pada mencit yang diberikan ekstrak etanol daun bangun-bangun. Dari tabel ini dapat dilihat juga jumlah nodul antara kelompok uji tidak berbeda bermakna
setelah pemberian ekstrak, tetapi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol benzoαpiren terjadi perbedaan jumlah nodul yang bermakna terutama pada
kelompok ekstrak 500 mgkg bb.
4.6.2 Persen insidensi
Hasil penelitian persen insidensi kematian uji antikarsinogenesis pada kelompok mencit yang diinduksi benzoαpiren diperoleh hasil, angka
kematian tertinggi terjadi pada kelompok ekstrak 750 mgkg bb yaitu 40, sedangkan kelompok yang menunjukkan angka kematian paling rendah yaitu
kelompok ekstrak 250 mgkg bb dan 500 mgkg bb yaitu 25. Pada kelompok kontrol normal tidak ada kematian sama sekali. Sedangkan pada kelompok
kontrol benzoαpiren terjadi kematian sebesar 33,33. Hasil persen insidensi uji antikarsinogenesis dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7
Hasil persen insidensi kematian mencit pada uji antikarsinogenesis
Kelompok Mencit
hidup Mencit
mati Jumlah
Persen insidensi
1 Kontrol Normal 3
3 2 Kontrol
benzoαpiren 2
1 3
33,33 3 SEEDBB 250 mgkg bb
4 1
5 25
4 SEEDBB 500 mgkg bb 4
1 5
25 5 SEEDBB 750 mgkg bb
3 2
5 40
Universitas Sumatera Utara
Insidensi kematian ini dapat dijelaskan dengan adanya kandungan fitoestrogen di dalam daun bangun-bangun. Fitoestrogen adalah senyawa alami
yang berasal dari tumbuhan yang memiliki aktivitas mirip dengan hormon estrogen alami manusia. Hormon estrogen berfungsi untuk proses pertumbuhan
dan reproduksi baik pada pria maupun wanita, mempertahankan fungsi sistem rangka dan dapat berfungsi sebagai kardioprotektor. Fitoestrogen secara
struktural mirip dengan hormon estrogen, sehingga kerjanya menyerupai atau justru dapat menghambat kerja hormon estrogen alami manusia. Efek
fitoestrogen yang dihasilkan tergantung pada dosis yang diberikan. Pada dosis rendah, fitoestrogen dapat menyerupai kerja hormon estrogen namun pada
dosis tinggi fitoestrogen dapat menghambat kerja hormon estrogen sehingga pertumbuhan sel tidak terkendali atau mutasi gen yang dapat memicu
terjadinya kanker Horn-Ross, et al., 2003.
4.6.3 Perubahan berat badan
Hasil perubahan berat badan rata-rata mencit dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini
Tabel 4.8 Perubahan berat badan rata-rata mencit selama 4 minggu
Waktu Kontrol
Benzo αpiren
Kelompok SEEDBB mgkg bb
250 500
750
minggu 1
23,31 ± 0,94
27,81 ± 1,52 24,05 ±
1,71 25,62 ±
1,31 26,11 ±
1,81
minggu 2
27,71 ± 1,55
28,05 ± 2,18 25,53 ±
1,57 25,74 ±
1,05 26,62 ±
1,59
minggu 3
29,74 ± 1,57
25,77 ± 6,39 22,36 ±
7,68 24,31 ±
2,72 23,34 ±
3,01
minggu 4
30,85 ± 0,94
15,04 ± 14,71 15,63 ±
12,99 23,81 ±
8,15 21,31 ±
9,33
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan perubahan berat badan mencit selama 28 hari, pada kelompok normal terjadi peningkatan berat badan yang cukup besar
sedangkan pada kelompok kontrol benzoαpiren terjadi penurunan berat badan
yang signifikan pada minggu ke IV. Pada kelompok uji terjadi penurunan berat badan mulai dari minggu pertama sampai minggu ke IV. Penurunan berat
badan yang paling signifikan yaitu pada kelompok ekstrak 250 mgkg bb, diikuti kelompok 750 mgkg bb dan 500 mgkg bb. Gambar grafik perubahan
berat badan rata-rata dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini.
Gambar 4.2 Grafik perubahan berat badan rata-rata mencit selama 4 minggu
Sel kanker membutuhkan serangkaian proses untuk dapat hidup dan berkembang yang disebut dengan karsinogenesis sehingga memiliki
keistimewaan seperti peningkatan mobilitas dan angiogenesis. Angiogenesis atau neovaskularisasi merupakan pertumbuhan pembuluh darah baru pada
jaringan tubuh sehingga memungkinkan sel kanker mendapatkan suplai nutrisi
Universitas Sumatera Utara
dan oksigen yang akan mempengaruhi perubahan berat badan individu. Penurunan berat badan diduga karena sel kanker yang disebabkan oleh
benzoαpiren sudah memasuki tahap progresi. Pada tahap ini sel kanker akan berusaha untuk mendapatkan suplai nutrisi dan oksigen dari sel lain dengan
cara membentuk pembuluh darah baru. Pembuluh darah baru yang terbentuk ini akan mempercepat penyebaran sel kanker ke organ-organ lain, misalnya
paru-paru, hati dan saluran cerna. Terjadinya gangguan pada saluran cerna merupakan salah satu penyebab penurunan berat badan mencit. Diduga apabila
ada agen kimia yang mampu menghambat neovaskularisasi tersebut, maka agen kimia tersebut berpotensi besar untuk mengobati penyakit kanker Jenie,
dkk., 2006.
4.6.4 Gambaran jaringan payudara mencit dengan pewarnaan hematoxilin dan eosin