saat bayi masih makan nasi tim, yaitu ketika usia baru enam bulan ke atas, ibu harus tahu dan mampu menerapkan pola makan sehat Widjaja, 2007.
Pemberian makanan balita bertujuan untuk mendapat zat gizi yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan pengaturan faal tubuh. Zat gizi berperan memelihara
dan memulihkan kesehatan serta untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari, dalam pengaturan makanan yang tepat dan benar merupakan kunci pemecahan masalah
Suharjo, 2003. Tujuan pemberian makanan pada anak balita adalah :
1. Untuk mendapat zat gizi yang diperlukan tubuh dan digunakan oleh tubuh. 2. Untuk pertumbuhan dan pengaturan faal tubuh.
3. Zat gizi berperan dalam memelihara dan memulihkan kesehatan serta untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.
4. Untuk mencegah terjadinya berbagai gangguan gizi pada balita diperlukan adanya prilaku penunjang dari para orang tua, ibu atau pengasuhan dalam
keluarga. 5. Selalu memberikan makanan bergizi yang seimbang kepada balita Suharjo,
2003.
2.2.1. Pemberian Air Susu Ibu ASI
ASI merupakan makanan yang sempurna untuk bayi dan tidak ada produk makanan pengganti ASI yang kualitasnya menyamai ASI. Hal ini disebabkan karena
ASI sehat, tidak mengandung kuman, memenuhi sebagian kebutuhan metabolik bayi dan dapat mengurangi kemungkinan sakit perut dan peradangan secara umum. Bayi
Universitas Sumatera Utara
yang menyusui biasanya lebih tahan terhadap kuman dan virus, karena ASI mengandung sejumlah faktor pelindung Alan Berg, 1986. Sedangkan menurut
Behrman dan Vangham 1998, air susu ibu mengandung antibodi bakterial dan viral karena mengandung laktoferin terutama pada kolostrum. Laktoferin berfungsi
menghambat pertumbuhan E. coli di dalam usus. Berikut ini adalah kelebihan yang dimiliki ASI dibandingkan dengan susu
botol : • ASI menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan bayi dalam bentuk yang paling
mudah dicerna dan paling mudah diserap. • ASI mengandung antibodi dan sel-sel darah putih yang melindungi bayi
terhadap infeksi. • ASI bisa mengubah keasaman tinja dan flora usus sehingga melindungi bayi
terhadap diare karena bakteri. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, bayi yang diberi ASI pada umumnya
lebih jarang terkena infeksi dibandingkan dengan bayi yang diberi susu botol H.S, Ronald, 2010.
ASI merupakan makanan yang paling ideal bagi bayi karena mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi. Komposisi zat gizi yang terkandung dalam ASI
dapat diuraikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
6. Lemak ASI maupun susu sapi mengandung lemak yang cukup tinggi, yaitu sekitar 3,5
. Namun, keduanya mempunyai susunan lemak yang berbeda. ASI lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh, sedangkan susu sapi lebih banyak
mengandung asam lemak rantai pendek dan asam lemak jenuh. Selain itu, ASI mengandung asam lemak omega-3 yang dibutuhkan untuk perkembangan otak.
Alat pencernaan bayi akan lebih cepat menyerap asam lemak tak jenuh dibandingkan menyerap asam lemak jenuh. Oleh karena itu, lemak ASI lebih
cepat diserap oleh usus bayi dibandingkan lemak susu sapi Pudjiadi, 2000. 7. Protein
Kualitas protein dalam makanan tergantung pada susunan asam amino dan mutu cernanya. Berdasarkan hasil penelitian, protein susu, telur, daging, dan ikan
memiliki nilai gizi yang paling tinggi. Protein susu dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu kasein caseine dan whey laktaalbumin, laktoglobulin, dll.
Kebutuhan protein ASI pada bayi sekitar 1,8 per kilogram berat badan. Sekitar 80 susu sapi terdiri atas kasein yang sifatnya sangat mudah mengumpal di
lambung sehingga sulit untuk dicerna oleh enzim proteinase Krisnatuti dan Rina, 2002.
8. Karbohidrat Peranan karbohidrat terutama diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi.
Laktosa merupakan salah satu sumber karbohidrat yang terdapat dalam ASI maupun susu sapi. ASI mengandung laktosa sekitar 70 sedangkan kandungan
Universitas Sumatera Utara
laktosa dalam susu sapi hanya sekitar 4,4 kadar laktosa yang tinggi mengakibatkan terjadinya pertumbuhan Laktobacillus yang terdapat dalam usus
untuk mencegah terjadinya infeksi Soetjingsih, 1997. 9. Mineral
Kandungan mineral dalam ASI lebih kecil dibandingkan dengan kandungan mineral dalam susu sapi 1:4. Karena kandungan mineral yang tinggi pada susu
akan menyebabkan terjadinya beban osmolar yaitu tinggi kadar mineral dalam tubuh Pudjiadi, 2000.
10. Vitamin Kadar vitamin dalam ASI diperoleh dari asupan makanan ibu yang harus cukup
dan seimbang. Kekurangan vitamin tersebut dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan dan dapat menimbulkan penyakit tertentu Almatsier, 2001.
Pola pemberian ASI adalah kebiasaan ibu menyusui berdasarkan banyaknya seorang ibu menyusui bayinya. Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta
ibu di seluruh dunia berhasil menyusui tanpa pernah membaca buku tentang ASI Suhardjo, 1989. Bahkan ibu buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik.
Walaupun demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah mudah. Air susu ibu ASI merupakan makanan yang paling cocok
bagi bayi serta mempunyai nilai yang tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia ataupun hewan seperti susu sapi, susu kerbau, dan susu lainnya.
Di kota besar, kita sering melihat bayi diberi susu botol daripada disusui oleh ibunya. Sementara di pedesaan, kita melihat bayi yang berusia satu bulan sudah diberi
Universitas Sumatera Utara
pisang atau nasi lembek sebagai tambahan ASI Roesli, 2000. Sebenarnya ASI merupakan bahan makanan yang terbaik untuk bayi walaupun ibu sedang sakit,
hamil, haid atau dalam keadaan kurang gizi. ASI juga menguntungkan bila ditinjau dari berbagai segi baik segi gizi, kesehatan, ekonomi, maupun sosial-psikologis
Soetjiningsih, 1997. Pemberian ASI ekslusif yang hanya memberikan ASI selama 6 bulan tanpa
makanan dan minuman lain, kecuali obat bila diperlukan. Diketahui bahwa ASI mengandung air, sehingga tambahan cairan seperti air gula atau tajin tidak diperlukan
lagi oleh bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. Roesli, 2000. Hal-hal yang harus diperhatikan :
a. Menyusui bayi setelah lahir 30 menit, berikan kolostrum. b. Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergantian tiap kali
sampai payudara kosong. c. Berikan ASI setiap kali bayi memintamenangis tanpa jadwal.
2.2.2. Pemberian Pengganti Air Susu Ibu PASI