Kedua, sumber pendanaan pada perusahaan besar cenderung memadai karena memiliki banyak investasi. Ketiga, perusahaan besar memiliki pengaruh yang kuat
atas kontrol perusahaan, misalnya yang berkaitan dengan auditor. Ketiga keunggulan ini membuat perusahaan besar dapat menentukan keefektifan laporan
keuangannya. Perusahaan besar hanya membutuhkan sedikit waktu dalam menyiapkan pelaporan keuangan karena perusahaan tersebut memiliki sistem
pengendalian internal yang kuat, alat-alat canggih yang dapat mempermudah pekerjaan, serta analis keuangan yang dapat memberikan rekomendasi bagi
perusahaan Owusu-Ansah, 2000.
2.1.6 Tingkat Solvabilitas
Salah satu rasio yang dapat diperhatikan oleh investor dalam pengambilan keputusan adalah tingkat solvabilitas perusahaan. Rasio ini menunjukkan sejauh
mana perusahaan mengandalkan utang untuk memenuhi ketersediaan aset. Menurut Pramaharjan dan Cahyonowati 2015, jumlah utang yang besar atas
total aset dapat meningkatkan kecenderungan perusahaan untuk mengalami kerugian sehingga auditor akan bersikap hati-hati dalam memeriksa laporan
keuangan. Tingkat solvabilitas perusahaan seringkali disebut dengan
leverage
. 2.1.7
Tingkat Profitablitias
Profitabilitas merupakan aspek yang juga dapat dipertimbangkan oleh investor untuk mengambil keputusan investasi. Profitabilitas seringkali
ditunjukkan melalui rasio
return on asset
ROA. Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat memperoleh laba dari penggunaan sumber dayanya.
Ahmed 2003 menggunakan tingkat profitabilitas sebagai cerminan dari kondisi
keuangan perusahaan. Dengan kata lain, tingkat profitabilitas perusahaan dapat digunakan untuk melihat seberapa baik kondisi keuangan yang dialami
perusahaan.
2.1.8 Kerugian Perusahaan
Perusahaan mengalami kerugian ketika total beban dan pengeluaran perusahaan lebih besar daripada total penghasilan yang didapatkan. Perusahaan
yang mengalami kerugian dapat membuat auditor untuk mendeteksi kecenderungan
fraud
kecurangan dalam perusahaan Ahmed, 2003. Oleh karena itu, kerugian perusahaan dianggap penting dalam menentukan baik
buruknya kondisi perusahaan. Perusahaan yang memiliki kondisi yang buruk akan cenderung menutupi
bad news
dari publik Owusu-Ansah, 2000.
2.1.9 Auditor Eksternal
Menurut peraturan yang dikeluarkan Bapepam sejak 2003, perusahaan harus menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit kepada Bapepam
sekarang kepada OJK. Untuk memenuhi syarat ini, maka perusahaan membutuhkan pihak yang terpercaya untuk melakukan audit atas laporan
keuangan. Auditor eksternal diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 30POJK.52014. Di dalam Pasal 44 disebutkan bahwa auditor
eksternal dipilih oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS berdasarkan calon yang diusulkan oleh komite audit.
Auditor eksternal bekerja pada suatu perusahaan yang disebut Kantor Akuntan Publik KAP. Menurut Pramaharjan dan Cahyonowati 2015, KAP
adalah sebuah organisasi yang telah memperoleh perizinan untuk bekerja pada
bidang jasa audit. Kantor akuntan publik diharapkan dapat memberikan jasanya dengan baik untuk membantu perusahaan dalam memantau proses pelaporan
keuangan Ika dan Ghazali, 2012.
2.1.10 Laporan Keuangan