Definisi Operasional Gambaran Umum Wilayah Pematangsiantar .1 Lokasi dan Letak Geografis

Salah satu uji yang digunakan untuk menguji linieritas adalah uji Ramsey Ramsey RESET Test. Uji ini dikembangkan oleh Ramsey pada tahun 1969. Ramsey mengembangkan suatu uji yang disebut dengan general test of specification error. Pedomannya apabila F-hitung F-tabel maka hipotesis nol yang mengatakan bahwa spesifikasi model yang digunakan dalam bentuk fungsi linier adalah benar ditolak. Sedangkan apabila nilai F-hitung F-tabel maka hipotesis nol yang mengatakan bahwa spesifikasi model yang digunakan dalam bentuk fungsi linier adalah benar tidak dapat ditolak.

3.10 Definisi Operasional

1. Angka Kelahiran TotalTotal Fertility Rate TFR adalah jumlah rata-rata anak yang dimiliki oleh responden, dinyatakan dalam orang. 2. Tingkat pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata responden, dinyatakan dalam ribu Rupiah. 3. Tingkat pendidikan adalah indeks yang menunjukkan rata-rata tingkat pendidikan terakhir responden, dinyatakan dalam tahun. 4. Usia kawin pertama adalah umur responden wanita pada waktu melakukan hubungan kelamin pertama kali setelah menikah, dinyatakan dalam tahun. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Wilayah Pematangsiantar 4.1.1 Lokasi dan Letak Geografis Kota Pematangsiantar terletak pada garis 53’ 20’’ - 01’ 00’’ Lintang Utara dan 1’ 00’’ - 6’ 35’’ Bujur Timur, berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Simalungun. Luas daratan Kota Pematangsiantar adalah 79, 971 terletak 400-500 meter di atas permukaan laut. Perbatasan wilayahnya adalah di sebelah barat, utara, timur dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Simalungun. Berdasarkan luas wilayah menurut kecamatan, kecamatan yang terluas adalah kecamatan Siantar Sitalasari dengan luas wilayah 22, 723 atau sama dengan 28, 41 persen dari total luas wilayah Kota Pematangsiantar. Secara administrasi wilayah Kota Pematangsiantar terbagi 8 delapan kecamatan yaitu: 1. Kecamatan Siantar Marihat 2. Kecamatan Siantar Marimbun 3. Kecamatan Siantar Selatan 4. Kecamatan Siantar Barat 5. Kecamatan Siantar Utara 6. Kecamatan Siantar Timur 7. Kecamatan Siantar Martoba Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 8. Kecamatan Siantar Sitalasari Tabel 4.1 Luas Daerah Menurut Kecamatan Tahun 2010 No. Kecamatan Luas Jumlah Kelurahan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Per 1. Siantar Marihat 7,825 7 17.872 2.284 2. Siantar Marimbun 18,006 6 14.642 813 3. Siantar Selatan 2,020 6 17.101 8.466 4. Siantar Barat 3,205 8 34.984 10.915 5. Siantar Utara 3,650 7 46.423 12.719 6. Siantar Timur 4,520 7 38.454 8.508 7. Siantar Martoba 18,022 7 38.368 2.129 8. Siantar Sitalasari 22,723 5 26.854 1.182 Jumlah 79,971 53 234.698 47.016 Sumber : Pematangsiantar dalam Angka 2010.

4.1.2 Kondisi Iklim

Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Kota Pematangsiantar tergolong ke dalam daerah tropis daerah datar, beriklim sedang dengan suhu maksimum rata-rata C dan suhu minimum rata-rata C pada tahun 2010. Selama tahun 2010 kelembaban udara rata-rata 84,7 persen. Rata-rata tertinggi pada bulan Desember yang mencapai 88 persen, sedangkan curah hujan rata-rata 269,08 mm dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Nopember yang mencapai 477 mm.

