Batasan Pengujian Aplikasi PLC pada Industri melibatkan Percabangan Selektif

4.2 Batasan Pengujian

Dalam Tugas Akhir ini, mengingat hasil akhir perancangan akan diujicoba menggunakan suatu simulator PLC, maka jumlah input dan output sistem perlu dibatasi sesuai dengan kemampuan simulator PLC yang bersangkutan. Berhubung simulator PLC yang digunakan dalam melaksanakan verifikasi terhadap rancangan sistem kendali pada Tugas Akhir ini adalah TwidoSuite, maka batasan maksimumnya wajib diperhatikan. Tabel 4.1 Jumlah maksimum elemen TwidoSuite Jenis Elemen Jumlah Maksimum Input 248 Output 240 InputOutput 264 Timer 128 Counter 128 Internal Relay 255 Tabel 4.1 menunjukkan jumlah maksimum beberapa elemen pada TwidoSuite. Petunjuk singkat penggunaan TwidoSuite dapat dilihat pada LAMPIRAN A. Hal yang perlu ditentukan di awal adalah jumlah input dan output sistem. Selanjutnya hal yang tidak kalah penting adalah pendataan jumlah rele internal, timer dan counter yang dibutuhkan. Rele internal akan berguna untuk merepresentasikan “langkah” dan “transisi” dari suatu sistem kendali yang dirancang dengan SFC. Sementara itu timer dan counter memegang peranan penting untuk memenuhi tuntutan proses sekuensial, yang akan menentukan kehandalan suatu sistem kendali yang dirancang. 54

4.3 Aplikasi PLC pada Industri melibatkan Percabangan Selektif

Pada bagian ini kita akan mencoba membahas mengenai penggunaan PLC untuk sistem pengecatan kotak pada suatu industri pengecatan sederhana. Pada aplikasi ini terdapat dua jenis warna cat yang bersesuaian dengan ukuran kotak. Penentuan warna cat dan ukuran kotak ditunjukkan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Jenis pengecatan kotak Warna Tinggi Kotak cm Lama Pengecatan detik Merah 30 3 Kuning 50 5 Untuk setiap kotak, setelah proses pengecatan selesai maka akan melalui tahapan pengeringan selama 10 detik.

4.3.1 Penentuan Jumlah Input dan Output

Berdasarkan gambaran umum sistem, Tabel 4.3 menunjukkan daftar IO yang dibutuhkan. Tabel 4.3 Daftar input dan output sistem Input Output Simbol Keterangan Simbol Keterangan I1 Tombol On Q1 Lampu Indikator I2 Tombol Off Q2 Semprot Merah I3 Sensor Kotak Kecil Q3 Semprot Kuning I4 Sensor Kotak Besar Q4 Alat Pengering

4.3.2 Penentuan Jumlah Timer dan Counter

Sesuai dengan gambaran umum sistem, beberapa buah timer dibutuhkan untuk transisi sistem. Tabel 4.4 memberikan rincian penggunaan timer. 55 Tabel 4.4 Penggunaan timer pada sistem Timer Waktu Tunda detik Simbol Keterangan T1 Timer Penyemprot Merah 3 T2 Timer Penyemprot Kuning 5 T3 Timer Alat Pengering 10

4.3.3 Penegasan Proses menjadi Deskripsi Langkah Proses

Setelah informasi IO dan elemen lainnya seperti timer diketahui dengan jelas, maka langkah selanjutnya adalah membuat deskripsi proses yang detail dan tepat dari gambaran umum sistem yang diinginkan. Berikut adalah deskripsi langkah proses sistem: 1. Jika Tombol On ditekan sesaat, sistem akan aktif mendeteksi ada tidaknya kotak; 2. Jika sistem mendeteksi adanya kotak Kecil h = 30 cm, maka penyemprot merah akan dijalankan selama 3 detik; namun jika sistem mendeteksi adanya kotak Besar h = 50 cm, maka penyemprot kuning akan dijalankan selama 5 detik; 3. Setelah pengecatan selesai baik kotak besar maupun kotak kecil, maka alat pengering akan diaktifkan selama 10 detik; 4. Setelah itu sistem akan diulangi bila mendeteksi adanya kotak selanjutnya; 5. Untuk menghentikan sistem, bisa dilakukan dengan penekanan tombol Off sesaat.

