Analisis Masing-masing Atribut Menurut Ideal Konsumen terhadap Jamu Tradisional

2. Analisis Masing-masing Atribut Menurut Ideal Konsumen terhadap Jamu Tradisional

Jamu tradisional dikonsumsi oleh konsumen sebagai minuman yang menyehatkan ataupun sebagai obat suatu penyakit. Pada penelitian ini yang diteliti adalah jamu tradisional serbuk instan dan rebusan. Hasil mengenai performansi ideal konsumen dan kepercayaan konsumen dari penelitian ini terhadap Jamu tradisional serbuk instan dan rebusan adalah sebagai

Konsumen yang mengkonsumsi jamu tradisional mempunyai tipe ideal terhadap atribut kemasan jamu tradisional yang dikonsumsinya tetapi kenyataannya masih terdapat kesenjangan antara sifat ideal yang diinginkan konsumen dengan kenyataan yang terdapat pada produk. Adapun performansi ideal dan kepercayaan konsumen terhadap atribut kemasan jamu tradisional adalah sebagai berikut : Tabel 24. Performansi Ideal dan Kepercayaan Konsumen terhadap

Atribut Kemasan Jamu Tradisional.

Atribut

Serbuk Instan

Rebusan

Kemasan

(Ii) (Xi)

[Ii-Xi]

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui bahwa pada jamu tradisional serbuk instan nilai antara performansi ideal atribut kemasan dan kepercayaan konsumen terdapat kesenjangan sebesar 0,43. Nilai ini menunjukkan bahwa atribut kemasan pada jamu tradisional serbuk instan telah memenuhi ideal. Sedangkan untuk jamu tradisional rebusan antara performansi ideal dan kepercayaan konsumen terdapat kesenjangan sebesar 1,42. Nilai ini menunjukkan bahwa atribut kemasan pada jamu tradisional rebusan belum memenuhi ideal.

Kemasan pada jamu tradisional serbuk instan telah memenuhi ideal atau sesuai dengan keinginan konsumen, yaitu jamu tradisional serbuk dikemas dengan kemasan primer menggunakan kantong kertas kecil dan ada yang menggunakan plastik kecil (sachet), kemudian dipak dalam kemasan sekunder menggunakan plastik bening ataupun Kemasan pada jamu tradisional serbuk instan telah memenuhi ideal atau sesuai dengan keinginan konsumen, yaitu jamu tradisional serbuk dikemas dengan kemasan primer menggunakan kantong kertas kecil dan ada yang menggunakan plastik kecil (sachet), kemudian dipak dalam kemasan sekunder menggunakan plastik bening ataupun

Kemasan untuk jamu tradisional rebusan dinilai belum memenuhi ideal karena konsumen menganggap bahwa kemasan pada jamu tradisional rebusan belum begitu menarik. Jamu tradisional rebusan kebanyakan hanya dikemas dalam kemasan primer dengan plastik bening, hanya beberapa merek saja yang telah menggunakan bok karton. Kemasan yang ideal pada jamu tradisional rebusan sesuai dengan keinginan konsumen adalah kemasan primer dengan menggunakan bok karton yang berbentuk kubus atau segi empat yang salah satu sisi kubus tersebut dibuat transparan sehingga konsumen dapat mengetahui bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu tersebut.

b) Kepraktisan

Konsumen mempunyai tipe ideal terhadap kepraktisan pada jamu tradisional yaitu kemudahan konsumen pada saat mengkonsumsi jamu tradisional. Performansi ideal dan kepercayaan konsumen terhadap atribut kepraktisan jamu tradisional adalah sebagai berikut : Tabel. 25. Performansi Ideal dan Kepercayaan Konsumen terhadap Atribut

