negatif dan signifikan. Growth dan cash to
total asset liquidity berpengaruh negatif
tetapi tidak signifikan teerhadap deviden kas.
Sementara
firm ownership
memiliki pengaruh yang positif
tetapi tidak signifikan
2.2 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang
telah di ketahui dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah di kemukakan
sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka konseptual
Gambar 2.1
Laba Akuntansi X
1
Laba Tunai X
2
Ukuran Perusahaan X
3
Umur Perusahaan X
4
Dividen Kas Y
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah laba akuntansi, laba tunai, ukuran perusahaan dan umur
perusahaan. Dimana yang menjadi variabel dependennya adalah dividen kas. Hubungan antara empat variabel independen dan
variabel dependen adalah hubungan satu arah atau hubungan positif.
Laba kauntansi secara operasional didefenisikan sebagai perbedaan antara realized revenues yang berasal dari transaksi
suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis. Laba akuntansi yang besar akan mendorong dewan direksi untuk
membagikan dividen dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan apabila perusahaan hanya memperoleh laba akuntansi yang
kecil.
Dalam PSAK paragraf 12 IAI:2007 dinyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikasi
yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber
pendapatan dari luar.
Ketersediaan laba tunai yang besar dalam perusahaan akan memampukan perusahaan membayarkan dividen tunai dalam
Universitas Sumatera Utara
jumlah yang besar. Sebaliknya jika laba tunai yang di peroleh perusahaan kecil maka dividen yang di byarkan juga kecil demi
menjaga agar kas yang teredia cukup untuk melunasi pinjaman dan untuk melakukan investasi baru.
Semakin besar ukuran perusahaan tersebut maka modal yang dimiliki untuk operasi perusahaan juga akan semakin besar,
termasuk modal sahamnya. Dengan demikian akan mengakibatkan bahwa perusahaan akan membayarkan jumlah dividen kas yang
semakin besar untuk setiap periode pembayaran dividen.
Dengan umur perusahaan yang lebih lama menandakan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba dari tahun ke tahun
dan mampu meminimalisasikan kerugian perusahaan sehingga perusahaan mampu membayarkan dividen kas kepada stakeholders
dalam perusahaan mereka, demi kesejahteraan para pemegang saham. Perusahaan yang sudah lama dan stabil membayar sebagian
labanya untuk deviden. Ketika suatu perusahaan telah menetapkan tingkat dividen tunai tertentu, maka setiap pengurangannya
dipandang sebagai berita buruk oleh investor. Dengan demikian perusahaan sangat berhati-hati dalam hal menaikkan dividen
perusahaan, menunggu sampai dipastikan bahwa tingkat dividen yang lebih tinggi tersebut dapat di jaga secara permanen.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Hipotesis Penelitian