4.3.4 Perancangan SFC

Dengan mengacu pada deskripsi proses yang ada, kita sudah bisa merancang SFC yang bersesuaian. Gambar B.1 yang terdapat pada LAMPIRAN B menunjukkan SFC untuk sistem yang ditinjau. 56

4.3.5 Konversi SFC menjadi Diagram Tangga Logika

Sesuai dengan SFC yang ditunjukkan pada Gambar 4.1, kita akan mengkonversikannya menjadi diagram tangga. Proses konversinya dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan urutan yang diberikan pada subbab 3.8. Namun sebelum memulai proses konversi, kita akan melakukan simbolisasi “langkah” dan “transisi” untuk sistem yang ditinjau menjadi “memori internal”, seperti ditujukkan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Simbolisasi langkah dan transisi LangkahTransisi Rele Internal S1 M1 S2 M2 S3 M3 S4 M4 S5 M5 T1-2 M11 T2-3 M12 T3-4 M13 T4-1 M14 T2-5 M15 T5-4 M16 kita akan awali konversi SFC menjadi diagram tangga untuk “Langkah Awal”. Langkah awal yang dibutuhkan pada sistem ini adalah suatu rele internal yang berfungsi mengaktifkan sistem. Pada aplikisi ini misalnya kita menggunakan rele internal dengan simbol “M100”. diagram tangga yang dimaksudkan ditunjukkan pada Gambar 4.1. 57 Gambar 4.1 Diagram tangga untuk langkah awal sistem Proses selanjutnya adalah melakukan konversi transisi menjadi diagram tangga, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Diagram tangga untuk aktivasi transisi sistem Setelah konversi transisi selesai dilaksanakan maka sekarang kita sudah siap melakukan konversi untuk mendapatkan langkah untuk proses yang ditinjau. Khusus untuk langkah Awal, langkah lainnya tidak boleh terjadi sebelum adanya langkah awal. Sementara untuk langkah selanjutnya dapat dilihat pada SFC untuk sistem yang ditinjau. Konversi untuk langkah diperlihatkan pada Gambar 4.3. 58 S1 Enable T1-2 S2 I3 T2-3 S3 T1 T3-4 S4 T2 T4-1 S2 I4 T2-5 S5 T3 T5-4 I1 Enable I2 M100 Enable Langkah selanjutnya adalah konversi untuk output sistem. Output sistem disesuaikan dengan SFC yang telah dirancang untuk sistem yang ditinjau. Gambar 4.4 menunjukkan hasilnya. Gambar 4.3 diagram tangga untuk aktivasi langkah sistem Jika sistem yang ditinjau memiliki aplikasi timer atau counter, maka langkah terakhir adalah membuat diagram tangga untuk mengaktifkan kerja Timer seperti ditunjukkan pada Gambar 4.5. 59 S1 T1-2 S2 T2-3 S3 T3-4 S4 T2-5 S5 S2 S3 S4 S5 T2-3 T3-4 T4-1 T5-4 T2-5 S2 S3 T5-4 S4 S5 Gambar 4.4 Diagram tangga untuk aktivasi output sistem Gambar 4.5 Diagram tangga untuk aktivasi timer sistem

4.3.6 Pengujian Diagram Tangga

Untuk keperluan pengujian, diagram tangga yang sudah terbentuk Gambar 4.1 sampai Gambar 4.5 bisa dituliskan menjadi program pada simulator PLC. Setelah itu kita bisa melakukan ujicoba secara simulasi dengan menjalankan sistem dengan mekanisme yang sesuai. Diagram tangga yang ditulis pada software TwidoSuite untuk sistem pengecatan ini dapat dilihat pada Lampiran C. 60 S2 Q1 S3 Q2 S4 Q4 S5 Q3 S3 T1 S4 T2 S5 T3

4.4 Aplikasi PLC pada Industri melibatkan Percabangan Paralel