Kepraktisan Jamu Tradisional. Atribut

Serbuk Instan

Rebusan

Kepraktisan

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

Sumber : Analisis Data Primer

tradisional serbuk instan selisih antara performansi ideal dengan kepercayaan konsumen adalah sebesar 0,19 sedangkan pada jamu tradisional rebusan sebesar 0,31. Hal ini menunjukkan bahwa atribut kepraktisan pada jamu tradisional serbuk instan dan rebusan sudah memenuhi ideal menurut konsumen. Kepraktisan yang ideal yang sesuai dengan keinginan konsumen, yaitu konsumen merasa mudah dan praktis untuk mengkonsumsi jamu tradisional. Untuk jamu tradisional serbuk instan konsumen tinggal menyedu jamu dengan air panas sebanyak 100 ml atau setengah gelas kecil untuk satu bungkus (sachet) jamu, maka jamu tradisional serbuk instan dapat dikonsumsi. Dan untuk mengkonsumsi jamu tradisional rebusan konsumen harus merebusnya terlebih dahulu, namun menurut konsumen merebus bukanlah tindakan yang merepotkan dan dirasa praktis untuk mengkonsumsi sebuah jamu rebusan.

c) Khasiat

Konsumen jamu tradisional pastilah mempunyai tujuan agar memperoleh manfaat dari jamu tradisional yang dikonsumsinya, atau dengan kata lain jamu yang dikonsumsinya berkhasiat. Performansi ideal dan kepercayaan konsumen terhadap atribut khasiat jamu tradisional adalah sebagai berikut : Tabel 26. Performansi Ideal dan Kepercayaan Konsumen terhadap

Atribut Khasiat Jamu Tradisional. Atribut

Serbuk Instan

Rebusan

Khasiat

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

Total

X 4,80 4,12

Secara umum jamu tradisional berguna sebagai minuman kesehatan, namun khasiat atau kegunaan jamu tradisional itu berbeda- beda sesuai dengan jamunya. Atribut khasiat yang ideal yang diinginkan konsumen adalah konsumen langsung merasakan manfaat dari jamu tradisional yang dikonsumsinya tersebut, misalnya dengan meminum jamu tradisional keluhan yang dirasakan konsumen seperti pegal-pegal langsung hilang. Atribut khasiat pada jamu tradisonal serbuk instan belum memenuhi ideal. Konsumen jamu tersebut berharap mendapatkan khasiat yang besar dari jamu tradisional serbuk instan yang dikonsumsinya, misalnya dengan sekali memgkonsumsi jamu maka keluhan akan dirasakan konsumen langsung sembuh. Mungkin ini adalah prinsip ekonomi dari konsumen jamu yaitu mendapatkan khasiat yang besar dari jamu tradisional yang harganya cukup terjangkau. Berbeda halnya untuk jamu rebusan, atribut khasiat pada jamu ini sudah memenuhi ideal. Konsumen jamu tradisional rebusan telah mendapatkan khasiat yang diinginkan dari jamu tradisional rebusan yang mereka konsumsi.

d) Informasi Pemakaian

Informasi pemakaian merupakan salah satu atribut yang dipertimbangkan konsumen pada saat membeli jamu tradisional. Informasi ini berupa cara dan takaran dalam penyajian jamu tradisional. Performansi ideal dan kepercayaan konsumen terhadap atribut informasi pemakaian jamu tradisional adalah sebagai berikut :

Atribut Informasi Pemakaian Jamu Tradisional. Atribut

Serbuk Instan

Rebusan

Informasi Pemakaian

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 27 dapat diketahui bahwa selisih antara performansi ideal dengan kepercayaan konsumen pada jamu tradisional adalah sebesar 0,48. Sedangkan untuk jamu tradisional rebusan selisih antara performansi ideal dengan kepercayaan konsumen adalah sebesar 0,47. Nilai tersebut menunjukkan bahwa atribut informasi pemakaian pada jamu tradisional serbuk instan dan jamu tradisional rebusan sudah memenuhi ideal atau sesuai dengan keinginan konsumen. Informasi pemakaian berupa cara penyajian jamu, dan takaran atau ukuran penyajian jamu sudah tertera lengkap pada produk jamu tradisional pada pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo.

e) Batas Waktu Penggunaan

Batas waktu penggunaan atau tanggal kadaluwarsa dari jamu tradisional serbuk instan merupakan atribut yang sangat diperhatikan oleh konsumen jamu tradisional. Performansi ideal dan kepercayaan konsumen terhadap atribut batas waktu penggunaan jamu tradisional adalah sebagai berikut :

Batas Waktu Penggunaan Jamu Tradisional. Atribut

Serbuk Instan

Rebusan

Batas Waktu Penggunaan

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 28 dapat diketahui bahwa selisih antara performansi ideal dengan kepercayaan konsumen jamu tradisional serbuk instan adalah sebesar 0,09. Hal ini menunjukkan bahwa atribut batas waktu penggunaan untuk jamu tradisional serbuk instan sudah memenuhi ideal menurut konsumen. Sedangkan selisih antara performansi ideal dengan kepercayaan konsumen jamu tradisional rebusan adalah sebesar 2,37. Hal ini menunjukkan bahwa atribut batas waktu penggunaan pada jamu tradisional rebusan belum memenuhi ideal menurut konsumen.

