3.6 Elemen Bagan Fungsi Sekuensial
Sebelum merancang suatu SFC, pengetahuan yang memadai mengenai berbagai elemen utama dari sebuah SFC sangat penting untuk dipahami. Pada
prinsipnya, SFC merupakan kumpulan dari berbagai elemen yang membentuk suatu fungsi sekuensial. Adapun elemen dari sebuah SFC adalah langkah awal, langkah,
transisi, dan macrostep.
3.6.1 Langkah Awal
Langkah awal diperlukan untuk mendeklarasikan suatu kondisi permulaan dalam suatu sistem kendali. Langkah ini sering disebut juga dengan istilah “idle
step”. Suatu SFC wajib memiliki sekurang-kurangnya satu langkah awal untuk bisa berfungsi dengan benar.
Gambar 3.14 Simbol langkah awal pada SFC
3.6.2 Langkah Step
Langkah merupakan suatu kondisi dimana suatu aktivitas akan dieksekusi ketika langkah tersebut diaktifkan. Aktivitas yang dilaksanakan dapat dianalogikan
sebagai pengaktifan suatu output pada diagram tangga logika. Output yang diaktifkan bisa hanya satu ataupun lebih tergantung pada sistem kendali yang diinginkan.
Gambar 3.15 Simbol langkah pada SFC
41
3.6.3 Transisi Transition
Transisi dapat diartikan sebagai suatu hal yang menyebabkan suatu langkah berubah menjadi langkah lainnya. Langkah setelah transisi akan menjadi aktif
apabila kondisi transisi yang dimaksudkan tercapai. Sederhananya, pada transisi terdapat kondisi syarat yang bisa terdiri dari satu atau lebih input. Jika input dan
kondisi input yang disyaratkan dipenuhi maka transisi yang bersangkutan akan menjadi aktif dan meneruskan sistem ke langkah setelah transisi yang dimaksudkan.
Gambar 3.16 Simbol transisi pada SFC
3.6.4 Kumpulan Step Macrostep
Macrostep bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari beberapa langkah kerja, atau terkadang dikenal juga dengan istilah “subroutine”.
Gambar 3.17 Simbol macrostep pada SFC
3.7 Percabangan Bagan Fungsi Sekuensial
3.7.1 Percabangan Selektif
Percabangan Selektif merujuk kepada hanya salah satu jalur yang akan diaktifkan, tergantung dari syarat yang ditetapkan. Percabangan selektif
42
memungkinkan terealisasinya keadaan-keadaan yang berbeda sesuai dengan kondisi transisi yang terjadi. Dalam suatu sistem kendali, sering terdapat keharusan bagi
suatu urutan produksi untuk memilih suatu jalur selanjutnya, sesuai dengan faktor pertimbangan yang ada. Contoh sederhananya adalah jika barang dinyatakan bagus
maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya; akan tetapi bila barang ternyata dinyatakan bermasalah, maka barang tersebut perlu disisihkan. SFC dapat menangani
situasi seperti ini dengan gampang. Selain itu masih terdapat banyak aplikasi yang membutuhkan suatu
pengambilan keputusan yang berbeda sesuai dengan keadaan yang bersesuaian.
Gambar 3.18 Simbol percabangan selektif pada SFC
3.7.2 Percabangan Paralel
Percabangan paralel juga dikenal dengan istilah percabangan simultan. Dengan menggunakan suatu percabangan paralel, dua langkah atau lebih dapat
diaktifkan secara bersamaan pada saat yang sama. Untuk proses yang independen, penggunaan percabangan paralel sangat tepat karena dapat menghasilkan efisiensi
waktu pada suatu sistem kendali proses. Dengan begitu laju produksi dapat ditingkatkan pula.
43
Gambar 3.19
Simbol percabangan paralel pada SFC
3.8 Teknik Perancangan SFC