PROFIL DAERAH TAHUN 2015

(1)

(2)

(3)

ii


(4)

(5)

iv

DRS. A. B. AMAL

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BULUKUMBA


(6)

v Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, dengan berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Buku Profil Daerah Kabupaten Bulukumba dapat terselesaikan.

Buku Profil Daerah Kabupaten Bulukumba ini adalah wujud dari pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang diamanatkan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah, yang secara umum menggambarkan kondisi dan potensi, peluang dan berbagai permasalahan yang mencakup aspek fisik, sumber daya alam, sumber daya manusia, sosial dan ekonomi, pemerintahan kelembagaan. Infrastruktur, visi dan misi sebagai bahan penunjang perencanaan pembangunan di Kabupaten Bulukumba di masa yang akan datang.

Untuk itulah maka Buku Profil Daerah Kabupaten Bulukumba, yang bertujuan agar semua pihak yang berkepentingan dapat mengetahui potensi sumber daya daerah maupun sarana dan prasarana penunjang serta keadaan umum lainnya di Kabupaten Bulukumba. Disamping itu juga dengan tersedianya data dan informasi yang disajikan dalam buku ini memudahkan kalangan dunia usaha untuk menganalisis peluang investasi.

Kepada semua pihak yang telah membantu memberikan data dan informasi serta saran dan pendapat kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk yang baik bagi kita

Amin.

Bulukumba, 23 Desember 2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bulukumba

Kepala,

Drs. H. A. Syafrul Patunru Nip. 19580728 198701 1 002


(7)

vi Pengarah :

Drs.H.A. Syafrul Patunru Penanggungjawab:

Kusnadi Kamal, S.STP, M.Si Ketua Tim :

Muh. Amin Sulaiman, S.STP Sekretaris Tim:

Arie Hamzah, SP Anggota:

Norma,S.TP,M.Si Mashura, SE

Anugrahwati Husain, S.Si A. Muhammad Refa, S.STP

Bappeda Bulukumba

Statistik, Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Website: http://www.bulukumbakab.go.id

email: spppbappedablk@yahoo.co.id


(8)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan vii

Pengantar Kepala Bappeda Bulukumba ... v

Tim Penyusun ... vi

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Grafik ... xiv

BAB I GAMBARAN UMUM ... 1

1.1 Keadaan Wilayah ... 3

1.2 Keadaan Pemerintahan ... 8

1.3 Aparatur Pemerintahan Daerah ... 14

BAB II SOSIAL BUDAYA ... 18

2.1 Keadaan Penduduk ... 18

2.1.1 Jumlah Penduduk ... 18

2.1.2 Kepadatan Penduduk ... 19

2.2 Kesejahteraan Sosial ... 19

2.2.1 Penduduk Miskin ... 19

2.2.2 Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) ... 21

2.3 Penduduk Rawan Sosial (PRS) ... 22

2.4 Bidang Agama ... 22

2.5 Bidang Pendidikan ... 23

2.5.1 Sekolah Umum ... 23

2.5.2 Sekolah Agama ... 26

2.6 Sekolah Tinggi/Akademi ... 27

2.7 Bidang Kesehatan ... 28

BAB III ARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB. BULUKUMBA ... 30

3.1 Visi dan Misi Kabupaten Bulukumba ... 30

3.2 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bulukumba ... 30

3.3 Strategi Pembangunan ... 31

3.4 Arah Kebijakan Umum ... 31

3.5 Program Pembangunan Daerah ... 31

3.6 Program Prioritas Pembangunan Daerah 2015 ... 32

BAB IV EKONOMI DAN KEUANGAN ... 34

4.1 Ekonomi ... 34

4.2 Keuangan ... 36

BAB V SUMBER DAYA ALAM ... 39

5.1 Potensi Unggulan ... 39

5.1.1 Potensi Pertanian ... 39

5.1.2 Potensi Perkebunan ... 45

5.1.3 Potensi Perikanan & Kelautan ... 53

5.2 Potensi Lainnya ... 57

5.2.1 Potensi Peternakan ... 57

5.2.2 Potensi Kehutanan ... 61

BAB VI INFRASTRUKTUR ... 63

6.1 Bidang Bina Marga ... 63

6.2 Bidang Pengairan ... 66


(9)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan viii

6.4 Bidang Kelistrikan dan Air Bersih ... 71

6.5 Bidang Perdagangan ... 73

6.6 Bidang Perhubungan ... 74

6.7 Bidang Telekomunikasi ... 77

6.8 Bidang Perhotelan dan Penginapan ... 77

6.8 Bidang Pariwisata ... 81

BAB VII INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN ... 99

7.1 Potensi Industri ... 99

7.1.1 Industri Besar ... 99

7.1.2 Industri Sedang ... 103

7.1.3 Industri Kecil/Rumah Tangga ... 103

7.2 Potensi Perdagangan ... 105

7.3 Potensi Pertambangan ... 106

7.4 Potensi Energi ... 111

BAB VIII PRESTASI DAN PENGHARGAAN ... 114


(10)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan ix BAB I GAMBARAN UMUM

Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 1.3 Tabel 1.4 Tabel 1.5 Tabel 1.6

Persentase Ketinggian Tiap Kecamatan ………... Nama Sungai Untuk Pengairan Tahun 2014 ………... Struktur Organisasi Komisi-Komisi di DPRD Kab. Bulukumba ………… Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan, Dusun Tahun 2014 ……….. Daftar Nama-Nama Bupati dan Pj. Bupati Bulukumba ………. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan Tahun 2014 ……

6 7 8 10 13 14 BAB II SOSAL BUDAYA

Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Tabel 2.10 Tabel 2.11 Tabel 2.12 Tabel 2.13 Tabel 2.14 Tabel 2.15

Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 – 2014 ………... Jumlah Penduduk Miskin Kab. Bulukumba Tahun 2009 - 2013 ………. Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Pedesaan dan Perkotaan Tahun

2012 - 2014 ………..

Jumlah RT Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 dan Data Raskin 2013 - 2014 ………... Alokasi Penyaluran Beras Program RASKIN Tahun 2014 ……….. Potensi dan Sumber KS Tahun 2010 - 2014 ……….. Penduduk Rawan Sosial Tahun 2010 –2014 ……… Banyaknya Tempat Ibadah Tahun 2014 ... Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid pada Sekolah TK Tahun 2014 … Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar Tahun 2014 …… Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTP Negeri Tahun 2014 . Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTP Swasta Tahun 2014 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTAN Tahun 2014 …….. Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada Kelompok Bermain Tahun

2014 ……….………….

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada Paket A,B, dan C Tahun

2014 ………..

18 20 20 21 21 21 22 22 23 24 24 25 25 26 26


(11)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan x Tabel 2.16

Tabel 2.17 Tabel 2.18

Banyaknya Fasilitas Kesehatan yang dikelola Pemerintah Tahun 2014 Banyaknya Fasilitas Kesehatan yang dikelola Swasta Tahun 2014 …. Banyaknya Tenaga Kesehatan Tahun 2014 ………..

28 29 29 BAB IV EKONOMI DAN KEUANGAN

Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2010 – 2014 ………... Persentase Kontribusi PDRB Persektor Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 - 2014 ………... Jumlah Total APBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2011 – 2015 …….. Jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Bulukumba Tahun

2013 - 2015 ………..

Jumlah Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun 2012 – 2014 ………….. Jumlah Dana Bantuan Partai Politik Tahun 2014 ………..

34 35 36 37 38 38 BAB V SUMBER DAYA ALAM

Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 5.9 Tabel 5.10 Tabel 5.11 Tabel 5.12 Tabel 5.13 Tabel 5.14

Luas Lahan Sawah di Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 – 2014 …… Luas Lahan Sawah Menurut Irigasi Tahun 2010 - 2014 ………... Luas Lahan Bukan Sawah Tahun 2010 - 2014 ……….. Luas Panen dan Produksi Padi Sawah (GKG) Tahun 2010 - 2014 …… Luas Panen dan Produksi Jagung (Pipilan Kering) Tahun 2010 – 2014 Luas Panen dan Produksi Ubi Kayu Tahun 2010 - 2014 ………. Luas Panen dan Produksi Ubi Jalar Tahun 2010 –2014 ………. Luas Panen dan Produksi Kacang Tanah (Biji Kering) Tahun 2010 – 2014 ... Luas Panen dan Produksi Kacang Ijo Tahun 2010 - 2014 ……….. Luas Panen dan Produksi Kedelai (Biji Kering) Tahun 2010 – 2014 …. Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kelapa Dalam Tahun 2010 - 2014 ………. Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kelapa Hybrida Tahun 2010 - 2014 ………. Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kopi Robusta Tahun 2010 - 2014 ………. Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kopi Arabika Tahun 2010 - 2014 ……….

39 40 40 41 42 42 43 44 44 45 46 46 47 48


(12)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan xi Tabel 5.15 Tabel 5.16 Tabel 5.17 Tabel 5.18 Tabel 5.19 Tabel 5.20 Tabel 5.21 Tabel 5.22 Tabel 5.23 Tabel 5.24 Tabel 5.25 Tabel 5.26 Tabel 5.27 Tabel 5.28 Tabel 5.29 Tabel 5.30 Tabel 5.31 Tabel 5.32 Tabel 5.33 Tabel 5.34 Tabel 5.35 Tabel 5.36

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Cengkeh Tahun

2010 - 2014 ………..

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kakao Tahun

2010 - 2014 ………..

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Jambu Mete Tahun 2010 - 2014 ………. Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Pala Tahun

2010 - 2014 ………..

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Lada Tahun 2010 - 2014 ………... Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Kapas Tahun

2010 - 2014 ………..

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Karet Tahun 2010 – 2014 (diluar yang dikelola PT. Lonsum) ……… Produksi Perikanan Tangkap/Laut (Ton) di 7 Kecamatan Pesisir Tahun 2010 - 2014 ……….. Produksi Sub Sektor Perikanan (Ton) Tahun 2010 - 2014 ……….. Produksi Perikanan Hasil Budidaya (Ton) Tahun 2010 - 2014 ………… Produksi Sub Sektor Perikanan Budidaya (Ton) Tahun 2010 - 2014 … Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Rumput Laut Tahun

2010 - 2014 ………..

