terjadi kejadian tertentu? Hal ini dilakukan untuk menentukan intervensi khusus pada waktu terjadinya halusinasi sehingga pasien tidak larut
dengan halusinasinya. Dengan mengetahui frekuensi terjadinya halusinasi, tindakan untuk mencegah terjadinya halusinasi dapat direncanakan.
c. Respons Halusinasi
Untuk mengetahui apa yang dilakukan pasien ketika halusinasi itu muncul, perawat dapat menanyakan kepada pasien tentang perasaan atau tindakan
pasien saat halusinasi terjadi. Perawat dapat juga menanyakan kepada keluarga atau orang terdekat dengan pasien atau dengan mengobservasi
perilaku pasien saat halusinasi muncul. Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan pada setiap tahap proses
keperawatan. Oleh karena itu, dokumentasi asuhan keperawatan jiwa harus mencantumkan dokumentasi pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi Deden,2013
2. Diagnosis Keperawatan
Dengan menggunakan istilah “Diagnosis Keperawatan” jelas bahwa perawat adalah penegak diagnosis. Sebelum masa ini, penilaian klinia digunakan
dalam praktik klinik untuk menetapkan fokus asuhan keperawatan yang tidak jelas atau belum memiliki istilah. Akan tetapi,, dengan diawalinya klasifikasi diagnosis
keperawatan yang formal ini, perawat telah menerima secara luas sebagai penegak diagnosis yang harus menggunakan proses diagnostik dan berkolaborasi dengan
individu yang mereka asuh guna mengidentifikasi diagnosis yang tepat untuk mengarahkan asuhan keperawatan yang dilakukan. Hal ini karena fokus asuhan
keperawatan adalah individu yang seutuhnya atau pencapaian kesejahteraan dan aktualisasi diri individu. Pengalaman dan respon individu terhadap masalah
kesehatan dan proses kehidupan memiliki makna khusus bagi mereka, dan makna tersebut diidentifikasi dengan bantuan perawat NANDA- I, 2012
3. Tindakan Keperawatan
Dalam tindakan keperawatan ada beberapa hal yang dilakukan dalam implementasi yang bisa dilakukan oleh perawat terdiri dari:
a. Do melakukan, implementasi pelaksanaan kegiatan dibagi dalam
beberapa kriteria, yaitu: 1
Dependent interventions : dilaksanakan dengan mengikuti order dari pemberi perawatan kesehatan lain.
2 Collaborative interdependent : intervensi yang dilaksanakan dengan
profesional lain. 3
Independent autonomus intervention : intervensi dilakukan dengan melakukan nursing orders dan sering juga digabungkan dengan order
dari medis. 4
Delegate mendelegasikan : pelaksanaan order bisa didelegasikan hanya saja ada beberapa tanggung jawab yang perlu dicermati oleh
pemberi delegasi yaitu apakah tugas tersebut tepat untuk didelegasikan, apakah komunikasi tepat dilakukan dan apakah ada
supervisi atau pengecekan kerja. 5
Record mencatat, pencatatan bisa dilakukan dengan berbagai format tergantung pilihan dari setiap institusi Wilkinson, 2007
Tindakan keperawatan pada pasien halusinasi, yaitu sebagai berikut : a.
Tindakan keperawatan pada pasien 1
Tujuan keperawatan a
Pasien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya. b
Pasien dapat mengontrol halusinasinya. c
Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal. 2
Tindakan Keperawatan a
Membantu pasien mengenali halusinasi Untuk membantu pasien mengenali halusinasi, perawat dapat
berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi apa yang didengar,dilihat,atau dirasa, waktu terjadi halusinasi, frekuensi
terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respons pasien pada saat halusnasi muncul.
b Melatih pasien mengontrol halusinasi
Untuk membantu pasien agar mampu mengontrol halusinasi, perawat dapat melatih pasien empat cara yang sudah terbukti
dapat mengendalikan halusinasi. Keempat cara mengontrol halusinasi adalah sebagai berikut :
1. Menghardik Halusinasi
Menghardik halusinasi adalah cara mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang
muncul. Pasien dilatih untuk mengatakan tidak terhadap halusinasi yang muncul atau tidak mempedulikan
halusinasinya. Jika ini dapat dilakukan, pasien akan mampu mengendalikan diri dan tidak mengikuti halusinasi yang
muncul. Mungkin halusinasi tetap ada, tetapi dengan kemampuan ini pasien, tidak akan larut untuk menuruti
halusinasinya. Berikut ini tahapan intervensi yang dilakukan perawat dalam mengajarkan pasien.
a. Menjelaskan cara menghardik halusinasi
b. Memperagakan cara menghardik
c. Meminta pasien memperagakan ulang
d. Memantau penerapan cara, menguatkan perilaku pasien.
2. Bercakap-cakap dengan orang lain
Bercakap-cakap dengan orang lain dapat memebantu mengontrol halusinasi. Ketika pasien bercakap-cakap dengan
orang lain, terjadi distraksi, fokus perhatian pasien akan beralih dari halusinasi ke percakapan yang dilakukan dengan
orang lain Deden, 2013. 3.
Melakukan aktivitas yang terjadwal Untuk mengurangi risiko halusinasi muncul lagi adalah
dengan menyibukkan diri melakukan aktivitas yang teratur. Dengan beraktivitas secara terjadwal, pasien tidak akan
mengalami banyak waktu luang sendiri yang sering kali mencetuskan halusinasi. Oleh karena itu, halusinasi dapat
dikontrol dengan cara beraktivitas secara teratur dari bangun
pagi sampai tidur malam. Tahapan intervensi perawat dalam memberikan aktivitas yang terjadwal, yaitu :
a. Menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk
mengatasi halusinasi. b.
Mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukan pasien. c.
Melatih pasien melakukan aktivitas. d.
Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih. Upayakan pasien mempunyai
aktivitas mulai dari bangun pagi sampai tidur malan. e.
Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan, memberikan penguatan terhadap perilaku pasien yang positif
Deden,2013 4.
Minum obat secara teratur Minum obat secara teratur dapat mengontrol halusinasi.
Pasien juga harus dilatih untuk minum obat secara teratur sesuai dengan program terapi dokter. Pasien gangguan jiwa
yang dirawat dirumah sering mengalami putus obat sehingga pasien mengalami kekambuhan. Jika kekambuhan terjadi,
untuk mencapai kondisi seperti semula akan membutuhkan waktu. Oleh karena itu, pasien harus dilatih minum obat
sesuai program dan berkelanjutan. Berikut ini intervensi yang dapat dilakukan perawat agar pasien mau minum obat secara
teratur :
a Jelaskan kegunaan obat.
b Jelaskan akibat jika putus obat.
c Jelaskan cara mendapatkan obat berobat.
d Jelaskan cara minum obat denga prinsip 5 benar benar
obat, benar pasien, benar cara, benar waktu, dan benar dosis
2.4 Strategi Pertemuan pada Pasien Halusinasi SP 1 Strategi Pertemuan 1