7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus. 8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
9. Dasar pembagian dividen.
Beberapa keunggulan laba akuntansi yang dikemukakan oleh Muqodim 2005 adalah:
1. Terbukti teruji sepanjang sejarah bahwa laba akuntansi bermanfaat bagi para pemakainya dalam pengambilan keputusan
ekonomi. 2. Laba akuntansi telah diukur dan dilaporkan secara obyektif
dapat diuji kebenarannya sebab didasarkan pada transaksi nyata yang didukung oleh bukti.
3. Berdasarkan prinsip realisasi dalam mengakui pendapatan laba akuntansi memenuhi dasar konservatisme.
4. Laba akuntansi bermanfaat untuk tujuan pengendalian terutama berkaitan dengan pertanggungjawaban manajemen.
2.1.1.5 Laba Tunai
Laba tunai merupakan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan. Menurut Evan 2003 “Cash income is struktly
objective, it is besed on cash inflow and outflows. Cash realization is the only trigger for recocnition of income.” Laba tunai adalah
laba akuntansi setelah disesuaikan dengan transaksi non kas, seperti beban penyusutan, beban amortisasi, beban gaji, penjualan
kredit, beban pajak, dan beban bunga yang belum dibayar serta pembelian kredit. Laba tunai yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah laba akuntansi yang telah disesuaikan dengan transaksi non kas.
Menurut Dycman,et.al 2001 “Arus kas operasi adalah semua arus kas yang tidak didefinisikan sebagai kegiatan investasi atau
Universitas Sumatera Utara
pendanaan.” Arus kas operasi ditentukan dengan kegiatan memproduksi dan menyerahkan barang, menyediakan jasa, serta
transaksi lainnya yang diperhitungkan dalam penetuan laba. Arus kas operasi yang mencakup arus kas dari kegiatan mengadakan,
menyediakan, dan menagih pokok pinjaman yang dicatat sebesar nilai pasar dan dimiliki hanya untuk beberapa waktu dengan tujuan
akan dijual kembali. Walaupun laba bersih perusahaan adalah hal yang penting,
tetapi arus kas masih dipandang lebih penting karena untuk melanjutkan operasi perusahaan kas diperlukan dalam membeli
aktiva, begitu juga dalam hal pembayaran deviden yang juga harus dibayarkan dengan kas.
Pada umumnya arus kas bersih perusahaan berbeda dengan laba akuntansi, karena adanya beberapa pendapatan dan beban
yang tercantum dalam laporan laba rugi tidak dibayar secara tunai. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara arus kas bersih
dengan laba bersih dapat diilustrasikan pada formulasi berikut ini:
Metode langsung mengurangkan arus kas operasi menghasilkan arus kas bersih. Metode tidak langsung menentukan arus kas
Arus Kas Bersih = Laba Bersih – Pendapatan Non Kas + Beban Non Kas
Universitas Sumatera Utara
operasi bersih secara tidak langsung, tetapi metode ini mengurutkan masing-masing arus kas operasi.
Dalam PSAK paragraf 12 IAI:2007 dinyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikasi yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber
pendapatan dari luar. Penyusutan merupakan pengalokasian biaya dari aktiva
berwujud, sedangkan amortisasi yang merupakan akun beban non kas. Amortisasi untuk menyesuaikan jumlah aktiva tak berwujud
atau dengan kata lain untuk menyusutkan jumlah dari aktiva tak berwujud. Utang gaji adalah utang yang sudah menjadi beban tapi
belum dibayarkan karena belum tepat tanggal pembayarannya. Hal ini dikarenakan perusahaan tutup buku tetapi pembayaran belum
dilakukan, demikian juga dengan utung bunga belum dilakukan tetapi sudah menjadi beban dan dicatat sebagai kewajiban
perusahaan. Depresiasi sebagai biaya tidak berbeda dengan jenis biaya
operasi lainnya. Depresiasi merupakan biaya yang benar-benar terjadi dan dikeluarkan seperti biaya lainnya. Memang benar biaya
depresiasi untuk periode tertentu tidak menunjukan pengeluaran
Universitas Sumatera Utara
pada periode tersebut. Biaya depresiasi mengukur bagian pengeluaran masa lalu yang dipandang layak dibebankan terhadap
kegiatan atau pendapatan periode berjalan. Jadi dapat dikatakan bahwa biaya fasilitas fisis merupakan suatu bentuk ekstrem biaya
dibayar di muka. Akuntansi depresiasi merupakan sarana untuk membebankan biaya dibayar di muka tersebut ke produksi atau
periode berjalan Suwardjono, 2005.
2.1.1.6 Ukuran Perusahaan