Berdasarkan survei awal populasi SMP Swasta Santo Thomas 3 Medan adalah 174 orang. Maka, sampel dari SMP Swasta Santo Thomas 3 Medan adalah 64
orang.
3.4. Metode Penelitian 3.4.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung oleh peneliti melalui wawancara dengan bantuan kuesioner meliputi data identitas responden nama, usia,
jenis kelamin dan kelas. Untuk mengetahui kebiasaan sarapan pagi dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang telah disediakan jawaban untuk
dipilih. Untuk mengetahui kesegaran jasmani murid dilakukan tes Harvard Step, dengan bantuan 1 orang perawat untuk menghitung denyut nadi. Untuk mengetahui
tipe tubuh, frekuensi olah raga dan perilaku merokok dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan dan jawaban untuk dipilih.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder mencakup data gambaran umum SMP Swasta Santo Thomas 3 Medan yang diperoleh dari bagian administrasi sekolah.
3.5. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner sarapan pagi.
2. Formulir tes Harvard Step.
3. Bangku yang dibuat menyerupai bangku tes Harvard Step.
4. Stop watch
Universitas Sumatera Utara
3.6. Defenisi Operasional
1. Kebiasaan sarapan pagi adalah kegiatan makan pada setiap pagi hari, waktu
sarapan dimulai dari pukul 07.25 pagi sampai dengan pukul 08.55 pagi. 2.
Kesegaran jasmani adalah kemampuan murid untuk melakukan tes Harvard Step yang disesuaikan dengan standar tes Harvard Step dengan perhitungan cara
lambat. 3.
Murid SMP adalah seluruh murid sekolah menengah pertama SMP kelas III yang bersekolah di SMP St. Thomas 3 Medan.
4. Umur adalah lamanya murid hidup mulai sejak lahir sampai ulang tahun terakhir
murid saat melakukan penelitian dalam tahun. 5.
Tipe tubuh adalah postur tubuh murid yang menunjukkan ciri-ciri khusus yang disesuaikan dengan ciri khusus tipe tubuh.
6. Olah raga adalah tingkat seberapa sering murid melakukan olah raga seperti jalan
santai, lari-lari kecil, berenang, sepak bola, basket dan bulu tangkis dalam seminggu.
7. Perilaku merokok adalah kebiasaan murid menghisap rokok atau tidak.
3.7. Aspek Pengukuran
1. Kebiasaan sarapan pagi diketahui melalui kuesioner.
Kebiasaan sarapan pagi murid SMP St. Thomas diukur melalui 10 pertanyaan yang digunakan kepada responden dengan memilih jawaban yang disediakan.
Jawaban yang paling benar diberikan nilai 3 dan yang paling rendah diberi nilai 1. Pengukuran dibedakan atas 3 kategori menurut Pratomo 1990:
Universitas Sumatera Utara
1. Baik, jika jawaban responden yang benar lebih dari 75 dengan skor lebih dari
23. 2.
Sedang, jika jawaban responden yang benar 40-75 dengan skor lebih dari 12-22. 3.
Kurang, jika jawaban responden yang benar kurang dari 40 dengan skor kurang dari 12.
2. Kesegaran jasmani diukur dengan menggunakan tes Harvard Step.
Kategori kesegaran jasmanikebugaran ditentukan berdasarkan hasil perhitungan denyut nadi dan disesuaikan dengan standar yang tersedia dengan cara
lambat. Pengkategorian dilakukan pada perhitungan cara lambat karena hasil hasil perhitungan akan lebih akurat.
Cara melakukan tes ini yaitu,: a.
Peserta berdiri menghadap bangku yang dibuat menyerupai standar bangku Harvard Step dengan posisi tegak.
b. Peserta diharuskan naik dan turun bangku setinggi 50 cm pria dan 42 cm
wanita selama 5 menit. c.
