Motivasi Belajar Kajian Teori

18 adanya penyampaian materi oleh guru secara sistematis dan menggunakan berbagai variasi di dalam penyampaian, baik itu media, metode, suara maupun gerak. 3 Waktu selama proses belajar mengajar digunakan secara efektif. 4 Motivasi mengajar guru dan motivasi belajar siswa cukup tinggi. 5 Hubungan interaktif antara guru dan siswa dalam kelas bagus sehingga setiap terjadi kesulitan belajar dapat segera diatasi Susanto, 2015: 54-5. Pembelajaran efektif akan tercipta apabila terjadi hubungan yang baik antara guru dengan siswa. Pembelajaran juga akan menjadi lebih bermakna jika siswa dijadikan sebagai subjek pendidikan dan pembelajaran berpusat kepada siswa student centered, sehingga dapat mendorong motivasi dan hasil belajar siswa semakin meningkat.

2.1.3 Motivasi Belajar

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku. Motivasi juga merupakan faktor penting bagi seseorang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Artinya bahwa keinginan dalam mencapai suatu keberhasilan menjadi pendorong untuk bertingkah laku atau melakukan kegiatan belajar. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman 2014: 73 motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Uno 2015: 3 motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Selanjutnya Uno menjelaskan bahwa hakikat motivasi belajar 19 adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Artinya motivasi mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Hull 1943 dalam Suciati dkk 2007: 3.3 berpendapat bahwa konsep motivasi sebagai dorongan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan agar tetap hidup. Slavin 1994 dalam Rifa’i dan Anni 2012: 135 menyatakan bahwa motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus. Fathurrohman dan Sutikno 2010: 19 mendefinisikan motivasi dalam kegiatan belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan yang ada dapat tercapai. Motivasi sendiri ada dua, yaitu 1 motivasi intrinsik, jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dan 2 motivasi ekstinsik, jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Hamalik 2002 dalam Fathurrohman dan Sutikno 2010: 20 menyebutkan bahwa ada 3 fungsi motivasi yaitu: 1 Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2 Menentukan arah perbuatan kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan 20 demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan bagi tujuan tersebut. Berdasarkan pendapat beberapa para ahli tentang motivasi, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan yang ada dalam diri individu maupun dari luar individu untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar. Motivasi juga sangat diperlukan seseorang agar lebih semangat dan aktif untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

2.1.4 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN DI TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIK DALAM IKLAN SAMSUNG GALAXY S7 VERSI THE SMARTES7 ALWAYS KNOWS BEST)

132 481 19

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26