Perbedaan IPK Mahasiswa berdasarkan Jalur Masuk
b. Perbedaan IPK Mahasiswa berdasarkan Jalur Masuk
Untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan rerata IPK mahasiswa berdasarkan ketiga jalur masuk digunakan uji ANOVA satu jalur terlebih dahulu harus ditentukan hipotesis. Adapun hipotesis dalam hal ini adalah sebagai berikut:
H o : Tidak terdapat perbedaan IPK yang masuk melalui Jalur SNMPTN, Jalur PPA, dan Jalur Ujian Lokal.
H a : Terdapat perbedaan IPK yang masuk melalui Jalur SNMPTN, Jalur PPA, dan Jalur Ujian Lokal. Pengambilan keputusan dari hipotesis diatas yaitu: - Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H o diterima. - Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H o ditolak.
(Kariadinata, 2010:69) Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung 213
Tabel 12.
Uji ANOVA satu Jalur
Sum of df Mean
F Sig.
Squares
Square
9,689 .000 Within Groups
Between Groups
Pada Tabel 12, terlihat bahwa F hitung untuk jalur masuk yaitu 9,689 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas < 0,05 maka H o ditolak atau terdapat perbedaan IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur SNMPTN, Jalur PPA, dan Jalur Ujian Lokal. Selanjutnya untuk melihat mana saja kelompok pembelajaran yang berbeda dan mana saja yang tidak berbeda ? Masalah ini akan dibahas pada analisis Scheffe dalam Post Hoc test yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 13.
Tabel Post Hoc Test
Multiple Comparisons
Dependent Variable:IPK 95% Confidence
Interval Jalur masuk
Jalur masuk
Lower Upper Bound
Bound SNMPTN
Ujian Lokal
-.8008 -.2111 Scheffe
-.4002 .1299 Ujian Lokal
Ujian Lokal
-.1299 .4002 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Berdasarkan table Post Hoc Test untuk melihat ada tidaknya perbedaan dapat dilihat dari ada atau tidaknya tanda * di ujung bilangan pada kolom mean difference (perbedaan tara-rata). Dalam Post Hoc Test tahap ini akan diuji signifikansi perbedaan rata-rata IPK mahasiswa berdasarkan jalur masuk.
Uji signifikansi IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur SNMPTN dan Jalur PPA
Pada kolom Mean Difference atau perbedaan rata-rata diperoleh 0,5060 dan pada kolom 95% confidence interval terlihat perbedaan rata-rata tersebut berkisar antara 0,2111 sampai 0,8008
Selanjutnya dilakukan uji signifikansi perbedaan rata-rata IPK antara mahasiswa yang nasuk melalui Jalur SNMPTN dan Jalur PPA. Berdasarkan probabilitas yang ada dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H o : Tidak terdapat perbedaan rata-rata IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur SNMPTN dan Jalur PPA.
H a : Terdapat perbedaan rata-rata IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur SNMPTN dan Jalur PPA. Pengambilan keputusan dari hipotesis diatas yaitu: - Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H o diterima. - Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H o ditolak.
(Kariadinata, 2010:71)
Pada Tabel Post Hoc Test terlihat bahwa probabolitasnya adalah 0.000 < 0,05 maka H o ditolak atau terdapat perbedaan rata-rata IPK yang masuk melalui Jalur SNMPTN dan Jalur PPA. Perbedaan tersebut sangat signifikan karena pada perbedaan rerata terdapat tanda *. Perbedaan rata-rata IPK mahasiswa jalur SNMPTN lebih besar dari jalur PPA. Dengan demikian IPK mahasiswa jalur SNMPTN lebih unggul daripada mahasiswa jalur PPA.
214 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung
2) Uji signifikansi IPK mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN dan jalur Ujian Lokal
Pada kolom Mean Difference atau perbedaan rata-rata diperoleh 0,3708 dan pada kolom 95% confidence interval terlihat perbedaan rata-rata tersebut berkisar antara 0,0907sampai 0,6509. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi perbedaan rata-rata IPK antara mahasiswa yang nasuk melalui jalur SNMPTN dan Jalur Ujian Lokal. Berdasarkan probabilitas yang ada dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H o : Tidak terdapat perbedaan rata-rata IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur SNMPTN dan Jalur Ujian Lokal
H a : Terdapat perbedaan rata-rata IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur SNMPTN dan Jalur Ujian Lokal Pengambilan keputusan dari hipotesis diatas yaitu: - Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H o diterima. - Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H o ditolak.
(Kariadinata, 2010:72)
Pada Tabel Post Hoc Test terlihat bahwa probabolitasnya adalah 0.006 < 0,05 maka H o ditolak atau terdapat perbedaan rata-rata IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur SNMPTN dan Jalur Ujian Lokal. Perbedaan tersebut sangat signifikan karena pada perbedaan rerata terdapat tanda *. Perbedaan rata-rata IPK mahasiswa yang berasal dari jalur SNMPTN lebih besar dari jalur Ujian Lokal. Dengan demikian IPK mahasiswa Jalur SNMPTN lebih unggul daripada mahasiswa Jalur Ujian Lokal.
3) Uji signifikansi IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur PPA dan Jalur Ujian Lokal .
Pada kolom Mean Difference atau perbedaan rata-rata diperoleh - 0,1352 dan pada kolom 95% confidence interval terlihat perbedaan rata-rata tersebut berkisar antara -0,4002 sampai 0,1299.