Populasi dan Pemotongan Ternak Sapi Tahun 2011 – 2014 ………….. Populasi dan Pemotongan Ternak Kerbau Tahun 2011 – 2014 … Populasi dan Pemotongan Ternak Kuda Tahun 2011 – 2014 …………. Populasi dan Pemotongan Ternak Kambing Tahun 2010 – 2014 …….. Populasi Ayam Broiler (Pedaging) Tahun 2010 – 2014 ……… Populasi Ayam Layer (Petelur) Tahun 2010 – 2014 ………. Populasi Ayam Buras (Native Chicken) Tahun 2010 – 2014 ………….. Populasi Itik Tahun 2010 –2014 ……….. Luas Kawasan Hutan Menurut Jenisnya di Kabupaten Bulukumba Tahun 2014 ……….. Lahan Kritis Dalam Kawasan Hutan Tahun 2010 – 2014 ………

48 49 50 50 51 52 53 54 54 55 56 57 58 58 59 59 60 60 60 60 61 62


(13)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan xii BAB VI INFRASTRUKTUR

Tabel 6.1 Tabel 6.2 Tabel 6.3 Tabel 6.4 Tabel 6.5 Tabel 6.6 Tabel 6.7 Tabel 6.8 Tabel 6.9 Tabel 6.10 Tabel 6.11 Tabel 6.12 Tabel 6.13 Tabel 6.14 Tabel 6.15 Tabel 6.16 Tabel 6.17 Tabel 6.18

Panjang Jalan Negara dan Provinsi Menurut Konstruksi s.d Tahun 2015………... Panjang Jalan Negara dan Provinsi Menurut Kondisi s.d Tahun 2015………...………..……… Jumlah dan Panjang Jembatan Negara dan Provinsi Menurut Kondisi dan Konstruksi s.d Tahun 2015 ……… Panjang Jalan Kabupaten Menurut Konstruksi dan Kondisi Tahun

2011 - 2014 ………..

Banyaknya Jembatan Kabupaten Menurut Konstruksi dan Kondisi s.d Tahun 2015 ...……… Jumlah Daerah Irigasi Tahun 2014 ……….. Jumlah Tenaga P3A Kabupaten Bulukumba Tahun 2011 – 2014 ……. Jumlah Perumahan Yang Dikelola Developer dan Perorangan Tahun 2010 –2014 ………... Panjang Drainase Menurut Kondisi Tahun 2010 –2014 ………. Panjang Rabat Beton Menurut Kondisi tahun 2010 –2014 ……… Data Pelanggan Listrik di Kabupaten Bulukumba Tahun 2014 ……….. Banyak Pelanggan Serta Air Yang Disalurkan PDAM Menurut Jenis Konsumen tahun 2010 –2014 ……….. Jumlah Pasar Berdasarkan Type Tahun 2014 ……….. Banyaknya Sarana Perdagangan di Kabupaten Bulukumba Tahun 2012 –2014 ………... Banyaknya Kendaraan Bermotor Terdaftar dan Terbayar Pada UPTD Samsat Bulukumba Tahun 2014 ……….. Arus Bongkar Muat Penumpang Pada Terminal Bulukumba Tahun

2012 –2014 ……….

Arus Bongkar Muat Penumpang Pada Pelabuhan Dermaga LeppeE Tahun 2012 –2014 ……….……… Banyak Hotel dan Akomodasi di Kabupaten Bulukumba Tahun 2014 ..

63 64 64 65 65 66 69 70 71 71 72 73 74 74 75 75 76 78 BAB VII INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN

Tabel 7.1 Jumlah Produksi, Jumlah Ekspor dan Serapan Tenaga Kerja PT. Zanur Prima Pangan Tahun 2011 - 2012………... 99


(14)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan xiii Tabel 7.2

Tabel 7.3

Tabel 7.4

Tabel 7.5 Tabel 7.6

Tabel 7.7

Produksi Kapas, Jumlah Ekspor dan serapan Tenaga Kerja Pada PT. Sulawesi Cotton Industry Tahun 2012 – 2014 …..……… Jumlah Produksi, Jumlah Ekspor dan serapan Tenaga Kerja Pada PT. Panca Usaha Palopo Plywood Tahun 2010 - 2013……….. Jumlah Produksi, Jumlah Ekspor dan serapan Tenaga Kerja Pada PT. London Sumatra Tbk Tahun 2013 – 2014 ... Jumlah Jenis UMKM Tahun 2010 – 2014 ...………….. Jumlah Tenaga Kerja Usaha Kecil, Menengah dan Besar Tahun 2010 –2014 ………... Jumlah Perusahaan Yang Memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Tahun 2010 –2014 ………

100

101

102 105

106


(15)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan xiv BAB I GAMBARAN UMUM

Grafik 1.1 Grafik 1.2

Luas Wilayah Tiap Kecamatan (km²) ……... Panjang Garis Pantai Tiap Kecamatan (km²) ……...

4 5 BAB II SOSIAL BUDAYA

Grafik 2.1 Grafik 2.2

Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Per Kecamatan Tahun 2014 ... Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) di Kabupaten Bulukumba Tahun 2014

19 19 BAB IV EKONOMI DAN KEUANGAN

Grafik 4.1 Grafik 4.2

Grafik 4.3

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 - 2014 …….. Perkembangan PDRB Perkapita Kab.Bulukumba dan Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2010 - 2014 ... Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Bulukumba Tahun

2010 –2014 ……….

34

35


(16)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 1

BAB I

GAMBARAN UMUM

Bulukumba lahir dari suatu proses perjuangan panjang yang mengorbankan harta, darah, dan nyawa. Perlawanan rakyat Bulukumba terhadap Kolonial Belanda dan Jepang menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 diawali dengan terbentuknya “Barisan Merah Putih” dan “Laskar Brigade Pemberontakan Bulukumba Angkatan Rakyat”.

Organisasi yang terkenal dalam sejarah perjuangan ini, melahirkan pejuang yang berani mati menerjang gelombang dan badai untuk merebut cita-cita kemerdekaan sebagai wujud tuntutan hak asasi manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Dari sisi budaya Bulukumba telah tampil menjadi sebuah “legenda modern”, dalam kancah percaturan kebudayaan nasional. Bahkan melalui industri budaya dalam bentuk perahu baik itu perahu jenis phinisi, padewakkang, lambo, pajala, maupun jenis lepa-lepa yang telah berhasil mencuatkan nama Bulukumba di dunia internasional. Kata layar memiliki pemahaman terhadap adanya subyek yang bernama perahu sebagai suatu refleksi kreativitas masyarakat Bulukumba.


(17)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 2 Masyarakat Bulukumba juga telah bersentuhan dengan ajaran agama Islam sejak awal abad ke-17 Masehi, yang diperkirakan tahun 1605 M. Ajaran Agama Islam ini dibawa oleh 3 (tiga) ulama besar (waliyullah) dari Pulau Sumatera yang masing-masing bergelar Dato Tiro (Bulukumba), Dato Ribandang (Makassar), dan Dato Patimang (Luwu). Ajaran Agama Islam yang berintikan tasawwuf ini menumbuhkan kesadaran religius bagi penganutnya dan menggerakkan sikap keyakinan mereka untuk berlaku zuhut, suci lahir batin selamat dunia dan akhirat dalam kerangka tauhid “Appasewang” (meng Esakan Allah SWT).

Peresmian Bulukumba menjadi sebuah nama kabupaten dimulai dari terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 5 Tahun 1978 tentang Lambang Daerah. Akhirnya setelah dilakukan seminar sehari pada tanggal 28 Maret 1994 dengan narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (ahli sejarah dan budaya), maka ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Bulukumba, yaitu tanggal 4 Februari 1960 melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1994 tentang Hari Jadi Kabupaten Bulukumba. Secara yuridis formal Kabupaten Bulukumba resmi menjadi daerah tingkat II setelah ditetapkan Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba oleh DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari 1960 dan selanjutnya dilakukan pelantikan Bupati Pertama yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 Februari 1960.


(18)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 3 1.1. Keadaan Wilayah

1.1.1. Letak Geografis

Kabupaten Bulukumba berada di 153 Km dari Makassar Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan terletak di bagian selatan dari jazirah Sulawesi Selatan dengan luas wilayah kabupaten 1.154,67 km² atau 1,85% dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yang secara kewilayahan Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat dimensi, yakni dataran tinggi pada kaki gunung Bawakaraeng-Lompobattang, ataran rendah, pantai dan laut lepas.


(19)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 4

Grafik 1.1 Luas Wilayah Tiap Kecamatan (km²)

148. 76

173. 51

117.53

171. 33

129. 06

78.3 4

108. 60

144. 31

68.7 9

14.4 4

Ujung Bulu Ujung Loe Bontobahari Bontotiro Herlang Kajang Bulukumpa Rilau Ale Gantarang Kindang

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015

Kabupaten Bulukumba terletak diantara 05º20´ - 05º40´ LS dan 9º58´ - 120º28´ BT dengan batas-batas yakni:

- Sebelah utara berbatasan Kabupaten Sinjai;

- Sebelah Timur berbatasan Teluk Bone dan Pulau Selayar - Sebelah Selatan berbatasan Laut Flores;

- Sebelah Barat berbatasan Kabupaten Bantaeng;

Kabupaten Bulukumba terdiri dari 10 kecamatan yaitu Kecamatan Ujung Bulu (Ibukota Kabupaten), Gantarang, Kindang, Rilau Ale, Bulukumpa, Ujung Loe, Bontobahari, Bontotiro, Kajang dan Herlang. 7 diantaranya termasuk daerah pesisir sebagai sentra pengembangan pariwisata dan perikanan yaitu kecamatan: Gantarang, Ujung Bulu, Ujung Loe, Bontobahari, Bontotiro, Kajang dan Herlang. 3 Kecamatan sentra pengembangan pertanian dan perkebunan yaitu kecamatan: Kindang, Rilau Ale dan Bulukumpa. Kabupaten Bulukumba juga mempunyai 6 buah pulau yang terdapat pada wilayah Kecamatan Bontobahari 5 buah pulau (Pulau Liukang Loe, Pulau Kambing, Pulau Batukasuso, Pulau Batutaha, Pulau Bili) dan Kecamatan Bontotiro 1 buah pulau (Pulau Samboang). Dari 6 buah pulau tersebut hanya satu buah pulau yang berpenghuni yakni Pulau Liukang Loe di Kecamatan Bontobahari.

Secara keseluruhan panjang garis pantai Kabupaten Bulukumba mencapai 128 km, sangat menunjang Kabupaten Bulukumba sebagai daerah bahari/maritim dengan potensi unggulan perikanan dan kelautan.

Dari 10 kecamatan yang ada, semua dapat ditempuh dengan mudah dan ditunjang dengan infrastruktur jalan kabupaten yang memadai. Kecamatan yang terjauh dari ibukota kabupaten yakni Kecamatan Kajang.


