penggunaan majalah wanita.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian survey yang mengambil reponden dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Data yang dikumpulkan diolah secara kuantitatif diperoleh melalui pengisian kuesioner untuk mengolah dan menganalisa data akan dilakukan penskoran dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan kemudian digambarkan dengan menggunakan tabel frekuensi. Uji statistik akan dilakukan menggunakan UjiChi Square dan KorelasiSpearman.

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara karakteristik umur responden dengan motif informasi, motif identitas pribadi, dan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Namun hubungan yang nyata terdapat pada motif integrasi dan interaksi sosial dengan umur responden. Begitu juga dengan tingkat pendidikan responden tidak terdapat hubungan yang nyata dengan motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial. Sedangkan motif hiburan berhubungan nyata dengan tingkat pendidikan responden.

Tingkat pendapatan rumah tangga memiliki hubungan yang nyata dengan motif informasi dan motif identitas pribadi. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendapatan responden dengan motif integrasi dan interaksi sosial dan motif hiburan. Dalam kaitannya dengan jenis pekerjaan, terdapat hubungan yang nyata dengan motif informasi dan motif integrasi dan


(4)

interaksi sosial, namun tidak terdapat hubungan yang nyata antara jenis pekerjaan dengan motif identitas pribadi dan motif hiburan. Selain itu, tidak terdapat hubungan yang nyata antara frekuensi membaca responden dengan motif informasi, motif identitas pribadi, dan motif integrasi dan interaksi sosial, tetapi antara frekuensi membaca dengan motif hiburan terdapat hubungan yang nyata. Pada karakteristik durasi membaca responden terdapat hubungan yang nyata dengan motif informasi, tetapi tidak terdapat hubungan yang nyata antara durasi membaca dengan motif identitas pribadai, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Begitu juga halnya dengan jumlah majalah yang dibaca responden berhubungan nyata dangan motif informasi, tetapi dengan motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan tidak terdapat hubungan yang nyata. Disamping itu, tidak terdapat hubungan yang nyata antara faktor eksternal ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah wanita (aktivitas sosial yang diikuti responden dan jumlah rubrik yang dipilih responden) dengan motif menggunakan majalah wanita. Namun demikian, hubungan yang nyata terdapat cara memperoleh majalah dengan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan juga bahwa dari keempat motif, yang paling mendasari ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah wanita adalah motif hiburan yaitu mencapai 100 persen. Selain itu, majalah yang paling banyak diminati dan dibaca oleh ibu rumah tangga adalah majalah Kartini sebesar 15 persen, lalu majalah Femina sebesar 10 persen, dan pada urutan ketiga adalah majalah Paras sebesar 6 persen.


(5)

Saran yang dapat disampaikan bagi majalah wanita dalam menyajikan rubrik-rubriknya antara lain : (1) majalah wanita hendaknya dapat lebih mengemas materi yang disajikan, menyangkut kebutuhan pembaca (ibu rumah tangga) seperti kebutuhan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan kebutuhan hiburan. (2) Rubrik yang disajikan dalam majalah wanita hendaknya sesuai dengan karakteristik pembaca (ibu rumah tangga). (3) majalah wanita juga harus selalu peka pada kebutuhan pembaca (ibu rumah tangga), agar tidak kalah bersaing dengan media massa lain. (4) Diperlukan juga kesesuaian antara motif pembaca (ibu rumah tangga) dengan pemenuhan kebutuhan yang pembaca (ibu rumah tangga) perlukan.


(6)

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA

(Kasus:Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

Oleh:

Intan Kusumawardani (A14204040)

SKRIPSI

Sebagai Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian Pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(7)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Intan Kusumawardani

Nomor Pokok : A14204040

Judul : Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dra. Yusalina, MSi NIP. 131 914 523

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019


(8)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA (KASUS: IBU RUMAH TANGGA PERUMAHAN TAMAN YASMIN SEKTOR II, KECAMATAN BOGOR TENGAH, KOTA BOGOR) INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN DAN JUGA BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAN INI.

Bogor, Agustus 2008

Intan Kusumawardani A14204040


(9)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis lahir di Bogor, 10 November 1985, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Suyono dan Aniek Wahyuningsih. Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kemuning Bogor, kemudian melanjutkan pendidikan di SD Negeri Angkasa III Kalijati, Subang, lulus tahun 1998. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 80 Jakarta, dan di tahun terakhir melanjutkan di SMP Negeri 6 Bogor, karena mengikuti kepindahan dinas Orang tua, lulus tahun 2001. Kemudian, melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 5 Bogor, lulus tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis mengikuti berbagai seminar komunikasi massa dan training, antara lain seminar Public Relation In Showbiz and Mass Media (2006), seminar RED PR EDUCATION How to Build Your PR Talent (2006), serta mengikuti training Motivasi yang diadakan oleh Berlian Training & Consulting (2006).


(10)

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari dorongan dan dukungan baik moriil maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sekaligus ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Yusalina, Msi, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak bimbingan, semangat, dan meluangkan waktu, pikiran sejak awal hingga akhir proses penulisan skripsi ini.

2. Ratri Virianita, S.Sos, MSi yang telah berkenan menjadi dosen penguji utama dalam sidang skripsi.

3. Ir. Murdianto, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari komisi pendidikan.

4. Mama dan Papaku tercinta (Suyono dan Aniek Wahyuningsih), adik kecilku tersayang Dinar, serta Eyang Putri yang selalu memberikan dukungan moriil dan materiil, semangat, perhatian, kasih sayang serta doa yang tak pernah henti.

5. Rifki Kusumah yang selalu menemani dan memberikan semangat serta perhatian dalam setiap proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas dukungan dan pelajaran-pelajaran berharga dalam hidup, atas kebaikan, kebahagiaan, serta pengertian selama ini.


(11)

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA

(Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor)

Oleh:

Intan Kusumawardani A14204040

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(12)

RINGKASAN

INTAN KUSUMAWARDANI. Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita Kasus: Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. (Dibawah Bimbingan YUSALINA).

Media massa berkembang dengan pesat, baik media cetak maupun media elektronik. Untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang masyarakat memanfaatkan media massa, salah satunya media cetak. Media cetak banyak ragamnya, yaitu koran, majalah, tabloid, dan sebagainya. Majalah merupakan salah satu media cetak yang mempunyai berbagai informasi. Beragam informasi terdapat didalamnya, seperti berita politik, ekonomi, olah raga, seni dan hiburan. Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita, majalah remaja, majalah olah raga, majalah sastra, majalah agama, majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya.

Majalah wanita mengisi rubrik-rubriknya dengan fungsi tradisional wanita yang mencakup masalah dapur, tata rumah, mode, kecantikan, human interest, serta masalah keluarga sehingga menarik perhatian wanita khususnya ibu rumah tangga sebagai sasarannya. Motif ibu rumah tangga terhadap penggunaan majalah bisa berbeda-beda satu sama lain. Terdapat empat motif dalam menggunakan majalah wanita yaitu terdiri dari motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan.

Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman tentang peran majalah wanita bagi ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan penggunaan media massa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor internal (karakteristik) dan faktor eksternal ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah


(13)

wanita; mengkaji motif yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk menggunakan majalah wanita; dan menganalisis hubungan antara faktor internal (karakteristik) dan faktor eksternal ibu rumah tangga dengan motif penggunaan majalah wanita.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian survey yang mengambil reponden dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Data yang dikumpulkan diolah secara kuantitatif diperoleh melalui pengisian kuesioner untuk mengolah dan menganalisa data akan dilakukan penskoran dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan kemudian digambarkan dengan menggunakan tabel frekuensi. Uji statistik akan dilakukan menggunakan UjiChi Square dan KorelasiSpearman.

Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara karakteristik umur responden dengan motif informasi, motif identitas pribadi, dan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Namun hubungan yang nyata terdapat pada motif integrasi dan interaksi sosial dengan umur responden. Begitu juga dengan tingkat pendidikan responden tidak terdapat hubungan yang nyata dengan motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial. Sedangkan motif hiburan berhubungan nyata dengan tingkat pendidikan responden.

Tingkat pendapatan rumah tangga memiliki hubungan yang nyata dengan motif informasi dan motif identitas pribadi. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendapatan responden dengan motif integrasi dan interaksi sosial dan motif hiburan. Dalam kaitannya dengan jenis pekerjaan, terdapat hubungan yang nyata dengan motif informasi dan motif integrasi dan


(14)

interaksi sosial, namun tidak terdapat hubungan yang nyata antara jenis pekerjaan dengan motif identitas pribadi dan motif hiburan. Selain itu, tidak terdapat hubungan yang nyata antara frekuensi membaca responden dengan motif informasi, motif identitas pribadi, dan motif integrasi dan interaksi sosial, tetapi antara frekuensi membaca dengan motif hiburan terdapat hubungan yang nyata. Pada karakteristik durasi membaca responden terdapat hubungan yang nyata dengan motif informasi, tetapi tidak terdapat hubungan yang nyata antara durasi membaca dengan motif identitas pribadai, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita. Begitu juga halnya dengan jumlah majalah yang dibaca responden berhubungan nyata dangan motif informasi, tetapi dengan motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan tidak terdapat hubungan yang nyata. Disamping itu, tidak terdapat hubungan yang nyata antara faktor eksternal ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah wanita (aktivitas sosial yang diikuti responden dan jumlah rubrik yang dipilih responden) dengan motif menggunakan majalah wanita. Namun demikian, hubungan yang nyata terdapat cara memperoleh majalah dengan motif hiburan dalam menggunakan majalah wanita.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan juga bahwa dari keempat motif, yang paling mendasari ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah wanita adalah motif hiburan yaitu mencapai 100 persen. Selain itu, majalah yang paling banyak diminati dan dibaca oleh ibu rumah tangga adalah majalah Kartini sebesar 15 persen, lalu majalah Femina sebesar 10 persen, dan pada urutan ketiga adalah majalah Paras sebesar 6 persen.


