Analisis Kualitas Ideal Konsumen

1. Analisis Kualitas Ideal Konsumen

Sikap konsumen terhadap berbagai atribut jamu tradisional dapat menggambarkan bahwa atribut jamu tradisional sudah sesuai keinginan konsumen atau belum. Analisis sikap konsumen terhadap atribut jamu tradisional serbuk instan dan rebusan adalah sebagai berikut:

a) Jamu Tradisional Serbuk Instan

Konsumen jamu tradisional serbuk instan menginginkan atribut yang melekat pada suatu produk yang dikonsumsi sudah sesuai dengan selera ataupun keinginannya. Data untuk kualitas ideal konsumen terhadap Jamu Tradisional serbuk instan dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 31. Kualitas Ideal Konsumen Terhadap Jamu Tradisional Serbuk

instan. Atribut

Ideal (Ii)

Kepercayaan Konsumen (Xi)

/Ii-Xi/

Kemasan Kepraktisan Khasiat Informasi Pemakaian Batas Waktu Penggunaan Komposisi Jamu Keamanan Produk

Sumber : Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 31 dapat diketahui adanya kualitas ideal konsumen terhadap jamu tradisional serbuk instan yaitu diketahui adanya atribut-atribut jamu tradisional yang paling sesuai dengan keinginan konsumen atau belum memenuhi ideal menurut konsumen. Atribut jamu tradisional serbuk instan yang paling memenuhi sifat ideal menurut konsumen adalah atribut komposisi jamu. Selanjutnya Berdasarkan Tabel 31 dapat diketahui adanya kualitas ideal konsumen terhadap jamu tradisional serbuk instan yaitu diketahui adanya atribut-atribut jamu tradisional yang paling sesuai dengan keinginan konsumen atau belum memenuhi ideal menurut konsumen. Atribut jamu tradisional serbuk instan yang paling memenuhi sifat ideal menurut konsumen adalah atribut komposisi jamu. Selanjutnya

Atribut selanjutnya yang memenuhi ideal adalah atribut batas waktu penggunaan. Selisih nilai antara performansi ideal dan kenyataan produk menurut konsumen adalah sebesar 0,09. Hal ini dapat diketahui bahwa atribut batas waktu penggunaan pada jamu tradisional serbuk instan sudah sesuai dengan keinginan konsumen. Menurut konsumen, batas waktu penggunaan berupa tanggal, bulan dan tahun yang menunjukkan batas akhir mengkonsumsi jamu tradisional telah jelas tertera pada produk jamu tradisional serbuk instan.

Atribut keamanan produk merupakan atribut yang sudah memenuhi sifat ideal konsumen. Atribut ini memiliki selisih nilai antara apa yang diharapkan konsumen dengan kenyataan yang ada pada produk sebesar 0,18. Konsumen beranggapan bahwa jamu tradisional serbuk instan yang ditawarkan di pasar tradisional Kabupaten Sukoharjo aman dikonsumsi. Hal ini ditunjukkan dengan dicantumkannya izin dari Departemen Kesehatan ataupun dari Badan POM pada produk jamu tradisional serbuk instan.

Atribut kepraktisan pada jamu tradisional serbuk instan merupakan atribut yang telah memenuhi sifat ideal konsumen dengan Atribut kepraktisan pada jamu tradisional serbuk instan merupakan atribut yang telah memenuhi sifat ideal konsumen dengan

Atribut selanjutnya adalah atribut kemasan yang memiliki selisih nilai antara sifat ideal dengan kenyataan pada produk sebesar 0,43. Hal ini dapat diketahui bahwa atribut kemasan pada jamu tradisional serbuk instan ini telah memenuhi ideal. Menurut konsumennya, jamu tradisional serbuk instan telah memiliki kemasan yang cukup menarik. Jamu ini dikemas dengan rapi dalam kemasan primer, ada yang menggunakan plastik dan ada yang menggunakan kertas. Kemudian tiap paknya dikemas lagi dalam kemasan sekunder menggunakan plastik bening ataupun bok karton, biasanya satu pak berisi 5-10 bungkus kecil (sachet) jamu tradisional serbuk instan.

Atribut informasi pemakaian pada jamu tradisional juga sudah memenuhi ideal. Selisih poin antara sifat ideal dan kenyataan pada produk yaitu sebesar 0,48. Konsumen berpendapat bahwa informasi pemakaian pada jamu tradisional ini sudah jelas tertera pada kemasan jamu tradisional serbuk instan tersebut. Informasi pemakaian ini berupa cara menyajian jamu dan takaran penyajian jamu.

