BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan kesegaran jasmani, hubungan antara variabel tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
5.1. Hubungan Umur dengan Kesegaran Jasmani
Berdasarkan data yang dikumpulkan diketahui bahwa murid-murid pada kelompok umur 13-14 tahun lebih banyak memiliki kesegaran jasmani yang kurang
daripada pada kelompok umur 15-16 tahun. Dari hasil uji statistik yang dilakukan dengan uji Chi-Square, namun karena adanya expected count pada tabel 2 x 2 yang
kurang dari 5, maka nilai p dilihat pada Exact Fisher. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara umur dengan kesegaran jasmani, dengan taraf signifikan p
= 0,043 p 0,05. Penelitian ini sejalan dengan pendapat Sutarman 1994 yang menyatakan
bahwa daya tahan kardiovaskuler meningkat dan mencapai maksimal di usia 20-30 tahun. Daya tahan tersbut akan semakin menurun sesuai pertambahan usia. Daya
tahan jantung paru diperlukan bagi anak usia sekolah untuk mempertahankan kemampuan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti untuk belajar dan
bermain. Penelitian ini dikatakan sejalan dengan pendapat Sutarman karena penelitian
ini dilakukan pada kelompok umur kurang dari 20-30 tahun sehingga ada kemungkinan murid pada kelompok umur 15-16 memiliki tingkat kesegaran jasmani
yang lebih baik dari kelompok umur 13-14 tahun.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kesegaran Jasmani
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Exact Fisher dapat dilihat dari murid-murid yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yang memiliki
kesegaran jasmani yang kurang dan perempuang seluuruhnya memliki kesegaran jasmani yang kurang. Uji statistik dilakukan dengan uji Chi-Square, namun karena
adanya expected count pada tabel 2 x 2 yang kurang dari 5, maka nilai p dilihat pada Exact Fisher. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dengan kesegaran jasmani, dengan taraf signifikan p = 0,140 p 0,05. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian J.,Sharkey 2003,yang
menyatakan bahwa sebelum puber, anak laki-laki dan perempuan memiliki kesegaran jasmani yang sedikit berbeda. Rata-rata wanita muda memiliki kesegaran jasmani
15-25 lebih kecil dari pria muda, tergantung frekuensi olah raga. Hasil penelitian ini tidak sejalan disebabkan oleh murid perempuang lebih
sering melakukan olah raga daripada murid laki-laki sehingga pada penelitian ini murid perempuan lebih sedikit yang memiliki kesegaran jasmani kurang
dibandingankan laki-laki. Penelitian ini juga tidak sejalan dengan pendapat Sutarman 1994, yang
menyatakan bahwa kesegaran jasmani antara pria dan wanita berbeda karena adanya perbedaan ukuran tubuh yang terjadi setelah masa pubertas. Daya tahan
kardiovaskuler, yang merupakan komponen kesegaran jasmani, pada anak-anak, pria dan wanita tidak berbeda.
Penelitian ini tidak sejalan karena murid perempuan lebih sering melakukan olah raga daripada laki-laki sehingga daya tahan kardiovaskuler, yang merupakan
Universitas Sumatera Utara
komponen kesegaran jasmani, pada murid perempuan dapat lebih baik daripada murid laki-laki.
5.3. Hubungan Tipe Tubuh dengan Kesegaran Jasmani