menggunakan variabel dummy dengan nilai 1 apabila ketua komite audit diklasifikasikan sebagai ahli akuntansi AFE dan nilai 0 untuk sebaliknya.
3.1.2.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang digunakan di dalam penelitian agar hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen tidak dipengaruhi
oleh beberapa faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Variabel kontrol yang digunakan di dalam penelitian ini adalah keahlian non-keuangan
komite audit, keahlian keuangan non-akuntansi komite audit, pertemuan komite audit, ukuran perusahaan,
leverage
, ROA, indikator kerugian, dan indikator
big 4
.
1. Pertemuan Komite Audit ACMEET
Keaktifan komite audit dapat dilihat dari banyaknya rapat yang diadakan dalam kurun waktu satu tahun. Keahlian komite audit tidak akan
berdampak besar bagi keefektifan pengawasan proses pelaporan keuangan apabila komite audit tidak melakukan kegiatan secara aktif Ika dan
Ghazali, 2012. Dengan mengadakan pertemuan secara aktif, maka komite audit dapat lebih memahami berbagai perubahan-perubahan dan
kompleksitas tantangan dalam ketidakpastian lingkungan bisnis dan keuangan Sultana,
et al
., 2015. Pertemuan komite audit diukur dengan menghitung jumlah rapat yang diadakan oleh komite audit dalam waktu
setahun.
2. Ukuran Perusahaan SIZE
Ukuran dari suatu perusahaan telah dinyatakan memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Abernathy,
et al
., 2014; Owusu-Ansah, 2000. Hal ini dikarenakan oleh beberapa alasan. Pertama, perusahaan yang berukuran besar cenderung
memiliki sumber daya yang cukup dalam mengatur pengendalian internal dengan baik sehingga ketepatan waktu pelaporan keuangan akan lebih
terjamin Jaggi dan Tsui, 1999. Kedua, perusahaan besar cenderung memiliki banyak investor yang menuntut perusahaan untuk melaporkan
kinerjanya secara cepat dalam rangka pengambilan keputusan yang lebih relevan Owusu-Ansah, 2000. Ketiga, perusahaan yang besar memiliki
banyak sumber daya sehingga dapat memberikan
fee
audit yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini memberikan motivasi
kepada auditor eksternal untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan waktu yang lebih singkat Al-Ajmi, 2008. Ukuran perusahaan diukur dengan
menghitung logaritma natural dari total aset perusahaan.
3.
Leverage
LEV
Perusahaan dengan tingkat
leverage
yang tinggi cenderung akan mendorong auditor eksternal untuk melakukan perhatian dan pengecekan
yang lebih lama terhadap proses pelaporan keuangan Sultana,
et al
., 2015. Oleh karena itu, tingkat
leverage
diprediksi dapat menentukan lamanya laporan keuangan diterbitkan. Di dalam penelitian ini,
leverage
dihitung dengan cara:
4.
Return On Asset
ROA
Kinerja keuangan perusahaan dapat ditunjukkan melalui rasio
return on asset
ROA Abernathy,
et al
., 2014. Di dalam penelitian ini, ROA dapat dirumuskan dengan:
5. Indikator Kerugian LOSS