3.5.2. Kriteria Eksklusi 1. Mendapat pengobatan kortikosteroid dalam jangka waktu lama
2. Telah mendapat pengobatan antibiotik selama 48 jam 3. Pengambilan sampel urin salah
4. Orangtua menolak anaknya untuk dilakukan pemeriksaan urin setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu
3.6. Persetujuan Informed Consent
Semua subyek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu untuk pemeriksaan urin penderita
tersangka infeksi saluran kemih.
3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etis Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian 3.8.1 Subjek
Subjek dikumpulkan secara consecutive sampling.
Universitas Sumatera Utara
3.8.2 Pengukuran
- Melakukan pengambilan sampel dengan menilai kriteria inklusi dan eksklusi berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
- Menjelaskan kepada pasien atau orangtua tentang prosedur tindakan, tujuan, risiko, dan komplikasi.
- Menyiapkan dua pot steril dan tempel tulisan identitas pasien : nama, umur, jenis kelamin, dan tanggal pengambilan untuk
menghindari kontaminasi jangan sentuh bagian dalam. - Cuci tangan dengan bersih.
- Pada anak laki-laki yang belum disunat : tarik preputium dengan satu tangan kemudian tangan lain membersihkan gland penis
dengan air atau air sabun, lakukan 2 kali. - Pada anak laki-laki yang sudah disunat : bersihkan gland penis
dengan air atau air sabun, lakukan 2 kali. - Pada anak perempuan : pisahkan kedua labia dengan satu
tangan kemudian tangan yang lain membersihkan lekukan dalam vulva dengan air atau air sabun dari arah depan ke
belakang kemudian bersihkan lagi bagian tengah labia ke belakang hingga daerah perineum.
- Pegang kedua pot steril
Universitas Sumatera Utara
- Biarkan pasien berkemih sedikit untuk membersihkan uretra
dari kontaminasi. - Setelah urin pertama dikeluarkan, ambil sampel urin di tengah-
tengah berkemih urin porsi tengah kemudian urin dimasukkan ke dalam dua pot.
- Setelah sampel cukup, tarik pot dari aliran urin. - Tutup pot urin.
- Cuci tangan. - Sampel urin segera dikirimkan ke laboratorium.
- Urin dikumpulkan dalam dua pot urin, masing-masing untuk pemeriksaan urin secara pewarnaan Gram dan kultur urin.
- Pot urin pertama: diambil sedikit urin dari pot dengan pipet tetes kemudian teteskan 1 tetes urin diatas objek gelas untuk
dilakukan pewarnaan Gram. Cara kerja pewarnaan Gram: 1. Buat hapusan pada gelas objek dan fiksasi diatas Bunsen
nyala api.
23,24
2. Objek glass diletakkan diatas rak pewarnaan 3. Beri 1 tetes kristal violet tunggu selama 1 menit kemudian
dibilas dengan air mengalir. 4. Beri larutan lugol tunggu selama 1 menit kemudian buang
larutan dan dibilas dengan air mengalir.
Universitas Sumatera Utara
5. Beri larutan alkohol pelunturan warna selama 10-30 detik kemudian dibilas dengam air mengalir
6. Selanjutnya beri 1 tetes safranin tunggu 15 detik kemudian bilas dengan air dan keringkan.
7. Baca dibawah mikroskop pembesaran 100 x. Semua cara kerja diatas langsung dilakukan oleh peneliti dan
dibantu oleh 2 orang perawat - Pot urin kedua untuk dilakukan pemeriksaan. Cara kerja kultur
urin: 1. Bahan urin ditanam ke media padat Cystine-Lactose-
Electrolyte-Deficient CLED Brolacin warna media hijau. Bila urin keruh, di sentrifugal terlebih dahulu.
23,24
2. Masukkan media yang sudah ditanam tadi ke dalam inkubator dengan temperatur 37
3. Media yang tumbuh koloninya tadi dilakukan pengecatan gram
C selama 24 jam, baru dibaca.
4. Dan dilanjutkan ke reaksi biokimia apabila yang tumbuh bakteri gram negatif, masukkan lagi ke inkubator selama
24 jam dan dibaca serta ditentukan jenis kumannya. Kultur urin dilakukan dilaboratorium RSUP. H. Adam Malik.
Universitas Sumatera Utara
3.8.3 Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur penelitian
3.9. Identifikasi Variabel Variabel bebas
Skala
Pewarnaan Gram Nominal
Variabel tergantung Skala
Kultur urin Nominal
Pemeriksaan urin secara pewarnaan Gram dan kultur
Pewarnaan Gram Positif : bila dijumpai bakteri gram
negatiflapangan pandang Kultur urin
Positif : bila dijumpai jumlah pertumbuhan bakteri
≥ 100.000 koloniml urin segar
Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi
Universitas Sumatera Utara
Variabel perancu
- jenis kelamin Nominal
- usia Nominal
- gejala klinis ISK Nominal
3.10. Definisi Operasional
1. Anak adalah usia 0-14 tahun 2. Infeksi saluran kemih adalah adanya pertumbuhan dan perkembangan
bakteri dalam saluran kemih, meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna.
3. Kultur urin adalah pemeriksaan urin porsi tengah untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan bakteri dan merupakan pemeriksaan
baku emas dalam menegakkan diagnosis Infeksi saluran kemih. 4. Sangkaan ISK adalah dijumpainya gejala klinis ISK disertai pemeriksaan
urin secara pewarnaan Gram positif. 5. Pemeriksaan urin secara pewarnaan Gram adalah perhitungan jumlah
bakteri dari sediaan langsung urin tanpa sentrifugasi yang diwarnai dengan pewarnaan Gram.
6. Gejala klinis infeksi saluran kemih yakni demam ≥38
C, menggigil, muntah, diare, nafsu makan berkurang, disuria, enuresis diurnal ataupun
nokturnal, sakit pinggang, sakit pada sudut kostovertebral.
Universitas Sumatera Utara
3.11. Rencana Pengolahan dan Analisa Data
Data yang terkumpul akan diolah, dianalisis, dan disajikan dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 14.0, Microsoft Excell tahun
2003. Interval kepercayaan yang digunakan adalah 95 dan batas kemaknaan p 0.05.
Untuk menilai hubungan antara pemeriksaan urin secara pewarnaan Gram dengan kultur urin dalam menegakkan diagnosis infeksi saluran kemih
pada anak dilakukan uji kai-kuadrat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4. HASIL PENELITIAN
Subjek dipilih dari pasien rawat jalan dan rawat inap di RS Haji Adam Malik. Alur penelitian dapat dilihat pada gambar 4.1 dan dan karakteristik sampel
dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Gambar 4.1 Profil penelitian
Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
Tampung urin porsi tengah dengan 2 pot urin
Kultur urin Pewarnaan Gram
Pemeriksaan sampel urin n= 54
Universitas Sumatera Utara