(20)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 5

Grafik 1.2 Panjang Garis Pantai Tiap Kecamatan (km)

11.5 11.5

48.2

16.0 20.2 0.0

0.0

10.0 0.0

10.6 Ujung Bulu

Ujung Loe Bontobahari Bontotiro Herlang Kajang Bulukumpa Rilau Ale Gantarang Kindang

Sumber: Statistik Perikanan DKP Bulukumba, 2015

1.1.2. Topografi

1.1.2.1. Morfologi Ruang

Wilayah Kabupaten Bulukumba memiliki topografi yang bervariasi dari 0 meter hingga di atas 1000 meter dari permukaan laut (dpl) yang dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) satuan ruang morfologi yaitu:

1) Morfologi Daratan

Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 s.d. 25 meter di atas permukaan laut meliputi tujuh kecamatan pesisir yaitu: Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang.

2) Morfologi Bergelombang

Daerah bergelombang dengan ketinggian antara 25 s.d. 100 meter dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Gantarang, Kecamatan Kindang, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang, Kecamatan Herlang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale.

3) Morfologi Perbukitan

Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai dari Barat ke Utara dengan ketinggian 100 s.d. di atas 500 meter dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Kindang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale.


(21)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 6 1.1.2.2. Ketinggian

Wilayah Kabupaten Bulukumba lebih didominasi dengan keadaan topografi dataran rendah sampai bergelombang. Luas dataran rendah sampai bergelombang dan dataran tinggi hampir berimbang yaitu jika dataran rendah sampai bergelombang mencapai sekitar 50,28% maka dataran tinggi mencapai 49,72%.

Tabel 1.1 Persentase Ketinggian Tiap Kecamatan

No Kecamatan

Ketinggian 0 – 25

(mdpl)

25 – 100 (mdpl)

100 - 500 (mdpl)

500 - 1000 (mdpl)

>1000 (mdpl)

TOTAL (mdpl)

1 Gantarang 39 38 23 - - 100 2 Ujung Bulu 100 - - - - 100 3 Ujung Loe 35 65 - - - 100 4 Bontobahari 30 45 25 - - 100 5 Bontotiro 6 36 58 - - 100 6 Herlang 6 57 36 - - 100 7 Kajang 21 49 30 - - 100 8 Bulukumpa - 8 71 22 - 100 9 Rilau Ale - 24 58 18 - 100 10 Kindang - - 40 26 34 100 Bulukumba 24 32 34 7 3 100

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015

1.1.2.3. Klimatologi

Kabupaten Bulukumba mempunyai suhu rata-rata berkisar antara 23,82ºC - 27,68ºC. Suhu pada kisaran ini sangat cocok untuk pertanian tanaman

pangan dan tanaman perkebunan dengan klasifikasi iklim lembab atau agak basah.

Kabupaten Bulukumba berada di sektor timur, musim gadu antara Oktober - Maret dan musim rendengan antara April - September. Terdapat 8 buah stasiun penakar hujan yang tersebar di beberapa kecamatan yakni: stasiun Bettu, stasiun Bontonyeleng, stasiun Kajang, stasiun Batukaropa, stasiun Tanah Kongkong, stasiun Bontobahari, stasiun Bulo-bulo dan stasiun Herlang.

Curah hujan di Kabupaten Bulukumba cukup tinggi rata-rata di atas 1000 mm per tahun dengan rata-rata hujan 12 hari per bulan dengan bagian wilayah sebagai berikut:

1. Curah hujan antara 800 – 1000 mm/tahun meliputi Kecamatan Ujungbulu, sebagian Gantarang, sebagian Ujung Loe dan sebagian besar Bontobahari. 2. Curah hujan antara 1000 – 1500 mm/tahun meliputi sebagian Gantarang,

sebagian Ujung Loe dan sebagian Bontotiro.

3. Curah hujan antara 1500 – 2000 mm/tahun meliputi Kecamatan Gantarang, sebagian Rilau Ale, sebagian Ujung Loe, sebagian Kindang, sebagian Bulukumpa, sebagian Bontotiro, sebagian Herlang dan Kecamatan Kajang.


(22)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 7 4. Curah hujan di atas 2000 mm/tahun meliputi Kecamatan Kindang, Kecamatan

Rilau Ale, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Herlang. 1.1.2.4. Jenis Tanah

Tanah di Kabupaten Bulukumba didominasi jenis tanah Latosol dan Mediteran. Secara spesifik terdiri atas tanah Alluvial Hidromorf coklat kelabu dengan bahan induk endapan liat pasir terdapat di pesisir pantai dan sebagian di daratan bagian utara. Sedangkan tanah regosol dan mediteran terdapat pada daerah-daerah bergelombang sampai berbukit di wilayah bagian barat.

1.1.2.5. Hidrologi

Jumlah sungai terdiri dari 43 aliran dengan panjang keseluruhan 772,5 Km dan debit 57.668 M³/dtk yang mampu mengairi lahan sawah 23,151 Ha meskipun masih ada beberapa sungai yang belum disurvei debitnya.

Tabel 1.2 Nama Sungai Untuk Pengairan Tahun 2014

No Nama Sungai Panjang (km)

Luas Sawah Yg Diairi

(Ha)

Debit

(m³/det) Hulu Muara 1 Bialo 54.50 6.251 14.153 G.Lompobattang Laut Flores 2 Maesa 10.30 150 0.230 Banyorang Jampue/S.Bialo 3 Biangkeke 19.20 411 1.296 Borong Rappoa Dampang/S.Bialo 4 Balibo 5.00 110 Balibo Dampang/S.Biangkeke 5 BorongloE 11.50 195 0.096 Bungi BurongloE/S.Biangkeke 6 Laumang 7.00 60 Borong Rappoa BurongloE/S.Biangkeke 7 Kalamassang 11.50 495 OmpoE Laut Flores

8 Bontosunggu 21.00 575 0.92 Dampang Laut Flores 9 Bijawang 49.20 1.282 7.527 G.Lompobattang Laut Flores 10 Anruling 13,30 Sapaya Oro/S.Bijawang 11 Matilu 10.60 Latai Tamaona/S.Bijawang 12 Bilang Rea 15.50 80 0,349 Bukit Harapan Garuntungan/S.Bijawang 13 Bilang Parusu 12.00 35 0.157 Bukit Harapan S.Bilangrea

14 Palioi 11.00 495 0.885 Garungtungan Bnt.Nyeleng/S.Bijawang 15 Kirasa 30.40 618 1.667 Anrihua PalambaraE/S.Bijawang 16 Balikonrong 8.40 100 Borongparring Kantisang/S.Kirasa 17 Bintanaja 8.00 297 0.606 Uluparang Borongtellu/S.Kirasa 18 Tuli 6.50 166 Palioi Ponci/S.Kirasa 19 Balangtieng 56.00 4.628 13.336 G.Bawakaraeng Laut Flores

20 Kahaya 9.50 G.Bawakaraeng Kahaya/S.Balangtieng 21 Oddungen 6.90 80 0.080 Bulu Sapaya Oro/S.Balangtieng 22 Hisang 12.90 439 0.790 Sapaya Tamaona/S.Balangtieng 23 Latai 6.20 Anruling Latai/S.Hisang

24 Pasimbungan 7.50 Bulu Leppa Anrang/S.Balangtieng 25 Illi 6.50 150 0.264 Dusun Batu Munte/S.Balangtieng 26 Balangtieng

Keke 10.00 275 0.869 Panaikang Batukaropa/S.Balangtieng 27 Sampeang 8.00 35 Batupangka Kalicopeng/S.Balangtieng 28 Topanda 17.80 375 0.719 Talle-talle Babana/S.Balangtieng 29 Anyorang 56.00 2.339 6.478 Dusun Batu Laut Flores


(23)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 8

31 Oro/Ereminya 7.00 145 0.56 JennaE Boddi/S.Kambu no 32 Serre 6.50 95 Mattunggaleng Pulonggo/S.Kambuno 33 Balangbessi 65.30 1.061 2.931 Mattoanging Laut Flores

34 Salo Dua 19.00 295 0.434 Mannyaha Salo Dua/S.Balombisi 35 Pakombong 20.30 525 1.014 Barugae Lmb.nyorang/S.Balombisi 36 Bikatala 19.70 75 0.120 Sarajoko Jojjolo/S.Galog go 37 Galoggo 17.20 105 0.567 Salajuang Mallombong/S.Balombisi

38 Ta’getung 7.50 195 0.500 Enrulamung Palangka/S.Aparang

39 Lolisang 34.30 369 0.376 Waepejje Teluk Bone 40 Bobo 12.50 40 0,152 Balangriri Sapaya/S.Lolisang 41 Raowa 18.50 80 0.144 Malleleng Kassi/Teluk Bone 42 Jelepeng 20.00 80 0,144 Tanah Toa Ma’leleng/S.Raowa 43 Kanaria 13,50 130 Bontotiro Bampang/S.Bampang

Jumlah 2014 772.5 23.151 57.668

Sumber: Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, 2015

1.2. Keadaan Pemerintahan 1.2.1. Lembaga Legislatif

Struktur organisasi Lembaga Eksekutif (DPRD) yaitu: Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, Komisi-Komisi

Tabel 1.3 Struktur Organisasi Komisi – Komisi di DPRD Kab. Bulukumba No Komisi A

(Pemerintahan)

Komisi B (Ekonomi dan

Keuangan)

Komisi C (Pembangunan)

Komisi D (Kesejahteraan

Rakyat)

1 Ketua Ketua Ketua Ketua

2 Wakil Wakil Wakil Wakil

3 Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris

4 Anggota Anggota Anggota Anggota

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba Periode 2014-2019 terdiri dari 40 orang yang meliputi: 1 orang Ketua DPRD, 2 orang Wakil Ketua, 4 orang Ketua Komisi, 4 orang Wakil Ketua Komisi, 4 orang Sekretaris


(24)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 9 Komisi (masing untuk Komisi A, B, C, dan D), dan anggota Komisi masing-masing: Komisi A, B, dan D sebanyak 9 orang, serta Komisi C sebanyak 10 orang.

Berdasarkan fraksinya maka keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba terdiri dari:

1. Fraksi Partai Golkar sebanyak 6 orang yang terdiri dari: 6 orang dari Partai Golkar.

2. Fraksi PAN sebanyak 6 orang yang terdiri dari 6 orang dari PAN.

3. Fraksi Partai Demokrat sebanyak 4 orang yang terdiri dari 4 orang dari Partai Demokrat.

4. Fraksi PPP sebanyak 4 orang yang terdiri dari 4 orang dari Partai PPP. 5. Fraksi Gerindra sebanyak 4 orang yang terdiri dari 4 orang dari Partai

Gerindra.

6. Fraksi Bulukumba Hebat sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 orang dari Partai Hanura, 2 orang dari PKB, 1 orang dari PDIP.

