Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel

formasi yang diperoleh yaitu 1.133 orang, dari jumlah yang ditargetkan sebanyak 2.000 orang sehingga prosentase capaian kinerja hanya sebesar 57 dan termasuk dalam kategori “cukup”. Tidak tercapainya target yang telah ditetapkan disebabkan karena jumlah formasi yang ditetapkan oleh Kementerian PAN dan RB melalui Surat Keputusan Menteri PAN dan RB nomor 615 Tahun 2014, tanggal 11 Agustus 2014 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil Provinsi DKI Jakarta TA 2014 hanya 1.133 orang, sementara jumlah formasi yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui surat Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 203-082, tanggal 11 Maret 2014 tentang Penyampaian Susunan Kekuatan Pegawai sebanyak 16.686 orang; Capaian indikator kinerja “Jumlah CPNS hasil rekrutmen berbasis CAT Computer Assisted Test” pada tahun 2013 juga termasuk dalam kategori “cukup” dengan prosentase capaian sebesar 60. Tidak optimalnya capaian kinerja tersebut juga disebabkan karena ketidaksesuaian jumlah formasi yang ditetapkan oleh Kementerian PAN dan RB dengan yang diusulkan oleh BKD Provinsi DKI Jakarta. Kementerian PAN dan RB melalui surat Nomor R139.FM.PAN-RB082013, tanggal 28 Agustus 2013 tentang Persetujuan Rincian Formasi CPNS Daerah Tahun 2013, menetapkan formasi sebanyak 1.515 orang dari 5.300 orang yang diuslkan oleh BKD Provinsi DKI Jakarta. Dari total jumlah formasi tersebut, peserta yang dinyatakan lulus hanya sebesar 1.207 orang dari total 2.000 orang yang ditargetkan sehingga prosentas capaian kinerja hanya sebesar 60.

24. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel

Saat ini Pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel sudah merupakan suatu keharusan, untuk itu berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan tujuan diperolehnya opini dari Badan Pemeriksa Keuangan dan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan suatu sasaran, yaitu “Meningkatnya pengelolaan keuangan Daerah yang akuntabel”. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi, dan capaian kinerjanya dalam tahun 2013, diuraikan dalam tabel berikut ini: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 III-73 Tabel 3.32 Capaian IKU Opini BPK dan Publik No Indikator Kinerja Target Realisasi 1 Opini BPK dan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah Wajar Tanpa Pengecualian Wajar Dengan Pengecualian 80 Rata-rata capaian kinerja 80 Capain IKU diukur berdasarkan opini BPK atas LKPD dengan standar capaian sebagai berikut: a. Wajar Tanpa Pengecualian WTP dinilai 100; jjj. Wajar Dengan Pengecualian WDP dinilai 80; kkk. Tidak Memberikan Pendapat Disclamer dinilai 60; lll. Tidak Wajar Adverse dinilai 40. Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan, pemerintah daerah wajib menyampaikan pertanggungjawaban yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK. Dalam penyusunan LKIP Tahun 2014 ini data yang digunakan hasil audit BPK atas laporan keuangan tahun 2013, karena sesuai ketentuan, hasil audit BPK baru akan diterima awal bulan Juni atau 2 dua bulan setelah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah diserahkan ke BPK dan hasilnya akan dilaporkan dalam Raperda Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD LP2APBD. Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 seperti yang tertuang dalam Laporan Nomor 18.ALHPXVIII.JKT-XVIII.JKT.2062014 tanggal 19 Juni 2014 menyatakan pendapat Wajar Dengan Pengecualian WDP, opini ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP. Permasalahan utama, sehingga opini BPK menjadi WDP adalah penatausahaanpengelolaan dan pemanfaatan aset yang tidak optimal serta tidak terdokumentasikan dengan baik dan pengadaan barangjasa tidak sesuai peraturan perundang- undangan. Oleh karena itu, hal tersebut di tahun berikutnya menjadi perhatian utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan melakukan berbagai upaya perbaikan diantaranya Inspektorat Provinsi DKI Jakarta melakukan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2014 III-74 dan melakukan evaluasi atas sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

25. Pelayanan publik yang prima pada lembaga pelayanan