Perancangan Proses Metode profile Matching
2.2 Perancangan Proses Metode profile Matching
Dalam mengammbil keputusan Sekolah Menengah Atas yang terbaik di wilayah Kota Tangerang menggunakan metode profile matching membutuhkan kriteria-kriteria dan bobot untuk melakukan perhitungan sehingga akan didapat hasil rekomendasi SMA yang terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan diwilayah Kota Tangerang.
Kriteria Pemilihan SMA terbaik di wilayah Kota Tangerang yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jumlah Pengajar (A1), Fasilitas (A2), Biaya (A3), Akreditasi (A4), Ekstrakulikuler (A5). Dari masing masing kriteria ditentukan bobot dengan total bobot dari keseluruhan kriteria adalah 100%. Bobot yang digunakan berdasarkan tingkat kepentingan dalam penilaian pemilihan SMA terbaik di wilayah Kota Tangerang. Bobot yang digunakan seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Model Kriteria
Nama Kriteria Bobot (%) Jumlah Pengajar
a) Jumlah Pengajar (A1) Merupakan salah satu factor yang dillihat oleh orang tua dalam menyekolahkan anaknya dimana jumlah pengajar ini dilihat dari seberapa banyak jumlah pengajar di sekolah yaitu sebagai berikut :
Tabel 2. Kriteria Jumlah pengajar
Jumlah pengajar Bobot <10
4 10-20
3 20-25
1. Ruang Kelas
2. Ruang Kantor
3. Ruang Guru
4. Ruang UKS
5. Meja/Kursi
6. Kamar mandi
10. Lapangan Olahraga
11. Lab. Komputer
12. Lab. IPA
Tabel 3. Kriteria Fasilitas
c) Biaya (A3) Biaya merupakan salah satu kriteria dalam profile matching dimana biaya yang dimaksud dalam hal ini adalah biaya pendaftaran.
Tabel 4. Biaya Pendaftaran
Biaya Bobot Murah
<Rp.1jt 1 Sedang
Rp.1 jt-3jt 2 Cukup
Rp. 3jt- 5jt 3 Mahal
>Rp 5jt 4
d) Akreditasi (A4) Akreditasi merupakan salah satu kriteria dalam metode profile matching dan juga merupakan salah satu factor yang dijadikan penilaian oleh orang tua.
Tabel 5. Kriteria Akreditasi
Akreditasi Bobot A 1 B 2 C 3
Kriteria diatas ditentukan berdasarkan survey yang telah dilakukan peneliti.
e) Ekstrakulikuler (A5) Ekstrakulikuler disini adalah Mata pelajaran tambahan yang dimiliki oleh sekolah untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar, yaitu antara lain:
6. English Club
7. Bulutangkis
8. Sains club
9. Robotic
10. Marawis
Tabel 6. Kriteria Ekstrakulikuler
Nama
A1 A2 A3 A4 A5
Ibu A
2.3 Kasus Menggunakan Metode Profile Matching
Seorang ibu mempunyai anak yang berusia 15 Tahun dan ingin menyekolahkan anaknya di SMA atau Sederajat di wilayah Kota Tangerang. Pilihan SMA Ibu tersebut adalah:
1. SMAN 3 Tangerang
2. Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an
3. SMAIT ASY Syukriyah Selanjutnya setelah ibu tersebut mengisi kuesioner maka hasil untuk mendapatkan Sekolah SMA mana yang sesuai dengan pilihan ibu tersebut diolah dengan metode profile matching. Hasil Kuesioner si –Ibu dimasukkan kedalam Tabel dibawah ini.
Tabel 7. Hasil Kuesioner
Nama
A1 A2 A3 A4 A5
Ibu A >25 10 >5jt
A 10
Keterangan: A1 =Jumlah pengajar A2 =Fasilitas A3 =Biaya A4 =Akreditasi A5 =Ekstrakulikuler
Maka hasil dari pembobotan kriteria berdasarkan si Ibu adalah nantinya hasil ini dianggap GAP dimasukkan kedalam table berikut:
Tabel 8. Bobot Kriteria
Fasilitas Bobot Buruk
1-2 5 Cukup
2-5 4 Sedang
5-7 3 Baik
7-12 2 Sangat Baik
Selanjutnya berdasarkan data sekolah SMA diwilayah Kota Tangerang dimana 4 sekolah sudah dipilih oleh Ibu, SMA dipresentasikan kedalam Tabel.
Tabel 9. Sekolah terpilih
Nama Sekolah
Keterangan: T1 = SMAN 3 Tangerang T2 = Pesa ntren Daarul Qur’an T3 = SMAIT Asy Syukriyah
Dari hasil table diatas maka berdasarkan Gap yang diperoleh maka selanjutnya bobot nilai didapat: Gap=profil nilai-sttandar keputusan
Tabel 10. Bobot Nilai
NO Selisih Gap Bobot Nilai
Keterangan 1 0 5 Kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan
Kompetensi Individu kelebihan 1 tingkat / level
3 -1
4 Kompetensi individu kurang 1 tingkat/level
Kompetensi Individu kelebihan 2 tingkat / level
5 -2
3 Kompetensi individu kurang 2 tingkat/level
Kompetensi Individu kelebihan 3 tingkat / level
7 -3
2 Kompetensi individu kurang 3 tingkat/level
Kompetensi Individu kelebihan 4 tingkat / level
9 -4
1 Kompetensi Individu kurang 3 tingkat / level
Dengan demikian setiap berdasarkan table diatas akan mendapatkan bobot nilai seperti dibawah ini:
Tabel 11. Hasil Bobot Nilai
Nama Sekolah
Selanjutnya akan dilakukan peritungan core (NCF) Secondary Factor (NSF) dimana yang menjadi NCF adalah jumlah pengajar (A1), Fasilitas (A2), Biaya (A3). Dan secondary Factor (NSF) adalah Akreditasi (A4), dan Ekstrakuliluler (A5).
Perhitungan NCF dan NSF untuk T1
Perhitungan NCF dan NSF untuk T2
Perhitungan NCF dan NSF untuk T3
Hasil akhir dari proses ini adalah rangking dari kandidat yang diajukan sebagai bahan pertimbangan pemilihan SMA. Penentuan rangking mengacu pada rumus dibawah ini :
Keterangan: = Hasil Nilai = Core Factor = Secondary Factor
= Nilai persen yang diinput
Perhitungan Nilai akhir untuk T2
Perhitungan Nilai akhir untuk T3
Dengan demikian urutan sekolah SMA terbaik yang direkomendasikan adalah:
Tabel 12. Urutan Sekolah SMA Rekomendasi
Sekolah Rangking SMAN 3 Tangerang
1 SMA Daarul Qur’an
1 SMAIT Asy Syukriyah
Posisi rangking SMAN 3 Tangerang dan SMA Daarul Qur’an sama, yaitu Rangking 1 (satu) sedangkan SMAIT Asy Syukriyah berada pada posisi 2 (dua).