4.1.3 Kondisi Demografi

Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary IUSSP, 1982 definisi demografi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara “Demography is the scientific study of human populations in primarily with the respect to their size, their structure compositionand their development change”. Dalam bahasa Indonesia terjemahannya kurang lebih sebagai berikut: “Demografi mempelajari penduduk suatu wilayah terutama mengenai jumlah, struktur komposisi penduduk dan perkembangannya perubahannya”. Menurut pendapat lain, yakni Philip M. Hauser dan Duddley Duncan 1959 mengusulkan definisi demografi sebagai berikut: “Demography is the study of the size, territorial distribution and composition of population, changes there in and the components of such changes which maybe identified as natality, territorial movement migration, and social mobility change of states”. Terjemahannya dalam bahasa Indonesia kurang lebih sebagai berikut: “Demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas fertilitas, mortalitas, gerak territorial migrasi dan mobilitas sosial perubahan status”. Dari kedua definisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran fertilitas, kematian mortalitas, dan migrasi penduduk. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.1.3.1 Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin

Pada tahun 2010 penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 234.698 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.935 jiwa per . Penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2010 penduduk Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 120.137 jiwa dan penduduk laki-laki 114.561 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Pematangsiantar sebesar 95,36 persen. Artinya pada tahun 2010 setiap 100 penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar terdapat 95,36 penduduk laki-laki. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Dirinci Per Kecamatan Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2010 No. Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin 1. Siantar Marihat 8.799 9.073 17.872 96,98 2. Siantar Marimbun 7.096 7.546 14.642 94,04 3. Siantar Selatan 8.102 8.999 17.101 90,03 4. Siantar Barat 17.139 17.845 34.984 96,04 5. Siantar Utara 22.403 24.020 46.423 93,27 6. Siantar Timur 18.399 20.055 38.454 91,74 7. Siantar Martoba 19.154 19.214 38.368 99,69 8. Siantar Sitalasari 13.469 13.385 26.854 100,63 Jumlah 114.561 120.137 234.698 95,36 Sumber : Pematangsiantar dalam Angka 2010.

4.1.3.2 Berdasarkan Kelompok Umur, Jenis Kelamin serta Rasio Jenis Kelamin

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terbanyak sebesar 25.667 berada pada golongan umur 15-19 tahun dengan rasio jenis kelamin 97,38. Hal ini berarti pada tahun 2010 setiap 100 penduduk perempuan di Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pematangsiantar terdapat 97,38 penduduk laki-laki, dimana penduduk tersebut berada pada golongan umur 15-19 tahun. Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Kota Pematangsiantar Dirinci Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin serta Rasio Jenis Kelamin Tahun 2010 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah 0-4 11.184 10.730 104,23 21.914 5-9 11.920 11.366 104,87 23.286 10-14 12.044 11.655 103,34 23.699 15-19 12.663 13.004 97,38 25.667 20-24 9.370 10.694 87,62 20.064 25-29 9.227 9.228 99,99 18.455 30-34 8.339 8.374 99,58 16.713 35-39 7.967 8.307 95,91 16.274 40-44 7.672 8.349 91,89 16.021 45-49 6.866 7.310 93,93 14.176 50-54 5.916 6.412 92,26 12.328 55-59 4.229 4.518 93,60 8.747 60-64 2.660 3.111 85,50 5.771 65-69 1.923 2.610 73,68 4.533 70+ 2.581 4.469 57,75 7.050 Jumlah 114.561 120.137 95,36 234.698 Sumber : Pematangsiantar dalam Angka 2010.

4.1.3.3. Berdasarkan Rasio Ketergantungan Menurut Jenis Kelamin

Pada tahun 2010 penduduk Kota Pematangsiantar memiliki rasio ketergantungan sebesar 0,52. Kondisi ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk produktif menanggung beban hidup sebanyak 52 orang yang belum atau tidak produktif. Kondisi ini dapat dilihat pada tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Rasio Ketergantungan Dirinci Menurut Jenis kelamin dan Kecamatan Tahun 2010 Kecamatan Rasio Ketergantungan Laki-laki + Perempuan Laki-Laki Perempuan Siantar Marihat 0,56 0,60 0,58 Siantar Marimbun 0,59 0,57 0,58 Siantar Selatan 0,53 0,52 0,52 Siantar Barat 0,50 0,47 0,48 Siantar Utara 0,55 0,50 0,52 Siantar Timur 0,49 0,47 0,48 Siantar Martoba 0,56 0,57 0,56 Siantar Sitalasari 0,51 0,52 0,51 Jumlah 0,53 0,51 0,52 Sumber : Pematangsiantar dalam Angka 2010.