(15)

Saran yang dapat disampaikan bagi majalah wanita dalam menyajikan rubrik-rubriknya antara lain : (1) majalah wanita hendaknya dapat lebih mengemas materi yang disajikan, menyangkut kebutuhan pembaca (ibu rumah tangga) seperti kebutuhan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan kebutuhan hiburan. (2) Rubrik yang disajikan dalam majalah wanita hendaknya sesuai dengan karakteristik pembaca (ibu rumah tangga). (3) majalah wanita juga harus selalu peka pada kebutuhan pembaca (ibu rumah tangga), agar tidak kalah bersaing dengan media massa lain. (4) Diperlukan juga kesesuaian antara motif pembaca (ibu rumah tangga) dengan pemenuhan kebutuhan yang pembaca (ibu rumah tangga) perlukan.


(16)

MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA

(Kasus:Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

Oleh:

Intan Kusumawardani (A14204040)

SKRIPSI

Sebagai Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian Pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(17)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Intan Kusumawardani

Nomor Pokok : A14204040

Judul : Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)

Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dra. Yusalina, MSi NIP. 131 914 523

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019


(18)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL MOTIF IBU RUMAH TANGGA PEMBACA MAJALAH WANITA (KASUS: IBU RUMAH TANGGA PERUMAHAN TAMAN YASMIN SEKTOR II, KECAMATAN BOGOR TENGAH, KOTA BOGOR) INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN DAN JUGA BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAN INI.

Bogor, Agustus 2008

Intan Kusumawardani A14204040


(19)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis lahir di Bogor, 10 November 1985, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Suyono dan Aniek Wahyuningsih. Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kemuning Bogor, kemudian melanjutkan pendidikan di SD Negeri Angkasa III Kalijati, Subang, lulus tahun 1998. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 80 Jakarta, dan di tahun terakhir melanjutkan di SMP Negeri 6 Bogor, karena mengikuti kepindahan dinas Orang tua, lulus tahun 2001. Kemudian, melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 5 Bogor, lulus tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Selama mengikuti masa perkuliahan, penulis mengikuti berbagai seminar komunikasi massa dan training, antara lain seminar Public Relation In Showbiz and Mass Media (2006), seminar RED PR EDUCATION How to Build Your PR Talent (2006), serta mengikuti training Motivasi yang diadakan oleh Berlian Training & Consulting (2006).


(20)

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari dorongan dan dukungan baik moriil maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sekaligus ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Yusalina, Msi, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak bimbingan, semangat, dan meluangkan waktu, pikiran sejak awal hingga akhir proses penulisan skripsi ini.

2. Ratri Virianita, S.Sos, MSi yang telah berkenan menjadi dosen penguji utama dalam sidang skripsi.

3. Ir. Murdianto, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari komisi pendidikan.

4. Mama dan Papaku tercinta (Suyono dan Aniek Wahyuningsih), adik kecilku tersayang Dinar, serta Eyang Putri yang selalu memberikan dukungan moriil dan materiil, semangat, perhatian, kasih sayang serta doa yang tak pernah henti.

5. Rifki Kusumah yang selalu menemani dan memberikan semangat serta perhatian dalam setiap proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas dukungan dan pelajaran-pelajaran berharga dalam hidup, atas kebaikan, kebahagiaan, serta pengertian selama ini.


(21)

6. Sahabat-sahabatku tersayang yang selalu memberi semangat, perhatian, keceriaan, masukan, pengertian, dan kebahagiaan, serta tempat berbagi dikala sedih maupun senang Refi, Frita, Tina, Nci, Momon, Nessa, Disty, Fitri, Uby, dan Tutut.

7. Avieta dan Irfa yang selalu memberi dukungan, serta masukan-masukannya selama proses penulisan skripsi ini.

8. Teman seperjuanganku Mira Nur Mutia, terima kasih atas semangat serta kerja samanya.

9. Teman-teman KPM 41 atas kebersamaannya selama ini.

10. Teman-teman KKP Kabupaten Brebes, Wenda, Wulan, Heni, Pitri, Adhi, Triyadi, dan Azis.

Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.


(22)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul : Motif Ibu Rumah Tangga Pembaca Majalah Wanita (Kasus: Ibu Rumah Tangga Perumahan Taman Yasmin Sektor II, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor).

Kegiatan skripsi ini berupa penelitian yang mengkaji pemahaman tentang peran majalah wanita bagi ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan penggunaan media massa. Melalui skripsi ini, memungkinkan penulis mengenal, mempelajari, dan menganalisis permasalahan nyata di lapangan.

Demikianlah skripsi ini disusun dengan suatu tema tulisan yang dipandang cukup relevan untuk dikaji lebih lanjut saat ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Bogor, Agustus 2008

Intan Kusumawardani


(23)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... vi DAFTAR LAMPIRAN ... vii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 7 1.3 Tujuan Penelitian ... 8 1.4 Kegunaan Penelitian ... 8 BAB II PENDEKATAN TEORITIS ... 9 2.1 Tinjauan Pustaka ... 9 2.1.1 Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa ... 9 2.1.1.1 Pengertian, Manfaat dan Fungsi Majalah ... 14 2.1.1.2 Tipe-tipe Majalah ... 15 2.1.1.3 Kategori Isi Majalah ... 17 2.1.1.4 Audien Majalah ... 19 2.1.2 Pemenuhan Kebutuhan Penggunaan Media Massa ... 21 2.1.2.1 PendekatanUses and Gratification ... 21 2.1.2.2 Hubungan Isi Pesan dengan Motif Khalayak

dalam Membaca Majalah ... 24 2.1.3 Motivasi dan Motif ... 25 2.1.4 Perilaku Pembaca ... 27 2.2 Kerangka Pemikiran ... 28 2.3 Hipotesis Penelitian ... 30 2.4 Definisi Operasional ... 31 2.4.1 Variabel Independen (Variabel Pengaruh)... 31 2.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terpengaruh) ... 34 BAB III METODE PENELITIAN ... 37 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37 3.2 Teknik Penarikan Sampel ... 37 3.3 Metode Pengumpulan Data ... 39 3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 39 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 42 4.1 Keadaan Umum Komplek Perumaham Taman Yasmin

Sektor II ... 42 4.1.1 Kondisi Fisik ... 42 4.1.2 Penduduk, Pendidikan, dan Mata Pencaharian ... 42 4.1.3 Sarana dan Prasarana ... 43 4.2 Penggunaan Media ... 44


(24)

4.3 Karakteristik Responden ... 47 4.3.1 Umur Responden ... 47 4.3.2 Tingkat Pendidikan Responden ... 48 4.3.3 Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Responden ... 49 4.3.4 Jenis Pekerjaan Responden ... 49 4.3.5 Frekuensi Membaca Majalah Wanita ... 50 4.3.6 Durasi Membaca Majalah Wanita ... 51 4.3.7 Jumlah Majalah yang Dibaca Responden ... 52 4.4 Faktor Eksternal Responden ... 53 4.4.1 Cara Memperoleh Majalah Wanita ... 53 4.4.2 Aktivitas Sosial yang Diikuti Responden ... 54 4.4.3 Rubrik atau Isi Majalah Wanita yang Dibaca Responden ... 55 4.5 Motif Responden Menggunakan Majalah Wanita ... 57 BAB V MOTIF IBU RUMAH TANGGA DALAM MENGGUNAKAN

MAJALAH WANITA ... 59 5.1 Hubungan Antara Karakteristik Ibu Rumah Tangga dengan

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 59 5.1.1 Hubungan Umur Responden dengan Jenis Motif

Menggunakan Majalah Wanita ... 59 5.1.2 Hubungan Tingkat Pendidikan Responden dengan Jenis

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 61 5.1.3 Hubungan Tingkat Pendapatan Responden dengan Jenis

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 64 5.1.4 Hubungan Pekerjaan Responden dengan Jenis

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 66 5.1.5 Hubungan Frekuensi Membaca Responden dengan Jenis

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 68 5.1.6 Hubungan Durasi Membaca Responden dengan Jenis

Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 70 5.1.7 Hubungan Jumlah Majalah wanita yang Dibaca

Responden dengan Jenis Motif Menggunakan

Majalah Wanita ... 72 5.2 Hubungan Antara Faktor Eksternal dengan Motif

Menggunakan Majalah Wanita ... 75 5.2.1 Hubungan Cara Memperoleh Majalah Wanita dengan

Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 75 5.2.2 Hubungan Aktivitas Sosial yang Diikuti Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 77 5.2.3 Hubungan Rubrik Majalah yang Dipilih Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ... 80 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 82 6.1 Kesimpulan ... 82 6.2 Saran ... 83


(25)

DAFTAR PUSTAKA ... 84 LAMPIRAN ... 86


(26)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman Tabel 1 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga Di Perumahan

Taman Yasmin Sektor II dalam Menggunakan Majalah Wanita ...46 Tabel 2 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Umur ...47 Tabel 3 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan

Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...48 Tabel 4 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan

Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Rumah Tangga ....49

Tabel 5 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Jenis Pekerjaan ..50 Tabel 6 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di

Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Frekuensi

Membaca Majalah Wanita ..51

Tabel 7 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Durasi Membaca

Majalah Wanita ...52

Tabel 8 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Banyaknya Majalah Wanita

yang Dibaca ...53

Tabel 9 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Cara Memperoleh

Majalah Wanita .. .54

Tabel 10 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Berdasarkan Aktifitas Sosial

yang Diikuti ...55

Tabel 11 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Rubrik atau Isi Majalah yang

