Data Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 3. Data Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah SD

5 SMP

14 SMA

53 Diploma I

3 Diploma III

4 SI

1.3.2 Model Penelitian

Model pada penelitian ini mengadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh thompson. Thompson mengajukan 6 variabel independen yang mempengaruhi pemanfaatan personal computer, yaitu faktor sosial, faktor affect (perasaan individual), kompleksitas, konsekuensi jangka panjang, kesesuaian tugas, dan kondisi yang memfasilitasi. Perkembangan teknologi informasi seharusnya diikuti dengan faktor yang mempengaruhi kesuksesan dari teknologi informasi

Pada penelitian ini menggunakan 3 variable independen yaitu Affect, Complexity atau kompleksitas, dan Facilitating Conditions atau kondisi yang memfasilitasi.. Metodologi penelitian yang digunakan terlihat pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner secara langsung yang dibagikan kepada responden. Adapun item item pertanyaannya sebagai berikut;

Tabel 4. Item Pertanyaan Kuisioner

No.

Pernyataan Faktor Affect (X2)

1. Saya senang bekerja dengan menggunakan komputer 2. Saya akan mencari aspek-aspek pekerjaan yang membutuhkan penggunaan teknologi informasi 3. Sekali telah mulai bekerja dengan teknologi informasi, sulit bagi saya untuk berhenti 4. Saya tidak pernah frustasi menggunakan teknologi informasi 5. Saya tidak pernah bosan bila bekerja dengan menggunakan teknologi informasi

No.

Pernyataan Kompleksitas (X3)

1. Bekerja dengan komputer rumit, sehingga sulit untuk mengerti cara menggunakannya 2. Menggunakan komputer untuk memasukkan data, banyak menyita waktu 3. Banyak istilah yang saya tidak mengerti dalam penggunaan komputer 4. Saya memerlukan waktu yang lama untuk mempelajari bagaimana menggunakan komputer

No.

Pernyataan Kondisi yang Memfasilitasi (X6)

1. Tersedia panduan bagi saya dalam memilih software dan hardware. 2. Tersedia bantuan bagi saya bila ditemukan kesulitan yang berhubungan dengan software. 3. Tersedia panduan yang berhubungan dengan software yang saya gunakan. 4. Tersedia banutan bagi saya bila ditemukan kesulitan yang berhubungan dengan hardware.

No.

Pernyataan Pemanfaatan Teknologi Informasi (Y1)

1. Saya memiliki komputer untuk melaksanakan tugas. 2. Jaringan internet telah terpasang pada UKM tempat kerja anda . 3. Proses penjualan sejak awal transaksi hingga pembuatan laporan keuangan dilakukan secara komputerisasi. 4. Pengolahan data transaksi keuangan meggunakan software yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 5. Laporan keuangan dan manajerial dihasilkan dari sistem informasi yang terintegrasi. 6. Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur. 7. Peralatan yang usang/rusak didata dan diperbaiki tepat pada waktunya.

1.3.3 Pengujian Data

Dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument (dalam pengumpulan data) yang digunakan dalam penelitian. Instrumen dikatakan Valid (sah) jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen (kuesioner). Instrumen dikatakan Reliabel (andal) jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengujian Kualitas Data

 Uji Validitas Validitas berhubugan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang meberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Penyimpangan pengukuran ini disebut dengan kesalahan (error) atau varian. (Jogiyanto, 2014)  Uji Reliabilitas Ghozali (2006:41) mengatakan bahwa pengujian statistik dengan menggunakan teknik statistik Cronbach Alpha untuk instrumen dikatakan reliabel bila variabel yang diukur memiliki nilai α > 0,60. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha seluruh variabel adalah lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian reliabel.

