Model DeLone & McLean (2003) yang telah diperbarui
Gambar 2. Model DeLone & McLean (2003) yang telah diperbarui
1.3 Metodologi Penelitian
1.3.1 Populasi dan sampel
Populasi pada penelitian ini adalah adalah semua pegawai UKM Tenun Songket Palembang yang telah memanfaatkan teknologi informasi dalam proses bisnisnya. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Perindustrian Kota Palembang ada sekitar 177 UKM Tenun Songket di Palembang dengan total pegawai ±531 orang. Tetapi dari 177 UKM tersebut tidak semuanya menggunakan teknologi informasi pada proses bisnisnya. Berdasarkan survey yang dilakukan hanya 25 UKM yang telah menggunakan teknologi informasi pada proses bisnisnya dengan jumlah karyawan sebanyak 90 karyawan. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik simple random sampling, yaitu setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama sebagai anggota sampel. Adapun deskripsi data responden berdasarkan jenis kelamin, umur dan pendidikan terakhir.
Tabel 1. Data responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Wanita
61 Pria
Tabel 2. Data responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Jumlah SD
5 SMP
14 SMA
53 Diploma I
3 Diploma III
4 Strata I
Tabel 3. Data responden berdasarkan umur
Umur Jumlah 15-20
1.3.2 Model Penelitian
Perkembangan teknologi yang sangat pesat membawa dampak yang sangat luas bagi para pengusaha khususnya UKM Tenun Songket untuk tetap dapat terus melestarikan dan menggembangkan kain khas Palembang tersebut. Namun tidak semua sistem teknologi informasi dapat diterima baik oleh para user.
Perkembangan sistem teknologi informasi seharusnya diikuti dengan faktor yang mempengaruhi kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri guna untuk melakukan evaluasi dari sistem informasi tersebut. Menurut Goodhue (1995), keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Pada penelitian ini menggunakan variabel system quality, information quality, service quality dan use dari model DeLone and Mclean (2003) dengan adanya penambahan variabel perceived usefulness dari model TAM.
Gambar 3. Metodologi penelitian
Dari penjelasan diatas maka hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah : H1 : System quality berpengaruh terhadap penggunaan (use)
Kualitas sistem (system quality) adalah kualitas dari kombinasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dalam sistem informasi. Kualitas sistem digunakan untuk mengukur kualitas informasi (software dan hardware) pada sistem itu sendiri. Dalam penelitian DeLone & McLean (2003) dinyatakan bahwa kualitas informasi (information quality) memiliki dampak yang signifikan terhadap penggunaan (use). Penelitian Widodo, dkk (2013) menunjukkan variabel kualitas Sistem (System Quality) e-biling warnet berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penggunaan (use of system) e-biling dan penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah (2016) menunjukkan kualitas sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna.
H2 : Information quality berpengaruh terhadap penggunaan (use) Kualitas Informasi mengacu pada kualitas output atau keluaran dari sistem yang menghasilkan informasi kepada pengguna. Menurut DeLone & McLean (2003), kualitas informasi dapat diukur dalam beberapa dimensi, salah satunya adalah informasi yang diberikan bermanfaat bagi pengguna. Penelitian Widodo, dkk (2013) menunjukkan bahwa variabel Kualitas informasi (Information Quality) e-biling warnet berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penggunaan (use of system) e-biling, dan penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah (2016) menunjukkan variabel kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
H3 : Service quality berpengaruh terhadap penggunaan (use) Kualitas layanan adalah tingkat kepuasan pembeli yang didapat dari perbandingan antara jenis layanan yang diterima dengan jenis pelayanan yang diharapkan dan sistem informasi memberikan pelayanan yang cepat kepada pengguna. Penelitian yang dilakukan Ardiansyah (2016) menunjukkan variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna, penelitian Kowanda, dkk (2016) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kepuasan pengguna.
H4 : Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) berpengaruh penggunaan (use) Perceived Usefulness adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa sistem tertentu akan meningkatkan kinerja dan prestasi dalam bekerja. . Sebuah sistem yang memiliki perceived usefulness yang tinggi membuat salah satu pengguna percaya akan adanya hubungan kinerja yang positif. Aditya (2016) melakukan penelitian tentang pengaruh perceived usefulness pada pengguna instant messaging LINE di indonesia. Aditya (2016) mengatakan bahwa responden telah merasakan manfaat yang diberikan oleh instant messaging LINE. Penelitian Kowanda, dkk (2016) menunjukkan bahwa persepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness) berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna.
2. PEMBAHASAN
2.1 Uji Validitas
Tabel 4. Hasil uji validitas
Corrected Item-Total Correlation
X1 X2 X3 X4 Y X1.1 0,523
Y1.1 0,532 X1.2 0,337
Y1.2 0,521 X1.3 0,380
Y1.3 0,516 X1.4 0,443
Y1.4 0,343 X1.5 0,560
Y1.5 0,339 X1.6 0,555
X1.10 0,617 X1.11 0,612
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kedua yaitu Metode Corrected Item Total Correlations. Jika nilai positif dan r hitung
r tabel maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung < r tabel atau nilai negatif maka item dinyatakan tidak valid. Berdasarkan tabel tersebut, nilai r hitung X1 (X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, X1.5, X1.6, X1.7, X1.8, X1.9, X1.10, dan X1.11), X2(X2.1, X2.2, X2.3, X2.4, X2.5, X2.6, X2.7, X2.8, dan X2.9), X3 (X3.1, X3.2, X3.3, X3.4, X3.5, X3.6, X3.7, dan X3.8), X4(X4.1, X4.2, X4.3, X4.4, dan X4.5) dan Y(Y1.1, Y1.2, Y1.3, Y1.4, dan Y1.5) > dari r tabel, dengan r hitung adalah nilai Corrected Item-Total Correlation sedangkan nilai r tabel adalah 0,2072. Sehingga variabel X1, X2, X3, X4 dan Y adalah valid.