Dibaca ...56

Tabel 12 Jumlah dan Persentase Pembaca Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Yasmin Sektor II Berdasarkan Jenis Motif


(27)

Tabel 13 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Umur Responden

dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita 59 Tabel 14 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Tingkat pendidikan

Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita.. ..62 Tabel 15 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Tingkat pendapatan

Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita .. ..64 Tabel 16 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Jenis Pekerjaan Responden

dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita .. .66 Tabel 17 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Frekuensi Membaca

Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ...68 Tabel 18 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Durasi Membaca

Responden dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ...71 Tabel 19 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Jumlah Majalah Wanita

yang Dibaca Responden dengan Jenis Motif Menggunakan

Majalah Wanita ...73

Tabel 20 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Cara Memperoleh Majalah

Wanita dengan Jenis Motif Menggunakan Majalah Wanita ..75 Tabel 21 Hasil Analisis UjiChi SquareAntara Aktivitas Sosial yang

Diikuti Responden dengan Jenis Motif Menggunakan

Majalah Wanita ...78

Tabel 22 Hasil Analisis Uji KorelasiSpearman Antara Rubrik Majalah yang Dipilih Responden dengan Jenis Motif Menggunakan


(28)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman Gambar 1. PendekatanUses and GratificationMenurut Rosengren (1974) .23 Gambar 2. Kerangka Pemikiran Motif Ibu Rumah Tangga dalam


(29)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Peta Lokasi Perumahan Taman Yasmin .87

2. Kuesioner Penelitian ..88


(30)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Media massa berkembang dengan pesat, baik media cetak maupun media elektronik. Pada era kompetisi, era komunikasi, era perang citra atau lebih dikenal dengan era globalisasi, banyaknya informasi menjadi suatu hal yang tidak dapat dibendung lagi (Ardianto dan Erdinaya, 2005). Untuk mendapatkan informasi yang sedang berkembang masyarakat memanfaatkan media massa, salah satunya media cetak. Media cetak yang sering dijumpai dan digunakan untuk mencari informasi banyak ragamnya, yaitu koran, majalah, tabloid dan sebagainya. Beragam informasi terdapat didalamnya, seperti berita politik, ekonomi, olahraga, seni dan hiburan.

Majalah merupakan salah satu media cetak yang mempunyai berbagai informasi. MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia (2001), majalah didefinisikan sebagai terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tertentu, dan topik aktual yang perlu diketahui konsumen pembaca. Menurut kala terbitnya majalah dibedakan menjadi majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya, serta menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olah raga, sastra, agama, ilmu pengetahuan dan sebagainya.

Majalah dan perkembangannya sejalan dengan kemajuan dalam bidang pers. Insan pers di negara Indonesia menghendaki adanya kebebasan dalam mencari, menerbitkan dan mengedarkan informasi (Dhakidae dalam Effendy, 2003). Di lain pihak kebebasan pers bagi masyarakat adalah kebebasan untuk memperoleh


(31)

informasi, kebebasan untuk memilih media sesuai dengan minat dan aspirasi mereka, serta kebebasan untuk menyalurkan pendapat, kritik dan keluhan mereka melalui media pers (Atmakusumah dalam Haryatmoko, 2007). Kebebasan pers menghendaki adanya pertanggungjawaban, baik tanggung jawab profesi maupun tanggung jawab sosial. Selain itu, pers negara Indonesia sebagai pers timur menjunjung tinggi nilai-nilai adat ketimuran, untuk mengangkat harkat dan martabat negara sebagai bangsa yang besar dan berbudi luhur.

Di negara-negara yang menganut sistem demokrasi yang memberikan kebebasan kepada rakyat untuk menyatakan pendapatnya (free of expression), sampai sekarang pers masih dianggap sebagai Fourth Estate . Hal ini disebabkan daya persuasinya yang kuat dan pengaruh yang ditimbulkan kepada masyarakat. Fakta yang dapat dilihat dari pernyataan di atas yaitu terdapat pada perkataan Napoleon Bonaparte Aku lebih takut pada empat surat kabar yang terbit di negara Perancis daripada seratus serdadu dengan senapan bersangkur terhunus (Effendy, 2003). Berdasarkan pernyataan tersebut sangat jelas bahwa media cetak mempunyai kekuatan yang besar untuk ditakuti.

William dkk dalam Soehoet (2003), menyatakan bahwa

The press has become the greatest power within western countries, more powerful than the legislature, the executive,and the judiciary. One would then like to ask: by what law has it been elected and to whom is it responsible

Berdasarkan pernyataan tersebut, muncullah pandangan dari para cendekiawan barat bahwa pers memang tidak dipilih dengan undang-undang seperti halnya lembaga-lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, karena pers adalah lembaga kemasyarakatan yang mempunyai tanggung jawab sosial kepada


(32)

masyarakat sebagai khalayaknya. Adapun tanggung jawab sosial tersebut terdapat pada komposisi berita yang akan disuguhkan kepada masyarakat.

Majalah sebagai salah satu media komunikasi seharusnya dapat menggugah dinamika keikutsertaan masyarakat dalam proses pembangunan yang menyeluruh. Tidak hanya memberikan informasi tetapi juga bersifat mendidik, mempengaruhi dan menghibur dengan tetap mentransformasikan pesan-pesan pembangunan dalam setiap kesempatan, mampu memperluas cakrawala pemikiran, memusatkan informasi, menumbuhkan aspirasi, menciptakan komunikasi dua arah, mengenalkan norma-norma sosial dalam masyarakat, menumbuhkan selera untuk mengadakan kegiatan komunikasi, baik pada orang lain ataupun diri pribadi, bertindak sebagai pendidik dan mengarahkan tingkah laku masyarakat (Jahi, 1994).

Peran perempuan begitu penting dalam kehidupan, baik di keluarga, masyarakat, maupun negara. Munculnya tuntutan kesetaraan gender, mempengaruhi kaum perempuan untuk menuntut kesamaan hak dengan laki-laki bahwa mereka harus sejajar dengan laki-laki dalam segala hal, baik dalam lingkup domestik maupun dalam lingkup publik. Peran penting perempuan tidak terbatas pada pekerjaan domestik, seperti mengurus rumah tangga, mengasuh anak, memasak dan sebagainya. Perempuan juga berperan penting dalam pekerjaan publik, seperti pengelola lingkungan hidup, pengelola lingkungan sosial, sebagai pemimpin dan pengambil keputusan.

Akhirnya, peran penting dalam pekerjaan domestik dan publik tersebut menuntut kaum perempuan untuk memperoleh pengetahuan yang luas dalam berbagai hal, misalnya melalui media cetak maupun elektronik yang menyajikan


(33)

dan membahas berbagai hal mengenai dunia perempuan. Media cetak seperti majalah dan tabloid khusus perempuan kini banyak beredar demi untuk memenuhi kebutuhan perempuan akan pengetahuan.

Menurut Sissors dalam disertasi Suratmo (1993), dari sekian banyak majalah yang beredar sejak pertengahan abad 19, majalah wanitalah yang memiliki presentase peredaran tertinggi, yaitu sekitar 22 persen dari sirkulasi majalah yang ada. Majalah wanita berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan wanita dengan rubrik-rubrik khusus wanita seperti masalah umum wanita, fitnes, kesehatan, orangtua, style dan fashion, wanita karier dan banyak lagi. Majalah wanita menjadi populer sejak abad 19 dan pada saat ini majalah wanita mempunyai sirkulasi yang tinggi di seluruh dunia, dengan penjualan kurang lebih delapan juta unit tiap bulannya (Stanleroy, 1991).

Berdasarkan tingginya persentasi sirkulasi dan penjualan majalah wanita dibandingkan dengan jenis majalah yang lain, terlihat bahwa minat menggunakan majalah wanita lebih tinggi dibandingkan dengan jenis majalah lain, namun apakah yang melatar belakangi ibu rumah tangga (wanita) menggunakan majalah wanita? Menurut Hapid1, majalah-majalah wanita di Indonesia telah menarik perhatian ibu rumah tangga, karena secara langsung telah mengukuhkan posisi dan peran tradisional wanita, seperti memasak, berdandan dan mendidik anak. Namun menurut Butcher dalam Stanley (1981), materi majalah wanita yang menggambarkan masalah wanita secara khusus dalam konteks peran mereka sebagai ibu, ibu rumah tangga dan istri-lah yang telah menarik perhatian ibu rumah tangga.

1

Wardah Hapid. 1997. SARINAH. Peranan Wanita dalam Keluarga. No 6. 10-17 Agustus


(34)

Majalah wanita mengisi rubrik-rubriknya dengan fungsi tradisional wanita yang mencakup masalah dapur, tata rumah, mode, kecantikan, human interest, serta masalah keluarga sehingga menarik perhatian wanita sebagai sasarannya. Menurut Tamagola (1990) dalam penelitian yang berjudul Indonesian Womans Magazine As An Ideologi Medium 2 menyatakan bahwa isi majalah wanita, pada dasarnya memberikan apa yang dibutuhkan oleh wanita. Isi majalah tersebut dikelompokan ke dalam lima hal, yaitu pigura (kesehatan dan kecantikan), pilar (pengelolaan rumah tangga dan keluarga), peraduan (seksual dan perkawinan), pinggan (masak memasak), dan pergaulan (etika dan tata pergaulan di masyarakat).