Uji Asumsi Klasik

 Uji Normalitas Uji Normalitas adalah sebuah pengujian pada satu data ataupun variabel yang dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan penjelasan dari buku Ragam Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS (2017) menjelaskan bahwa Uji Normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik, yang artinya sebelum anda melakukan analisis yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji kenormalan distribusinya. Data yang baik adalah data yang normal dalam pendistribusiannya.  Uji Multikollinearitas

Multikolinearitas merupakan salah satu dari uji asumsi klasik. Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengidentifikasi suatu model regresi dapat dikatakan baik atau tidak. Pada uji ini terdapat dua variabel yang saling berkorelasi. Menurut Ghozal (2011) ada atau tidaknya gejala multikollineritas dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan toleransi, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan toleransi lebih dari 0,1 makan dinyatakan tidak terjadi multikollineritas. (Priyatno, 2017)  Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan model regresi linier sederhana tidak efisien dan akurat,serta mengakibatkan penggunaan metode kemungkinan maksimum dalam mengestimasi parameter (koefisien) regresi akan terganggu. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui adanya penyimpangan ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.

Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan uji T. Uji T atau uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung. Adapun data yang akan diuji merupakan data untuk dua sampel bersifat independen dan merupakan sampel acak dari distribusi normal Uji T berfungsi untuk memperkirakan interval rata-rata, mengetahui batas penerimaan suatu hipotesis, menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel serta menguji kelayakan sebuah pernyataan sehingga dapat dipercaya atau tidak.

2. PEMBAHASAN

2.1 Uji Validitas

Berdasarkan tabel 1 dibawah, nilai r hitung > dari r tabel. r hitung adalah nilai Corrected Item-Total Correlation sedangkan nilai r tabel adalah 0,2072. r hitung Variabel X1.1 hingga X1.5 lebih besar dari r tabel (0,2072). Sehingga variabel X1 dinyatakan valid. Begitu juga untuk r hitung Variabel X2.1 hingga X2.4 lebih Berdasarkan tabel 1 dibawah, nilai r hitung > dari r tabel. r hitung adalah nilai Corrected Item-Total Correlation sedangkan nilai r tabel adalah 0,2072. r hitung Variabel X1.1 hingga X1.5 lebih besar dari r tabel (0,2072). Sehingga variabel X1 dinyatakan valid. Begitu juga untuk r hitung Variabel X2.1 hingga X2.4 lebih

Tabel 5. Hasil Uji Validitas

Corrected Item-Total Correlation X1 X2 X3 Y

2.2 Uji Reliabilitas

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha seluruh variabel adalah lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian reliabel. Nilai alpha yang didapat untuk variabel X1 (0,799) > 0,6, maka variabel X1 dinyatakan konsisten. Nilai alpha untuk variabel X2 (0,848) > 0,6, maka variabel X2 dinyatakan konsisten. Nilai alpha untuk variabel X3 (0,849) > 0,6, maka variabel X3 dinyatakan konsisten. Dan nilai alpha untuk Y (0,873) > 0,6, maka Y dinyatakan konsisten.

Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha

2.3 Uji Normalitas

Data penelitian harus diuji kenormalan distribusinya, maka perlu dilakukan uji normalitas. Data penelitian dikatakan berdistribusi normal jika data tersebar di sekeliling garis. Pada gambar 3, dapat dilihat terdapat sebaran atau pola data pada sekitar garis lurus dan mengikuti garis diagonal, dari sebaran atau pola tersebut maka dapat dikatakan data atau variabel yang digunakan berdistribusi normal.

Gambar 3. Grafik Uji Normalitas X1, X2, X3 terhadap Y

2.4 Uji Multikollinearitas

Uji multikollinearitas dilakukan untuk mengidentifikasi suatu model regresi dapat dikatakan baik atau tidak. Uji tersebut digunakan untuk mengukur koefisien korelasi ganda dan membandingkannya dengan koefisien korelasi antar variabel bebas.

