Oleh : Puji Lestari

Oleh : Puji Lestari

Jurusan Pendidikan Matematika STKIP Garut

Abstrak

SMK merupakan lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa siswinya agar dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja saat ini. Matematika sebagai mata pelajaran yang bertujuan untuk menyiapkan lulusan menjadi

tenaga kerja terampil dan memiliki bekal penunjang bagi penguasaan keahlian profesi, diharapkan dapat membantu siswa untuk menjadi Sumber Daya Manusia yang handal sesuai kebutuhan dunia kerja. Untuk mampu mengaplikasikan konsep-konsep dasar matematika sebagai bekal penunjang bagi penguasaan keahlian profesi, maka dibutuhkan kemampuan koneksi matematis siswa yang baik. Pendekatan pembelajaran yang tepat untuk dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa adalah pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu pendekatan yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.

Kata Kunci: Kontekstual, Koneksi Matematis.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan yang merupakan salah satu lembaga pendidikan formal di bidang kejuruan yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) dalam berbagai program keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja, menyiapkan para siswa menjadi manusia produktif yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Agar hal tersebut dapat dicapai dengan baik maka para siswa harus dapat menyelesaikan seluruh mata pelajaran dan program diklat dengan berbagai macam standar kompetensi yang telah ditetapkan. Matematika adalah salah satu pelajaran yang bertujuan untuk menyiapkan lulusan menjadi tenaga kerja terampil dan memiliki bekal penunjang bagi penguasaan keahlian profesi, sehingga matematika mempunyai peranan dalam pengembangan diri siswa dan menunjang penguasaan keahlian profesi. Dalam tujuan kurikulum SMK, siswa diharapkan mampu mengembangkan diri untuk bekerja di dalam suatu bidang keahlian, maka siswa dituntut untuk selalu siap dan terampil dalam berbagai situasi. Sedangkan pada kenyataannya, situasi yang terjadi dalam setiap bidang keahlian selalu menghadapi masalah-masalah yang relatif baru yang selalu memerlukan penyelesaian.

Kondisi serupa juga dialami oleh Rusgianto (2002) juga menunjukkan bahwa kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam kehidupan yang nyata masih belum memuaskan. Ruspiani (dalam Kurniawan, 2007) mengungkap bahwa rata-rata nilai kemampuan koneksi matematik siswa sekolah menengah masih rendah, nilai rata-ratanya kurang dari 60 pada skor 100, yaitu sekitar 22.2% untuk koneksi matematik dengan pokok bahasan lain, 44.9% untuk koneksi matematik dengan bidang studi lain, dan 67.3 % untuk koneksi matematik dengan kehidupan keseharian. Kenyataan ini memberi isyarat bahwa tujuan pembelajaran matematika seperti yang digariskan dalam kurikulum SMK sebagai pelajaran adaptif yang diharapkan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan produktifnya dan permasalahan sehari-hari masih belum tercapai.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat pembelajaran kontekstual ?

64 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung

2. Apakah terdapat perbedaan rerata peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa kelompok atas, tengah, dan bawah setelah mendapat pembelajaran kontekstual ?

3. Apakah kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat pembelajaran kontekstual lebih baik dibandingkan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa setelah mendapat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

2. Untuk mengetahui perbedaan rerata peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa kelompok atas, tengah, dan bawah setelah mendapat pembelajaran kontekstual.

3. Untuk mengetahui apakah kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat pembelajaran kontekstual lebih baik secara signifikan dibandingkan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.

1.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa setelah mendapat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

2. Ada perbedaan rerata peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa kelompok atas, tengah dan bawah setelah mendapat pembelajaran kontekstual.

3. Kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat pembelajaran kontekstual lebih baik secara signifikan dibandingkan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.