Menurut Sumarno (2003), yang mendorong wanita menggunakan media cetak seperti majalah adalah karena wanita umumnya memproses informasi secara komprehensif. Berbeda dengan wanita, pria jarang memproses informasi secara komprehensif. Pria cenderung mencari jalan pintas dalam mencapai kesimpulan, misalnya dengan mencari informasi yang paling dominan, yang paling jelas, yang mengarahkan pada kesimpulan yang tunggal, dan melupakan informasi yang lain. Dengan demikian, dalam memproses informasi pria sering mengabaikan, sedangkan wanita sering mengintegrasikan. Dibanding pria, wanita rata-rata bisa menyebut 70 persen lebih banyak nama benda beserta lokasinya ketika melihat atau membaca sesuatu. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa wanita lebih peduli detail daripada pria. Pria lebih mengejar efisiensi sedangkan wanita lebih mengejar kekomprehensifan. Perbedaan seleksi gender ini dinamai prinsip selektivitas.

2


(35)

Menurut pendekatan uses and gratifications, hal yang menyebabkan seseorang mau mengakses media massa adalah apabila dia memperoleh kepuasan (Muchtar, 1996). Pendekatan ini tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media, bukan pada apa yang dilakukan media pada diri orang. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya (Rakhmat, 2005). Menurut teori Behavioral law effect, perilaku yang tidak mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi, khalayak tidak akan menggunakan media massa bila media massa tersebut tidak memberi kepuasan.

Setiap majalah wanita yang diterbitkan pada dasarnya memiliki materi isi pesan tersendiri untuk menarik perhatian wanita sebagai sasaran utamanya. Hal tersebut dapat dilihat dari isi pesan majalah wanita yang didominasi oleh rubrik fashion dan gaya hidup, masalah rumah tangga, kesehatan, dan berita seputar kehidupan selebritis. Contoh majalah wanita yang memuat rubrik-rubrik tersebut adalah majalah KARTINI, FEMINA, Paras, Cosmopolitan, Alia, Fit, ELLE, BAZAAR, Mahkota, dan Sedap Sekejap. Jenis majalah wanita yang beredar dengan berbagai rubrik telah membuat wanita termotif untuk memilih salah satu atau beberapa majalah wanita3.

Semakin banyaknya jenis majalah yang beredar serta berbagai keunggulan yang dimilikinya seperti memberikan informasi, hiburan, pengetahuan baru, menerangkan isu-isu lainnya yang telah menjadi motif bagi wanita, khususnya ibu rumah tangga untuk menggunakan majalah dengan harapan media tersebut dapat memenuhi kebutuhan dalam penggunaan media massa dan memberikan solusi

3

Nelly T riana Pangabean. 2004. Hubungan Antara Karakteristik Ibu Rumah Tangga dengan motif menggunakan majalah wanita. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial dan Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.


(36)

bagi masalah yang dihadapi. Selain keunggulan yang dimiliki oleh majalah, faktor individu dan faktor lingkungan yang berbeda juga mempengaruhi motif dan perilaku khalayak khususnya wanita untuk menggunakan majalah.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, majalah wanita muncul dengan berbagai corak dan ragam serta memiliki sirkulasi peredaran tertinggi di seluruh dunia. Ibu rumah tangga (wanita) sebagai salah satu pengguna majalah wanita pun beragam, terdiri dari berbagai karakteristik. Menurut McQuail (1991), karakteristik individu yang sering diteliti dalam penelitian penggunaan media massa adalah jenis kelamin, umur, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan umur khalayak mempengaruhi pemilihan isi media, khalayak yang berumur lebih tua umumnya memilih isi pesan yang lebih luas. Khalayak yang berpendapatan lebih tinggi, penggunaan medianya semakin banyak dan beragam. Khalayak yang memiliki pendidikan dan pekerjaan profesional yang lebih tinggi, cenderung memilih isi media yang lebih informatif.

1.2 Perumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah faktor internal dan faktor eksternal ibu rumah tangga pembaca majalah wanita?

2. Motif apakah yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk menggunakan majalah wanita?

3. Apakah terdapat hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal ibu rumah tangga dengan motif penggunaan majalah wanita?


(37)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji faktor internal dan faktor eksternal ibu rumah tangga pembaca majalah wanita.

2. Mengkaji motif yang paling mendasari ibu rumah tangga untuk menggunakan majalah wanita.

3. Menganalisis hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal ibu rumah tangga dengan motif penggunaan majalah wanita.

1.4 Kegunaan Penelitian

Bagi penulis penelitian ini diharapkan, dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan serta dapat menjadi informasi tambahan bagi penelitian-penelitian di masa yang akan datang. Untuk pembaca pada umumnya diharapkan dapat berguna sebagai literatur yang mampu memperluas wawasan mengenai peran majalah wanita bagi ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan penggunaan media massa.


(38)

BAB II

PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa

Komunikasi massa dikatakan berguna karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu bagi penggunanya, sehingga ada motif-motif tertentu yang mengarahkan masyarakat dalam mengkonsumsi media massa yang akan dikonsumsi sesuai dengan kepentingannya berdasarkan kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan kepentingan (requirements) mereka. Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikan secara massal, berjumlah banyak, heterogen dan menimbulkan efek tertentu.4 Menurut De Vito (1997), komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang luar biasa banyaknya.

Komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa baik cetak (surat kabar, majalah) ataupun media elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen atau yang disebut khalayak (Mulyana, 2001). Menurut Mc. Quail (1996), karakteristik dari komunikasi massa adalah:

1. Adanya suatu organisasi yang kompleks dan formal dalam tugas operasional pengiriman pesan.

2. Adanya khalayak yang luas dan heterogen.

3. Isi pesan harus bersifat umum dan tidak dapat bersifat rahasia.

4


(39)

4. Komunikasi dilakukan dengan massa yang sangat heterogen dalam tingkat pendidikan, keadaan sosial dan ekonomi maupun keadaan budayanya.

5. Setiap pesan mengalami kontrol sosial dalam arti murni, yaitu dinilai oleh banyak orang dengan berbagai latar belakang dan taraf pendidikan maupun daya cernanya.

6. Sifat hubungan pada komunikator dan komunikan khalayak adalah anonim. 7. Walaupun reaksi pada pihak khalayak akan berbeda-beda, tetapi pesan yang

keluar dari agregat atau peralatan komunikasi difokuskan pada perhatian yang sama, seakan-akan khalayak yang heterogen tersebut akan memberikan reaksi yang sama pula.

Berdasarkan beberapa karakteristik media komunikasi massa di atas, hal tersebut merupakan ciri khas dari komunikasi massa dalam penyampaian pesan pada khalayak yang lebih luas jangkauannya. Adapun fungsi-fungsi dari komunikasi massa dalam sistem sosial menurut Effendy (1998), adalah sebagai berikut :

1. Informasi

Penyebaran berita, data, gambar dan fakta yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Pendidikan

Pengalihan ilmuu pengetahuan yang dapat mendorong perkembangan pendidikan watak dan pendidikan keterampilan.


(40)

3. Hiburan

Penyebarluasan simbol, suara, musik, komedi, olahraga dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan.

Begitu juga menurut Ardianto dan Erdinaya (2005), fungsi komunikasi massa itu sangat bragam, yaitu sebagai berikut :

1. Surveillance (pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam dua bentuk utama, yaitu : 1) Warning or Beware Surveilllance (fungsi pengawasan peringatan), terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman.

2) Instrumental surveillance (fungsi pengawasan instrumental) adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari, contohnya berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga saham di bursa efek, ide-ide tentang mode, produk-produk baru, dan sebagainya.

2. Interpretation (penafsiran)

Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian penting. Contoh nyata penafsiran dapat dilihat pada halaman tajuk rencana (editorial) surat kabar. Penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan pada artikel yang disajikan untuk memberikan analisis kasus di belakang peristiwa yang menjadi berita utama,


(41)

misalnya tentang kebijakan pemerintah, pemilihan umum, dan lain-lain. Tujuan dari penafsiran media adalah ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya kepada khalayak pembaca, serta dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya. Penafsiran tidak terbatas pada tajuk rencana. Rubrik lebih lanjut dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi kelompok.

3. Linkage(pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuklinkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission of value(penyebaran nilai-nilai).

Fungsi penyebaran nilai-nilai ini tidak kentara. Fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok media massa memperlihatkan kepada khalayak bagaimana media massa bertindak dan apa yang diharapkan, dengan kata lain, media massa mewakili khalayak dengan model peran yang diamati dan harapan untuk menirunya.

5. Entertainment (hiburan).

Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Fungsi media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.


(42)

Fungsi komunikasi secara umum, yaitu: 1) Fungsi informasi

2) Fungsi pendidikan 3) Fungsi mempengaruhi

4) Fungsi proses pengembangan mental 5) Fungsi adaptasi lingkungan

6) Fungsi memanipulasi lingkungan

Fungsi komunikasi massa secara khusus, yaitu: 1) Fungsi meyakinkan (to persuade)

2) Fungsi menganugerahkan status 3) Fungsi membius (narcotization) 4) Fungsi menciptakan rasa kebersatuan 5) Fungsi privatisasi

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa merupakan komunikasi antara sumber dengan penerimanya dengan menggunakan saluran media massa baik media cetak maupun media elektronik. Adapun media cetak yang dapat digunakan itu seperti surat kabar, majalah dan tabloid. Sedangkan media elektronik, seperti televisi dan radio. Penerima atau khalayak dari komunikasi massa tersebar dibanyak tempat yang heterogen dan anonim, sebagaimana fungsi-fungsi komunikasi itu sendiri adalah sebagai penyebar informasi, sebagai fungsi pendidikan dan sebagai fungsi hiburan, untuk meyakinkan, menganugerahkan status dan menciptakan rasa kebersatuan.