7. Fraksi Bintang Keadilan sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 orang dari PKS, 3 orang dari PBB.

8. Fraksi Nasdem sebanyak 4 orang dari Partai Nasdem.

Sejak terbentuknya DPRD Kabupaten Bulukumba sampai saat ini telah mengalami pergantian Ketua DPRD sebanyak tiga belas kali. Adapun nama-nama Ketua DPRD Kabupaten Bulukumba dari periode ke periode yaitu :

1. Letda. H. M. Kasijo 2. Drs. Andi Ma’mur Jama 3. Andi Mappanyulle 4. Kapten. Pol. As. Kotten 5. Mayor. A. Baso Syam Daud

6. Kolonel H. Andi M. Amiruddin, BA. 7. Letkol. H. M. Syamsuddin Massa 8. H. Andi Amir Karim

9. Drs. H. Andi Hardi Pangki, MM 10. H. Andi Adnan Manaf, BA. 11. H. M. Arif, SE.

12. Drs. H. Andi Muttamar Mattotorang 13. Andi Hamzah Pangki,S.Pi


(25)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 10 1.2.2. Lembaga Eksekutif

Tabel 1.4 Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan, Dusun Tahun 2014 No Kecamatan Ibukota Desa Kelurahan Lingkungan Dusun

1 Gantarang Ponre 18 3 8 81

2 Ujung Bulu Bulukumba - 9 31 -

3 Ujung Loe Ujung Loe 12 1 4 42

4 Bontobahari Tanah Beru 4 4 13 13

5 Bontotiro Hila-hila 12 1 5 45

6 Herlang Tanuntung 6 2 8 26

7 Kajang Kassi 17 2 11 100

8 Bulukumpa Tanete 14 3 7 76

9 Rilau Ale Palampang 14 1 5 57

10 Kindang Borong Rappoa 12 1 4 47

Bulukumba Ujung Bulu 109 27 96 486

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, 2015

Kabupaten Bulukumba mempunyai wilayah administrasi yang terdiri dari 10 kecamatan dan 136 desa/kelurahan yang terdiri dari 109 desa dan 27 kelurahan, terdapat 18 desa/kelurahan swadaya, 16 desa/kelurahan swakarya dan 102 desa/kelurahan yang swasembada. Artinya dari 136 desa dan kelurahan yang ada di kabupaten Bulukumba 75% sudah berkualifikasi mandiri.

1.2.2.1. Kelembagaan Pemerintah Kabupaten

Kelembagaan dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 dan Peraturan Bupati


(26)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 11 BUPATI

WAKIL BUPATI

Sekretaris Daerah (Perda Nomor 6 Tahun 2014): Staf Ahli

1. Bidang Ekbang dan Keuangan 2. Bidang Pemerintahan

3. Bidang Hukum dan Politik 4. Bidang Pembangunan

5. Bidang Kemasyarakatan dan SDM

Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat 1. Bagian Pemerintahan Umum

2. Bagian Kesejahteraan Rakyat 3. Bagian Pertanahan

Asisten Ekonomi Pembangunan dan Humas 1. Bagian Ekonomi Pembangunan (Ekbang) 2. Bagian Humas, Protokol, dan Sandi 3. Bagian Keuangan

Asisten Administrasi Umum 1. Bagian Hukum

2. Bagian Organisasi dan Kepegawaian 3. Bagian Umum

Sekretariat DPRD (Perda Nomor 6 Tahun 2014): 1. Bagian Umum

2. Bagian Rapat dan Risalah 3. Bagian Keuangan

4. Bagian Perundang-Undangan dan Humas

SKPD berbentuk Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lainnya (Perda Nomor 12 Tahun 2014):

1. Inspektorat Kabupaten

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 5. Badan Penelitian, Pengembangan, Perpustakaan dan Kearsipan


(27)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 12 6. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluh

7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 8. Badan Lingkungan Hidup Daerah

9. Badan Penanaman Modal dan Perizinan 10. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 11. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas 12. Kantor RSUD H.A. Sultan Dg.Radja

13. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat SKPD berbentuk Dinas (Perda Nomor 11 tahun 2014):

1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

4. Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika 5. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

6. Dinas Bina Marga

7. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

8. Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Cipta Karya 9. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

10. Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, Perindustrian, Tamben. 11. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

12. Dinas Kelautan dan Perikanan 13. Dinas Kehutanan dan Perkebunan

14. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 15. Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kecamatan (Perda nomor 12 tahun 2008):

1. Kecamatan Ujung Bulu 2. Kecamatan Gantarang 3. Kecamatan Kindang 4. Kecamatan Ujung Loe 5. Kecamatan Bontobahari 6. Kecamatan Bontotiro

7. Kecamatan Hero Lange-Lange (Herlang) 8. Kecamatan Kajang


(28)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 13 9. Kecamatan Bulukumpa

10. Kecamatan Rilau Ale

Kelurahan (Perda Nomor 13 tahun 2008) 1. Kelurahan Bentenge

2. Kelurahan Kasimpureng 3. Kelurahan Loka

4. Kelurahan Tanah Kongkong 5. Kelurahan Bintarore

6. Kelurahan Caile 7. Kelurahan Ela-Ela 8. Kelurahan Kalumeme 9. Kelurahan Terang-Terang 10. Kelurahan Dannuang 11. Kelurahan Tanah Beru 12. Kelurahan Tanah Lemo 13. Kelurahan Sapolohe 14. Kelurahan Benjala 15. Kelurahan Eka Tiro

16. Kelurahan Tanuntung 17. Kelurahan Bontokamase 18. Kelurahan Tanah Jaya 19. Kelurahan Laikang 20. Kelurahan Tanete 21. Kelurahan Jawi-Jawi 22. Kelurahan Ballasaraja 23. Kelurahan Palampang 24. Kelurahan Matekko 25. Kelurahan Jalanjang 26. Kelurahan Mariorennu 27. Kelurahan Borong Rappoa

Tabel 1.5 Daftar Nama-Nama Bupati dan Pj.Bupati Bulukumba

No Nama Periode

1 Andi Patarai 12 Februari 1960 – 1966 2 Drs. Andi Bakri Tandaramang 1966 – 1978

3 Drs. Amin Situru 1978 – 25 Nopember 1978, PjS

4 Drs. H. A. Hasanuddin 25 Nopember 1978 – 4 Maret 1980, PjS 5 Drs. H. Abd Malik Hambali 4 Maret 1980 – 4 Maret 1985

6 Drs. H. Andi Kube Dauda 4 Maret 1985 – 4 Maret 1990 7 Drs. Andi Tamrin 4 Maret 1990 – 4 Maret 1995 8 Drs. H. A. Patabai Pabokori 1995 – 2000

9 Drs. H. A. Patabai Pabokori & Drs. H. A. Syahrir Sahib, MBA

2000 - 2005 10 A.M. Sukri A. Sappewali &

H. Padasi, M.Si

6 September 2005 – 6 September 2010 11 DR. H. Azikin Solthan, Msi 6 September 2010 – 9 November 2010, Pj. 12 H. Zainuddin Hasan, SE, MBA &

H. Syamsuddin SH, MH

9 November 2010 – 9 November 2015 13 Drs. H. Muh. Yusuf Sommeng, MSi 13 November 2015 – Sekarang, Pj.


(29)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 14 1.2.2.2. Aparatur Pemerintah Daerah

Tabel 1.6 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan Tahun 2014

No Unit Kerja Golongan Total

I II III IV

1 Sekretariat Daerah + Sekretariat Korpri 10 45 90 21 166

2 Sekretariat DPRD 2 13 28 5 48

3 Inspektorat Kabupaten 1 2 31 9 43

4 Bappeda 1 6 33 4 44

5 Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah 2 8 35 3 48 6 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa - 7 27 4 38

7 Balitbang, Perpustakaan dan Kearsipan 1 11 15 7 34 8 Badan Ketahanan Pangan dan

Pelaksanaan Penyuluh - 16 89 44 149

9 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB - 15 54 26 95 10 Badan Lingkungan Hidup Daerah 1 7 16 4 28 11 Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Terpadu - 8 21 5 34

12 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1 4 11 1 17 13 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga +

UPTD Diknas (10 Kec) + Guru (10 Kec) 29 685 1.400 2.257 4.371 14 Dinas Kesehatan + Puskesmas (19 Unit) 3 192 385 17 597 15 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi 1 8 34 8 51

16 Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan

Informatika 2 31 41 4 78

17 Dinas Kependudukan dan Capil - 5 26 6 37

18 Dinas Bina Marga 2 6 40 3 51

19 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air 14 21 52 3 90 20 Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Cipta

Karya 10 7 37 5 59

21 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2 9 27 3 41 22 Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan,

Perindustrian, Tambeng - 4 30 5 39

23 Dinas Pertanian,Tanaman Pangan dan

Hortikultura 1 7 40 5 53

24 Dinas Kelautan dan Perikanan 2 13 33 3 51 25 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1 23 44 7 75

26 Dinas Peternakan dan Keswan - 7 33 5 45

27 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah 5 19 66 6 96 28 Kantor Kesbang,Politik dan Linmas - 8 9 1 18 29 Kantor RSUD H.A. Sulthan Dg.Radja 8 79 163 34 284 30 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 6 52 11 1 70

31 Sekretariat KPU - 1 6 1 8

32 Sanggar Kegiatan Belajar - - 5 13 18

33 Kecamatan (10 Kecamatan) 8 136 112 13 269

34 Kelurahan (27 Kelurahan) 4 58 172 13 247

35 Instalasi Gudang Farmasi + Akper - 2 17 2 21 2014 117 1.515 3.233 2.548 7.413


(30)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 15 1.2.2.3. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Bulukumba yang khusus mengelola air minum yakni Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

1.2.2.4. Perangkat Dekonsentrasi (Instansi Vertikal)

Selain lembaga yang berada di bawah pemerintahan daerah juga terdapat perangkat dekonsentrasi (instansi vertikal) dan UPT pusat yang terdiri dari:

1. KODIM 1411 Bulukumba dan KORAMIL di 7 Kecamatan, 3 Danpos 2. POLRES Bulukumba dan POLSEK di 10 Kecamatan

3. Pengadilan Negeri Bulukumba

4. Kejaksaan Negeri Bulukumba dan Cabang Kejaksaan Negeri di Kajang 5. Pengadilan Agama Bulukumba

6. Badan Pusat Statistik (BPS) Bulukumba

7. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bulukumba 8. Kantor Kementerian Agama Bulukumba

9. Administrator Pelabuhan Bulukumba

10. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bulukumba

Perangkat Dekosentrasi (Instansi Vertikal)

Polres Bulukumba Kodim 1411 Bulukumba


(31)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 16 1.2.2.5. Unit Pelayanan Masyarakat (UPM)

Disamping lembaga pemerintahan tersebut di atas terdapat pula unit-unit pelayanan masyarakat terdiri dari: Bank BRI, Bank BNI 46, Bank BNI Syari’ah, Bank Sulselbar Cabang Bulukumba, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syari’ah, Bank Danamon, Bank BTPN, Bank BTN, Bank Muamalat, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), BPJS, Koperasi, Kantor Pos, Telkom, PLN, Pegadaian, Pegadaian Syari’ah, Asuransi Jiwasraya, Asuransi Bumi Putera, Asuransi Bumi Asih Jaya, Bulog Sub Devisi Regional Bulukumba.