Selanjutnya dilakukan uji signifikansi perbedaan rata-rata IPK antara mahasiswa yang masuk melalui jalur PPA dan Jalur Ujian Lokal. Berdasarkan probabilitas yang ada dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H o : Tidak terdapat perbedaan rata-rata IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur PPA dan Jalur Ujian Lokal
H a : Terdapat perbedaan rata-rata IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur PPA dan Jalur Ujian Lokal Pengambilan keputusan dari hipotesis diatas yaitu: - Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H o diterima. - Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H o ditolak.
(Kariadinata, 2010:71)
Pada Tabel Post Hoc Test terlihat bahwa probabilitasnya adalah 0,449 0,05 maka H o diterima atau tidak terdapat perbedaan rata-rata IPK mahasiswa yang masuk melalui Jalur PPA dan Jalur Ujian Lokal.
c. Perbedaan IPK Mahasiswa berdasarkan Jalur Masuk dan asal sekolah serta interaksinya.
Selanjutnya akan dilakukan analisis dengan menggunakan Uji ANOVA dua jalur yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada interaksi (hubungan) yang signifikan antara dua faktor, yang dalam
kasus ini akan diuji apakah ada interaksi antara Jalur masuk dan asal sekolah terhadap IPK Mahasiswa .
Hipotesis dalam kasus ini sebagai berikut:
H o : Tidak terdapat interaksi antara Jalur masuk UIN Bandung dengan asal sekolah terhadap IPK Mahasiswa.
H a : Terdapat interaksi interaksi antara Jalur masuk UIN Bandung dengan asal sekolah terhadap IPK Mahasiswa.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung 215
Pengambilan keputusan dari hipotesis diatas yaitu: - Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H o diterima. - Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H o ditolak.
(Kariadinata, 2010:69)
Tabel 14.
Uji ANOVA Interaksi Dua Jalur
Dependent Variable : IPK Source
Type III Sum of
df Mean
F Sig.
Squares
Square
Jalur masuk * Asal sekolah
Pada Tabel 14 terlihat bahwa nilai F hitung untuk interaksi jalur masuk dan asal sekolah (Jalur masuk * asal sekolah) adalah 0,208 dengan probabilitas 0,813. Karena probabilitas > 0,05 maka H o diterima atau tidak terdapat interaksi antara Jalur masuk dengan asal sekolah terhadap IPK mahasiswa. Interaksi antara Jalur masuk dan asal sekolah tersaji pada Gambar 8
Gambar 8. Interaksi IPK mahasiswa berdasarkan Jalur masuk dan asal sekolah
Berdasarkan Gambar 8, terlihat bahwa tidak terdapat interaksi antara jalur masuk dan asal sekolah terhadap IPK mahasiswa. Berikut ini uraian tentang grafik interaksi tersebut : a)
Mahasiswa yang berasal dari SMA dan MA pada Jalur SNMPTN (garis putus-putus paling atas), IPKnya lebih baik daripada mahasiswa yang berasal dari SMA dan MA pada Jalur PPA (garis putus-putus yang tengah ) dan Jalur Ujian Lokal (garis paling bawah)
b) Mahasiswa yang berasal dari SMA pada Jalur PPA, IPK nya lebih baik daripada mahasiswa yang berasal dari SMA pada Jalur Ujian Lokal.
c) Mahasiswa yang berasal dari MA pada Jalur PPA, IPK nya lebih baik daripada mahasiswa yang berasal dari MA pada Jalur Ujian Lokal.
d) Terlihat perbedaan yang sangat tipis antara IPK mahasiswa yang berasal dari MA pada Jalur Ujian Lokal dengan mahasiswa yang berasal dari SMA pada Jalur PPA.
Selanjutnya semua hipotesis yang telah diuji dirangkum dalam Tabel 15
216 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung
Tabel 15.
Rangkuman Pengujian Hipotesis pada Taraf Signifikansi 5%
Pengujian Permasalahan
Hipotesis
Jenis Uji
H o Hasil Uji Perbedaan IPK mahasiswa yang masuk
Penelitian
Statistik
melalui Jalur SNMPTN, Jalur PPA dan
1(a)
ANOVA satu jalur
H o ditolak Berbeda signifikan
Jalur Ujian Lokal Perbedaan IPK mahasiswa yang masuk
H o ditolak Berbeda signifikan sekolah
melalui Jalur SNMPTN, Jalur PPA dan Jalur Ujian Lokal berdasarkan asal
1(b)
ANOVA dua jalur
Perbedaan IPK Mahasiswa yang masuk
H ditolak Berbeda melalui Jalur SNMPTN dan Jalur PPA
signifikan Perbedaan IPK Mahasiswa yang masuk
2(a)
Scheffe
melalui Jalur SNMPTN dan Jalur PPA
2 (b)
ANOVA dua
H ditolak Berbeda
berdasarkan asal sekolah
signifikan Perbedaan IPK Mahasiswa yang masuk
jalur
H o Berbeda ditolak signifikan Lokal
melalui Jalur SNMPTN dan Jalur Ujian
3(a)
Scheffe
H Berbeda Lokal berdasarkan asal sekolah
Perbedaan IPK Mahasiswa yang masuk melalui Jalur SNMPTN dan Jalur Ujian
3 (b)
ANOVA dua
o ditolak signifikan
jalur
Perbedaan IPK Mahasiswa yang masuk melalui Jalur PPA dan Jalur Ujian
4(a)
Scheffe
H diterima Tidak berbeda
Lokal signifikan Perbedaan IPK Mahasiswa yang masuk
H ditolak Berbeda Lokal berdasarkan asal sekolah
melalui Jalur PPA dan Jalur Ujian
4 (b)
ANOVA dua
signifikan Keterkaitan (interaksi) antara jalur
jalur
masuk dan asal sekolah terhadap IPK
Tidak terdapat mahasiswa
ANOVA dua
5 jalur
H o ditolak interaksi