BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Dividen 2.1.1.1 Pengertian Dividen
Menurut Stice et.al. 2004 “Dividen adalah pembayaran kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara
proporsional sesuai dengan lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik”. Mengenai penentuan besarnya dividen
yang akan dibagikan itulah yang merupakan kebijakan dividen pimpinan perusahaan.
Menurut Hanafi 2004 menyatakan bahwa “Dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham,
disamping capital gain. Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan.
Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung kepada
kebijakan pimpinan”.
2.1.1.2 Jenis-Jenis Dividen
Menurut Skousen 2004 dividen dilihat dari alat
pembayarannya dibagi menjadi lima jenis yaitu:
1. Dividen tunai Cash Dividend
Universitas Sumatera Utara
Dividen jenis ini dibagikan dalam bentuk kas atau uang tunai. Dividen tunai paling umum dibagikan oleh
perusahaan kepada para pemegang saham.besar kecilnya pembagian dividen tergantung pada pembatasan-
pembatasan, undang-undang, kontrak-kontrak dan jumlah uang yang dimiliki atau tersedia dalam
perusahaan.
2. Dividen saham Stock Dividend Pembayaran dividen dalam bentuk saham yaitu berupa
pemberian tambahan saham kepada para pemegang saham tanpa diminta pembayaran dan dalam jumlah
saham yang sebanding dengan saham yang dimiliki.
3. Sertifikat dividen Script Dividend Dividen dalam bentuk skrip maksudnya perusahaan tidak
membayar pada saat itu tetapi memilih membayar pada masa yang akan datang karena saldo kas yang ada di
tangan tidak mencukupi. Dividen ini dibagikan dengan tujuan agar perusahaan tetap dapat mempertahankan citra
dan nama baik perusahaan.
4. Dividen harta Aktiva yang dibagi dapat berupa surat berharga yang
diterbitkan oleh perusahaan lain,barang-barang persedian lain atau aktiva lain.
5. Dividen likuiditas Dividen likuiditas merupakan pembayaran kembali modal yang disetor atau ditanam.
Pembagian dividen dalam bentuk ini biasanya berasal dari selain laba ditahan.
2.1.1.3 Prosedur Pembayaran Dividen
Prosedur pembayaran dividen yang sebenarnya adalah
sebagai berikut Brigham Houston, 2001:
1 Tanggal pengumumandeclaration date, 2 Tanggal pencatatan pemegang sahamholder of record
date, 3 Tangal pemisahan dividen ex-dividen date,
4 Tanggal pembayaranpayment date.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.4 Kebijakan Dividen
2.1.1.4.1 Pengertian Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan untuk menginvestasikan kembali laba yang diperoleh dari hasil
operasi perusahaan atau untuk membagikannya kepada pemegang saham investor.
Menurut Martono dan Agus Harjito 2007, “Kebijakan dividen dividend policy merupakan keputusan apakah laba
yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan
ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.”
Dari pengertian dividen tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen adalah suatu keputusan untuk
menginvestasi kembali laba yang diperoleh dari suatu hasil operasi perusahaan atau untuk membagikannya kepada para
pememgang saham.
2.1.1.4.2 Teori Kebijakan Dividen
Bringham 2001 menyebutkan terdapat tiga teori dari preferensi investor mengenai kebijakan dividen dan dua isu
teoritis lainnya yang dapat mempengaruhi pandangan kita terhadap kebijakan dividen yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 Dividend irrelevance theory Dividend Irrelevance Theory adalah suatu teori yang
menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan
maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti pendapat Modigliani dan Miller M-M yang menyatakan bahwa
nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya dividend payout ratio, tetapi ditentukan laba bersih
sebelum pajak EBIT dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan tidak relevan untuk dipersoalkan.
2 Bird in the hand-theory
Bird In The Hand-Theory di ungkapkan oleh Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri akan
naik jika dividend payout ratio rendah. Hal ini dikarenakan investor lebih suka menerima dividen
daripada capital gain. 3 Teori preferensi pajak
Teori ini diajukan oleh lifzenberger dan ramaswamy. Mereka menyarankan bahwa karena adanya pajak
terhadap keuntungan dividen dari capital gain,para investor lebih menyukai capital gain karena dapat
menunda pembayaran pajak. 4 Hipotesis kandungan informasi atau pengisaratan
Hipotesis kandungan informasi atau pengisyaratan information content orsignaling hipothesis adalah teori
yang menyatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen sebagai isyarat dari prakiraan manajemen atas
laba. 5 Pengaruh Klienclientele effect
Pengaruh Klien clientele effect adalah kecenderungan suatu perusahaan untuk menarik kelompok investor yang
menyukai kebijkan dividennya.