UNIT PELAYANAN MASYARAKAT

Bank Rakyat Indonesia Cab. Bulukumba Bank Sul-SelBar Cab. Bulukumba

Bank BNI Cab. Bulukumba Bank BNI Syari’ah Cab. Bulukumba


(32)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 17 UNIT PELAYANAN MASYARAKAT

POS Cab. Bulukumba BPJS Cab. Bulukumba

Bulog Subdivre Bulukumba Pegadaian Cab. Bulukumba

Bank Muamalat Cab. Bulukumba Bank BTPN Cab. Bulukumba


(33)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 18

BAB II

SOSIAL BUDAYA

2.1. Keadaan Penduduk 2.1.1. Jumlah Penduduk

Pertumbuhan penduduk menjadi prioritas pemerintah saat ini terkait dengan adanya hubungan yang linier antara pertumbuhan penduduk dengan angka kemiskinan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ketika pertumbuhan penduduk menjadi modal dalam faktor produksi dan semakin bertambahnya akan semakin meningkatkan output, maka kondisi ini menandakan bahwa penduduk memiliki kedudukan sebagai asset. Namun sebaliknya, ketika pertumbuhan penduduk akan semakin menurunkan daya beli individu, maka dikatakan penduduk sebagai beban. Hal inilah yang menjadi perhatian baik di daerah maupun ditingkat pusat.

Menurut data Badan Pusat Statistik, Kabupaten Bulukumba pada tahun 2014 memiliki jumlah penduduk mencapai 407.775 jiwa, yang berada di 10 (sepuluh) Kecamatan dengan kepadatan penduduk 353 orang per Km², ini berarti mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni tahun 2013 dimana jumlah penduduk sebanyak 404.900 jiwa dengan kepadatan penduduk 351 orang per Km².

Tabel 2.1 Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Bulukumba Tahun 2010-2014

No Kecamatan 2010 (Jiwa)

2011 (Jiwa)

2012 (Jiwa)

2013 (Jiwa)

2014 (Jiwa) 1 Gantarang 71.158 71.741 72.143 72.891 73.545 2 Ujung Bulu 48.126 48.518 48.816 49.298 51.916 3 Ujung loe 39.533 39.859 40.105 40.496 40.834 4 Bontobahari 23.976 24.180 24.328 24.561 24.848 5 Bontotiro 22.808 23.004 23.146 23.365 22.237 6 Herlang 24.128 24.332 24.481 24.717 24.452 7 Kajang 47.080 47.467 47.764 48.227 48.188 8 Bulukumpa 50.835 51.252 51.568 52.073 51.861 9 Rilau Ale 37.809 38.121 38.358 38.730 39.174 10 Kindang 29.815 30.057 30.241 30.542 30.720 Bulukumba 395.268 398.531 400.990 404.900 407.775


(34)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 19 2.1.2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Kabupaten Bulukumba pada tahun 2014 yakni 353 jiwa per km² mengalami peningkatan 0,57% dari tahun 2013. Kecamatan Ujungbulu mempunyai kepadatan yang tinggi dikarenakan sebagai ibukota kabupaten dan aktivitas yang tinggi dengan jumlah penduduk yang besar dan luas daerah relatif kecil jika dibandingkan kecamatan lainnya.

Grafik 2.1 Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Per Kecamatan Tahun 2014

283 229

284 355

373

303 333 207

424 3,595

Gantarang Ujung Bulu Ujung Loe Bontobahari Bontotiro Herlang Kajang Bulukumpa Rilau Ale Kindang

Grafik 2.2 Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) di Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 - 2014

347

345 342

353

351

2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015

2.2. Kesejahteraan Sosial 2.2.1. Penduduk Miskin

Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu daerah adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup dan berkualitas, dan dengan adanya Sumber Daya Manusia yang baik akan memicu tingkat penurunan kemiskinan di suatu daerah.


(35)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 20 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, penduduk miskin di Kabupaten Bulukumba sampai dengan tahun 2013 sebanyak 36.671 orang atau 9,04% dari total penduduk Kabupaten Bulukumba termasuk dalam kategori penduduk miskin. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan penduduk miskin tahun 2012 yakni 31.524 orang atau 7,83 % dari Jumlah Penduduk Kabupaten Bulukumba. Secara makro naiknya angka kemiskinan disebabkan oleh terjadinya inflasi, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Harga bahan pokok.

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Miskin Kab. Bulukumba Tahun 2009 – 2013 Tahun

Kab. Bulukumba Jumlah Penduduk

Bulukumba (Jiwa)

Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)

Tingkat Kemiskinan (%)

2009 394,746 41,122 10.50

2010 395,268 35,600 9.02

2011 398,531 32,422 8.12

2012 400,990 31,524 7.83

2013 404,900 36,671 9.04

Sumber : BPS Sulsel, 2015

Jumlah keluarga miskin (KK) yang terdapat pada wilayah pedesaan dan perkotaan berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011.

Tabel 2.3 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Pedesaan dan Perkotaan Tahun 2012- 2014

NO Rumah Tangga Sasaran Tahun

2012 2013 2014

A Pedesaan

1 Jumlah RTS (KK) 36.056 36.056 36.056

2 Persentase (%) 83,74% 83,74% 83,74%

B Perkotaan

1 Jumlah RTS (KK) 7.002 7.002 7.002

2 Persentase (%) 16,26% 16,26% 16,26%

Sumber: BPS Bulukumba, 2015

Berdasarkan data tersebut di atas, pada tahun 2014 disalurkan beras untuk keluarga yang termasuk dalam RTS dengan total 20.724 KK.


(36)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 21 Tabel 2.4 Jumlah RT Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011

dan Data Raskin 2012 - 2014

No Kecamatan PPLS 2011 RT Raskin

2012 2013 2014

1 Gantarang 6.009 2.846 2.730 2.730

2 Ujung Bulu 3.420 1.542 1.478 1.478

3 Ujung Loe 5.003 2.334 2.238 2.238

4 Bontobahari 2.189 1.165 1.117 1.117

5 Bontotiro 3.380 2.018 1.934 1.934

6 Herlang 3.253 1.771 1.697 1.697

7 Kajang 6.109 3.716 3.566 3.566

8 Bulukumpa 6.309 2.790 2.668 2.668

9 Rilau Ale 4.233 1.907 1.828 1.828

10 Kindang 3.153 1.531 1.468 1.468

Jumlah 43.058 21.620 20.724 20.724

Sumber : BPS Bulukumba dan BPMPD, 2015

Tabel 2.5 Alokasi Penyaluran Beras Program RASKIN Tahun 2012 - 2014 No Kecamatan Jumlah Plafon (KK) Alokasi Beras (Kg) Realisasi (%)

1 Gantarang 2.730 40.950 100

2 Ujung Bulu 1.478 22.170 100

3 Ujung Loe 2.238 33.570 100

4 Bontobahari 1.117 16.755 100

5 Bontotiro 1.934 29.010 100

6 Herlang 1.697 25.455 100

7 Kajang 3.566 53.490 100

8 Bulukumpa 2.668 40.020 100

9 Rilau ale 1.828 27.420 100

10 Kindang 1.468 22.020 100

Bulukumba

2014 20.724 310.860 100

2013 20.724 3.730.320 100

2012 21.620 2.243.800 100

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, 2015

Pada periode Januari-Desember tahun 2013 jumlah keluarga yang termasuk dalam RTS sebanyak 20.724 KK dengan alokasi beras 310.860 Kg.

2.2.2. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

Tabel 2.6 Potensi dan Sumber KS Tahun 2010 - 2014

No SARANA TAHUN KET

2010 2011 2012 2013 2014

1. Karang Taruna 122 122 122 96 99 Klp

2. Tenaga Kesejahteraan Sosial

Masyarakat (TKSM) 468 468 83 10 42 Org

3. Organisasi Sosial 18 19 20 20 18 Klp


(37)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 22 Jumlah Penduduk yang banyak dapat menjadi potensi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial jika dapat dioptimalkan dengan baik, dan terlebih jika ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.

2.3. Penduduk Rawan Sosial (PRS)

Tabel 2.7 Penduduk Rawan Sosial Tahun 2010 - 2014

No Jenis Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Fakir miskin (KK) 21.460 21.460 23.159 23.159 23.159 2 Balita terlantar (orang) 222 222 222 222 - 3 Anak terlantar (orang) 1.384 1.384 1.384 1.384 1.384 4 Lanjut usia terlantar (orang) 2.912 2.912 2.216 1.014 1.478 5 Penderita HIV/AIDS (orang) - 94 89 128 135

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2015

2.4. Bidang Agama

Dalam bidang keagamaan, Kabupaten Bulukumba adalah salah satu daerah yang menjadi pilar dalam Crash Program. Kehidupan beragama di Kab. Bulukumba sangat kental dengan diberlakukannya beberapa peraturan daerah dainatanya:

 Peraturan Daerah Nomor 03 tahun 2002 Tentang Larangan, Pengawasan, Penertiban Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol

 Peraturan Daerah Nomor 02 tahun 2003 tentang Pengelolaan Zakat Profesi, Infaq, dan Shadaqah di Kabupaten Bulukumba

 Peraturan Daerah Nomor 05 tahun 2003 Tentang Berpakaian Muslim dan Muslimah di Kabupaten Bulukumba.

 Peraturan Daerah Nomor 06 tahun 2003 Tentang Pandai Baca Al Quran bagi Siswa dan Calon Pengantin dalam Kabupaten Bulukumba.

Tabel 2.8 Banyaknya Tempat Ibadah Tahun 2014

No Kecamatan Masjid/Musallah Gereja Jumlah

1 Gantarang 187 - 187

2 Ujung Bulu 139 1 140

3 Ujung Loe 95 - 95

4 Bontobahari 57 - 57

5 Bontotiro 95 - 95

6 Herlang 77 - 77

7 Kajang 98 - 98

8 Bulukumpa 155 - 155

9 Rilau Ale 155 - 86

10 Kindang 86 - 114

Bulukumba 1.103 1 1.104


(38)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 23 2.5. Bidang Pendidikan

2.5.1. Sekolah Umum

Jumlah Sekolah di Kabupaten Bulukumba dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan hingga tahun 2014 sekolah yang ada mulai dari tingkat kelompok bermain, taman kanak-kanak, SD,SMP, SMU dan paket A, B, dan C sebanyak 840 buah yang terdiri dari sekolah Negeri maupun Swasta yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba dengan jumlah murid 89.877 orang dan tenaga pengajar sebanyak 8.093 orang.

a. Taman Kanak-Kanak (TK)

Pada tahun 2013 Jumlah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) mencapai 296 sekolah, jumlah guru Taman Kanak-Kanak (TK) 1.290 sedangkan jumlah muridnya sebanyak 9.819 orang yang tersebar di 10 Kecamatan.

