Latar Belakang Perumusan masalah Hipotesis

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Infeksi saluran kemih menyerang hampir 10 anak dan infeksi bakterial terbanyak pada bayi dan anak diseluruh dunia. 1 Prevalensi pada anak perempuan 3-5 dan pada anak pria ± 1, 2 di Inggris utara diperkirakan 3.6 pada laki-laki dan 11.3 pada perempuan. 3 Infeksi berulang sering terjadi pada penderita yang rentan, atau terjadi karena adanya kelainan anatomik atau fungsional saluran kemih yang menyebabkan adanya stasis urin atau refluks. 4 Untuk mencegah terjadinya komplikasi diperlukan penegakan diagnosis dan pengobatan yang cepat karena dari data klinis dan eksperimen menunjukkan pengobatan yang terlambat meningkatkan resiko kerusakan ginjal. Diagnosis infeksi saluran kemih ditegakkan dengan biakan urin yang sampelnya diambil dari porsi tengah dan ditemukan pertumbuhan bakteri 100.000 koloniml urin dari satu jenis bakteri atau bila ditemukan sampel 10.000 koloni tetapi disertai gejala klinik yang jelas dianggap ada infeksi saluran kemih. 5 Untuk penapisan pertama adanya infeksi saluran kemih dapat digunakan cara dip slide, dipstick test dan pewarnaan Gram. Perhitungan jumlah bakteri dari sediaan langsung urin tanpa sentrifugal yang diwarnai 5-8 Universitas Sumatera Utara dengan pewarnaan Gram memberikan korelasi yang tinggi dengan biakan kultur urin. 2 Pewarnaan Gram merupakan tes karakteristik terbaik untuk awal diagnosis infeksi saluran kemih pada bayi-bayi yang demam. 7 Pewarnaan Gram tanpa sentrifugal merupakan metode sederhana efektif untuk menegakkan diagnosis infeksi saluran kemih, tidak bergantung kepada sentrifugal di laboratorium dan media kultur, praktis dapat dilakukan pada laboratorium di daerah yang terbatas fasilitasnya. 9

1.2. Perumusan masalah

Apakah ada perbedaan sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan urin secara pewarnaan Gram dan kultur urin dalam menegakkan diagnosis infeksi saluran kemih?

1.3. Hipotesis

Tidak ada perbedaan sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan urin secara pewarnaan Gram dan kultur urin dalam menegakkan diagnosis infeksi saluran kemih pada anak. Universitas Sumatera Utara

1.4. Tujuan Penelitian