Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengukuran

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah explanatory survey yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara perilaku ibu tentang pola makan balita terhadap kejadian diare di Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2011.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa Pekan dan Puskesmas Dalu Sepuluh. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive. Alasan pemilihan lokasi karena berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang tahun 2010 diketahui bahwa Kecamatan Tanjung Morawa berada pada urutan ke-3 terbesar kejadian diare yaitu 2.250 kasus. Puskesmas Tanjung Morawa Pekan merupakan puskesmas rawat inap dan memberikan pelayanan prima. Berdasarkan data tersebut dapat diasumsikan bahwa pada masing-masing puskesmas dapat dijumpai balita yang akan dijadikan sampel penelitian. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2011. Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita mulai umur 1 sampai dengan 5 tahun yang terdata sebagai pasien pada kedua Puskesmas Induk di Kecamatan Tanjung Morawa selama 3 bulan terakhir yaitu dari bulan April- Juni 2011. Berdasarkan data dari Puskesmas di dua Puskesmas Induk di Kecamatan Tanjung Morawa diketahui jumlah populasi sebesar 163 balita yang berkunjung di Puskesmas Tanjung Morawa Pekan dan 13 balita di Puskesmas Dalu Sepuluh. Jadi, total populasi balita yang terdata di dua Puskesmas tersebut adalah 176 balita.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Arikunto, 2002. Sampel dalam penelitian ini adalah balita yang terdata di kedua Puskesmas Induk di Kecamatan Tanjung Morawa. Besar sampel dalam penelitian dihitung dengan rumus besar sampel Lemeshow, 1997: Keterangan : n = Besar sampel yang diinginkan N = Populasi 176 balita Z 2 d = Derajat akurasi yang diinginkan yaitu 5 = 0,05 1- α2 = 1,96 dengan α = 0,05 P = Proporsi sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada N yaitu 0,5 n = Z 2 1- α2. P 1-P N d 2 N-1 + Z 2 1- α2 P 1-P Universitas Sumatera Utara Perhitungan besarnya sampel adalah : Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan rumus di atas maka diperoleh sampel sebanyak 85 balita di kedua Puskesmas Induk di Kecamatan Tanjung Morawa. Responden pada penelitian ini adalah ibu dari balita di kecamatan Tanjung Morawa. Untuk mengetahui jumlah sampel pada setiap Puskesmas, maka digunakan metode alokasi sebanding propotional alocation method Gaspersz, 1991 yaitu : Keterangan : nh : Besar sampel tiap Puskesmas Nh : Populasi tiap Puskesmas n : Jumlah sampel N : Total populasi nh = Nh . n N n = Z 2 1- α2. P 1-P N d 2 N-1 + Z 2 1- α2 P 1-P n = 1,96 x0,5. 1-0,5 176 0,05 2 176-1 + 1,96x0,5 1-0,5 n = 85,3 = 85,3 0,92 n = 85 balita Universitas Sumatera Utara 1. Puskesmas Tanjung Morawa Pekan = 163176 x 85 = 78,7 dibulatkan 79 orang. 2. Puskesmas Dalu Sepuluh = 13176 x 85 = 6,28 dibulatkan 6 orang. 3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya dengan menggunakan kuesioner. Data yang dimaksud adalah karakteristik ibu dan balita, perilaku ibu yang terdiri dari pengetahuan, sikap, tindakan tentang pola makan balita yang meliputi pemberian ASIPASI, MP-ASI dan makanan keluarga serta kejadian diare pada balita.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Data ini diperoleh dari Profil Kesehatan Puskesmas Tanjung Morawa Tahun 2009, Laporan Diare tahun 2010 dari Puskesmas Tanjung Morawa Pekan dan Puskesmas Dalu Sepuluh, Laporan Data Pasien dari Puskesmas Tanjung Morawa dan Puskesmas Dalu Sepuluh bulan April-Juni tahun 2011.