Tabel 2.9 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid pada Sekolah TK Tahun 2014

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang 59 284 2.048 7,21

2 Ujung Bulu 39 216 1.806 8,36

3 Ujung Loe 25 110 671 7,92

4 Bontobahari 15 64 551 8,61

5 Bontotiro 28 80 752 9,40

6 Herlang 38 156 1.188 7,62

7 Kajang 14 49 400 8,16

8 Bulukumpa 35 133 891 6,70

9 Rilau Ale 25 115 773 6,72

10 Kindang 18 83 539 6,49

Bulukumba 296 1.290 9.819 7,61

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2015

Masjid Agung Bulukumba Islamic Centre DATO TIRO Bulukumba


(39)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 24 b. Sekolah Dasar (SD)

Jumlah Sekolah dasar Pada tahun 2014 sebanyak 348 buah dengan jumlah guru 3.760 orang sedangkan jumlah murid 48.450 orang.

Tabel 2.10 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar Tahun 2014

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang 46 646 3.372 5,22

2 Ujung Bulu 22 342 3.037 8,88

3 Ujung Loe 34 354 5.666 16,01

4 Bontobahari 26 255 7.483 29,35

5 Bontotiro 39 339 3.500 10,32

6 Herlang 37 361 6.144 17,02

7 Kajang 45 409 3.382 8,27

8 Bulukumpa 48 499 4.311 8,64

9 Rilau Ale 27 307 6.028 19,64

10 Kindang 24 248 5.527 22,24

Bulukumba 348 3.760 48.450 12,89

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2015

c. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN)

Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri pada tahun 2014 sebanyak 64 buah dengan banyaknya siswa 16.259 orang dan jumlah guru sebanyak 1.547 orang

Tabel 2.11 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid pada SLTP Negeri Tahun 2014

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang 9 247 2.170 8,79

2 Ujung Bulu 3 160 2.044 12,78

3 Ujung Loe 5 119 1.527 12,83

4 Bontobahari 6 141 1.434 10,17

5 Bontotiro 4 95 767 8,07

6 Herlang 7 149 1.459 9,79

7 Kajang 9 181 2.367 13,08

8 Bulukumpa 9 232 3.215 13,86

9 Rilau Ale 4 103 485 4,71

10 Kindang 8 120 791 6,59

Bulukumba 64 1.547 16.259 10,51

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2015

SDN 207 Dampang Kec. Kindang


(40)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 25 d. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta (SLTPS)

Pada tahun 2014 Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Swasta sebanyak 7 buah dengan jumlah siswa 372 orang dan jumlah guru sebanyak 92 orang

Tabel 2.12 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTP Swasta Tahun 2014

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang - - - -

2 Ujung Bulu 3 33 143 4,33

3 Ujung Loe 1 13 73 5,62

4 Bontobahari - - - -

5 Bontotiro - - - -

6 Herlang - - - -

7 Kajang - - - -

8 Bulukumpa 1 11 42 3,82

9 Rilau Ale 1 19 56 2,95

10 Kindang 1 16 58 3,63

Bulukumba 7 92 372 4,04

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2015

e. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri (SLTAN) dan Sederajat

Pada tahun 2014 Jumlah sekolah SLTAN dan sederajat 29 buah dengan jumlah siswa sebanyak 12.906 orang dan jumlah tenaga pengajar 1.095 orang.

Tabel 2.13 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTAN Tahun 2014

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang 2 40 733 18,33

2 Ujung Bulu 3 227 3.056 13,46

3 Ujung Loe 3 129 1.356 10,51

4 Bontobahari 3 95 1.094 11,52

5 Bontotiro 3 84 1.100 13,10

6 Herlang 2 74 966 13,05

7 Kajang 3 97 1.544 15,92

8 Bulukumpa 4 131 1.274 9,73

9 Rilau Ale 3 104 1.132 10,88

10 Kindang 3 114 651 5,71

Bulukumba 29 1.095 12.906 11,79


(41)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 26 f. Sekolah Kelompok Bermain Negeri dan Swasta

Banyaknya Sekolah Kelompok Bermain Negeri dan Swasta pada tahun 2014 sebanyak 81 buah dengan jumlah Siswa sebanyak 1.427 orang dan guru sebanyak 232 orang.

Tabel 2.14 Banyaknya Sekolah, Guru & Murid Pada Kelompok Bermain Tahun 2014

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang 22 70 374 5,34

2 Ujung Bulu 15 44 240 5,45

3 Ujung Loe 5 13 84 6,45

4 Bontobahari - - - -

5 Bontotiro - - - -

6 Herlang 9 27 156 5,78

7 Kajang 1 1 27 27,00

8 Bulukumpa 10 25 115 4,60

9 Rilau Ale 14 35 327 9,34

10 Kindang 5 17 104 6,12

Bulukumba 81 232 1.427 6,15

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2015

g. Sekolah Paket A, B, dan C

Pada tahun 2014 ini jumlah sekolah paket A, B, dan C di Kabupaten Bulukumba sebanyak 15 pengelola dengan jumlah siswa 644 orang serta jumlah tenaga pengajar 77 orang.

Tabel 2.15 Banyaknya Sekolah, Guru & Murid Pada Paket A, B, dan C Tahun 2014

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 Gantarang 3 7 196 28

2 Ujung Bulu 1 7 28 4

3 Ujung Loe 1 7 28 4

4 Bontobahari 1 7 28 4

5 Bontotiro 1 7 28 4

6 Herlang 1 7 28 4

7 Kajang 1 7 28 4

8 Bulukumpa 3 7 196 28

9 Rilau Ale 1 7 28 4

10 Kindang 2 14 56 4

Bulukumba 15 77 644 88

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, 2015

2.5.2. Sekolah Agama

a. Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Pada tahun 2014 jumlah sekolah MI Negeri sebanyak 7 buah, guru 148 orang dan siswa sebanyak 944 orang.


(42)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 27 b. Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS)

Pada tahun 2014 jumlah sekolah MI Swasta sebanyak 29 buah, guru 322 orang dan siswa sebanyak sebanyak 2.276 orang.

c. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTN)

Pada tahun 2014 jumlah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTN) 6 buah, guru 177 orang dan siswa sebanyak 1.924 orang.

d. Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs)

Pada tahun 2014 jumlah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs) 34 buah, guru 532 orang dan siswa sebanyak 6.522 orang.

e. Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

Pada tahun 2014 jumlah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 buah, guru 94 orang dan siswa sebanyak 1.206 orang.

f. Madrasah Aliyah Swasta (MA)

Pada tahun 2014 jumlah Madrasah Aliyah Swasta (MA) 19 buah, guru 261 orang dan siswa sebanyak 1.489 orang.

g. Madrasah Diniyah

Pada tahun 2014 jumlah Madrasah diniyah 33 buah, guru 188 orang dan siswa sebanyak 1.830 siswa.

h. Pondok Pesantren (PP)

Pada tahun 2014 Pondok Pesantren dibagi dua yakni Pondok Pesantren dan Pondok Pesantren salafiyah. Pondok Pesantren sebanyak 4 buah, guru 58 orang dan santri sebanyak 933 orang, sedangkan Pondok Pesantren Salafiyah sebanyak 7 buah, guru 107 orang dan santri sebanyak 621 orang.

2.5.3. Sekolah Tinggi/Akademi

Untuk jenjang Perguruan Tinggi terdapat 5 (lima) sekolah yang terdiri dari 3 (tiga) Sekolah Tinggi, 1 (satu) Akademi Keperawatan dan 1 (satu) Akademi Kebidanan yang kesemuanya dikelola oleh swasta dan telah mempunyai alumni kecuali Akademi Perawatan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.


(43)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 28 2.6. Bidang Kesehatan

Berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan di bidang kesehatan kesehatan. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan (SPPK) yang dikelola pemerintah adalah dukungan yang paling menentukan derajat kesehatan masyarakat. Sarana dan prasana tersebut meliputi:

Rumah Sakit Umum Daerah klasifikasi type B (SK. Kemenkes Nomor HK.02.03/I/0196/2015 Tanggal 4 Februari 2015). Dalam rangka mendukung operasional sebagai Rumah Sakit klasifikasi type B maka berbagai upaya yang dilakukan diantaranya pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit, baik panambahan ruang, alat kesehatan (alkes), tenaga medis/paramedis untuk meningkatkan pelayanan.

Puskesmas/Pustu sebanyak 79 unit yang tersebar di 10 kecamatan baik Puskesmas Rawat Inap maupun non perawatan dan 544 unit Posyandu. Disamping itu terdapat klinik balai kesehatan 11 buah praktek dokter 70 serta 27 buah apotik yang dikelola oleh pihak swasta.

Tabel 2.16 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Yang dikelola Pemerintah Tahun 2014

No KECAMATAN Rumah Sakit

Rumah

Bersalin Puskesmas Pustu Posyandu Apotik

1 Gantarang - - 3 6 89 -

2 Ujung Bulu 1 - 1 2 29 1

3 Ujung Loe - - 3 5 58 -

4 Bontobahari - - 1 3 27 -

5 Bontotiro - - 2 8 50 -

6 Herlang - - 2 6 36 -

7 Kajang - - 3 9 74 -

8 Bulukumpa - - 2 8 80 -

9 Rilau ale - - 1 8 58 -

10 Kindang - - 2 4 43 -

2014 1 - 20 59 544 1

Sumber: Dinas Kesehatan 2015


(44)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 29 Tabel 2.17 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Yang dikelola Swasta tahun 2014

No KECAMATAN Rumah Sakit Rumah Bersalin Klinik Dokter Praktek Apotik

1 Gantarang - - 2 5 -

2 Ujung Bulu - - 5 32 19

3 Ujung Loe - - 1 7 2

4 Bontobahari - - 1 4 1

5 Bontotiro - - - 1 1

6 Herlang - - - 2 -

7 Kajang - - 1 9 -

8 Bulukumpa - - 1 6 3

9 Rilau ale - - - 4 1

10 Kindang - - - 0 -

2014 - - 11 70 27

Sumber: Dinas Kesehatan 2015

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan pemeliharaan kesehatan serta pencegahan penyakit.