(43)

2.1.1.1 Pengertian, Manfaat dan Fungsi Majalah

Dominick (1991) mendefinisikan majalah sebagai media yang terbit secara periodik biasanya dijilid kertas sampul depan dan di dalamnya berisi berbagai macam artikel dan sering menggunakan ilustrasi fotografi. Namun Gunadi (1998) mengemukakan majalah merupakan media massa atau media pers yang diterbitkan secara berkala mingguan, dwi mingguan yang memuat cerita gambar dan iklan.

Majalah sebagai media cetak memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu : 1. Menyiarkan informasi, karena masyarakat pembaca memerlukan informasi

tentang berbagai hal yang terjadi di dunia.

2. Mendidik, karena majalah menyajikan pesan-pesan atau tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sekaligus dapat dijadikan media pendidikan massa. 3. Menghibur, untuk dapat memainkan fungsinya sebagai media penghibur

majalah menyajikan rubrik-rubrik atau program-program yang bersifat menghibur. Hiburan itu ditujukan untuk mengimbangi berita-berita atau artikel berat yang dapat mengurangi perhatian dan pikiran pembaca.

4. Mempengaruhi, dengan cara melakukan fungsi kontrol sosial secara bebas dan bertanggung jawab. Majalah dapat memberikan pengaruhnya dengan cara membentuk etika sosial, mekanisme interaksi dan proses pengambilan keputusan pada lembaga pemegang kebijakan. Hal ini dapat dilakukan melalui rubrik opini.


(44)

2.1.1.2 Tipe-tipe Majalah

Di Amerika Serikat majalah dibagi ke dalam tiga kategori yaitu majalah konsumen, majalah publikasi bisnis dan majalah pertanian. Kategori tersebut memiliki beberapa subkategori yang merefleksikan sebuah spesialisasi majalah pada level yang tinggi. Menurut Stanleyroy (1991) pengkategorian majalah terbagi kedalam spesialisasi kategori yang terdiri dari kesehatan,fitnes, olahraga, travel, gaya hidup, etnik regional, bisnis, majalah wanita, pria dan majalah yang dipublikasikan menurut wilayahnya seperti Pacific Diver, Southern Bride dan California Basket Ball. Dominick (1992) membagi majalah ke dalam beberapa kategori (segmentasi) majalah yaitu :

1. Majalah Keluarga

Satu dari kategori baru dari majalah yang populer pada tahun 1980-an adalah majalah keluarga. Majalah ini diterbitkan karena adanya keinginan dari khalayak untuk merefleksikan suatu segmen pada suatu populasi yang pada awalnya hanya tertuju pada ketertarikan untuk mengkaji individu yang disebut dengan Yuppie generation. Majalah luar yang termasuk kategori ini adalah Parent, Father, Child, Children, Grandt parent. Di Indonesia majalah yang termasuk kategori ini antara lain Sedap Sekejap, Resto, Ayahbunda, Parent Guide danNakita.

2. Majalah Komputer

Majalah kategori baru yang mengalami kesuksesan pada tahun 1980-an adalah majalah komputer. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya orang yang menggunakan komputer di rumah dan di tempat kerjanya. Majalah ini menciptakan pasarnya sendiri untuk dipublikasikan, contoh majalah ini Byte,


(45)

PC World, Mac World, PC Magazine, Publish Chip, Hotgames, Infomedia, Info Komputer,InfoLinux, danComputer Easy.

3. Majalah Wanita

Majalah wanita menjadi populer sejak abad ke-19 dan pada saat ini majalah wanita mempunyai sirkulasi yang tinggi diseluruh dunia, dengan penjualan kurang lebih delapan juta tiap bulannya. Majalah wanita berisi subkategori aktual seperti masalah umum wanita, fitnes, kesehatan, orangtua, style dan fashion, wanita karier dan banyak lagi. Di Amerika Serikat terdapat beberapa majalah wanita yang terkenal diantaranya Harpers, Bazaar, Bridal Guide, Family Circle, Bride, Cosmopolitan, Oprah Magazine, Good housekeeping, Mrs Woman days, Vogue, Betterhomes, Redbook, Mccalls, Glamors sedangkan di Indonesia misalnya KARTINI, FEMINA, Paras, Sarinah, Elle, Alia, Dewi,Fit,T & T dan lainnya.

4. Majalah Remaja

Majalah remaja berisi tentang kehidupan anak laki-laki dan perempuan telah tersebar sejak lama. Subkategori yang terpenting dari majalah remaja adalah tentang musik, fashion, gaya hidup, dan dunia selebritis. Misalnya Majalah Gadis, Aneka, Kawanku, CitaCinta, Gogirl, Cosmogirl, Spice, Hai dan lainnya.

5. Majalah Etnik

Etnik minoritas memiliki majalah sebagai sarana komunikasi diantara mereka. Beberapa majalah etnik yang terkenal di USA antara lain adalah E-Boys, Black world, Tan, Jet, Essence dan Identity. Di Indonesia misalnya Media


(46)

Kerja Budaya, Majalah Thionghoai Indonesia, Majalah Sarad Bali, Majalah Mangle dan lainnya.

6. Majalah Sub Budaya

Golongan yang dikategorikan memiliki sub budaya, memiliki majalah tersendiri untuk kepentingan mereka, misalnya majalah Easy Rider dikhususkan untuk pengendara kendaraan bermotor,Advocates adalah majalah khusus untuk penghisap mariyuana. Subkategori lain dari majalah ini diantaranya adalah tentang opini, intelektual, pengalaman, hobi, agama, mobil, gaya hidup, makanan, lingkungan, fitnes, dan kesehatan. Contoh majalah tersebut di Indonesia yaitu majalah Gatra, Tempo, Intisari, Bola, Soccer, Otosport, Otomotif, MotorPlus, Speed, F1, Popular, Animonster dan Indonesia Budhis Club.

Menurut Defleur (1983), pengkategorian majalah di Indonesia tidak berbeda jauh dengan pengkategorian di Amerika, majalah dibagi menjadi majalah umum dan majalah khusus. Majalah khusus antara lain majalah yang khusus membahas berita olahraga, perumahan, pertanian dan wanita. Menurut Lubis (1983), majalah khusus adalah majalah yang memuat karangan-karangan mengenai bidang khusus misalnya majalah wanita.

2.1.1.3 Kategori Isi Majalah

Rubrik pada majalah wanita sebagian besar berisi tentang peran wanita dibandingkan membahas masalah di luar masalah wanita atau iklan. Hal tersebut dapat dianggap wajar mengingat majalah wanita termasuk majalah khusus. Masalah yang dimuat majalah wanita berkaitan dengan kehidupan wanita,


(47)

sedangkan tulisan yang membahas masalah bukan peran wanita mendapat porsi hampir sama dengan iklan (Defleur, 1983). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 10 majalah wanita yang beredar 43,1 persen membahas mengenai peran wanita, 28,94 persen membahas masalah di luar peranan wanita dan sisanya diisi oleh iklan sebanyak 27,95 persen.5

Menurut hasil studi Friedan dalam disertasi Suratmo (1993), majalah-majalah wanita memiliki andil yang besar dalam membentuk dan mengukuhkan citra wanita yang konvensional serta terikat pada pandangan-pandangan stereotipe masyarakat. Kategori isi rubrik majalah dibedakan ke dalam dua bagian antara lain (Suratmo, 1993) :

a. Rubrik yang berhubungan dengan peran wanita di dalam keluarga yang membahas masalah hubungan dengan anak, hubungan suami istri, hubungan kekerabatan, kecantikan, kesehatan, pengaturan dan perawatan rumah tangga dan pendidikan. Bidang masalah peran wanita dalam keluarga yang berhubungan dengan kecantikan, menduduki porsi paling besar dibandingkan dengan masalah lainnya. Hal tersebut diduga terjadi karena beberapa faktor (a) faktor profil pembaca (wanita) yang rata-rata berumur antara 25-45 tahun, golongan kelas menengah ke atas, yang pada umumnya sangat memperhatikan penampilan (ingin cantik, tampil sehat, segar dan bugar). Berdasarkan hal tersebut itulah redaksi menyajikan masalah kecantikan lebih menonjol dari bidang masalah lain untuk memenuhi kebutuhan pembaca (b) Faktor motto yang diemban oleh majalah yang bersangkutan, misalnya majalah Rias yang

5

J. Yustinus. Suratmo. 1993. Pemberitaan Peran Wanita Pada Media Massa Cetak Untuk Wanita. Disertasi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial dan Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.


(48)

memiliki motto Trend busana, rambut dan kecantikan . Frekuensi pemunculan rubik yang berisi peranan wanita dalam keluarga pada setiap majalah wanita sangat bervariasi dalam penjenjangan tujuh bidang masalah. b. Rubrik yang berhubungan dengan peran wanita di luar keluarga, misalnya

tulisan yang berhubungan dengan pekerjaan memiliki porsi terbesar dibandingkan dengan masalah yang berhubungan dengan kegiatan sosial. Hal tersebut karena konsumen majalah wanita adalah wanita pekerja yang berada di kawasan perkotaan sehingga dewan redaksi memberikan porsi yang besar pada masalah pekerjaan unutk memenuhi kebutuhan para pembacanya.

2.1.1.4 Audiens Majalah

Menurut Jahi (1994) ada dua pengertian Audience, yaitu (1) dianggap sama dengan massa secara beranekaragam dalam jumlah besar, dan (2) sebagai kelompok kecil atau komunitas kecil. Pengertian yang pertama (anekaragam kelompok massa) melihat audience sebagai populasi yang besar jumlahnya dan dapat dibentuk oleh media, sedangkan pengertian yang terakhir (komunitas kecil) menganggapaudience sebagai pengguna informasi dan sumber-sumber informasi.