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner penelitian agar dapat menjadi instrumen penelitian yang valid dan reliable sebagai alat pengumpul data maka dilakukan uji coba pada 30 orang ibu yang memiliki balita di Puskesmas Batang Kuis. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara Universitas Sumatera Utara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment r, dengan ketentuan jika nilai r- hitung r-tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Nilai r-tabel untuk 30 responden yang diuji coba adalah sebesar 0,361. Ketentuan kuesioner dikatakan valid pada penelitian ini, jika: 1. Nilai r-hitung variabel ≥ 0,361 dikatakan valid. 2. Nilai r-hitung variabel 0,361 dikatakan tidak valid. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r-Alpha r tabel, maka dinyatakan relialibel, maka ketentuan reliabilitas adalah : 1. Nilai r-Alpha ≥ r-tabel dikatakan reliabel. 2. Nilai r-Alpha r-tabel dikatakan tidak reliabel. Hasil nilai corrected item-total correlation dari variabel penelitian meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang pola makan pada balita serta kejadian diare terhadap 30 orang ibu yang memiliki balita di Puskesmas Batang Kuis mempunyai r hitung lebih besar dari nilai r tabel = 0,361, dengan demikian seluruh instrumen dinyatakan valid. Demikian juga nilai cronbach alpha dari masing-masing instrumen lebih besar dari r tabel 0,361 sehingga dapat dikatakan instrumen dari semua butir pernyataan reliabel Lampiran 4. Universitas Sumatera Utara 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Variabel independen dalam penelitian ini adalah perilaku ibu tentang pola makan yang dilihat dari tingkat pengetahuan, sikap dan tindakannya dalam pemberian ASIPASI dan MP-ASI. Variabel dependennya adalah kejadian diare pada balita.

3.5.2. Definisi Operasional

1. Balita adalah anak yang berumur 1-5 tahun. 2. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang pemberian ASI, PASI dan MP-ASI pada balita. 3. Sikap adalah reaksi atau respon ibu tentang pemberian ASI, PASI dan MP-ASI pada balita. 4. Tindakan adalah pemberian ASI, PASI dan MP-ASI dan makanan keluarga yang dilakukan oleh ibu berdasarkan usia balita. 5. Pemberian ASI adalah bagaimana ibu memberikan ASI kepada balita berdasarkan frekuensi dan waktu. 6. Pemberian PASI adalah bagaimana ibu memilih dan menggunakan produk susu formula sesuai usia dilihat dari takaran, waktu pemberian dan kebersihan. 7. Pemberian MP-ASI bagaimana ibu memberikan makanan tambahan sesuai dengan usia balita dilihat dari segi frekuensi, tekstur, komposisi dan kebersihan. 8. Pola makan adalah segala sesuatu yang diberikan ibu dalam memenuhi makanan gizi pada anak balitanya berdasarkan jenis, jumlah dan frekuensi pemberian makanan sesuai usia balita. Universitas Sumatera Utara 9. Kejadian diare adalah ada tidaknya balita mengalami diare dengan gejala buang air besar lebih dari 3 k ali dalam sehari dengan perubahan konsisten tinja menjadi cair dengan atau tanpa darah selama 1 bulan terakhir.