2.1.1.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Deviden
Kebijakan dividen yang diambil perusahaan, sangat bergantung pada berbagai faktor yang terjadi, baik itu yang
terjadi di dalam perusahaan maupun yang terjadi di luar perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Agus Sartono 2001, faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen ada lima yaitu:
1. Kebutuhan dana perusahaan Kebutuhan dana perusahaan merupakan faktor yang
mempengaruhi yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen karena posisi kas
perusahaan harus diperhatikan.
2. Likuiditas Perusahaan Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan
utama dalam banyak kebijakan dividen karena dividen merupakan kas keluar bagi perusahaan,
maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
3. Kemampuan Meminjam Perusahaan yang memiliki kemampuan meminjam
lebih besar akan memiliki kemampuan untuk membayar dividen yang lebih besar pula.
3 Keadaan Pemegang Saham Jika keadaan pemegang saham lebih besar
berorientasi pada capital gain, maka dividend payout akan rendah, sehingga memungkinkan perusahaan
untuk Menahan laba untuk investasi yang profitable.
4. Stabilitas Dividen Bagi para investor faktor stabilitas dividen akan
lebih menarik daripada dividend payout ratio yang tinggi.
2.1.1.2. Dividen Kas
Dividen kas ialah dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai cash. Menurut
Sandjaja dan Barlian 2002 :” Deviden kas adalah sumber dari aliran kas untuk pemegang saham dan memberiikan informasi tentang kinerja
perusahaan saat ini dan akan datang.” biasanya sebuah korporasi harus memnuhi tiga kondisi tarlebih dahulu agar dapat membayar deviden
Universitas Sumatera Utara
tunai yaitu laba ditahan yang mencukupi, kas memadai dan tindakan formil dari Dewan Komisaris.
Pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham perusahaan diputuskan leh dewan Direksi Perusahaan. Direksi umumnya
mengadakan pertemuan yang membahas tentang deviden setiap kuartal atau setengah tahun dimana mereka, mengevaluasi posisi keuangan
periode lalu dan menentukan posisi yang akan datang dalam pembagian. Menentukan jumlah deviden yang harus dibayar.
Menentukan tanggal-tanggal yang berkaitan dengan pembayaran deviden. Baiasanya investor lebih tertarik dengan deviden yang berupa
tunai daripada deviden saham. Hal ini dikarenakan para investor beranggapan deviden yang diterima dalam bentuk kas lebih
menggambarkan seberapa besar return dari modal yang mereka tanamkan dan memberikan kepuasan tersendiri.
Pengumuman dividen merupakan salah satu informasi yang akan ditanggapi oleh pasar. Pengumuman dividen dan pengumuman laba
pada periode sebelumnya merupakan dua jenis pengumuman dividen yang paling sering digunakan manajer untuk menginformasikan
prestasi prospek perusahaan. Bagu para investor, dividen merupakan hasil yang diperolah dari saham yang dimiliki, selain capital gain yang
didapat apbila harga jual saham lebih tinggi dibandingkan harag belinya. Dividen tersebut didapat dari perusahaan sebagai diatribusi
yang dihasilkan dari operasi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.2.1Bentuk Pembayaran Dividen kas
Menurut abdul Halim 2005, ada tiga bentuk pembayaran dividen, yaitu dividen dalam jumlah rupiah stabil, dividen dengan
rasio pembayaran konstan, dan dividen tetap yang rendah ditambah
dividen ekstra.
1. Dividen dalam jumlah rupiah stabil Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan
pembayaran dividen yang stabil, artinya dividen per lembar yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap
selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi.
Pembayaran dividen yang stabil ini dapat memberikan kesan kepada investor bahwa
perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa mendatang.
2. Dividen dengan rasio pembayaran konstan. Beberapa perusahaan melakukan pembayaran
dividen berdasarkan persentase tertentu dari laba. Karena laba berfluktuasi, maka menjalankan
kebijakan ini akan berakibat jumlah dividen dalam rupiah akan berfluktuasi
3. Dividen tetap yang rendah ditambah dividen ekstra Pembayaran dividen ini hannyalah merupakan
modifikasi dari cara 1 dan 2 di atas. Kebijakan ini memberi fleksibilitas pada perusahaan tetapi
mengakibatkan investor sedikit ragu-ragu tentang berapa besarnya dividen mereka. Apabila
perusahaan sangat berfluktuasi, kebijakan ini akan merupakan pilihan terbaik.
2.1.1.3 Konsep Laba