Peserta menaikkan kaki kanan pada bangku setelah diberi aba-aba “mulai” stopwatch dihidupkan, kemudian naikkan kaki kiri disamping kaki kanan, lalu
turunkan kaki kanan dan diikuti kaki kiri. Demikian seterusnya naik dan turun sesuai dengan cara hitungan aba-aba tu,wa,ga,pat.
d. Pada saat tes berlangsung badan harus tetap tegak dan seluruh telapak kaki
menginjak di atas bangku. e.
Bila sebelum mencapai waktu 5 menit peserta sudah lelah, pengukuran dihentikan stopwatch dihentikan dan catat waktu.
Universitas Sumatera Utara
f. Segera setelah berhenti, peserta duduk dan istirahat selama 1 menit.
g. Setelah istirahat selama 1 menit, hitung denyut nadi cara lambat:
1. Nadi dihitung sebanyak 3 kali, dengan lama perhitungan masing-masing 30
detik. Nadi dihitung pada 1 menit sampai 1 menit 30 detik, 2 menit sampai 2 menit 30 detik, dan 3 menit sampai 3 menit 30 detik. Denyut nadi dihitung
dengan bantuan perawat. 2.
Hasil perhitungan nadi sebanyak 3 kali kemudian dimasukkan ke dalam rumus kesegaran jasmani sehingga diperoleh hasil perhitungan.
3. Hasil perhitungan kemudian disesuaikan dengan standar kategori kesegaran
jasmani dengan cara lambat sehingga diperoleh kategori kesegaran jasmani tiap murid.
Tabel 3.1. Standar Kategori Kesegaran Jasmani Pada Perhitungan Denyut Nadi Dengan Cara Lambat Tes Harvard Step
Hasil Perhitungan Kesegaran Jasmani
≥ 90 Amat Baik
80-89 Baik
65-79 Cukup
55-64 Sedang
≤ 54 Kurang
3. Umur dan jenis kelamin diketahui melaui data responden yang terdapat pada
kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
4. Tipe tubuh diketahui melalui kuesioner.
Tipe tubuh dapat diketahui melalui 1 pertanyaan yang teradapat pada kuesioner. Responden memilih salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan tipe
tubuhnya. Tipe tubuh dikelompokkan menjadi dua yaitu : Sutarman, 1994
a. Tipe ektomorp, dengan ciri-ciri postur tubuh kurus dan tinggi, memiliki tangan
dan kaki yang panjang dengan pundak yang lebar dan lemak cenderung menumpuk di bagian paha.
b. Tipe endomorp, dengan ciri-ciri postur tubuh bulat dan pendek, paha dan pinggul
yang lebih besar, lengan dan kaki yang cenderung pendek dan lonjong, kaki yang besar, bahu sempit, memiliki dada besar dan lemak cenderung menumpuk di
bagian pinggul dan perut. 5.
Olah raga diketahui melalui kuesioner. Olah raga dapat diketahui melalui 1 pertanyaan yang teradapat pada
kuesioner. Responden memilih salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan seberapa sering responden melakukan olah raga dalam seminggu.
Olah raga dikelompokkan menjadi tiga yaitu : Sutarman, 1994 a.
Sering, jika responden melakukan olah raga sebanyak 5 sampai 7 kali dalam seminggu.
b. Jarang, jika responden melakukan olah raga sebanyak 1 sampai 4 kali dalam
seminggu. c.
Tidak pernah, jika responden tidak pernah melakukan olah raga dalam seminggu.
Universitas Sumatera Utara
6. Perilaku merokok diketahui melalui kuesioner.
Perilaku merokok dapat diketahui melalui 1 pertanyaan yang teradapat pada kuesioner. Responden memilih salah satu jawaban yang tersedia pada kuesioner.
Perilaku merokok dikelompokkan menjadi dua yaitu : a.
Ya, jika responden menghisap merokok. b.
Tidak, jika responden tidak menghisap rokok.
3.8. Teknik Analisis Data 3.8.1. Pengolahan Data