2.2 Uji Reliabilitas Tabel 5. Hasil uji reliabilitas
Cronbach Alpha
Untuk menentukan apakah instrumen reliabel atau tidak dengan menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2017:79), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Berdasarkan tabel diatas, niali X1 = 0,843; X2 = 0,835; X3 = 0,756; X4 = 0,799 dan Y = 0,693. Nilai alpha untuk variabel X1, X2, X3, X4 dan Y > 0,6, maka variabel X1, X2, X3, X4 dan Y dikatakan konsisten.
2.3 Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal di grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual. Pada metode grafik ini, jika titik-titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah berdistribusi normal.
Gambar 4. Grafik uji normalitas X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Jika data tersebar di sekeliling garis maka data tersebut dikatakan berdistribusi normal. Pada grafik diatas, terdapat pola atau sebaran data berada pada posisi disekitar garis lurus dan mengikuti garis diagonal. Maka dapat dikatakan bahwa data atau variabel yang digunakan berdistribusi normal.
2.4 Uji Multikollinearitas
Uji multikollinearitas digunakan untuk mengukur koefisien korelasi ganda dan membandingkannya dengan koefisien korelasi antar variabel bebas.
Tabel 6. Coefficients X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y
Standardized
Model Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
B Std. Error
0,688 1,453 a. Dependent Variable: Y
Dikatakan tidak terdapat masalah multikollinearitas dalam model regresi jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1. Pada tabel diatas, didapatkan hasil bahwa nilai VIF untuk variabel X1, X2, X3 da X4 <
10 dan untuk nilai tolerance > 0,1. Sehingga variabel tersebut tidak memiliki masalah multikolinearitas.
2.5 Uji Heterokedastisitas
Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah metode grafik yaitu melihat pola titik-titik pada grafik regresi. Terjadi hetereskodeastisitas jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit. Dan tidak terjadi heterokedastisitas jika tidak ada pola jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y
Gambar 5. Grafik uji heterokedastisitas X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji ketidakkonstanan maupun ketidakefisienan untuk varian error beberapa nilai X. Apabila pada grafik tidak membetuk suatu pola maka varian error dapat dinyatakan konstan.
Dari gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa titik-titik membentuk pola yang tidak jelas dan menyebar bebas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokendastisitas.
2.6 Uji T
Berdasarkan tabel 3 yang membahas tentang Coefficients X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y, persamaan regresi dapat digambarkan untuk mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi. Dengan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 2,993 + 0,078 X1 + 0,147 X2 + 0,130 X3 + 0,215 X4
Berdasarkan tabel 3, didapat nilai t hitung (t 0 ) untuk X1 = 1,079, X2 = 2,139, X3 = 1,826 dan X4 = 2,966. Untuk variabel X1 dan X3 t hitung (t 0 ) < t tabel (t tabel = 1,98729), sehingga H 1 dan H 3 ditolak. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh widodo, dkk (2013) menunjukkan bahwa variabel kualitas sistem e-biling warnet berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penggunaan e-biling dan penelitian yang dilakukan oleh Kowanda,dkk (2016) yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kepuasan pengguna., tetapi bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah(2016) yang menunjukkan bahwa kualitas sistem dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pengguna. Sedangkan untuk variabel X2 dan X4 t hitung (t 0 ) > t tabel, sehingga H 2 diterima dan H 4 diterima. Hasil tersebut bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih (2010) bahwa Kepuasan pengguna SIPT Online dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas informasi dan penelitian Kowanda,dkk (2016) yang mengatakan bahwa persepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness) berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna. Tetapi bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah (2016) yang menunjukkan bahwa variabel kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
Tabel 7. Model summary X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y
Model Summary b Adjusted R
Std. Error of the
Model R
R Square
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel 7 diatas, nilai R Square yaitu sebesar 0,495. Angka tersebut berarti bahwa system quality, information quality, service quality dan perceived usefulness memiliki pengaruh terhadap use adalah sebesar 49,5%. Sedangkan sisanya yaitu 50,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor penyebab lainnya diluar faktor-faktor tersebut.
3. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa : System quality (X1) tidak berpengaruh yang terhadap use (Y). Hal tersebut dikarenakan web UKM masih
sering terjadi error sehingga tidak terlalu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan. Information quality (X2) berpengaruh terhadap use (Y). Hal tersebut dikarenakan informasi yang diberikan sudah memadai dan up to date. Service quality (X3) tidak berpengaruh terhadap use (Y). Hal tersebut dikarenakan belum adanya keterbukaan dan kejelasan layanan yang ditawarkan kepada pengguna dan kebijakan privasi keamanan untuk pengguna serta desain web UKM yang kurang menarik.
Perceived usefulness (X4) berpengaruh terhadap use (Y). Hal tersebut dikarenakan sistem informasi yang ada sangat berguna untuk lebih mengenalkan UKM melalui media sosial sehingga lebih dikenal di masyarakat.