Tabel 7. Coefficients X1, X2, X3 terhadap Y

Coefficients a Standardized

Model Unstandardized Coefficients

Coefficients

Collinearity Statistics

Tolerance VIF 1 (Constant)

B Std. Error

0.879 1.138 a. Dependent Variable: Y

Apabila nilai VIF kurang dari 10 dan toleransi lebih dari 0,1 makan dinyatakan tidak terjadi multikollineritas. Dari table 3 diatas, didapatkan hasil bahwa nilai VIF untuk variabel X1 (1,179) < 10 dan dengan nilai tolerance (0,848) > 0.1 maka variabel X1 dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.

Nilai VIF untuk variabel X2 (1,088) < 10 dan dengan nilai tolerance (0,919) > 0.1 maka variabel X1 dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. Nilai VIF untuk variabel X3 (1,138) < 10 dan dengan nilai tolerance (0,879) > 0.1 maka variabel X1 dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas

2.5 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui adanya penyimpangan ketidaksamaan varian error beberapa nilai X. Dimana jika grafik tidak membetuk suatu pola maka varian error dapat dinyatakan konstan. Dari gambar 4 dibawah ini, dapat diketahui bahwa titik-titik membentuk pola yang menyebar bebas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heterokendastisitas.

Gambar 4. Grafik Uji Heterokedastisitas X1, X2, X3 terhadap Y

2.6 Uji T

Berdasarkan tabel 1 sebelumnya yang membahas tentang Coefficients X1, X2, X3 terhadap Y. Untuk mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi maka diperlukan persamaan regresi, persamaan regresi ttersebut adalah: Y = 10,014 + 0,135 X1 + 0,153 X2 + 0,688 X3

Dari tabel 1 tersebut juga didapat nilai t hitung (t 0 ), dimana untuk X1 = 0,814 , X2 = 0,998 dan X3 = 3,308. Untuk variabel X1 dan X2 t hitung (t 0 ) < t tabel (t tabel = 1,98729), sehingga H1 dan H 2 ditolak. Sedangkan

untuk variabel X3 t hitung (t 0 ) > t tabel, sehingga H 3 diterima.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Thompson et al (1991) dimana affect tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Lalu penelitian tersebut juga sesuai dengan penelitian Bangun Kinawarto (2012) dimana kompleksitas tidak berpengaruh terhdap pemanfaatan teknologi informasi. Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi, hasil penelitian ini sesuai dengan Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Thompson et al (1991) dimana affect tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Lalu penelitian tersebut juga sesuai dengan penelitian Bangun Kinawarto (2012) dimana kompleksitas tidak berpengaruh terhdap pemanfaatan teknologi informasi. Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi, hasil penelitian ini sesuai dengan

Tabel 8. Model Summary X1, X2, X3 terhadap Y

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel -0r4 diatas, didapatkan nilai R square yaitu sebesar 0,162. Angka tersebut menyatakan bahwa Affect, Complexity, dan Facilitating Conditions memiliki pengaruh terhadap Utilization Of IT sebesar 16,2%, sedangkan sisanya yaitu 83,8% dipengaruhi oleh faktor faktor penyebab lainnya diluar ke tiga faktor faktor tersebut.

3. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Affect (X1) tidak berpegaruh terhadap Utilization Of IT (Y). Hal tersebut dikarenakan teknologi informasi bermanfaat untuk beberapa jenis pekerjaan, tetapi kurang bermanfaat untuk UKM. Hasil penelitian tersebut mendukung pendapat Thompson et al (1991) dan Bella Retriana (2013) dimana affect tidak berpegaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi.

Faktor Complexity (X2) tidak berpengaruh terhadap Utilization Of IT (Y). Hal ini dikarenakan karyawan UKM telah memahami dalam memanfaatkan teknologi informasi. Hal tersebut mendukung penelitian Bangun Kinawarto (2012). Facilitating Conditions (X2) berpengaruh terhadap Utilization Of IT (Y). Hal ini dikarenakan lingkungan UKM sudah memudahkan karyawannya dalam bertindak atau bekerja. Hasil akhir ini mendukung penelitian Bangun Kinawarto (2012), W.S. Wulandari (2012), dan M.Febrian (2014).