Seiring hal demikian pemerintah Kabupaten telah berupaya menambah tenaga dilingkup Dinas Kesehatan serta RSUD H. A. Sultan Dg. Raja Kabupaten Bulukumba, yang mana hingga akhir tahun 2014 tecatat sebanyak 906 orang dengan rasio tenaga kesehatan yang terbesar seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.18. Banyaknya Tenaga Kesehatan Tahun 2014

NO TENAGA KESEHATAN 2014

1 Dokter Ahli 19

2 Dokter Umum 48

3 Dokter Gigi 16

4 Apoteker 10

5 Asisten Apoteker 23

6 Bidan 110

7 Perawat 254

8 Kesehatan Masyarakat 108

9 Ahli Gizi 31

10 Ahli Rontgen 8

11 Ahli Penyehatan Lingkungan 42

12 Dukun Yang Bermitra 237

Total 906


(45)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 30

BAB III

ARAH PERENCANAAN

PEMBANGUNAN KABUPATEN

BULUKUMBA

3.1 Visi dan Misi Kabupaten Bulukumba

Visi Kabupaten Bulukumba yang tertuang dalam RPJPD (2005-2025) yaitu: “Bulukumba Yang Sejahtera Dan Mandiri” Misi Kabupaten Bulukumba yaitu:

1. Mewujudkan masyarakat bulukumba yang sejahtera dan mandiri melalui pengembangan agroindustri;

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;

3. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan amanah serta menjunjung tinggi supremasi hukum;

4. Mewujudkan bulukumba yang bersih lingkungan dan alam yang ramah mendukung Indonesia Go Green.

3.2 Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Bulukumba

Visi Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang tertuang dalam RPJMD (2010-2015) yaitu: “Sejahterakan Masyarakat Bulukumba Dengan Membangun Desa Menata

Kota Melalui Kemandirian Lokal Yang Bernafaskan Keagamaan”

Misi Pemerintah Kabupaten Bulukumba yaitu:

1. Memfasilitasi pengembangan kapasitas setiap penduduk Bulukumba agar mampu meningkatkan produktivitasnya secara berkesinambungan serta mampu menyalurkan pendapat dan aspirasinya pada semua bidang kehidupan secara bebas dan mandiri.

2. Mendorong serta memfasilitasi tumbuh-kembangnya kelembagaan masyarakat pada semua bidang kehidupan dengan memberikan perhatian utama kepada pembangunan perekonomian daerah yang memicu pertumbuhan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.


(46)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 31 3. Mengembangkan daerah melalui pemanfaatan potensi dan sumberdaya

kabupaten sedemikian rupa, sehingga secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi terhadap pencapaian sasaran pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan, serta berdampak positif terhadap pengembangan kawasan sekitar.

4. Peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.

5. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dan budaya terhadap segenap aspek kehidupan kemasyarakatan.

3.3 Strategi Pembangunan

Melihat potensi Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu pusat kegiatan wilayah (PKW) Provinsi Sulawesi Selatan, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berdasarkan analisis SWOT diperlukan rumusan dalam bentuk strategi. Untuk mendukung tercapainya misi, dilakukan melalui beberapa strategi. Strategi-strategi tersebut yaitu:

1. Strategi Optimalisasi Manajemen Pemerintahan 2. Strategi Pemerataan

3. Strategi Percepatan 4. Strategi Pemberdayaan 5. Strategi Kesinambungan 6. Strategi Pengembangan 3.4 Arah Kebijakan Umum

Sebagai ukuran tercapainya pembangunan lima tahun mendatang, maka ditetapkan arah kebijakan umum dalam kerangka pencapaian sasaran pokok dengan 5 (lima) tujuan sebagai berikut :

Tujuan 1: Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Manusia Tujuan 2: Mewujudkan Desa dan Kelurahan Mandiri

Tujuan 3: Mewujudkan Bulukumba sebagai Entitas yang Padu Tujuan 4: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kawasan Sekitar Tujuan 5: Penguatan Kelembagaan Pemerintah

3.5 Program Pembangunan Daerah

Program pembangunan Kabupaten Bulukumba disusun dengan memperhatikan rancangan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk selanjutnya akan


(47)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 32 disebut Renstra SKPD. Program pembangunan ini memuat program yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun anggaran yaitu dimulai pada Tahun Anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2015. Selain program lima tahunan, dipersiapkan pula program pembangunan transisi yaitu Tahun Anggaran 2016.

3.6. Program Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2015

Tema pembangunan daerah tahun 2015 yaitu Optimalisasi Unggulan Daerah Melalui Pembangunan Infrastruktur Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, berdasarkan kajian terhadap isu, maka ditetapkan beberapa isu strategis daerah yang akan melandasi penetapan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Bulukumba tahun 2015 antara lain:

1. Perluasan cakupan pendidikan dan pelayanan kesehatan.

2. Penguatan daya saing dan peningkatan produktifitas produk unggulan daerah. 3. Pemerataan dan percepatan pembangunan infrastruktur.

4. Peningkatan taraf perekonomian masyarakat.

5. Penguatan kelembagaan pemerintah daerah, kelembagaan masyarakat, dan peningkatan profesionalisme birokrasi.

Berdasarkan isu strategis daerah tersebut, maka prioritas pembangunan daerah tahun 2015 yaitu sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas pelayanan kebutuhan dasar, dengan fokus kepada program: peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

2. Peningkatan daya saing dan peningkatan produktivitas sektor unggulan,

dengan fokus kepada program: peningkatan produksi pertanian/perkebunan, peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan, pengembangan budidaya perikanan, pengembangan perikanan tangkap, serta pengembangan destinasi pariwisata.

3. Pembangunan infrastruktur secara terpadu, dengan fokus kepada program: pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan drainase, serta pembangunan jaringan irigasi.

4. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Penguatan Kelembagaan Koperasi dan UMKM, dengan fokus kepada program: program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah dan program


(48)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 33 pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah.

5. Penguatan kelembagaan pemerintah daerah, kelembagaan masyarakat, dan peningkatan profesionalisme birokrasi, dengan fokus kepada program: peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, pengembangan lembaga ekonomi perdesaan, dan peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan.


(49)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 34

BAB IV

EKONOMI DAN KEUANGAN

4.1 Ekonomi

4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Perkembangan PDRB menggambarkan secara jelas perkembangan perekonomian suatu daerah. Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Kabupaten Bulukumba menunjukkan perkembangan positif hingga mencapai 8,21% pada tahun 2014, dengan rata-rata tingkat pertumbuhan untuk harga berlaku sebesar 13,30% dan harga konstan sebesar 7,37%.

Tabel 4.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2010 - 2014

TAHUN

HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN (2010)

Jumlah (juta Rp)

Pertumbuhan (%)

Jumlah (juta Rp)

Pertumbuhan (%)

2010 4.740.631,6 5,71 4.740.631,6 5,71

2011 5.306.438,5 11,93 5.000.759,8 5,49

2012 6.243.256,3 17,65 5.483.244,7 9,65

2013 7.170.121,6 14,84 5.910.218,4 7,79

2014 8.345.250,0 16,39 6.395.647,8 8,21

Rata-rata 13.30 7,37

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015

Grafik 4.1 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba Tahun 2010 - 2014

5.71

11.94

17.65

14.85 16.39

13.30

5.71 5.49

9.65

7.79 8.21 7.37

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00

2010 2011 2012 2013 2014 Rata-Rata

Pertumbuhan PDRB Harga Berlaku (%) Pertumbuhan PDRB Harga Konstan (%) Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba lima tahun terakhir (2010 - 2014) menunjukkan harga berlaku rata-rata mencapai 18,05% dan harga konstan mencapai


(50)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 35 7,37%. Distribusi persentase sumbangan sektor lapangan usaha terhadap total PDRB Kabupaten Bulukumba lima tahun terakhir masih didominasi sektor pertanian.

Tabel 4.2 Persentase Konstribusi PDRB

Persektor Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 - 2014

Lapangan Usaha TAHUN

2010 2011 2012 2013*) 2014**)

1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 46,78 44,80 44,55 44,07 45,02 2. Pertambangan dan Penggalian 1,30 1,51 1,64 1,71 2,04 3. Industri Pengolahan 7,14 7,36 7,16 7,12 6,79 4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,16 0,16 0,15 0,13 0,12 5. Pengadaan Air, Pengololaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04 6. Konstruksi 8,38 8,42 8,51 8,43 8,31 7. Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13,42 13,99 14,08 14,23 14,13 8. Transportasi dan Pergudangan 1,97 1,99 2,01 2,05 2,17 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 0,43 0,48 0,50 0,53 0,54 10. Informasi dan Komunikasi 2,46 2,47 2,70 3,11 3,09 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 2,81 2,98 3,26 3,24 3,22 12. Real Estate 3,24 3,37 3,52 3,90 3,72 13. Jasa Perusahaan 0,01 0,02 0,02 0,02 0,03 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 7,53 7,98 7,28 6,84 6,39 15. Jasa Pendidikan 2,72 2,86 2,93 2,96 2,77 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,97 1,02 1,04 1,03 1,05 17. Jasa Lainnya 0,64 0,59 0,60 0,59 0,60

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Keterangan: *) : Angka Sementara **) : Angka Sangat Sementara Sumber: Badan Pusat Statistik 2015

4.1.2 PDRB Perkapita

Grafik 4.2 Perkembangan PDRB Perkapita Kab. Bulukumba dan Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2010 - 2014

15,534,352.53 17,708,376.44

20,465,352.15

13,299,344.51 11,977,340.96

21,306,721.75 24,311,754.39

27,670,969.69

31,076,765.97

35,592,789.18

0.00 10,000,000.00 20,000,000.00 30,000,000.00 40,000,000.00

2010 2011 2012 2013 2014

Kab. Bulukumba Prov. Sulawesi Selatan


(51)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 36 Peningkatan PDRB per kapita penduduk Kabupaten Bulukumba ini terlihat sangat cepat, pada tahun 2010 PDRB per kapita baru sebesar Rp.11.977.340,96 jika di bandingkan pada tahun 2014 sudah mencapai, yaitu Rp.20.465.352,15 ini berarti masih lebih rendah di bandingkan PDRB per kapita penduduk Sulawesi Selatan yang sudah mencapai Rp.35.592.789,18 pada tahun 2014.

4.1.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan kumpulan beberapa indeks yang memberikan gambaran atau potret pembangunan manusia disuatu daerah. Berdasarkan data yang ada nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bulukumba terus mengalami peningkatan walaupun pada tahun 2013 dan tahun 2014 nilainya mengalami penurunan akibat adanya perubahan metode penghitungan oleh BPS (Metode baru 2014) namun jika ditelaah secara seksama Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bulukumba dari tahun ke tahun mengalami trend peningkatan seperti yang tergambar pada data dibawah ini.