Batas waktu penggunaan jamu tradisional adalah tanggal, bulan dan tahun dimana pada saat itu merupakan batas terakhir untuk mengkonsumsi jamu tersebut, setelah terlewat batas tersebut maka jamu tradisional sudah tidak layak untuk dikonsumsi atau sudah kadaluwarsa. Jamu tradisional mempunyai batas waktu penggunaan yang cukup lama. Berdasarkan informasi dari pedagang jamu tradisional pada pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo, untuk jamu tradisional serbuk instan dapat digunakan selama kurang lebih 3 tahun setelah diproduksi, dan untuk jamu tradisional rebusan belum tertera secara jelas batas waktunya. Biasanya untuk mengetahui apakah jamu tersebut masih layak dikonsumsi, maka dilihat bentuk dari bahan-

sudah tidak layak dikonsumsi. Atribut batas waktu penggunaan pada jamu tradisional serbuk instan telah memenuhi ideal sesuai dengan keingginan konsumen, karena batas waktu penggunaan jamu tersebut telah tertera jelas pada produk jamu tradisional. Sedangkan pada jamu tradisional rebusan atribut batas waktu penggunaan belum memenuhi ideal, sebab pada jamu tradisional rebusan tidak terdapat batas waktu penggunaan jamu seperti pada jamu tradisional serbuk instan, padahal konsumen mengingginkan adanya batas waktu penggunaan yang jelas sehingga konsumen dapat mengetahui sapai kapan jamu tersebut dapat dikonsumsi.

f) Komposisi Jamu

atribut yang dipertimbangkan oleh konsumen jamu tradisional untuk melihat bahan-bahan yang digunakan dalam peracikan jamu tradisional. Performansi ideal dan kepercayaan konsumen terhadap atribut komposisi jamu tradisional adalah sebagai berikut: Tabel 29. Performansi Ideal dan Kepercayaan Konsumen terhadap Atribut

Komposisi Jamu Tradisional. Atribut

Serbuk Instan

Rebusan

Komposisi Jamu

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

(Ii) (Xi) [Ii-Xi]

Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 29 dapat diketahui bahwa selisih antara performansi ideal dengan kepercayaan konsumen adalah sebesar 0,07.

performansi ideal dengan kepercayaan konsumen adalah sebesar 2,16. Hal ini menunjukkan bahwa atribut komposisi jamu belum memenuhi ideal menurut konsumen.

Komposisi jamu tradisional adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu tradisional. Bahan-bahan tersebut berasal dari tanaman-tanaman obat yang berupa rimpang (kunyit, temulawak, kencur, jahe; buah (adas, cengkeh, asam); kayu (kayu manis, kayu secang); daun (daun papaya, daun sirih, daun katup, daun beluntas) dan masih banyak bahan-bahan lainnya. Atribut komposisi jamu pada jamu tradisional telah memenuhi ideal sesuai keinginan konsumen, yaitu pada produk jamu tradisional serbuk instan telah dicantumkan komposisi jamu dengan cukup jelas, sehingga konsumen dapat melihat bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu tradisional serbuk instan tersebut. Sedangkan pada jamu tradisional rebusan hanya beberapa merek jamu saja yang menyantumkan komposisi jamunya. Oleh sebab itu konsumen jamu tradisional rebusan menganggap atribut komposisi jamu belum ideal.

g) Keamanan Produk

Atribut keamanan produk merupakan atribut yang sangat dipertimbangkan oleh konsumen jamu tradisional. Konsumen jamu sudah pasti mengingginkan jamu tradisional yang dibelinya aman untuk dikonsumsi. Performansi ideal dan kepercayaan konsumen terhadap atribut keamanan produk jamu adalah sebagai berikut :

Keamanan Produk Jamu Tradisional. Atribut

Serbuk Instan

Rebusan

Keamanan