Bagan Fungsi Sekuensial Sequential Function Chart = SFC

dimatikan atau dihidupkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan konta- kontak dari sebuah rele internal yang sama di setiap anak tangga sedemikian rupa sehingga pengoperasian rele tersebut akan mempengaruhi seluruh anak tangga. Untuk menghindari penggunaan kontak rele internal secara massal pada suatu program diagram tangga, kita bisa menanfaatkan MCR sebagai alternatifnya. Sesuai dengan namanya, rele ini berfungsi mengendalikan sejumlah besar anak tangga program. Gambar 3.13 Master Control Relay

3.5 Bagan Fungsi Sekuensial Sequential Function Chart = SFC

Kebanyakan mesin industri beroperasi secara sekuensial. Untuk itu PLC perlu melaksanakan pengaktifan output yang tidak hanya tergantung dari kombinasi input saja, tetapi juga memperhitungkan tahapan dalam urutan kerjanya. Suatu output yang beroperasi tidak pada saatnya, dapat mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun kerusakan peralatan. Untuk itulah teknik pemrograman yang benar dan sistematis merupakan tuntutan yang utama dan penting. 39 I1 MC MC1 RESET I2 M1 I3 M2 Untuk sistem yang sederhana, dimana hanya terdapat aktivitas tunggal pada suatu waktu, diagram tangga masih cukup gampang dirancang. Akan tetapi untuk proses sekuensial yang rumit, penggunaan alat bantu lainnya sangatlah dibutuhkan. SFC merupakan suatu teknik yang tepat diterapkan apabila berhadapan dengan sistem kendali yang rumit. SFC juga dikenal sebagai GRAFCET GRAphe Foncionnel de Commande, Etapes, Transitions. SFC dipergunakan untuk merujuk pada representasi piktorial gambar dari operasi sebuah sistem, guna memperlihatkan rangkaian kejadian event yang berlangsung di dalam operasi tersebut. Suatu SFC memiliki fitur-fitur sebagai berikut: a. sebuah operasi digambarkan sebagai sejumlah langkah step yang berdiri sendiri, yang satu sama lainnya dirangkai secara sekuensial melalui suatu transisi; b. setiap langkah memiliki sebuah kondisi input, sebuah kondisi output, dan sebuah kondisi perpindahan transisi; c. ketika kondisi input ke sebuah keadaan bernilai benar, keadaan tersebut akan menghasilkan sebuah kondisi output, yaitu sebuah output yang merealisasikan keadaan tersebut; d. ketika sebuah kondisi transisi terpenuhi, terjadi perubahan dari langkah sebelumnya ke langkah berikutnya; e. apabila kondisi input untuk langkah berikutnya bernilai benar, keadaan itu terealisasikan; f. proses ini terus berlangsung dari satu langkah ke langkah berikutnya hingga satu siklus mesin selesai dilaksanakan. 40

3.6 Elemen Bagan Fungsi Sekuensial