4.1.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Tabel 4.5

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2007-2010 No. Kecamatan Tahun 2007 2008 2009 2010 1. Siantar Marihat 32.632 19.607 19.697 17.872 2. Siantar Selatan 21.787 21.855 21.920 17.101 3. Siantar Barat 48.227 48.531 48.811 34.984 4. Siantar Utara 51.188 51.431 51.632 46.423 5. Siantar Timur 44.060 44.076 44.093 38.454 6. Siantar Martoba 27.965 28.110 28.250 38.368 7. Siantar Sitalasari 22.966 23.081 23.201 26.854 8. Siantar Marimbun - 13.294 13.393 14.642 Jumlah 248.825 249.985 250.997 234.698 Sumber : Pematangsiantar dalam Angka 2010. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kota Pematangsiantar mengalami perkembangan mulai tahun 2007-2009 dengan tingkat perkembangan sebesar 0,40 persen, 0,47 dan 0,40 persen secara berurutan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tetapi pada tahun 2010 terjadi penurunan jumlah penduduk sebesar 6,49 persen hingga menjadi 234.698. Dimana pada tahun 2010 jumlah penduduk terbanyak terdapat pada Kecamatan Siantar Utara sebesar 46.423 jiwa dan penduduk yang paling sedikit terdapat pada Kecamatan Selatan sebesar 17.101 jiwa. Gambar 4.1 Piramida Penduduk Pematangsiantar 2010

4.1.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Berhasil atau tidaknya pembangunan yang dilaksanakan dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Pertumbuhan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dengan besaran nilai PDRB. Besaran pertumbuhan PDRB sering diasumsikan sebagai peningkatan pendapatan perkapita yang berkaitan 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70+ Perempuan Laki-Laki Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dengan kesejahteraan yang meningkat. Dengan demikian diharapkan dengan meningkatnya pendapatan perkapita maka dapat berakibat positif bagi kesejahteraan masyarakat. Gambar 4.2 Distribusi PDRB Tahun 2010 Besaran nilai PDRB Kota Pematangsiantar terus bertambah pada periode tahun 2007-2010, hal ini menggambarkan nilai tambah yang tercipta dari seluruh kegiatan sektor-sektor ekonomi terus bertambah. Pada tahun 2010, pembentukan nilai PDRB atas dasar harga disumbangkan oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 34.02 persen, sektor industri pengolahan sebesar 22.23 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 13.40 persen, sektor jasa-jasa sebesar 11.91 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9.24 persen, sektor bangunan sebesar 5.05 persen, sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 1.40 persen dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0.02 persen. 34 22 14 12 9 5 3 1 0 Distribusi PDRB Tahun 2010 Perdagangan, hotel dan restoran Industri Keuangan Jasa-jasa Pengangkutan dan komunikasi Bangunan Pertanian Listrik, gas dan air minum Pertambangan dan penggalian Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan ekonomi Kota Pematangsiantar dalam kurun waktu 2007- 2010 masih pada kisaran 5 persen. Tahun 2010, PDRB Kota Pematangsiantar bertumbuh sebesar 5,85 persen dimana sumber pertumbuhan terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, yaitu sebesar 2,47 persen. Tabel 4.6 Perkembangan PDRB Tahun 2007-2010 Sumber Pertumbuhan 2007 2008 2009 2010 Pertanian -0,37 0,02 -0,01 0,02 Pertambangan dan penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 Industri Pengolahan 0,91 0,20 0,21 0,21 Listri, Gas dan Air Bersih -0,04 0,02 0,03 0,03 Konstruksi 0,06 0,22 0,28 0,30 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,28 1,98 2,70 2,47 Pengangkutan dan Komunikasi 0,99 0,83 0,78 0,76 Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan 1,44 1,05 0,90 1,06 Jasa-jasa 0,84 1,40 0,46 1,00 Pertumbuhan 5,12 5,72 5,36 5,85 Sumber : Statistik Daerah Kota Pematangsiantar 2010

4.2. Perkembangan Angka Kelahiran Total TFR di Pematangsiantar