Audience pengguna majalah dibagi menjadi audience pasif dan audience aktif. Audience pasif diartikan bahwa khalayak lebih banyak dipengaruhi oleh media (majalah) tersebut. Khalayak menerima segala hal yang disampaikan langsung oleh majalah tersebut. Audience aktif adalah audience yang tidak menerima begitu saja Audience besifat lebih selektif dalam menerima pesan dan selektif dalam memilih jenis media yang akan digunakan. Ciri-ciriaudience aktif dapat diihat sifatnya sebagai berikut:


(49)

1. Selektifitas

Audience lebih selektif dalam memilih dan menggunakan media, tidak asal melihat dan membaca media yang disajikan di depannya.

2. Utilitarian

Audienceaktif lebih banyak memilih media yang dianggapnya bermanfaat bagi dirinya, karena sesuai dengan tujuan penggunaannya.

3. Intensionalitas

Audience aktif lebih suka menggunakan media karena isinya bukan pertimbangan aspek luasnya.

4. Keterlibatan usaha

Audiencesecara aktif mengikuti dan memikirkan penggunaan media pesan yang diterimanya.

Audien pengguna majalah menurut Suratmo (1993) adalah wanita yang rata-rata berumur antara 25-45 tahun dan berasal dari golongan kelas menengah ke atas sehingga terdapat kencendrungan pengguna majalah wanita adalah ibu rumah tangga kelas menengah ke atas. Ibu rumah tangga diartikan sebagai wanita yang telah menikah dan kegiatan sehari-harinya sebagian besar dilakukan di rumah. Ibu rumah tangga sebagai wanita dewasa adalah salah satu pengguna majalah wanita karena sebagai seorang wanita dewasa ibu rumah tangga adalah pusat informasi bagi keluarga, lingkungan dan teman (Haryo, 2002).


(50)

2.1.2 Pemenuhan Kebutuhan Penggunaan Media Massa 2.1.2.1 PendekatanUses and Gratification

Pada saat ini banyak sekali penelitian yang mempengaruhi pendekatan ini dalam memberikan perhatian terhadap kepuasan khalayak yang telah diberikan oleh media. Pendekatan ini memfokuskan pada penggunaan isi media untuk memperoleh pemuasan atau pemenuhan kebutuhannya.

Para ahli komunikasi berusaha melihat hubungan antara khalayak dengan media massa menggunakan pendekatan uses and gratification (Rakhmat, 2005). Dalam arti secara kamus, uses berarti pengguna, pemanfaatan, pemakaian atau konsumsi. Berkaitan dengan penelitian ini tentu saja adalah penggunaan, pemakaian atau konsumsi media massa. Konsumsi media diartikan sebagai pilihan khalayak dalam penggunaan berbagai jenis media dan isi media. Gratification diartikan sebagai kepuasan, dimana kepuasan yang dirasakan anggota khalayak akibat adanya kebutuhan yang dapat dipenuhi melalui penggunaan atau konsumsi media. Pencarian kepuasan ini dipandang sebagai penyebab utama perilaku konsumsi yang aktif dan bertujuan, diarahkan pada pemenuhan kepuasan.

Kata uses dalam pendekatan uses and gratification menggambarkan bahwa khalayak tidak pasif tetapi aktif dalam memilih dan menggunakan media massa. Khalayak aktif mencari dan melihat pesan secara selektif, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Khalayak memasukan pesan yang diterima ke dalam aktivitasnya sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dari minatnya. Kata gratification diartikan sebagai pemuas kebutuhan akibat diterimanya suatu pesan dari suatu media massa. Pemuasan ini penting untuk mengetahui kebiasaan khalayak dalam menyeleksi isi media dan mengetahui motif khalayak individual


(51)

menggunakan media komunikasi massa. Jadi titik tolak dari pendekatanuses and gratification ini adalah individu yang dengan sengaja menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhanya (De FleurdalamRakhmat, 2005).

Menurut Mc.Quail (1991), model pendekatan penggunaan media atau suatu proses interaksi, yaitu hubungan isi media, kebutuhan individu, persepsi, peranan nilai dan konteks sosial dimana seorang berada. Proses interaksi oleh pengalaman sosial individu yang ditunjukkan langsung kepada media massa sebagai pemuas kebutuhan. Secara sederhana, pendekatan ini berusaha menjelaskan suatu cara dimana individu menggunakan komunikasi diantara bebagai sumber dalam lingkungan mereka untuk memuaskan kebutuhan mereka dan untuk mencapai tujuan mereka. Usaha ini didorong oleh adanya beberapa kebutuhan dalam dirinya yang dapat dipenuhi oleh media massa. Bila kebutuhan tersebut sudah terpenuhi, maka akan tercapai kepuasan yang disebut sebagai kepuasan media (media gratification).

Asumsi dari pendekatan ini adalah khlayak yang aktif. Konsep ini dilandasi pandangan bahwa seseorang merupakan sektor media komunikasi yang aktif, bukan sebagai penerima pasif. Pendekatan ini tidak lagi mempersoalkan apa yang dilakukan media massa terhadap khalayak tetapi yang dilakukan khalayak terhadap media. Rosengreen (1974), menjelaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan dasar manusia sebagai pembawaan lahir, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan sekitar atau lingkungan sosialnya. Seperti dapat dilihat pada Gambar 1.


(52)

Gambar 1.Pendekatanuses and gratification menurut Rosengreen (1974) Berdasarkan Gambar 1 diketahui berbagai variabel dalam penggunaan media massa, untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan khalayaknya. Seperti dalam gambar di atas yang terdiri dari variabel-variabel kebutuhan dasar, karakteristik indinvidu, masalah dan solusinya, motif perilaku media dan perilaku lainnya dan variabel pemenuhan kepuasan dan ketidakpuasan khalayak.

Berhubungan dengan hal tersebut, Maslow (1994) mengemukakan bahwa tindakan pada hakikatnya adalah upaya unutk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan manusia tersusun secara hierarki, yaitu:

1. Kebutuhan fisiologis

2. Kebutuhan akan perasaan aman 3. Kebutuhan akan cinta kasih

4. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengartikan sesuatu Struktur sosial

Kebutuhan dasar

Penerimaan masalah

Penerimaan solusi

Motif

Perilaku media

Perilaku lain

Kepuasan atau bukan

kepuasan


(53)

5. Kebutuhan akan penghargaan

6. Kebutuhan akan bertingkah laku tanpa hambatan dari luar atau sering disebut aktualisasi diri

Ada banyak kebutuhan dasar individu yang berkaitan dengan penggunaan media massa menurut Rosengreen (1974). Interaksi sosial yang merupakan slah satu diantara kebutuhan dasar lainnya, terhadap media seperti yang dikemukakan oleh Rosengreen dan variabel tersebut memilik peranan yang besar dalam mengalami semua proses komunikasi Karakteristik individu dapat dikelompokan ke dalam karakteristik internal dan karakteristik eksternal individu. Karakteristik internal individu diantaranya adalah umur, jenis kelamin, rangking kelas dan gaya hidup sedangkan karakteristik eksternal individu adalah status sosial ekonomi, penghasilan, tingkat pendidikan.

2.1.2.2 Hubungan Isi Pesan dengan Motif Khalayak dalam membaca Majalah

Sesuatu pesan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain harus menyentuh motif yang menggerakan atau mendorong perilaku komunikate atau khalayak yang berkomunikasi (Rahmat, 2000). Motif seseorang dapat disentuh dalam pesan tersebut, yang mengandung imbauan-imbauan berikut (1) imbauan rasional unutk meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis (2) imbauan emosional yang menggunakan pernyataan atau bahasa untuk menyentuh emosi komunikate. Imbauan emosional ternyata lebih dibanding denga pesan-pesan rasional (3) imbauan takut yang bersifat mencemaskan, mengancam, atau meresahkan (4) imbauan ganjaran bersifat menjanjikan komunikate akan sesuatu hal yang diinginkan.


(54)

2.1.3 Motivasi dan Motif

Sabri (1993), menyatakan bahwa pengertian motivasi sering dibedakan dengan istilah motif. Istilah motif itu sendiri adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang untuk bertingkah laku atau berbuat sesuatu utnuk mencapai tujuan tertentu. Motif itu dapat berupa sesuatu kebutuhan, tujuan, cita-cita atau hasrat yang merupakan daya penggerak dari dalam diri untuk melaukan aktivitas-aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Sedangkan motivasi adalah sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.

Begitu juka Handoko (1998), membedakan pengertian motivasi dengan pengertian motif. Adapun motif menurutnya adalah suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan suatu tindakan tertentu. Motivasi adalah sesuatu tenaga atau faktor tang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengerahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Motivasi dapat diukur dengan dua cara, yaitu (1) mengukur faktor luar tertentu yang diduga menimbulkan dorongan dalam diri seseorang, dan (2) mengukur aspek tingkah laku tertentu yang mungkin ungkapan dari motif tertentu. Menurut Gerungan (1998), menggolongkan jenis-jenis motif manusia berdasarkan asalnya motif. Penggolongan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Motif biogenitas

Motif- motif biogenitas merupakan motif- motif yang beasal dari kebutuhan organisme orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif biogenitas ini bercorak universal dan kurang terikat pada lingkungan kebudayaan tempat manusia itu kebetulan berada dan berkembang.


