25
2.1.7 Hakikat Pembelajaran PKn di SD
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang fokus pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Selanjutnya menurut Susanto 2015: 225 PKn
adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa
Indonesia. Nilai luhur dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006
tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, mata pelajaran PKn memiliki tujuan agar siswa memiliki beberapa kemampuan, yaitu:
1 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.
3 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya. 4 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
26 komunikasi.
PKn di sekolah dasar memberikan pelajaran pada siswa untuk memahami dan membiasakan dirinya dalam kehidupan di sekolah atau di luar sekolah, karena
materi PKn menekankan pada pengalaman dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian sederhana sebagai
bekal untuk mengikuti pendidikan berikutnya Susanto, 2015: 233. Usia anak SD merupakan usia dimana mereka haus akan pengetahuan, sangat penting dan tepat
untuk memberikan konsep dasar tentang wawasan Nusantara dan perilaku yang demokratis secara benar dan terarah karena mereka adalah generasi penerus
bangsa yang akan meneruskan cita-cita para pahlawan untuk memajukan bangsa ini.
Menurut Mulyasa dalam Ruminiati 2007: 1.27 ruang lingkup materi PKn SD terdiri dari beberapa aspek, yaitu meliputi:
1 Persatuan dan Kesatuan Bangsa, terdiri dari hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda,
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan
keadilan. 2 Norma, Hukum, dan Peraturan, terdiri dari tertib dalam kehidupan keluarga,
tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem
hukum dan peradilan nasional, dan hukum dan peradilan internasional. 3 Hak Asasi Manusia HAM, terdiri dari hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
27 mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, serta
persamaan kedudukan warga negara. 4 Kebutuhan warga negara, terdiri dari gotong royong, harga diri sebagai
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga
negara. 5 Konstitusi Negara, terdiri dari proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunsksn di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6 Kekuasaan dan Politik, terdiri dari pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dan masyarakat demokrasi.
7 Kedudukan Pancasila, terdiri dari kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka. 8 Globalisasi, terdiri dari globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hakikat pembelajaran PKn di sekolah adalah untuk mengajarkan siswa tentang konsep dasar wawasan nusantara, toleransi,
kehidupan sebagai warganegara, dan lain-lain. Ruang lingkup materi PKn yang luas dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari penting dipelajari sebagai bekal
28 pengetahuan dan pendidikan di jenjang selanjutnya.
2.1.8 Materi Keputusan Bersama