Manfaat Kesegaran Jasmani Tes Kesegaran Jasmani

2.3.3. Manfaat Kesegaran Jasmani

Menurut Harsuki 2003 latihan kesegaran jasmani yang dilakukan secara tepat dan benar akan memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari,antara lain: 1. Meningkatkan kemampuan fisik ditandai dengan bertambah baiknya prestasi kerja. 2. Daya tahan tubuh meningkat. 3. Berkurangnya kemungkinan menderita beberapa macam penyakit degeneratif. 4. Terpeliharanya bentuk tubuh yang sesuai. 5. Mempertajam kekuatan mental dan menambah kapasitas individu dalam berpikir. 6. Mengurangi proses menua dan menyebabkan awet muda. 7. Menolong individu untuk tidur lebih nyenyak. 8. Memberikan keseimbangan berat badan. 9. Memelihara keharmonisan, kerukunan dan kebahagiaan rumah tangga.

2.3.4. Tes Kesegaran Jasmani

Tes kesegaran jasmani sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan peserta tidak dalam kondisi lelah. Terdapat beberapa macam tes kesegaran jasmani, antara lain; 1. Harvard Step TestTes Naik Turun Bangku Harvard Harvard Step Test merupakan tes kesegaran jasmani yang sederhana. Tes ini bertujuan untuk mengukur kesegaran jasmani melalui komponen daya tahan kardiovaskular. Caranya adalah dengan naik turun bangku setinggi 50 cm pria dan 42 cm wanita secara terus menerus dan mengikuti irama yang teratur sebanyak 120 kali permenit selama 5 menit Rahadian, 2008. Cara melakukan tes ini yaitu,: Universitas Sumatera Utara a. Peserta berdiri menghadap bangku Harvard dengan posisi tegak. b. Peserta diharuskan naik dan turun bangku dengan irama 120 kali menit yang diatur dengan metronom, selama 5 menit. c. Peserta menaikkan kaki kanan pada bangku setelah diberi aba-aba “mulai” stopwatch dihidupkan, kemudian naikkan kaki kiri disamping kaki kanan, lalu turunkan kaki kanan dan diikuti kaki kiri. Demikian seterusnya naik dan turun sesuai dengan metronom. Bila tidak ada metronom bisa dengan cara hitungan aba-aba tu,wa,ga,pat. d. Pada saat tes berlangsung badan harus tetap tegak dan seluruh telapak kaki menginjak di atas bangku. e. Bila sebelum mencapai waktu 5 menit peserta sudah lelah, pengukuran dihentikan stopwatch dihentikan dan catat waktu. f. Segera setelah berhenti, peserta duduk dan istirahat selama 1 menit.. g. Setelah istirahat selama 1 menit, hitung denyut nadi dengan 2 cara: 1. Cara Lambat Nadi dihitung sebanyak 3 kali, dengan lama perhitungan masing-masing 30 detik. Nadi dihitung pada 1 menit sampai 1 menit 30 detik, 2 menit sampai 2 menit 30 detik, dan 3 menit sampai 3 menit 30 detik. Kemudian hasil perhitungan denyut nadi dimasukkan ke dalam rumus kesegaran jasmani. Hasil perhitungan kemudian disesuaikan dengan standar kategori kesegaran jasmani dengan cara lambat. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Standar Kategori Kesegaran Jasmani Pada Perhitungan Denyut Nadi Dengan Cara Lambat Hasil Perhitungan Kesegaran Jasmani ≥ 90 Amat Baik 80-89 Baik 65-79 Cukup 55-64 Sedang ≤ 54 Kurang 2. Cara Cepat Cara cepat dapat dilakukan dengan 2 cara: - Dengan menggunakan rumus. Tabel 2.2. Standar Kategori Kesegaran Jasmani Pada Perhitungan Denyut Nadi Dengan Cara Cepat Hasil Perhitungan Kesegaran Jasmani ≥ 80 Amat Baik 50-80 Sedang ≤ 50 Kurang - Dengan daftar penilaian Harvard. 