71.19 71.75 72.70

64.27

65.24

60.00 65.00 70.00 75.00

2010 2011 2012 2013 2014

Grafik 4.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Bulukumba Tahun 2010 - 2014

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015

4.2 Keuangan

4.2.1 Total APBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2011 – 2015

Tabel 4.3 Jumlah Total APBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2011 - 2015

Tahun Jumlah Total APBD

APBD Pokok APBD Perubahan

2011 704.808.942.573,00 790.703.981.685,84 2012 723.089.511.093,00 775.276.426.073,92 2013 853.714.565.299,00 958.043.980.688,02 2014 1.021.219.325.768,00 1.249.121.038.587,89 2015 1.337.751.514.998,00 1.519.329.177.030,65


(1)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 112 dikembangkannya PLTM dan PLTMH tersebut dapat membantu pemerintah dalam penyediaan energi listrik bagi masyarakat khususnya di daerah-daerah terpencil di wilayah pelosok Kabupaten Bulukumba.

7.4.2. Energi Angin (Bayu)

Morfologi pedataran bergelombang dan perairan laut yang bebatasan langsung dengan laut Flores, merupakan daerah dengan potensi tenaga angin dan tenaga gelombang laut yang cukup besar untuk dapat dibangun Pembangkit listrik Tenaga Bayu (PLTB). Dari hasil survey yang dilakukan oleh dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan di daerah pesisir Kabupaten Bulukumba,menunjukkan bahwa kecepatan rata-rata angin berkisar antara 2-6 meter/detik. Potensi ini dapat menunjukkan bahwa daerah pesisir Bulukumba dapat dikembangkan pembangkit tenaga listrik angin/bayu (PLTB) yang dapat membangkitkan tenaga listrik sampai 500 Watt, sangat cocok digunakan oleh masyarakat pedesaan denagn konsumsi listrik yang relative kecil dibandingkan masyarkat pedesaan.

7.4.3. Energi Surya

Sedangkan morfologi pedataran bergelombang dengan intensitas sinar matahari yang stabil sepanjang tahun dan curah hujan yang rendah di sebagian wilayah bagian Selatan dan Timur kabupaten Bulukumba, merupakan daerah dengan potensi tenaga matahari/surya yang cukup besar dan dapat dibangun pembangkit listrik tenaga surya/matahari (PLTS), dibandingkan dengan pembangkit konvensional seperti genset- diesel, PLTS mempunyai beberapa keunggulan antara lain:

a. Tidak memerlukan biaya energi dan bahan bakar, karena radiasi matahari dapat diproleh secara cuma-cuma.

b. Dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia dengan ketersediaan radiasi surya yang merata sepanjang tahun.

c. Tidak menimbulkan polusi suara berupa kebisingan atau polusi buangan seperti asap;

d. Memilki faktor keamanan yang tinggi;

e. Mudah dioperasikan dan biaya perawatan yang murah; 7.4.4. Energi Bionergi

Bioenergi diturunkan dari biomassa, yaitu energi yang dihasilkan oleh makhluk hidup (tanaman, hewan, dan mikroorganisme). Bulukumba dengan potensi pertanian, peternakan dan kondisi ekologi yang sangat memungkinkan untuk dikembangkannya


(2)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 113 beberapa sumber energi alternatif seperti biodiesel, bioetanol, biogas, biobriket dan lain-lain.

a. Biodiesel dapat dibuat dari minyak nabati, lemak binatang dan ganggang. Pemanfaatan minyak nabati sebagai bahan baku biodiesel memilki beberapa kelebihan, diantaranya sumber minyak nabati dapat diproleh, proses pembuatan biodiesel minyak nabati cepat dan mudah, serta konversi minyak nabati menjadi biodiesel tinggi mencapai 95%.

b. Bahan baku bioetanol dapat diproleh diberbagai tanaman yang menghasilkan gula (seperti tebu dan molase) dan tepung (seperti jagung, singkong dan sagu). c. Biogas adalah gas mudah terbakar dihasilkan dari proses fermentasi

bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob. Bahan organik tersebut seperti kotoran dan urine hewan ternak yang sesuai untuk sistem biogas sederhana. d. Biobriket merupakan bahan bakar yang berwujud padat dan berasal dari

sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami proses pemampatan dengan daya tekan.


(3)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 114

BAB VIII

PRESTASI DAN PENGHARGAAN

Dalam penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah berhasil meraih beberapa prestasi dan penghargaan. Berdasarkan data dokumen LKPJ Akhir Masa Jabatan Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Periode 2011-2015, Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi antara lain:

1. Tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Bulukumba menerima penghargaaan atas keberhasilan Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:

a. Menerima Penghargaan Piagam Adipura Tahun 2011

b. Menerima Penghargaan Kabupaten Sehat Nasional Tahun 2011

c. Menerima Penghargaan Juara 1 (satu) Lomba Kadarkum tahun 2011 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan

d. Menerima Penghargaan bidang penyelenggaraan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang diserahkan Gubernur Sulawesi Selatan

2. Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bulukumba menerima penghargaaan atas keberhasilan Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:

a. Menerima Penghargaan Piala Adipura Tahun 2012 sebagai Lambang supremasi/ penghargaan atas kebersihan Kabupaten/Kota di Indonesia

b. Menerima Penghargaan Pasar Terbersih Tingkat Nasional, Kategori Kota Kecil c. Menerima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tahun 2012 Oleh Menteri

Lingkungan Hidup. Penghargaan ini diberikan Kepada SMU Negeri 1 Kindang dan MTS Tanete Bulukumpa sebagai Sekolah Berbasis Lingkungan Hidup

d. Menerima Penghargaan di bidang Ketahanan Pangan Sebagai Kabupaten Produksi Beras diatas 5 Persen yang diserahkan oleh Presiden Republik Indonesia

e. Menerima Penghargaan Bendahara Terbaik Kategori Kepatuhan Bayar Pajak Tingkat Sulsebar yang diberikan Oleh Menteri Keuangan

f. Menerima Penghargaan Penyelenggaraan Pelanyanan e-KTP dari Menteri dalam Negeri atas Komitmen dan Keberhasilan Dalam Penyelenggaraan Pelayanan


(4)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 115 e-KTP sehingga Berhasil Mencapai Target Perekaman e-KTP Lebih Cepat dari Batas Waktu Yang Telah Ditetapkan

3. Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Bulukumba menerima penghargaaan atas keberhasilan Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:

a. Menerima Penghargaan Piala Adipura Tahun 2013 untuk kedua kalinya sebagai lambang supremasi/ penghargaan atas kebersihan Kabupaten/kota di Indonesia b. Meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam bidang Pengelolaan

Keuangan Daerah dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

c. Menerima Penghargaan Penyelenggara Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dari Kementerian Dalam Negeri

d. Menerima Penghargaan Kabupaten Sehat “SWASTI SABA WIWERDA” dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

e. Menerima Penghargaan atas keberhasilannya menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2012 dengan Capaian Standar tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia

f. Menerima Penghargaan Piagam Raksaniyata (Program Menuju Indonesia Hijau) dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia

g. Menerima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri Tahun 2013 Oleh Menteri Lingkungan Hidup. Penghargaan ini diberikan Kepada SMU Negeri 1 Kindang dan MTS 410 Tanete Bulukumpa sebagai Sekolah Berbasis Lingkungan Hidup h. Meraih peringkat I Program Satu Milyar Pohon tingkat Provinsi Sulawesi Selatan

yang diserahkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan

i. Menerima Penghargaan Pemerhati Pariwisata tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang diserahkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan

j. Menerima Piagam Nominator Daerah dengan terobosan Inovatif bidang Partisipasi Publik dari The Fajar Institut of Pro Otonomi (FIPO).

4. Tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Bulukumba menerima penghargaaan atas keberhasilan Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:

a. Meraih predikat sangat tinggi dalam Evaluasi Kinerja Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2014 terhadap Laporan Penyeleggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2013 dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia


(5)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 116 b. Meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam bidang Pengelolaan

Keuangan Daerah dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

c. Meraih predikat nilai “CC” dalam menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 yang diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

d. Menerima Piala “WAHANA TATA NUGRAHA” sebagai Kabupaten Tertib Berlalu Lintas dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

e. Menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN Pusat f. Menerima Penghargaan atas keberhasilannya menyusun dan menyajikan

Laporan Keuangan Tahun 2013 dengan Capaian Standar tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia

g. Menerima Penghargaan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) 2014 Kategori Desain Site Plan Terpilih untuk Taman Terbangun 2014 Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

h. Menerima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tahun 2014, terdiri atas: Piagam Penghargaan Adiwiyata Nasional yang diserahkan oleh Menteri Lingkungngan Hidup sebanyak 3 sekolah sedangkan piagam penghargaan dari Gubernur Propinsi Sulawesi Selatan untuk tingkat propinsi sebanyak 9 sekolah

i. Menerima penghargaan Kecamatan Sayang Ibu terbaik Tingkat Propinsi Sulawesi Selatan (Kecamatan Kajang) yang diberikan oleh Menteri Pmberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

j. Menerima penghargaan sebagai Kabupaten yang Tercepat dalam menindaklanjuti Temuan Inspektorat Provinsi dari Gubernur Sulawesi Selatan


(6)

Bidang Statistikn dan Pengendalian Pembangunan 117

BAB IX

PENUTUP

Buku Profil Daerah Kabupaten Bulukumba ini diperuntukkan bagi pemerintah daerah, provinsi, pusat dan dunia usaha serta seluruh stake holders yang berkepentingan. Buku ini memuat potensi-potensi daerah yang dapat dikembangkan menuju pembangunan masyarakat yang sejahtera.

Buku ini adalah publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bulukumba yang memuat beberapa potensi daerah yang menjadi unggulan diantaranya yaitu sektor pertanian, perikanan dan kelautan, perkebunan, dan pariwisata. Di samping potensi unggulan tersebut, terdapat pula potensi lain yang mendukung produktivitas manusia yakni peternakan, kehutanan, industri, perdagangan, dan pertambangan.

Selain itu, beberapa data yang tersaji dalam buku ini yang setiap tahunnya diperbaharui untuk melengkapi keperluan para pelaku yang berkepentingan. Tiada

gading yang tak retak dan perlu diingat bahwa “proses perbaikan adalah sesuatu yang

dinamis dalam setiap peningkatan hasil”.

Demikian, semoga buku Profil Daerah Kabupaten Bulukumba ini dapat memberikan konstribusi yang berarti untuk menggali dan mengembangkan potensi daerah serta menjadi harapan kita semua bahwa potensi daerah dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan mendukung proses percepatan pembangunan.