Atribut yang terakhir adalah khasiat jamu tradisional. Atribut ini memiliki selisih poin antara sifat ideal dan kenyataan pada produk yaitu sebesar 0,68. Nilai ini menunjukkan bahwa atribut khasiat belum memenuhi idea. Walaupun jamu tradisional serbuk instan yang ada di pasar tradisional Kabupaten Sukoharjo berkhasiat, namun konsumen jamu tradisional serbuk instan menginginkan manfaat atau khasiat yang besar dari jamu tradisional tersebut. Konsumen menginginkan khasiat atau kegunaan jamu dapat dirasakan segera setelah mengkonsumsi jamu tradisional serbuk instan, misalnya dengan sekali mengkonsumsi jamu tersebut maka keluhan yang dirasakan konsumen

Setiap konsumen memiliki kualitas ideal pada setiap produk yang akan dibelinya termasuk untuk jamu tradisional rebusan. Data untuk kualitas ideal konsumen terhadap Jamu Tradisional rebusan adalah sebagai berikut : Tabel 32. Kualitas Ideal Konsumen Terhadap Jamu Tradisional

Rebusan. Atribut

Ideal (Ii)

Kepercayaan Konsumen (Xi)

/Ii-Xi/

Kemasan Kepraktisan Khasiat Informasi Pemakaian Batas Waktu Penggunaan Komposisi Jamu Keamanan Produk

Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 32 dapat diketahui adanya kualitas ideal konsumen terhadap jamu tradisional rebusan yaitu diketahui adanya atribut-atribut jamu tradisional yang paling sesuai dengan keinginan konsumen atau belum memenuhi ideal menurut konsumen. Atribut jamu tradisional rebusan yang paling memenuhi sifat ideal menurut konsumen adalah atribut kepraktisan. Selanjutnya berturut-turut adalah atribut informasi pemakaian, khasiat, kemasan, keamanan produk, komposisi jamu dan batas waktu penggunaan.

Atribut kepraktisan memiliki selisih nilai antara sifat ideal dengan kenyataan pada produk sebesar 0,31. Hal ini menunjukkan bahwa atribut kepraktisan telah memenuhi sifat idea konsumen. Untuk mengkonsumsi jamu tradisional rebusan konsumen harus merebusnya terlebih dahulu, namun hal tersebut tidak membuat konsumen jamu tradisional merasa repot, konsumen sadar bahwa yang namanya jamu rebusan itu harus direbus terlebih dahulu untuk mengkonsumsinya, untuk itu konsumen menganggap bahwa atribut kepraktisan telah Atribut kepraktisan memiliki selisih nilai antara sifat ideal dengan kenyataan pada produk sebesar 0,31. Hal ini menunjukkan bahwa atribut kepraktisan telah memenuhi sifat idea konsumen. Untuk mengkonsumsi jamu tradisional rebusan konsumen harus merebusnya terlebih dahulu, namun hal tersebut tidak membuat konsumen jamu tradisional merasa repot, konsumen sadar bahwa yang namanya jamu rebusan itu harus direbus terlebih dahulu untuk mengkonsumsinya, untuk itu konsumen menganggap bahwa atribut kepraktisan telah

Atribut khasiat memiliki selisih poin antara sifat ideal dan kenyataan pada produk yaitu sebesar 0,48. Hal ini dapat diketahui bahwa atribut khasiat sudah memenuhi ideal. Konsumen jamu tradisional rebusan beranggapan bahwa khasiat yang mereka peroleh dari jamu tradisional yang mereka konsumsi sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Khasiat yang diperoleh tersebut adalah manfaat- manfaat yang dapat dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi jamu tradisional rebusan.

Atribut kemasan memiliki selisih nilai antara sifat ideal dengan kenyataan pada produk sebesar 1,42. Hal ini menunjukkan bahwa atribut kemasan jamu tradisional rebusan belum memenuhi ideal. Konsumen merasa kemasan jamu tradisional belum begitu menarik, sebagian besar jamu tradisional rebusan yang dijual pada pasar tradisional Kabupaten Sukoharjo menggunakan kemasan primer berupa plastik bening. Sedangkan konsumen mengginginkan kemasan yang lebih menarik, misalnya dengan bok karton.

Atribut keamanan produk merupakan atribut yang belum memenuhi sifat ideal konsumen. Atribut ini memiliki selisih nilai antara apa yang diharapkan konsumen dengan kenyataan yang ada pada produk sebesar 1,74. Keamanan produk jamu tradisional rebusan belum bisa sepenuhnya dipercaya oleh konsumen, karena masih ada

Departemen Kesehatan ataupun dari Badan POM.

Atribut komposisi jamu tradisional rebusan merupakan atribut yang belum memenuhi ideal menurut konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan selisih poin antara sifat ideal yang diinginkan konsumen dengan kenyataan pada atribut kepraktisan bernilai lebih besar dari 0,5 yaitu sebesar 2,16 yang berarti atribut komposisi jamu dianggap belum sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Atribut komposisi jamu tradisional dianggap belum sesuai dengan keingginan konsumen, karena hanya beberapa merek jamu saja yang menyantumkan komposisi jamun pada produk jamu, sedangkan konsumen mengingginkan komposisi jamu tertulis secara lengkap pada smua produk jamu tradisional rebusan, sehingga konsumen mengetahui bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu tradisional rebusan tersebut.

Atribut selanjutnya adalah atribut batas waktu penggunaan. Atribut ini belum memenuhi idea menuruk konsumen yaitu dengan selisih nilai antara performansi ideal dan kenyataan produk menurut konsumen adalah sebesar 2,37. Pada jamu tradisional rebusan belum dicantumkan batas waktu penggunan jamu tersebut, sehingga atribut batas waktu penggunaan belum sesuai dengan keinginan konsumen. Konsumen mengingginkan batas waktu penggunaan berupa tanggal, bulan dan tahun tertera jelas pada kemasan jamu tradisional rebusan.