(55)

2. Motif sosiogenitas

Motif-motif sosiogenitas adalah motif-motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan orang itu berada dan berkembang. Motif sosiogenitas tidak berkembang dengan sendirinya, mau tidak mau, tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang. 3. Motif teogenetis

Motif-motif teogenetis merupakan motif-motif manusia yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Motif-motif tersebut berasal dari interaksi antara manusia dengan Tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehipupannya sehari-hari dimana ia berusaha merealisasi norma-norma agama tertentu.

Motif seseorang terhadap media bisa berbeda-beda satu sama lain, sehubungan dengan hal tersebut Mc Quail (1991), menjelaskan sejumlah motif penggunaan media (atau yang dikenal sebagai fungsi media bagai individu) sebagai berikut:


(56)

1. Informasi

Mengenai hal-hal seperti pencarian berita peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, serta sesuatu yang berkaitan dengan penentuan pilihan. Sebagai informasi, berfungsi untuk memuaskan rasa ingin tahu dan minat-minat umum, serta memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan dengan cara belajar dan pendidikan diri sendiri. 2. Identitas pribadi

Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi, model perilaku, dan mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media), serta meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

3. Integrasi dan interaksi

Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain (empati sosial), meningkatkan rasa memiliki, menemukan bahan percakapan dalam internaksi sosial, memperoleh teman, serta memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi keluarga, teman, dan masyarakat.

4. Hiburan

Setiap individu dapat melepaskan diri atau terpisah dari masalah, bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis, mengisi waktu,relax, penyaluran emosi , serta membangkitkan gairah seks.

2.1.4 Perilaku Pembaca

Dalam proses komunikasi massa, fokus perhatian diarahkan pada tujuan akhir proses tersebut, yaitu sasaran yang ingin dicapai oleh khalayak. Saat ini


(57)

khalayak cenderung menjadi pusat perhatian dalam penelitian komunikasi massa, karena khalayak berperan aktif dalam menentukan media apa yang akan diperhatikan dan tanggapan apa yang diberikan. Khalayak pun turut menentukan hasil dalam suatu proses komunikasi.

Pada dasarnya khalayak adalah mereka yang memperoleh produk informasi yang dihasilkan dan didistribusikan dengan sengaja melalui organisasi komunikasi massa untuk daerah tertentu. Sedangkan khalayak sasaran mengacu pada kelompok individu yang bepotensi untuk diekspos dan menggunakan produk informasi atau jasa media massa. Sebagai khalayak media massa, manusia aktif mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, hubungan antara seorang manusia dengan media massa didasari oleh kebutuhannya yang dirasa dapat dipenuhi oleh media massa tersebut. Dalam memilih suatu media massa, ia didorong oleh motivasi untuk memuaskan kebutuannya tersebut. Khalayak sebagai tujuan akhir dari proses komunikasi menjadi perhatian banyak ahli komunikasi mengingat peranan aktifnya dalam mementukan media apa yang akan diperhatikan dan tanggapan apa yang akan diberikan. Khalayak tidak pasif dalam memilih media yang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya.

2.2 Kerangka Pemikiran

Penelitian yang dilakukan oleh penulis disusun berdasarkan kerangka pemikiran yang mengacu pada model penelitian uses and gratification dari Rosengreen, tetapi akan lebih disederhanakan, hanya menggunakan beberapa variabel saja dan disesuaikan dengan kepentingan penelitian. Menurut aliran uses


(58)

and gratification, perbedaan dalam konsumsi media massa menyebabkan reaksi orang terhadap media massa menjadi berbeda pula.

Penelitian yang dilakukan ini untuk mengetahui motif ibu rumah tangga dalam menggunakan majalah wanita. Motif akan diukur melalui empat variabel yaitu variabel informasi, identitas pribadi, integrasi dan hiburan. Hal tersebut mengacu pada teori McQuail dan Gurvitch (1991) yang menyatakan bahwa ada empat motif utama khalayak menggunakan media massa yaitu untuk pengawasan lingkungan, keingintahuan, hiburan dan identitas pribadi.

Motif menggunakan majalah di kalangan ibu rumah tangga tidak hanya dipengaruhi oleh karakteristik individu, akan tetapi dipengaruhi juga oleh faktor eksternal. Pada penelitian ini, karakteristik ibu rumah tangga terdiri dari umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, frekuensi membaca, durasi membaca, dan jumlah majalah yang dibaca, sedangkan faktor eksternal terdiri dari cara memperoleh majalah, kegiatan sosial yang diikuti, serta isi atau rubrik majalah yang dipilih.

Model ini selalu dimulai dari struktur dan lingkungan sosial yang menentukan berbagai kebutuhan individu, yang akan menentukan beragam pilihan atas media yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya, baik pemenuhan kebutuhan media maupun yang non media. Keterkaitan antar variabel dalam model penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2 :


(59)

Keterangan : Berhubungan

Gambar 2.Kerangka Pemikiran Motif Ibu Rumah Tangga Dalam Menggunakan Majalah Wanita

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan antara faktor internal ibu rumah tangga (umur, pendidikan,

pendapatan, pekerjaan, frekuensi membaca, durasi membaca dan jumlah majalah yang dibaca per bulan) dengan motif menggunakan majalah wanita (informasi, identitas, integrasi dan interaksi sosial, serta hiburan).

Karakteristik Ibu Rumah Tangga

§Umur

§Tingkat pendidikan

§Tingkat pendapatan

§Pekerjaan

§Frekuensi membaca per bulan

§Durasi membaca per bulan

§Jumlah majalah yang dibaca per bulan

Motif Menggunakan Majalah

§Informasi

§Identitas Pribadi

§Integrasi dan Interaksi Sosial

§Hiburan Faktor Eksternal

§Cara memperoleh majalah

§Aktivitas sosial yang diikuti

§Isi atau rubrik majalah yang dipilih


(60)

2. Terdapat hubungan antara faktor eksternal (cara memperoleh majalah, aktivitas sosial yang diikuti, dan isi atau rubrik majalah yang dipilih) dengan motif menggunakan majalah wanita (informasi, identitas, integrasi dan interaksi sosial, serta hiburan).

2.4 Definisi Operasional

2.4.1 Variabel Independen (Variabel Pengaruh)

Dalam ilmu sosial biasanya variabel pengaruh dikaitkan dengan analisa hubungan sebab akibat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

1. Karakteristik Individu yaitu keadaan yang mencirikan seseorang yang berkaitan dengan posisi sosialnya: Karakteristik ibu rumah tangga terdiri dari

§ Umur adalah periode lama waktu hidup responden (ibu rumah tangga) dari lahir sampai dengan penelitian ini dilakukan. Pembagian umur responden dibagi menjadi

a. 25 tahun 38 tahun Diberi kode 1

b. 39 tahun 51 tahun Diberi kode 2

§ Tingkat pendidikan yaitu pendidikan formal terakhir yang ditempuh responden sampai dengan penelitian ini dilakukan dibagi menjadi

a. Sekolah Dasar Diberi kode 1

b. Sekolah Menengah Pertama Diberi kode 2 c. Sekolah Menengah Atas Diberi kode 3

d. Akademi (D1-D3) Diberi kode 4

e. Perguruan Tinggi Diberi kode 5

§ Tingkat Pendapatan yaitu jumlah pendapatan rata-rata per bulan yang diperoleh responden atau kepala keluarga dibagi menjadi


(61)

a. < Rp 1.000.000 Diberi kode 1 b. Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 2.999.999 Diberi kode 2

c. Rp 3.000.000 Diberi kode 3

§ Pekerjaan adalah kegiatan utama yang dilakukan responden berdasarkan curahan waktu terbesar dibedakan menjadi dua kelompok dan diukur dengan menggunakan skala ordinal, yaitu

a. Tidak bekerja (ibu rumah tangga, pelajar,

dan pensiunan) Diberi kode 1

b. Bekerja (pegawai, buruh, petani, wiraswasta) Diberi kode 2 § Frekuensi membaca majalah per bulan diartikan sebagai intensitas atau

banyaknya ibu rumah tangga menggunakan majalah dalam satu bulan terakhir. Variabel frekuensi akan diukur dengan menggunakan skala ordinal yaitu:

a. Membaca 1 kali /bulan Diberi kode 1 b. Membaca 2 kali /bulan Diberi kode 2 c. Membaca 3 kali /bulan Diberi kode 3 d. Membaca > 4 kali /bulan Diberi kode 4 § Durasi membaca majalah per bulan diartikan sebagai lamanya waktu yang digunakan responden untuk membaca majalah dalam satu bulan terakhir. Variabel durasi akan diukur dengan menggunakan skala rasio sebagai berikut :

a. Durasi membaca 4 jam /bulan Diberi kode 1 b. Durasi membaca 8 jam /bulan Diberi kode 2 c. Durasi membaca 12 jam /bulan Diberi kode 3


(62)

§ Jumlah majalah yang dibaca per bulan diartikan sebagai banyaknya majalah yang dibaca dalam satu bulan terakhir. Variabel jumlah majalah akan diukur dengan menggunakan skala ordinal, yaitu

a. Membaca 1 majalah /bulan Diberi kode 1 b. Membaca 2 majalah /bulan Diberi kode 2 c. Membaca 3 majalah /bulan Diberi kode 3 2. Faktor eksternal ibu rumah tangga yaitu pendorong atau pengaruh dari luar karakteristik ibu rumah tangga dalam membaca majalah : Faktor eksternal ibu rumah tangga terdiri dari

§ Cara memperoleh majalah akan diukur menggunakan skala ordinal untuk mengukur variabel cara memperoleh majalah dilihat dari usaha responden untuk dapat membaca majalah yaitu bisa dengan

a. Meminjam Diberi kode 1

b. Membeli (eceran) Diberi kode 2

d. Membeli secara berlangganan Diberi kode 3 § Aktivitas sosial yaitu kegiatan rutin yang diikuti ibu rumah tangga untuk berinteraksi dengan sesama ibu rumah tangga diukur berdasarkan skala ordinal, untuk mengukur variabel kegiatan sosial dilihat dari ada atau tidaknya kegiatan rutin yang diikuti oleh ibu rumah tangga. Aktivitas sosial yang dimaksud disini adalah arisan, pengajian, PKK, dharma wanita dan lainnya.

a. Tidak Ada Diberi kode 1


(63)

§ Rubrik atau isi majalah yang dibaca oleh ibu rumah tangga akan dibatasi ke dalam lima rubrik pada majalah diantaranya:

a. Rubrik mode ataufashion rubrik majalah ini berisi tentang gaya hidup masyarakat yang sedang trend seperti misalnya mode pakaian, sepatu tas, aksesoris, peralatan rumah tangga, make up, potongan rambut dan lainnya

b. Rubrik yang berisi artikel, feature berisi tentang berita seputar dunia selebriti termasuk rumonya yang sedang hangat, dan tempat hiburan atau pariwisata yang sedang digandrungi

c. Rubrik sayembara atau kuis berisi pertanyaan untuk dijawab

d. Rubrik lainnya berisi berita tentang musik, film, konsultasi, zodiak, informasi acara di televisi dan lainnya.