2. Tes ACSPFT Asian Committe on the Standardization of Physical Fitness Test Tes kesegaran jasmani ACSPFT Asian Commitee on the Standardization of Physical Fitness Test merupakan tes kesegaran jasmani di lapangan yang sudah diakui secara internasional dan dibakukan di Asia. Tes ini bertujuan untuk Universitas Sumatera Utara mengetahui tingkat kesegaran jasmani seseorang. Tes ini relatif murah dan mudah dikerjakan. Tes ACSPFT merupakan rangkaian tes yang terdiri dari 1 Lari 50 meter untuk mengukur kecepatan, 2 Lompat jauh tanpa awalan untuk mengukur gerak eskplosif tubuh daya ledak otot, 3 Bergantung angkat badan putra atau bergantung siku tekuk putri untuk mengukur kekuatan statis dan daya tahan lengan serta bahu, 4 Lari hilir mudik 4 x 10 m untuk mengukur ketangkasan, 5 Baring duduk 30 detik untuk mengukur daya tahan otot-otot perut, 6 Lentuk togok ke muka forward flexion of trunk mengukur kelenturan, 7Lari jauh 800 m putri dan 1000 m putra untuk mengukur daya tahan kardiorespirasi Z., Iskandar, 1999. 3. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia TKJI Tes kesegaran jasmani Indonesia dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu: kelompok 6-9 tahun, kelompok 10-12 tahun, kelompok 13-15 tahun dan kelompok 16-19 tahun. Tes kesegaran jasmani ini terdiri dari 5 tes, antara lain: Z., Iskandar, 1999 a. Lari Cepat 50 meter b. Gantung Angkat Tubuh Pull Ups selama 60 detik c. Baring Duduk Sit Ups60 detik d. Loncat Tegak Vertical Jump e. Lari Jauh 1000 meter untuk putra dan 800 meter untuk putri 4. Indiana Physical Fitness Test Universitas Sumatera Utara Tes kesegaran jasmani ini dilakukan oleh anak laki-laki dan perempuan pada tingkat SLTA. Tes yang dilakukan antara lain: stardle chins, squast thrust, push up dan vertical jump Suntoda, 2000. 5. Tes Lari 2,4 Km Tes kesegaran jasmani ini dapat dapat dilakukan oleh anak laki-laki dan perempuan pada tingkat SMP. Tata cara melakukan tes lari 2,4 km yaitu : Sutarman, 1994 1. Tentukan jarak 2,4 km pada jalur yang akan digunakan dalam tes. 2. Peserta berdiri di belakang garis awal start. 3. Gerakan: a. Pada aba-aba “siap” peserta mengambil posisi sikap start berdiri untuk siap lari. b. Pada aba-aba “ya” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish sejauh 2,4 km. 4. Gunakan stopwatch untuk menghitung waktu yang dibutuhkan peserta untuk menempuh jarak 2,4 km.

2.3.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Berdasarkan Kebiasaan Sarapan pada Pekerja Kurir Pengiriman Barang JNE di Kota Medan Tahun 2015

2 66 127

Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Dismenore pada Siswi SMA Santo Thomas 1 Medan Tahun 2011/2012.

7 81 74

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI SARAPAN PAGI DENGAN KEBUGARAN JASMANI SISWI KELAS VII DI SMP NEGERI 26 SEMARANG TAHUN AJARAN 2011 2012

2 16 94

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN PRESTASI BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan Pagi Dan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar.

2 6 12

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN PRESTASI BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan Pagi Dan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar.

0 3 11

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN PAGI DAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWI Hubungan Antara Kebiasaan Makan Pagi Dan Status Gizi Dengan Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswi Di Pondok Madrasah Aliyah Al – Manshur Tegalgondo, Klaten.

0 3 19

HUBUNGAN KUALITAS KEBUGARAN JASMANI DAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR Hubungan Kualitas Kebugaran Jasmani Dan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta.

2 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN PAGI DENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SD NEGERI Hubungan Antara Kebiasaan Makan Pagi Dengan Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa SD Negeri Di Kelurahan Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DENGAN KESEGARAN JASMANI

0 1 102

34 HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DENGAN TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK

0 3 6