3. Anonimity. Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar
pengumpulan data, tetapi akan memberikan kode pada masing – masing lembar persetujuan tersebut.
4. Confidentiality. Peneliti menjamin kerahasiaan responden dan kelompok data
tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian. 5.
Beneficience. Selalu berupaya bahwa kegiatan yang diberikan kepada responden mengandung prinsip kebaikan bagi responden guna mendapatkan
suatu metode atau konsep baru untuk kebaikan responden. 6.
Nonmaleficience. Penelitian yang dilakukan tidak mengandung unsur bahaya atau merugikan apalagi sampai mengancam jiwa bagi responden.
7. Veracity. Penelitian yang dilakukan harus dijelaskan secara jujur tentang
manfaat, efek dan apa yang didapat jika responden terlibat dalam penelitian tersebut.
8. Juctice. Peneliti harus berusaha semaksimal mungkin untuk tetap
melaksanakan prinsip justice keadilan pada saat melakukan penelitian.
4.5 Instrumen penelitian
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Penerapan Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara Medan. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian yaitu, data demografi, kuesioner pengetahuan dan observasi menggunakan kuesioner
penerapan strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi. Kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka.
4.5.1 Kuesioner Data Demografi
Data demografi meliputi umur, jenis kelamin, agama dan pendidikan terakhir dan masa pengalaman kerja.
4.5.2 Kuesioner Pengetahuan
Pada kuesioner ini berisi tentang tingkat pengetahuan dengan perawat dalam melakukan strategi pelaksanaan SP, dapat diukur dengan pemberian
bobot pada setiap pertanyaan. Dengan jumlah pertanyaan ada sebanyak 10 pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 10, dengan kriteria Skor yakni: Benar : 1,
Salah : 0. Tingkat pengetahuan dibagi 3 kategori Nursalam, 2008, Baik apabila skor 7-10, Cukup jika skor 4-6, Kurang jika skor 4 Alimul, 2009.
4.5.2 Kuesioner Penerapan Strategi Pelaksanaan
Kuesioner ini dalam bentuk observasi yang dikutip dari penelitian Carolina 2008, dan dimodifikasi penyataannya yang terdiri dari 10 pernyataan
kemampuan perawat dalam penerapan strategi pelaksanaan SP pada pasien halusinasi, memiliki 2 jawaban, yaitu Ya = 1 dan Tidak = 0. Skor tertinggi 20 dan
skor terendah 0. Skor Ini akan dibagi dalam 2 kategori yaitu : Dilaksanakan apabila skor 6-10, Tidak dilaksanakan apabila skor 0 – 5 Arikunto, 2003.
4.6 Validitas Instrumen Penelitian
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi, dan juga sebaliknya Arikunto, 2006. Instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur yang seharusnya diukur
menurut situasi dan kondisi tertentu. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
instrumen dianggap valid jika instrumen itu dapat dijadikan alat untuk mengukur yang akan diukur Danim, 2003.
Uji Instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengkonsultasikan dengan dosen atau staf pengajar yang memahami tentang
penerapan strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi. Uji valid dimulai dari tanggal 24 Oktober sd 29 November. Dari hasil uji valid, ada beberapa item
dalam kuesioner yang dimodifikasi, meliputi pertanyaan pada kuesioner pengetahuan dalam nomor 8, 9 dan 10 dari bentuk pernyataan menjadi pertanyaan
dan pada kuesioner observasi di modifikasi dalam bentuk pernyataan dengan nomor soal 9 dan 12. Uji valid telah selesai dilaksanakan pada tanggal 29
November 2013 dan dapat disebarkan untuk mengetahui kesahian instrument penelitian.
4.7 Uji Reliabilitas Instrumen