Dihitung berdasarkan jumlah rubrik majalah yang paling banyak dibaca (paling disukai) oleh responden dalam kurun waktu satu bulan.

2.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terpengaruh)

1. Motif menggunakan majalah diartikan sebagai dorongan seseorang untuk menggunakan majalah tertentu. Motif akan diukur melalui empat motif yang di dalamnya terdapat indikator-indikator sebagai berikut

a) Motif informasi yaitu alasan menggunakan media massa untuk

§Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat masyarakat dan dunia; contohnya mengetahui berita tentang kehidupan selebritis terkini.


(64)

§Mencari bimbingan yang menyangkut berbagai masalah praktis yang berkaitan dengan penentuan pilihan; contohnya mendapat informasi dari rubrik fashion, bagaimana menutupi tubuh yang tidak proporsional dengan pemilihan model adan warna busana yang tepat.

§Belajar, pendidikan pada diri sendiri; contohnya mengisi rubrik kuis pada majalah tentang boros tidaknya anda dalam mengelola uang belanja .

§Memperoleh rasa damai melalui perubahan pengetahuan; contohnya membaca rubrik kesehatan tentang metode sadari (periksa payudara sendiri) untuk pencegahan dini kanker payudara.

b) Motif Identitas pribadi alasan menggunakan media massa untuk

§Menemukan penunjang nilai pribadi; contohnya setelah membaca rubrik kecantikan, mendapat tehnik menutupi kekurangan hidung yang tidak mancung dengan riasan make-up.

§Menemukan model perilaku; contohnya membaca rubrik profil yang membahas tentang seorang wanita yang sukses dalam karier dan rumah tangganya.

§Mengidentifikasi diri dengan gaya hidup dalam media; contohnya mengikutitrendberbusana pada majalah sesuai dengan kepribadian yang dimiliki.

§Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri; contohnya setelah membaca atau mengisi kuis pada rubrik kesehatan mengetahui pola makan yang baik sesuai dengan golongan darah.


(1)

Linear-by-Linear

Association 2.027 1 .155

N of Valid Cases 50

a Computed only for a 2x2 table

b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.30.

Bnyk mjlh * M1 Crosstabulation Count

M1 Total

R S SS R

Bnyk mjlh

1 0 4 9 13

2 1 5 21 27

3 0 8 2 10

Total 1 17 32 50

Chi-Square Tests

a 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .20.

Bnyk mjlh * M2 Crosstabulation Count

M2 Total

S SS S

Bnyk mjlh

1 6 7 13

2 8 19 27

3 7 3 10

Total 21 29 50

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 5.007(a) 2 .082

Likelihood Ratio 5.052 2 .080

Linear-by-Linear .900 1 .343

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 12.900(a) 4 .012

Likelihood Ratio 12.999 4 .011

Linear-by-Linear

Association 4.117 1 .042

N of Valid Cases


(2)

Association N of Valid Cases

50

a 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.20. Bnyk mjlh * M3 Crosstabulation

Count

M3 Total

R S SS R

Bnyk mjlh

1 2 11 0 13

2 1 16 10 27

3 0 10 0 10

Total 3 37 10 50

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 13.168(a) 4 .010

Likelihood Ratio 16.988 4 .002

Linear-by-Linear

Association 1.046 1 .306

N of Valid Cases

50

a 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .60. Bnyk mjlh * M4 Crosstabulation

Count

M4 Total

S SS S

Bnyk mjlh

1 5 8 13

2 17 10 27

3 7 3 10

Total 29 21 50

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 2.901(a) 2 .234

Likelihood Ratio 2.894 2 .235

Linear-by-Linear

Association 2.466 1 .116

N of Valid Cases

50

a 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.20. kegiatan sosial * M1 Crosstabulation


(3)

M1 Total

R S SS R

kegiatan sosial

YA 1 16 30 47

TIDAK 0 1 2 3

Total 1 17 32 50

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square .068(a) 2 .967

Likelihood Ratio .128 2 .938

Linear-by-Linear

Association .025 1 .875

N of Valid Cases

50

a 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .06. kegiatan sosial * M2 Crosstabulation

Count

M2 Total

S SS S

kegiatan sosial

YA 20 27 47

TIDAK 1 2 3

Total 21 29 50

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .098(b) 1 .754

Continuity

Correction(a) .000 1 1.000

Likelihood Ratio .101 1 .751

Fisher's Exact Test 1.000 .621

Linear-by-Linear

Association .096 1 .756

N of Valid Cases 50

a Computed only for a 2x2 table

b 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.26. kegiatan sosial * M3 Crosstabulation

Count

M3 Total

R S SS R

kegiatan sosial

YA 3 34 10 47

TIDAK 0 3 0 3

Total 3 37 10 50


(4)

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 1.121(a) 2 .571

Likelihood Ratio 1.873 2 .392

Linear-by-Linear

Association .255 1 .614

N of Valid Cases

50

a 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .18. kegiatan sosial * M4 Crosstabulation

Count

M4 Total

S SS S

kegiatan sosial

YA 28 19 47

TIDAK 1 2 3

Total 29 21 50

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .797(b) 1 .372

Continuity

Correction(a) .084 1 .772

Likelihood Ratio .788 1 .375

Fisher's Exact Test .565 .379

Linear-by-Linear

Association .781 1 .377

N of Valid Cases 50

a Computed only for a 2x2 table

b 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.26.

$cara*M1 Crosstabulation

M1 Total

R S SS R

cara mendapat majalah(a)

berlangganan Count 0 6 18 24

% within $cara .0% 25.0% 75.0%

% within M1 .0% 35.3% 56.3%

% of Total .0% 12.0% 36.0% 48.0%

eceran Count 1 19 48 68

% within $cara 1.5% 27.9% 70.6%

% within M1 100.0% 111.8% 150.0%

% of Total 2.0% 38.0% 96.0% 136.0%

meminjam Count 1 7 3 11

% within $cara 9.1% 63.6% 27.3%

% within M1 100.0% 41.2% 9.4%

% of Total 2.0% 14.0% 6.0% 22.0%

Total Count 1 17 32 50

% of Total 2.0% 34.0% 64.0% 100.0%


(5)

a Group

$cara*M2 Crosstabulation

M2 Total

S SS S

cara mendapat majalah(a)

berlangganan Count 10 14 24

% within $cara 41.7% 58.3%

% within M2 47.6% 48.3%

% of Total 20.0% 28.0% 48.0%

eceran Count 25 43 68

% within $cara 36.8% 63.2% % within M2 119.0% 148.3%

% of Total 50.0% 86.0% 136.0%

meminjam Count 6 5 11

% within $cara 54.5% 45.5%

% within M2 28.6% 17.2%

% of Total 12.0% 10.0% 22.0%

Total Count 21 29 50

% of Total 42.0% 58.0% 100.0%

Percentages and totals are based on respondents. a Group

$cara*M3 Crosstabulation

M3 Total

R S SS R

cara mendapat majalah(a)

berlangganan Count 2 16 6 24

% within $cara 8.3% 66.7% 25.0%

% within M3 66.7% 43.2% 60.0%

% of Total 4.0% 32.0% 12.0% 48.0%

eceran Count 3 50 15 68

% within $cara 4.4% 73.5% 22.1%

% within M3 100.0% 135.1% 150.0%

% of Total 6.0% 100.0% 30.0% 136.0%

meminjam Count 2 9 0 11

% within $cara 18.2% 81.8% .0%

% within M3 66.7% 24.3% .0%

% of Total 4.0% 18.0% .0% 22.0%

Total Count 3 37 10 50

% of Total 6.0% 74.0% 20.0% 100.0%

Percentages and totals are based on respondents. a Group

$cara*M4 Crosstabulation

M4 Total

S SS S

cara mendapat majalah(a)

berlangganan Count 12 12 24

% within $cara 50.0% 50.0%

% within M4 41.4% 57.1%


(6)

eceran Count 37 31 68 % within $cara 54.4% 45.6%

% within M4 127.6% 147.6%

% of Total 74.0% 62.0% 136.0%

meminjam Count 7 4 11

% within $cara 63.6% 36.4%

% within M4 24.1% 19.0%

% of Total 14.0% 8.0% 22.0%

Total Count 29 21 50

% of Total 58.0% 42.0% 100.0%

Percentages and totals are based on respondents. a Group