Keadaan Penduduk

B. Keadaan Penduduk

1. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan migrasi. Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir. Kenaikan jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:

No. Tahun

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Persentase Pertumbuhan (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah penduduk dari tahun 2005-2009 disebabkan jumlah penduduk yang lahir dan penduduk yang datang menetap lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mati dan penduduk yang pergi atau keluar dari Kabupaten Sukoharjo. Rata-rata jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir sebesar 831.904,2 jiwa atau 0,68% per tahun.

2. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo yang tersebar dalam 12 kecamatan adalah sebanyak 843.127 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 5 berikut: Tabel 6. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2009

No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Persentase (%)

Sex Ratio

Laki-laki Perempuan

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 6 jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo sebesar 843.127 jiwa yang terdiri dari 417.276 jiwa penduduk laki-laki dan 425.851 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk perempuan sebesar 50,51% lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 49,49%.

laki dengan jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Sex ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sex Ratio =

Penduduk Jumlah Penduduk

- Laki Penduduk Jumlah Penduduk

Sex Ratio

Berdasarkan Tabel 6 nilai Sex Ratio Kabupaten Sukoharjo yaitu sebesar 97,99%, menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk perempuan di Kabupaten Sukoharjo terdapat 98 orang penduduk laki-laki. Jumlah penduduk perempuan yang lebih banyak daripada penduduk laki-laki ini akan berpengaruh pada pengambilan keputusan dalam membeli dan mengkonsumsi suatu produk salah satunya adalah keputusan dalam membeli dan mengkonsumsi jamu tradisional.

3. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur

Kabupaten Sukoharjo dengan luas wilayah 46.666 Ha mempunyai penduduk sebesar 843.127 jiwa dengan beragam umur. Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo menurut umur dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:

Tahun 2009 No. Tahun

Jenis Kelamin

Jumlah Total

65-69 70-74

Sumber: Badan Pusat Statistik kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 7 mengenai penduduk Kabupaten Sukoharjo menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2009, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak yaitu kelompok umur 25-29 tahun sebesar 82.217, sedangkan jumlah penduduk terkecil yaitu pada kelompok umur 70-74 tahun sebesar 22.219. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Sukoharjo adalah kelompok usia produktif yaitu dalam pemenuhan konsumsinya memperhatikan kualitas, mutu, dan pentingnya suatu produk untuk dikonsumsi bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah pada saat mengkonsumsi jamu tradisional.

4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan pembangunan suatu wilayah. Kaitan pendidikan dengan pembangunan wilayah adalah semakin tinggi tingkat pendidikan maka kualitas sumber daya manusianya semakin baik, sehingga akan berpengaruh terhadap kemajuan dan perkembangan pembangunan suatu wilayah. Keadaan Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan pembangunan suatu wilayah. Kaitan pendidikan dengan pembangunan wilayah adalah semakin tinggi tingkat pendidikan maka kualitas sumber daya manusianya semakin baik, sehingga akan berpengaruh terhadap kemajuan dan perkembangan pembangunan suatu wilayah. Keadaan

Sukoharjo Tahun 2009

No.

Tingkat Pendidikan

Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1. Tidak/Belum Pernah Sekolah

2. Tidak/Belum Tamat SD

4. Tamat SD/ MI

5. Tamat SLTP/ MTS

6. Tamat SLTA/MA

7. Akademi/Diploma

8. S1/S2/S3

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui sebagian besar tingkat pendidikan di Kabupaten Sukoharjo adalah tamat SLTA/MA yaitu sebesar 176.669 jiwa atau sebesar 26,60%. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Sukoharjo memiliki pendidikan dasar yang cukup dan memahami akan pentingnya pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu informasi pada suatu produk. Salah satunya merupakan pengetahuan akan pentingnya produk yang akan dikonsumsi baik dari segi kualitas, mutu maupun tentang kesadaran pentingnya produk untuk kesehatan yaitu pada saat mengkonsumsi jamu tradisional.

5. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Keadaan penduduk di Kabupaten Sukoharjo berdasar lapangan usaha utama dapat dilihat pada Tabel 9 berikut:

Sukoahrjo Tahun 2009

No. Jenis Lapangan Usaha

Jumlah Penduduk

Pertanian Pertambangan dan Galian Industri Listrik Gas dan Air Konstruksi Perdagangan Komunikasi Keuangan Jasa

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang bermata pencaharian paling besar adalah sebagai petani yaitu 104.955 jiwa atau sebesar 25,35%, dan diposisi kedua adalah penduduk yang bermata pencaharian sebagai pedagang yaitu 102.050 jiwa atau 24,65%. Sedangkan pada mata pencaharian sebagai penambang dan pengali tambang tidak ada, hal ini dikarenakan di Kabupaten Sukoharjo tidak ada tempat untuk penambangan dan pengaliam bahan tambang.

Jenis pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi tingkat pendapatan yang diterima oleh seseorang dan tingkat pendapatan yang diterima dapat mempengaruhi pola konsumsi seseorang. Semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan. Pengeluaran tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan, salah satunya yaitu dengan cara mengkonsumsi jamu tradisional.