3.6. Metode Pengukuran

1 Pengukuran pengetahuan ibu dalam pemberian ASI, PASI dan MP-ASI dilakukan dengan memberi skor pada pilihan jawaban di kuesioner berjumlah 34 pertanyaan yaitu : a. Pilihan a diberi skor 3 b. Pilihan b diberi skor 2 c. Pilihan c diberi skor 1 Setelah dilakukan penghitungan dari 9 pertanyaan untuk pengetahuan pemberian ASI, 10 pertanyaan untuk pengetahuan pemberian PASI dan 15 pertanyaan pengetahuan pemberian MP-ASI sehingga total seluruhnya adalah 34 pertanyaan dengan total skor 102, maka hasil skoring dikelompokkan sebagai berikut : a. Baik, jika hasil skoring ≥ 50 dari total skor 102 atau skor ≥ 51. b. Tidak Baik, jika hasil skoring 50 dari total skor 102 atau skor 51. 2 Pengukuran sikap ibu dalam pemberian ASI, PASI dan MP-ASI dilakukan dengan memberi skor pada pilihan jawaban di kuesioner yaitu: a. Setuju diberi skor 1 b. Tidak setuju diberi skor 0. Setelah dilakukan penghitungan dari 8 pertanyaan tentang sikap ibu dalam pemberian ASI, 12 pertanyaan tentang sikap ibu dalam pemberian PASI dan 14 Universitas Sumatera Utara pertanyaan tentang sikap ibu dalam pemberian MP-ASI, sehingga total seluruhnya adalah 34 pertanyaan dengan total skor 34, maka hasil skoring dikelompokkan sebagai berikut : a. Baik : jika hasil skoring ≥ 50 dari total skor 34 atau skor ≥ 17. b. Tidak Baik : jika hasil skoring 50 dari total skor 34 atau skor 17. 3 Untuk mengukur tindakan ibu dalam pemberian pola makanan meliputi ASI, PASI, MP-ASI dan makanan keluarga pada balita menggunakan kuesioner, dinilai berdasarkan jawaban responden pada kuesioner dengan melakukan skoring yaitu : a. Jawaban benar diberi skor 1 b. Jawaban salah diberi skor 0. Pengukuran tindakan ibu dalam pemberian pola makanan menggunakan 22 pertanyaan. Kuesioer dibagi menjadi 2 kelompok umur yaitu kelompok umur 1 sampai 2 tahun terdiri dari 12 pertanyaan dan di atas 2 sampai 5 tahun. Hasil perhitungan untuk kelompok umur 1 sampai 2 tahuan diperoleh nilai tertinggi 12 dan skor terendah 0, kemudian dikategorikan : a. Baik, jika hasil skoring ≥ 50 dari total skor 12 atau skor ≥ 6. b. Tidak Baik, jika hasil skoring 50 dari total skor 12 atau skor 6. Kuesioner kelompok umur di atas 2 sampai dengan 5 tahun terdiri dari 10 pertanyaan. Hasil perhitungan diperoleh nilai tertinggi 10 dan skor terendah 0, kemudian dikategorikan : a. Baik, jika hasil skoring ≥ 50 dari total skor 10 atau skor ≥ 5. b. Tidak Baik, jika hasil skoring 50 dari total skor 10 atau skor 5. Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 3.1 berikut dapat dilihat metode pengukuran untuk masing-masing variabel tersebut yaitu: Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen dan Dependen Variabel Total Pertanyaan Skor Hasil Ukur Skala Pengukuran A. Variabel Independen a. Pengetahuan ibu dalam pemberian ASI, PASI, MP-ASI b. Sikap ibu dalam pemberian ASI, PASI, MP-ASI c. Tindakan ibu berdasarkan umur: 1-2 tahun 2-5 tahun 34 34 22 12 10 a = skor 3 b = skor 2 c = skor 1 Setuju = 1 Tidak setuju = 0 a = skor 3 b = skor 2 c = skor 1 a = skor 3 b = skor 2 c = skor 1 Benar =1 Salah =0 Baik skor ≥ 51 Tidak Baik skor 51 Baik skor ≥ 17 Tidak Baik skor 17 Baik skor ≥ 11 Tidak baik skor 11 Baik skor ≥ 6 Tidak baik skor 6 Baik skor ≥ 5 Tidak baik skor 5 Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal

B. Variabel Dependen

Kejadian diare 1 Diare Tidak diare Ordinal

3.7. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Karakteristik Anak dan Ibu, Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2014

4 89 208

Gambaran Status Gizi Balita Pada Penderita Diare dan ISPA di Ruang Rawat Inap Bagian Anak RSU.H.Adam Malik Medan Periode Januari sampai Juni Tahun 2000

1 38 45

Pengaruh Pola Asuh terhadap Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar

3 41 99

Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

3 53 96

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Tindakan Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Tanjung Sari Tahun 2011

0 54 75

Analisis Kejadian Diare pada Anak Balita di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2010

1 48 110

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Diare dan Kondisi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2011

1 32 98

PENGARUH PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN POLA PEMBERIAN MAKAN TERHADAP KEJADIAN GIZI Pengaruh Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Pemberian Makan Terhadap Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 3 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Diare dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit surakarta.

0 3 13