jeruk manis yang dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun nasional dan Tanah Karo merupakan daerah pemasok terbesar buah jeruk manis ke pulau Jawa.
Mengingat lamanya perjalanan serta biaya transportasi yang besar maka jeruk yang dikirim harus barang yang kualitasnya bagus. Jeruk yang berukuran kecil dan
rusak yang merupakan hasil sisa sortiran banyak dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu.
Kulit buah segar mengandung sekitar 0,8 minyak atsiri dengan komponen
utama yaitu: Limonena 82,06, α-pinena 1,59, β-pinena 7,29, β-mirsena 4,59, β-Linalool 1,61, dan komponen lainnya Agusta, 2000.
Minyak atsiri kulit jeruk manis dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yaitu sebagai campuran dengan minyak goreng yang dapat mengeluarkan aroma jeruk
saat pembakaran sehingga dapat menghilangkan bau amis saat penggorengan dan sebagai aroma terapi jeruk untuk lampu dinding yang dapat digunakan di restoran dan
rumah makan atau hotel.
Melihat kondisi tersebut Penulis tertarik memperoleh minyak atsiri kulit jeruk manis dengan menggunakan destilasi stahl dengan membuat variasi waktu
penyimpanan pendek dan penyimpanan panjang. Hal ini dilakukan untuk membandingkan bagaimana rendemen serta kualitas dari minyak atsiri yang
dihasilkan.
I.2. Permasalahan
Apakah ada pengaruh nyata dari pengaruh lama penyimpanan terhadap rendemen dan kualitas minyak atsiri kulit jeruk manis serta komponen utama yang terkandung.
Universitas Sumatera Utara
1.1.Batasan masalah
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada : 1.
Metode yang digunakan untuk pemisahan minyak atsiri dari kulit jeruk manis adalah dengan destilasi stahl dengan variasi waktu penyimpanan 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
hari. 2.
Kualitas minyak atsiri kulit jeruk manis diuji dengan penentuan indeks bias, berat jenis, bilangan asam, serta kelarutannya dalam alkohol 96.
3. Analisis kandungan utamanya dilakukan dengan menggunakan GC-MS.
1.4. Tujuan Penelitian
Dari penelitian ini dapat diketahui pengaruh penyimpanan terhadap rendemen dan kualitas minyak atsiri serta sifat-sifat minyak atsiri kulit jeruk manis yang dihasilkan.
1.5.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai sumber informasi mengenai pengaruh waktu penyimpanan terhadap rendemen serta kualitas minyak atsiri jeruk manis, sehingga
dapat diketahui lama penyimpanan yang baik untuk memaksimalkan produksi minyak atsiri.
1.6. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU serta Laboratorium Kimia Fisika FMIPA USU dan Analisis Kandungan utama GC-MS
dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 3
Universitas Sumatera Utara
1.7.Metodologi Penelitian
1. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium.
2. Sampel limbah buah Jeruk manis diambil dari Desa Sampun Kec. Dolat Rakyat
Kab. Karo. 3.
Minyak atsiri kulit jeruk diperoleh dengan menggunakan destilasi stahl . 4.
Campuran Minyak dan air dipisahkan dengan penambahan Na
2
SO
4
anhidrat, selanjutnya ditimbang minyak yang diperoleh serta ditentukan rendemennya.
5. Minyak atsiri kulit jeruk manis yang dihasilkan pada destilasi hari ke 1, 2, dan 3
dicampur menjadi satu dan disebut minyak dengan waktu penyimpanan pendek dan minyak hasil destilasi hari ke 4, 5, dan 6 dicampur menjadi satu dan disebut
minyak dengan waktu penyimpanan panjang. 6.
Minyak yang diperoleh dilakukan pengujian kualitas terhadap masing-masing campuran yang meliputi : penentuan indeks bias, bobot jenis, bilangan asam, dan
kelarutan dalam alkohol 96 dengan menggunakan metode standar Paquot,1987.
7. Komponen utama minyak atsiri kulit jeruk ditentukan dengan GC-MS.
4
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Jeruk