Profil Daerah 2015
Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 39
BAB V SUMBER DAYA ALAM
5.1. Potensi Unggulan
5.1.1 Potensi Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Struktur perekonomian Indonesia telah
bergeser dari sektor pertanian ke sektor industri. Walaupun demikian, sektor pertanian masih mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan
karena selain untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, juga sebagai penyedia bahan baku untuk keperluan industri. Oleh sebab itu pemerintah selalu berusaha untuk
meningkatkan produksi pertanian karena diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
Kabupaten Bulukumba menempatkan sektor Pertanian sebagai salah satu potensi unggulan yang memberikan konstribusi paling besar terhadap perekonomian
Kabupaten Bulukumba. Hal ini didukung dengan sumberdaya lahan yang luas, iklim yang sesuai dan keanekaragaman genetika sumberdaya hayati yang besar.
Kondisi ini tercermin pada luas potensi pertanian yang tediri dari lahan sawah dan bukan sawah sampai tahun 2014 yakni seluas 104.321 Ha.
5.1.1.1 Potensi Lahan Sawah
Potensi Lahan sawah yang diusahakan sampai tahun 2014 seluas 22.458 Ha.
Tabel 5.1 Luas Lahan Sawah di Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 - 2014
No Kecamatan
Diusahakan Untuk Pertanian
Sementara Tidak Diusahakan
Jumlah Lahan
1 Gantarang
8.011 -
8.011 35,67
2 Ujung Bulu
337 -
337 1,50
3 Ujung Loe
2.953 -
2.953 13,15
4 Bontobahari
63 -
63 0,28
5 Bontotiro
168 -
168 0,74
6 Herlang
338 -
338 1,51
7 Kajang
2.300 -
2.300 10,24
8 Bulukumpa
3.119 -
3.119 13,89
9 Rilau Ale
3.211 -
3.211 14,30
10 Kindang
1.958 -
1.958 8,72
Bulukumba
2014 22.458
- 22.458
100 2013
22.458 -
22.458 100
2012 22.458
- 22.458
100 2011
22.458 -
22.458 100
2010 22.458
- 22.458
100 Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2015
Profil Daerah 2015
Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 40
Luas lahan sawah menurut irigasi hingga tahun 2014 seluas 22.458 Ha yang
terdiri dari sawah irigasi, tadah hujan, rawa pasang surut, dan rawa lebak. Dari luas
tersebut sebesar 90,93 atau 20,423 Ha merupakan sawah irigasi sehingga lahan
sawah di kabupaten Bulukumba mayoritas mampu berproduksi 2 kali dalam setahun.
Tabel 5.2 Luas Lahan Sawah Menurut Irigasi Tahun 2010 - 2014
No Kecamatan
Irigasi Tadah Tujan
Rawa Pasang Surut Rawa Lebak Jumlah
1 Gantarang
8.005 6
- -
8.011 2
Ujung Bulu 310
27 -
- 337
3 Ujung Loe
2.771 182
- -
2.953 4
Bontobahari 53
10 -
- 63
5 Bontotiro
25 143
- -
168 6
Herlang -
338 -
- 338
7 Kajang
1.517 783
- -
2.300 8
Bulukumpa 3.073
46 -
- 3.119
9 Rilau ale
2.814 397
- -
3.211 10
Kindang 1.855
103 -
- 1.958
Bulukumba
2014 20.423
2.035 -
- 22.458
2013 20.423
2.035 -
- 22.458
2012 11.208
2.035 -
- 22.458
2011 24.042
7.281 1.800,00
2.169,00 24.523
2010 24.042
8.077 2.643,00
2.643,00 18.129
Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2015
5.1.1.2 Potensi Lahan Bukan Sawah Potensi lahan bukan sawah sampai tahun 2014 seluas 81.863 Ha.
Tabel 5.3 Luas Lahan Bukan sawah Tahun 2010 - 2014
No Kecamatan
Lahan Bukan Sawah TegalKebunLadang
HumaPadang RumputTambakKolamEmpang
Perkebunan Hutan
Rakyat Sementara
Tidak di usahakan
Total
1 Gantarang
3.893 4.327
62 20
8.302 2
Ujung Bulu 307
- -
- 307
3 Ujung Loe
7.216 2.348
535 - 10.099
4 Bontobahari
4.569 1.180
1.200 20
6.969 5
Bontotiro 4.524
2.080 479
144 7.227
6 Herlang
3.864 2.214
- -
6.078 7
Kajang 7.190
2.008 579
- 9.777
8 Bulukumpa
1.398 12.107
165 - 13.670
9 Rilau ale
7.866 420
16 -
8.302 10
Kindang 11.132
- -
- 11.132
Bulukumba
2014 51.959
26.684 3.036
184 81.863 2013
51.959 26.684
3.036 184 81.863
2012 64.405
1.942 3,020
- 69.367 2011
71.335 1.942
3.020 - 76.297
2010 69.562
3.585 3.831
- 76.978 Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2015