3.4.3 Pembuatan simplisia Tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun bangun-
bangun yang masih segar. Daun dipisahkan dari pengotor lain lalu dicuci hingga bersih kemudian ditiriskan dan ditimbang. Diperoleh berat basah
sebesar 7,765 g. Selanjutnya daun tersebut dikeringkan selama 10 hari dalam lemari pengering dengan temperatur
± 40°C sampai daun kering ditandai bila diremas rapuh. Simplisia yang telah kering diblender menjadi serbuk lalu
dimasukkan ke dalam wadah plastik bertutup dan disimpan pada suhu kamar. Kemudian serbuk ditimbang dan diperoleh berat kering sebesar 870 g.
3.5 Pemeriksaan Karakterisik Simplisia
3.5.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati warna, bentuk, ukuran dan tekstur dari simplisia. Hasil pemeriksaan makroskopik dapat dilihat
pada Lampiran 3, halaman 67.
3.5.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik terhadap simplisia dilakukan dengan cara menaburkan serbuk simplisia di atas kaca objek yang telah diteteskan dengan
larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup kemudian diamati di bawah mikroskop. Hasil pengamatan mikroskopik terhadap simplisia dapat
dilihat pada Lampiran 4, halaman 68.
3.5.3 Penetapan kadar air
Universitas Sumatera Utara
Penetapan kadar air dilakukan menurut metode Azeotropi destilasi toluena.
Prosedur kerja: 1. Penjenuhan toluena
Sebanyak 200 ml toluena dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu alas bulat, didestilasi selama 2 jam. Kemudian toluena didinginkan selama
30 menit dan volume air pada tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml WHO, 1992.
2. Penetapan kadar air simplisia Sebanyak 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama
dimasukkan kedalam labu alas bulat berisi toluena tersebut, lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluena mendidih, kecepatan tetesan diatur
lebih kurang 2 tetes perdetik, sampai bagian air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluena. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit,
kemudian tabung penerima dibiarkan dingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluena memisah sempurna, volume air dibaca sesuai dengan kandungan
air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air yang dihitung dalam persen WHO, 1992.
3.5.4 Penetapan kadar sari larut dalam air
Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan, dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air-kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling sampai 1 L
dalam labu bersumbat sambil di kocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam, lalu disaring. Sejumlah 20 ml filtrat diuapkan sampai
kering, dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara dan sisa
Universitas Sumatera Utara
dipanaskan pada suhu 105°C sampai bobot tetap. Kadar sari larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1989.
3.5.5 Penetapan kadar sari larut dalam etanol